Duh! Gas 12 Kg Naik, Pengusaha Warteg MenjeritJakarta, 5 Juli 2025 – Kabar kenaikan harga gas LPG 12 kg bikin pengusaha warteg di seluruh Indonesia menjerit. Di tengah revisi APBN 2025 yang sudah bikin pusing dengan pelemahan rupiah dan defisit anggaran yang melebar, kenaikan harga gas ini ibarat tambahan sambal pedas di piring pengusaha warteg. Dengan biaya operasional yang kian membengkak, para pemilik warteg kini harus putar otak agar tetap bisa menyajikan nasi rames dengan harga terjangkau. Bagaimana dampaknya, dan apa yang bisa dilakukan?Harga gas LPG 12 kg, yang jadi andalan warteg untuk memasak rendang, sayur kolplay, dan ayam goreng, dilaporkan naik sekitar 10–15% dari harga sebelumnya. Berdasarkan informasi dari pedagang di pasar tradisional, harga tabung 12 kg kini berkisar Rp 200.000–Rp 220.000, naik dari Rp 180.000. Kenaikan ini dipicu oleh fluktuasi harga minyak dunia yang tembus di atas $120 per barel, ditambah pelemahan rupiah yang kini goyang di kisaran Rp 16.300–16.800 per USD. “Gas naik, minyak goreng juga nggak kalah mahal. Kalau naikin harga makanan, pelanggan kabur. Kalau nggak naik, ya tekor!” keluh Ibu Siti, pemilik warteg di Pasar Minggu, Jakarta.Warteg, sebagai tulang punggung kuliner rakyat, sangat bergantung pada gas LPG untuk operasional harian. Rata-rata warteg menghabiskan 2–3 tabung gas 12 kg per bulan, tergantung jumlah pelanggan. Dengan kenaikan harga, biaya tambahan bisa mencapai Rp 120.000–Rp 180.000 per bulan per warteg. “Ini belum termasuk sayuran, daging, sama bumbu yang juga naik. Rasanya kayak lomba lari, tapi dompet nggak ikut lari,” ujar Pak Budi, pengusaha warteg di Depok, dengan nada setengah bercanda.Dampaknya tak hanya dirasakan pengusaha. Pelanggan warteg, yang mayoritas pekerja harian dan mahasiswa, mulai merasakan perubahan. Beberapa warteg sudah menaikkan harga seporsi nasi rames dari Rp 15.000 menjadi Rp 17.000–Rp 18.000. “Dulu 20 ribu bisa makan kenyang, sekarang cuma dapat nasi sama telur. Dompet menipis, perut juga ikutan protes,” kata Rudi, seorang sopir ojek online.Pemerintah, melalui Menteri Keuangan Sri Mulyani, menegaskan bahwa APBN 2025 akan mengutamakan efisiensi subsidi, termasuk untuk LPG, agar lebih tepat sasaran. Namun, pengusaha warteg berharap ada solusi konkret, seperti subsidi khusus untuk usaha kecil atau pengendalian harga gas. Ekonom Syafruddin Karimi dari Unand menyarankan digitalisasi distribusi LPG untuk meminimalkan kebocoran dan memastikan harga stabil. “Pemerintah harus lindungi UMKM seperti warteg, karena mereka tulang punggung ekonomi rakyat,” katanya.Di sisi lain, para pengusaha warteg tak tinggal diam. Beberapa mulai beralih ke kompor listrik atau mengurangi porsi masakan untuk hemat gas. Ada pula yang berinovasi dengan menu hemat, seperti mengganti daging dengan tempe atau tahu. “Kreatif itu wajib, tapi tetap berat. Semoga harga gas nggak naik lagi,” harap Ibu Siti.Meski tantangan berat, semangat pengusaha warteg tetap menyala. Dengan dukungan kebijakan yang tepat, seperti penguatan UMKM dan pengendalian harga energi, warteg diharapkan tetap jadi oase kuliner rakyat. Untuk saat ini, mereka hanya bisa berdoa agar “dapur” tetap ngebul, meski gas makin mahal!
- Vidio Lainnya
Soal Aturan Makan 20 Menit di Warteg, Kowantara: Itu Kebijakan Ngawur
Kowantara Bantah Harga Bahan Pangan Turun | NEWS SCREEN 19/08/2022
Warteg Terancam Gulung Tikar di Tengah Pandemi – iNews Siang 26/01
25 Ribu Warteg di Jakarta Tutup Akibat Terdampak Pandemi COVID-19 – SIS 26/10
KORAN TEMPO MENULIS ACARA GEBYAR DANGDUT WARTEG PPWJ DI KARAWANG di TAHUN 2003
WARTEG DAN PILIHAN POLITIK DI PILPRES TAHUN 2009, PASANGAN JUSUF KALLA – WIRANTO
PEMBENTUKAN KOPERASI WARTEG NUSANTARA DISINGKAT KOWANTARA TAHUN 2011
25.000 WARTEG TUTUP, KOPERASI WARTEG NUSANTARA MINTA PEMERINTAH BERI INSENTIF
Kouta 75 Sertifikat Halal Gratis dari BSI untuk anggota Kowantara #warteg #kowantara
SUARA HAJI JENDERAL P. TNI WIRANTO DI GEBYAR DANGDUT WARTEG 3 DI BREBES TAHUN 2004
Efek PPKM, Omset Anjlok & Ribuan Warteg Gulung Tikar
IKN belum menerima warteg, kenapa yaah ? warteg kumuh, jorok ? #trending #warteg
Ucapan HUT Kowantara DKI JAKARTA ke 3 dari Bapak Wakil Gubernur DKI JAKARTA Bapak Reza Patria