• Jum. Des 6th, 2024

KowantaraNews

RINGKAS DAN TAJAM

Legenda Ratu Shima Sebagai Pemimpin Adil di Bumi Pantura Jawa

ByAdmin

Jul 25, 2023
Sharing is caring

Jakarta, Kowantaranews.com -Ratu Shima adalah salah satu penguasa yang berjaya dari Kerajaan Kalingga pada masa lalu. Dalam masa kepemimpinannya, Kerajaan Kalingga berhasil mencapai masa kejayaan yang gemilang. Keberhasilan ini diyakini disebabkan oleh kebijakan dan prinsip keadilan yang diterapkan oleh Ratu Shima dalam pemerintahannya.

Pemimpin yang Tidak Suka Berfantasi Diri dan Pencitraan

Sosok Ratu Shima digambarkan sebagai seorang pemimpin yang bijaksana, cerdas, dan tegas. Ia memiliki kepribadian yang kuat, tetapi juga lembut dan empati terhadap rakyatnya. Dalam menjalankan tugasnya sebagai penguasa, Ratu Shima menunjukkan sikap yang adil dan berempati terhadap kebutuhan rakyatnya bukan pemimpin yang suka fantasi dan pencitraan.

Salah satu prinsip utama yang dipegang teguh oleh Ratu Shima adalah keadilan. Ia memastikan bahwa hukum ditegakkan dengan adil dan setiap orang, termasuk dirinya sendiri, tunduk pada hukum yang berlaku. Ratu Shima juga terkenal karena mendengarkan masukan dan keluhan dari rakyatnya serta memastikan bahwa kepentingan mereka dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan.

Selain itu, Ratu Shima juga dikenal sebagai seorang pemimpin yang visioner. Ia memiliki visi jauh ke depan untuk memajukan Kerajaan Kalingga dan meningkatkan kesejahteraan rakyatnya. Ia mengambil langkah-langkah strategis untuk mengembangkan perdagangan, memperkuat pertahanan, serta meningkatkan kualitas hidup rakyatnya.

Selama pemerintahannya, Ratu Shima berhasil menciptakan suasana yang stabil dan harmonis di Kerajaan Kalingga. Ketenangan ini berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Kekuasaannya yang bijaksana dan penuh kasih membuatnya dicintai dan dihormati oleh rakyatnya.

Namun, walaupun kesuksesan masa kejayaan Kerajaan Kalingga terjadi selama pemerintahannya, catatan sejarah tentang Ratu Shima dan pemerintahannya masih terbatas dan mungkin berisi elemen legenda. Seiring berjalannya waktu, banyak informasi yang hilang, dan sulit untuk memastikan semua detail sejarahnya.

Meskipun begitu, legenda dan kisah Ratu Shima tetap menjadi bagian dari khazanah budaya Nusantara dan menyimpan makna penting sebagai inspirasi bagi pemimpin masa kini dan generasi mendatang.

Sebagai seorang pemimpin yang adil dan bijaksana, Ratu Shima juga dikenal karena kepeduliannya terhadap pendidikan dan perkembangan budaya di Kerajaan Kalingga. Ia mendukung penyebaran pengetahuan dan seni, serta membangun institusi pendidikan untuk meningkatkan kualitas kehidupan intelektual di dalam kerajaannya.

Ratu Shima juga menjadi teladan dalam mempromosikan kerukunan antara berbagai kelompok etnis dan agama yang hidup di Kerajaan Kalingga. Ia menganut prinsip toleransi dan menghormati keberagaman, sehingga memberikan kebebasan beragama bagi rakyatnya. Hal ini menciptakan iklim harmoni dan kerukunan di dalam kerajaan, yang berdampak positif terhadap stabilitas dan persatuan masyarakat Kalingga.

Selain kualitas kepemimpinannya, Ratu Shima juga terkenal karena keberaniannya dalam menghadapi tantangan dan ancaman dari luar. Ia berhasil mempertahankan wilayah kerajaannya dari serangan musuh dan memperkuat sistem pertahanan, sehingga Kerajaan Kalingga menjadi kokoh di tengah gempuran dari pihak lain.

Selama masa pemerintahannya, Kalingga mencapai prestasi yang luar biasa dalam bidang perdagangan dan kebudayaan. Pelabuhan-pelabuhan di wilayah kerajaan menjadi pusat perdagangan yang ramai, yang membawa kemakmuran bagi rakyat Kalingga. Kedekatan dengan Kerajaan Sriwijaya juga membuka peluang perdagangan lintas benua yang menguntungkan.

Meskipun telah meninggalkan jejak kejayaan, cerita tentang Ratu Shima dan Kerajaan Kalingga tidak lekang oleh waktu. Kisah kepemimpinannya yang berbudi luhur dan bijaksana terus diwariskan dari generasi ke generasi, menjadi inspirasi bagi para pemimpin dan masyarakat di masa kini.

Namun, seperti banyak tokoh dan kerajaan dari masa lampau, banyak detail tentang Ratu Shima yang mungkin tetap menjadi misteri. Namun, cerita tentang penguasa yang berjiwa besar dan kejayaan Kerajaan Kalingga akan terus menjadi bagian yang tak ternilai dari warisan budaya Indonesia. Kehadiran Ratu Shima dalam sejarah Nusantara akan selalu dikenang sebagai contoh pemimpin yang penuh kebajikan dan kearifan, yang telah meninggalkan jejak abadi dalam sejarah peradaban bangsa Indonesia.

Ratu Shima merupakan salah satu penguasa dari Kerajaan Kalingga. Semasa kepemimpinannya Kerajaan Kalingga berhasil meraih masa kejayaan. Hal tersebut disebabkan karena Ratu Shima menerapkan prinsip keadilan dalam pemerintahannya. Lantas seperti apa sosok Ratu Shima?
Berikut ini penjelasan mengenai Ratu Shima penguasaan Kerajaan Kalingga, dikutip dari buku ‘Pasang Surut Runtuhnya Kerajaan Hindu-Buddha dan Bangkitnya Kerajaan Islam di Nusantara’ oleh Rizem Aizid (2022), Sampoerna Academy dan SMAN 13 Semarang dalam laman resminya, Selasa (23/5/2023).

Kerajaan Kalingga
Kerajaan Kalingga didirikan oleh orang pelarian dari India setelah kerajaan di negaranya dihancurkan, dan masyarakat menganut agama Hindu dan Buddha. Sementara nama Holing berasal dari bahasa Tiongkok. Hal ini berpengaruh pada bahasa yang digunakan sehari-hari dan Bahasa Tiongkok dipakai oleh masyarakat setempat. Penamaan Holing di karenakan banyak pendeta dari Tiongkok yang datang ke wilayah Nusantara pada waktu itu khususnya di daerah tersebut.

Kerajaan ini diperkirakan mulai berdiri sejak abad ke-6 dan terletak di daerah pesisir utara Jawa Tengah. Wilayah kekuasaan Kerajaaan Kalingga diduga terdiri dari Blora, Purwodadi, Salatiga, Jepara, dan Pekalongan.

Silsilah Kerajaan Kalingga
Prabu Wasumurti (594-605 M)
Prabu Wasugeni (605-632 M)
Prabu Wasudewa (632-652 M)
Prabu Kirathasingha (632-648 M)
Prabu Wasukawi (652 M)
Prabu Kartikeyasingha (648-674 M)
Ratu Shima (674-695)
Ratu Shima
Kerajaan Kalingga berhasil mencapai puncak kejayaan semasa kepemimpinan dari Ratu Shima yang merupakan putri dari Prabu Wasugeni. Ratu Shima resmi menjadi Ratu di Kerajaan Kalingga pada tahun 674 M dengan menggantikan Prabu Kirathasingha yang merupakan suaminya karena meninggal dunia.

Ratu Shima termasyhur di tanah Jawa dengan gaya kepemimpinannya yang adil dan sangat keras. Ia menerapkan peraturan yang kejam terhadap segala bentuk pencurian, di mana hal tersebut membuat masyarakat Kerajaan Kalingga menjadi jujur dan senantiasa memihak terhadap kebenaran. Ratu Shima tidak segan untuk memberikan hukuman yang tegas terhadap tindakan yang melanggar aturan bahkan terhadap anggota keluarganya sendiri.

Sebuah cerita menarik terkait Ratu Shima yang nyaris menjatuhkan hukuman mati terhadap putra Mahkota Kerajaan Kalingga, hal tersebut disebabkan karena berani menyentuh sebuah kantong berisi emas yang dimiliki oleh Ratu Shima. Namun, hukuman mati tersebut berhasil dibatalkan karena Dewan Menteri Kerajaan meminta agar sang putra Mahkota tidak dihukum mati.

Meskipun terselamatkan dari hukuman mati, namun putra Mahkota tetap menerima hukuman dari Ratu Shima yakni hukuman potong kaki karena bagian tersebut yang menyentuh kantong emas. Meski terdengar kejam, namun sosok Ratu Shima dalam hal ini menjadi panutan masyarakat karena keadilan yang ia tegakan.

Silsilah Keturunan Ratu Shima
Ratu Shima memiliki seorang putri bernama Parwati yang kemudian menikah dengan putra mahkota Kerajaan Galuh bernama Mandiminyak. Melalui pernikahan tersebut Ratu Shima memperoleh seorang cucu bernama Sannaha. Setelah dewasa Sannaha menikah dengan raja ketiga Kerajaan Galuh bernama Bratasenawa dan melahirkan seorang anak bernama Sanjaya. Pada akhirnya, setelah Ratu Shima meninggal, Sanjaya diangkat untuk menggantikannya dan memerintah wilayah Kalingga Utara. Kelak wilayah ini menjadi cikal bakal Bumi Mataram, sehingga keturunannya dikenal dengan Dinasti atau Wangsa Sanjaya penguasa di Mataram Kuno.

Peninggalan Kerajaan Kalingga
Terdapat sejumlah peninggalan dari Kerajaan Kalingga yang hingga saat ini dapat untuk kita saksikan. Di antara peninggalan tersebut ada candi, prasasti, dan sebagainya. Berikut ini peninggalan Kerajaan Kalingga.

Prasasti Tukmas
Prasasti ini ditemukan di lereng barat Gunung Merapi tepatnya di Dusun Dakawu, Desa Lebak, Kecamatan Grabag, Magelang di Jawa Tengah. Dalam prasasti bertuliskan huruf palawa tersebut mengisahkan mengenai mata air yang bersih dan jernih sungai mengalir dari sumber air tersebut disamakan dengan Sungai Gangga di India. Selain itu, dalam prasasti itu juga terdapat gambar seperti trisula, kendi, kapak, kelasangka, cakra, dan bunga teratai yang menyimbolkan hubungan manusia dengan dewa Hindu.
Prasasti Sojomerto
Prasasti ini ditemukan di Desa Sojomerto yang terletak di Kecamatan Reban, Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Dalam prasasti berbahasa Melayu Kuno ini diperkirakan berasal dari abad ke-7 M. Prasasti tersebut mengisahkan mengenai kemunculan tokoh bernama Dapunta Salendra yang merupakan cikal bakal raja-raja keturunan Wangsa Sailendra.
Candi Angin
Candi Angin terletak di Desa Tempur, Kecamatan Keling, Jepara, Jawa Tengah. Prasasti ini diberi nama angin karena letaknya di tempat yang tinggi namun tetap berdiri dengan kokoh dari terpaan angin.


Candi Bubrah
Candi ini ditemukan di Desa Tempur, Kecamatan Keling, Jepara, Jawa Tengah. Candi ini merupakan salah satu candi Buddha yang terletak di dalam kompleks Taman Wisata Candi Prambanan, yaitu di antara Percandian Roro Jonggrang dan Candi Sewu.
Demikian informasi soal Kerajaan Kalingga dan Ratu Shima *

Foto Okezone

By Admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *