• Jum. Okt 11th, 2024

KowantaraNews

RINGKAS DAN TAJAM

Inilah Peringatan Vatikan !, : “Israel Tidak Boleh Klaim Wilayah Berdasarkan Alkitab”

ByAdmin

Apr 9, 2023
Sharing is caring

Jakarta, Kowantaranews.com -Beberapa hari ini di bulan Ramadhan tahun ini, kejadian kekerasan diperlihatkan di media sosial akan penyerangan brutal tentara Israel terhadap pengunjung Masjidil Aqsha, bahkan para tokoh dan pemimpin negara mengecam kekerasan yang ada, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan tidak absen dalam kecamannya, begitu juga Lowkey, Artis Rapper Inggris, American YouTuber Darren Watkins Jr., dan lainnya gemas terhadap kebrutalan tentara Zionis yang menunjukan kekerasannya kepada penduduk Palestina yang sedang beribadah di Masjidil Aqsha.

Disamping itu dukungan masyarakat Internasional juga merebak di penjuru dunia, di London Inggris ratusan simpatisan Palestina  turun di jalan di depan kedutaan besar Israel begitu juga di Kota Manchester, di Kanada simpatisan Palestina juga turun ke jalan di Vancover,  Halifax dan Montreal, di Amerika Serikat demo merebak menentang apartheid Israel di Kota Chicago dan New York, di Berlin Jerman, Paris Prancis, Baghdad Irak, Bahrain dan Kota-kota penjuru dunia lainnya, semuanya mengecam  kekerasan yang dilakukan tentara Israel terhadap penduduk Palestina.

Tiga Belas tahun yang lalu para Uskup dari wilayah Timur Tengah telah berkumpul di Vatikan untuk memperingatkan Israel untuk tidak menggunakan kitabiyah untuk membenarkan pemukiman baru di Palestina, seruan para uskup tersebut telah dimuat oleh laman Republika (25/10/2010) inilah beritanya :

Para uskup dari wilayah Timur Tengah berkumpul di Vatikan selama dua pekan. Mereka tak hentinya membahas mengenai masalah Israel-Palestian dilihat dari sisi Alkitab. Kesimpulan mereka, Israel tidak dapat menggunakan konsep alkitabiah mengenai “tanah yang dijanjikan” atau “orang terpilih” untuk membenarkan pemukiman baru di Yerusalem atau membuat klaim teritorial.

Demikian keterangan Keuskupan Vatikan yang dirilis Sabtu ( 23/10). Mereka juga berharap solusi dua-negara bagi perdamaian antara Israel dan Palestina dapat diwujudkan dan menyerukan agar perdamaian harus diupayakan untuk menghentikan eksodus pemeluk Kristen dari wilayah tersebut.

“Kami telah merenungkan situasi kota suci Yerusalem. Kami cemas mengenai inisiatif sepihak yang mengancam perdamaian dan berisiko untuk mengubah keseimbangan demografis,” demikian pesan mereka.

Meski saat ini kondisi yang terjadi adalah, Israel dan palestina belum melanjutkan lagi pembicaraan damai. Sebabnya Israel menolak memperpanjang pembekuan perumahan di Yerusalem Timur.  Sejak itu, Israel telah mengumumkan rencana untuk membangun lagi 238 rumah di dua lingkungan Yerusalem Timur, yang menimbulkan kecaman dari Palestina dan para pemimpin dunia.

“Jalan lain untuk posisi teologis dan alkitabiah yang menggunakan Firman Tuhan untuk membenarkan sebuah ketidakadilan tidak dapat diterima,” demikian pernyataan Keuskupan.

Banyak pemukim Yahudi dan kelompok sayap kanan di Israel mengklaim hak-hak mereka terhadap Tepi Barat yang diduduki. Yahudi menyebut mereka Yudea dan Samaria dan menganggap sebagai bagian dari sejarah di mana wilayah itu diberikan kepada orang-orang Yahudi oleh Tuhan.

Dalam sebuah konferensi pers, Uskup Agung Yunani Cyrille Salim Bustros mengatakan umat Kristen tidak dapat berbicara tentang tanah yang dijanjikan bagi bangsa Yahudi. “Tidak ada lagi orang yang dipilih. Semua pria dan wanita dari semua negara adalah umat pilihan,” paparnya.

“Konsep tanah yang dijanjikan tidak dapat digunakan sebagai dasar untuk pembenaran kembalinya orang Yahudi ke Israel dan mengusir Palestina,” tambahnya. ia menegaskan bahwa pembenaran pendudukan Israel dari tanah Palestina tidak dapat didasarkan pada kitab suci.

Menanggapi hasil musyawarah gereja ini, juru bicara Departemen Luar Negeri Israel Yigal Palmor mengatakan perselisihan teologis atas interpretasi dari kitab suci sudah tidak ada sejak Abad Pertengahan. “Rasanya bukan tindakan yang bijaksana untuk menghidupkan kembali hal itu,” pungkasnya.

Hasil musyawarah dua pekan itu juga menekankan agar Vatikan mendesak agar Yerusalem memiliki status khusus yang menghargai karakter khusus yang agama monoteis besar yang ada, Islam, Kristen dan Yudaisme. Mereka meyakini Yerusalem tetap menjadi isu utama perselisihan antara Israel-Palestina.

Sumber Republika

Foto Yaf/ps

  • Berita Terkait

Ternyata  Bukan Palestina yang Ditawarkan Proposal Pembentukan Negara Zionis, Tetapi Uganda di Afrika

Kekerasan & Mempertanyakan Keaslian Kitab Suci Kaum Yahudi

Ternyata Nama Kabupaten Sleman Asal  Muasal dari Nama Kabupaten Sulaiman

Ternyata Peninggalan Benda Pusaka Majapahit Tersimpan di Musium Amerika Serikat

Cuplikan Tulisan Bambang Pranggono tentang Yerusalem : “Tidak Ada yang Eksplisit Bahwa Kota itu adalah Tanah Haram Islam”

Ternyata Masjidil Aqsha (dalam Surat Al –Isra’ ayat 1) dan Tanah  yang Diberkati Sampai Sekarang Masih Menjadi Misteri ?

Sejarah dan Karakteristik Java Orange yang Tumbuh Subur di Negeri Palestina

Siapa Dr. Fadel Al-Rubaie ?, Pengarang Buku “Al-Quds Bukan Yerusalem”

Siapa Ibnu Khaldun ?, Tulisannya di Kitab Tarikh : “Bani Jawa” Pernah Menghuni Negeri Palestina

Ternyata ! Bahasa Jawa & Indonesia Masuk 15 Bahasa Yang Banyak Ditutur

Wow Keren Ada Beasiswa Dari Universitas Bergengsi Inggris Oxford Untuk Pelajar Indonesia

Bahas hubungan FIR dan Keamanan Maritim, Kabakamla RI Beri Kuliah Umum di UNPAD

Layangkan SP2, Kemenag Minta Penggarap Lahan Kampus UIII Keluar

Kemendikbudristek Gelar Festival Literasi Siswa Indonesia 2022

Pentingnya Manajemen Media Sosial Pada Keluarga Dengan Anak Usia Dini

By Admin

3 thoughts on “Inilah Peringatan Vatikan !, : “Israel Tidak Boleh Klaim Wilayah Berdasarkan Alkitab””

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *