• Ming. Okt 6th, 2024

KowantaraNews

RINGKAS DAN TAJAM

Brebes Butuh Kolaborasi Semua Pihak Untuk Mengatasi Banjir  Dan Kemiskinan

ByAdmin

Des 17, 2022
Foto Warga Berkolaborasi Memebrsihkan Sampah di Kali
Sharing is caring

Brebes, Kowantaranews.com  Selain angka kemiskinan yang masih tinggi Brebes juga menghadapi masalah banjir yang harus ditanggulangi, tugas berat terus menggelayuti pemimpin Brebes yang silih berganti, untuk itu kolaborasi semua komponen Brebes perlu ditingkatkan agar Brebes bebas dari tingginya angka kemiskinan dan seringnya banjir yang hampir setiap tahun menggenangi sebagian wilayah Brebes.

Salah satu penyebab terjadinya banjir di wilayah perbatasan Kecamatan Tanjung dan Bulakamba yakni akibat meluapnya Kali Babakan yang terjadi untuk pendangkalan sangat parah.

Untuk mengatasi sedimen Kali Babakan tersebut, ratusan relawan dari berbagi unsur diterjunkan bersih-bersih tanggul Kali Babakan, masuk Desa Cimohong Kecamatan Bulakamba hingga Desa Krakahan Kecamatan Tanjung, Jumat (11/11/22) pagi.

Selain itu, normalisasi Kali Babakan dilakukan juga sebagai bagian dalam rangka Hari Pahlawan, yang dihadiri Bupati Brebes Idza Priyanti bersama sejumlah kepala OPD, TNI, Polri, Linmas, tim Komunitas Peduli Sungai (KPS) Masjaka Babakan, BBWS Cimancis, pelaku usaha, serta warga masyarakat setempat.

Ketua KPS Masjaka Babakan, Mahfudin mengatakan, selain relawan menggunakan alat bersih-bersih berupa arit, cengkrong dan pacul, sebuah alat berat diterjunkan untuk melakukan normalisasi.

“Ini salah satu upaya mencegah banjir memasuki musim hujan. Apalagi, jika turun hujan dengan intensitas tinggi, Sungai Babakan ini meluap hingga menyebabkan banjir di wilayah Desa Cimohong dan Desa Krakahan. Kegiatan ini juga untuk mengedukasi masyarakat agar peduli terhadap kelestarian kali,” kata mahfudin yang sekaligus sebagai koordinator kegiatan gerakan kolaborasi Pentahelix bersih-bersih dan normalisasi Sungai Babakan.

Gerakan bersih-bersih kali ini juga membangun kepedulian menjaga kelestarian sungai serta upaya pengurangan risiko bencana. Satu upaya yang bisa dilakukan, yakni mulai menjaga kebersihan dan kelancaran arus sungai serta tak lagi menjadikan alur sungai sebagai tempat pembuangan sampah.

“Karena keterbatasan anggaran dari pemerintah, makanya kami yang aktif menjaga kebersihan dan kelestarian sungai dengan cara seperti ini. Kami juga libatkan pengusaha-pengusaha melalui program CSR nya. Karena kegiatan ini akan berlangsung selama 30 hari kedepan,” ujar Mahfudin. ***

Sumber foto Mahfudin

By Admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *