Jakarta, Kowantaranews.com -Catatan Naniek S Deyang wartawan senior : Manusia boleh berencana namun Allah SWT yang gerakkan hati Bu Mega untuk belum mengumumkan Ganjar pada Ulatah PDIP ke-50 (entah nanti ?).
Sebelum Ulang Tahun PDIP ke-50 pada tanggal 10 Januari 2023 kemarin, berbagai lembaga survei, termasuk lembaga-lembaga survei “pendukung utama” Pak Presiden Jokowi dua periode, juga melakukan survei dimana Ganjar selalu dijadikan juara dibandingkan Pak Prabowo atau Anies, bahkan tragisnya tak jarang dari hasil survey-survey itu, Mbak Puan yg notabene anak Bu Mega diberi angka 0 atau 0 koma sekian, alias sangat jomplang dibanding hasil Ganjar yg selalu dibuat juara.
Baca juga : Zulhas Sebut KIB Masih Tunggu Parpol Lain Bergabung
Apa tujuan lembaga-lembaga survei memenangkan Ganjar? Patut diduga adalah untuk memframing bahwa, PDIP hanya layak mrncalonkan Ganjar, bukan Mbak Puan atau yg lain.
Baca juga : Jokowi Akan Hadiri Kegiatan Nusantara Bersatu di GBK
Setelah bertahun-tahun Bu Mega termakan hasil survei, kali ini (untuk sementara) dia bergeming alias tidak goyang atas hasil-hasil survei itu, sehingga para pendukung Ganjar termasuk para Taipan dan Oligarki yg berharap tanggal 10 Januari lalu Ganjar diumumkan ternyata untuk sementara harus gigit jari, karena Bu Mega masih “jual mahal” belum mengumumkan.
Baca Juga : Viral Di Medsos : Megawati Bilang Jokowi Tidak Ada Apa-apanya Jika Bukan Karena PDIP
Nah, ini peluang bisnis besar bagi lembaga survei dan perusahaan PR penyedia buzzer, agar lebih kencang lagi memframing bahwa Ganjar disukai rakyat dan akan menang Nyapres 2024, hingga Bu Mega nanti goyah hatinya dan memilih Ganjar sebagai Capres dari PDIP.
Para Taipan dan Oligarki juga harus kerja keras untuk lobi dan deal dengan Bu Mega.
Pertanyaanya mengapa pendukung Ganjar siapapun itu baik yang pejabat maupun konglomerat mengincar PDIP yang harus mengusung Ganjar, padahal mereka bisa “beli” atau memberi mahar partai lain ?
Ya karena saat ini dari semua partai yg punya mesin partai joss hingga di daerah-daerah itu nomer satu PDIP dan nomer dua PKS, hanya jumlah kader PKS itu tdk sebanyak PDIP.
Kader2 PDIP itu militan dan sangat efektif bekerja mempengaruhi rakyat. Menyusul nomer dua kader yg militan dari partai Islam ya partai PKS.
Jadi para penyandang dana Ganjar khawatir kalau bukan PDIP yang mengusung, Ganjar akan kalah karena mesin partai pengusung tidak jalan di daerah-daerah atau tidak sehebat PDIP. ***
Sumber FB
Foto Kabar 24
- Berita Terkait :
Baca Juga : Viral Di Medsos : Megawati Bilang Jokowi Tidak Ada Apa-apanya Jika Bukan Karena PDIP
Baca juga : RI Kalah Gugatan Nikel di WTO, Jokowi Tak Berubah
Baca juga : Presiden Jokowi Buka Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah di Solo
Baca juga : Jokowi Akan Hadiri Kegiatan Nusantara Bersatu di GBK
Baca juga : Malaikat & Iblis Dibawa-bawa Rizal Ramli dan Mahfud MD Dalam Perseteruan Perpu Cipta Kerja Jokowi
Baca juga : Perpu Cipta Kerja Jokowi Ditolak Anggota DPD RI
Baca juga : Mendagri Tito Targetkan Perppu Pemilu Diterbitkan Awal Desember
Baca juga : Politikus PDIP Sebut Anies Cari Keuntungan dengan Bertemu Gibran di Solo
Baca juga : Elit PKB: Jika Muhaimin Cawapres, Siapa pun Capresnya akan Menang
Baca juga : Suvei SMRC Sebut Anies Tak Mampu Dongkrak Suara NasDem secara Siginifikan
Baca juga : Survei: Elektabilitas Partai Nasdem Turun Usai Usung Anies
Baca juga : Anggota DPR Minta Bawaslu Bedakan Money Politic dan Biaya Politik