Jakarta, Kowantaranews.com Viral di medsos ditahannya TKI asal Brebes, Solahudin dari desa Karangjunti Kecamatan Losari Kabupaten Brebes dugaan karena membunuh nakoda kapal penangkapan ikan di Taiwan.
Berdasarkan hubungan diplomatik antara Indonesia dan Taiwan, perwakilan lembaga yang mewakili pemerintah Indonesia di sana, yaitu semacam kantor dagang dibawah kementerian perdagangan bukan kementerian luar negeri.
Karena Indonesia mengakui Republik Rakyat Tiongkok (RRT) sebagai pemerintah Tiongkok yang sah.
Sesuai Kebijakan Satu Tiongkok, RRT dan Republik Tiongkok (Taiwan) adalah satu entitas negara yang sama, hanya berbeda pemerintah.
Maka dari itu, semua negara di dunia yang ingin membuka hubungan dengan Tiongkok harus memilih salah satu, RRT atau Republik Tiongkok, sebagai pemerintahan Tiongkok yang dianggap sah.
Pemerintah yang lain? Statusnya (secara kasarnya) akan dianggap “pemberontak” dan tentu tidak dapat membuka hubungan diplomatik resmi dengan pemerintah tersebut.
Karena berhubungan baik RRT dianggap jauh lebih menguntungkan dari berbagai bidang, Indonesia dan mayoritas negara lainnya memilih untuk mengakui RRT. Hanya beberapa negara kecil dan Takhta Suci (Vatikan) yang mengakui Republik Tiongkok.
Tetapi, karena berhubungan dengan Republik Tiongkok juga akan menguntungkan, Indonesia dan negara-negara lain berhubungan juga dengan Republik Tiongkok, lewat jalur tidak resmi.
Republik Tiongkok juga tidak terlalu masalah, karena Republik Tiongkok sepertinya sadar juga posisinya yang kurang kuat. Hal sebaliknya agak sulit dikatakan untuk RRT.
Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia
Maka dari itu, fungsi-fungsi kedutaan di dan dari Republik Tiongkok dijalankan melalui “kantor dagang”, “kantor pariwisata”, dan sebagainya.
Perwakilan Indonesia di Republik Tiongkok adalah Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia di Taipei, yang berada di bawah Kemendag (bukan Kemlu). Sedangkan, perwakilan Republik Tiongkok di Indonesia adalah Kantor Dagang dan Ekonomi Taipei yang berada di Jakarta.
Meski tak punya hubungan diplomatik, Indonesia memiliki hubungan kerja sama terbatas dengan Taiwan dengan membentuk Kantor Dagang Ekonomi Indonesia di Taipei. Kantor itu menjadi satu-satunya perwakilan pemerintah di Taiwan.
Pada 1971, RI dan Taiwan sepakat memiliki perwakilan di Taipei dan Jakarta. Kemudian pada 1989, Taipei Economic and Trade Office juga didirikan di Jakarta, Indonesia.
Menurut pernyataan dari situs resmi pemerintah Taiwan, Jakarta dan Taipei memiliki hubungan yang spesial dan beragam.
Pada akhir 2015, Taiwan kembali membuka kantor dagang baru di Surabaya dengan nama Taipei Economic and Trade Office in Surabaya.
Hubungan Indonesia dan Taiwan memang mayoritas terkait perdagangan dan investasi. Namun, kedua belah pihak juga turut mempererat kerja sama dalam hal pendidikan, kebudayaan, wisata dan penerbangan, imigrasi, ketenagakerjaan, teknologi hingga pertanian serta perikanan.
Terkait kerja sama di bidang pendidikan dan kebudayaan, Taiwan menyediakan beasiswa bagi pelajar tingkat strata, pascasarjana, dan doktor yang belajar di pulau tersebut.
Sejauh ini, jumlah mahasiswa RI di Taiwan tercatat 6.811. Lebih rinci, sebanyak 4.000 jiwa di perguruan tinggi, 317 pertukaran pelajar, dan 1.626 belajar mandarin.
Sementara itu, terkait kerja sama wisata, tercatat sekitar 200 ribu turis Taiwan berkunjung ke Indonesia. Sementara itu, jumlah pengunjung RI yang ke Taiwan sekitar 190 ribu jiwa.
Banyak negara memang menjalin kerja sama dengan Taiwan, meski tak memiliki hubungan resmi. Beberapa di antaranya, Australia, Kanada, Jerman, dan Inggris.
Namun, ada pula yang mengakui Taiwan sebagai negara. Beberapa di antaranya Belize, Guatemala, Haiti, Vatikan, Honduras, dan Kepulauan Marshall. ***
Foto Suara Merdeka