Jakarta, Kowantaranews.com – Direktur Utama PT Agrinas Pangan Nusantara (Persero), Joao Angelo De Sousa Mota, resmi mengundurkan diri setelah menjabat selama enam bulan. Pengumuman ini disampaikan pada Senin, 11 Agustus 2025, di kantor Agrinas Pangan Nusantara, Jakarta. Joao menyatakan bahwa keputusannya mundur didasari oleh rasa kecewa karena gagal mewujudkan visi ketahanan pangan nasional, yang menjadi salah satu prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. “Saya merasa malu dan bertanggung jawab atas apa yang terjadi selama enam bulan ini,” ujar Joao dengan nada penuh penyesalan.
Joao Angelo De Sousa Mota, seorang profesional di bidang konstruksi, pertanian, peternakan, dan industri kreatif, diangkat sebagai Dirut Agrinas Pangan Nusantara pada 10 Februari 2025 melalui Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor 32/MBU/02/2025. Ia memiliki latar belakang sebagai mantan aktivis pro-integrasi Bumi Lorosae, yang pernah berkampanye untuk integrasi Timor Timur dengan Indonesia di Oslo, Norwegia, bersama Octavio Soares. Selama masa jabatannya, Joao aktif terlibat dalam sejumlah inisiatif strategis perusahaan. Pada 14 Mei 2025, ia memimpin penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk pengadaan benih padi varietas Gamagora 7 guna meningkatkan produktivitas pertanian.
Joao juga terlibat dalam kerja sama dengan TNI Angkatan Darat pada 4 Juli 2025 di Markas Besar TNI AD, Jakarta, untuk mempercepat pembangunan lahan pangan di berbagai wilayah Indonesia. Selain itu, ia menghadiri acara peletakan batu pertama Kawasan Sentra Produksi Pangan (KSPP) Baturaja di Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, pada Juli 2025. Proyek ini, yang memanfaatkan 12.000 hektare lahan negara, merupakan bagian dari program Astacita Presiden Prabowo untuk kedaulatan pangan. Atas kontribusinya, Joao dianugerahi penghargaan Dharma Pertahanan Madya oleh Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin pada 11 Februari 2025.
Namun, di balik capaian tersebut, Joao mengungkapkan kekecewaannya terhadap Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara), yang membawahi perusahaan-perusahaan BUMN. Menurutnya, Danantara tidak menunjukkan urgensi dalam mengatasi krisis pangan. “Danantara seharusnya menjadi badan yang mampu melihat peluang investasi, tetapi mereka tidak memiliki sense of crisis terhadap kondisi pangan kita yang sedang tidak baik,” katanya. Ia juga menyoroti birokrasi yang rumit, yang menghambat upaya Agrinas Pangan Nusantara untuk mendukung petani dan menstabilkan harga pangan, seperti beras, yang terus melonjak di pasaran.
Joao menegaskan bahwa swasembada pangan memerlukan intervensi pemerintah yang lebih kuat, terutama dalam memberikan dukungan kepada petani untuk meningkatkan produktivitas. Namun, ia menilai pemerintah, khususnya melalui Danantara, belum maksimal dalam mengejar target tersebut. “Saya ingin berkontribusi membangun masyarakat petani, tetapi birokrasi yang bertele-tele membuatnya hampir tidak mungkin,” ungkapnya. Keputusan Joao untuk mundur memunculkan pertanyaan tentang langkah Agrinas Pangan Nusantara ke depan. Pemerintah diharapkan segera menunjuk pengganti yang mampu mengatasi tantangan birokrasi dan mempercepat realisasi ketahanan pangan nasional. By Mukroni
Foto Dok. Kowantaranews.com
- Berita Terkait :
Keren !, Sejumlah Alumni UB Mendirikan Koperasi dan Warteg Sahabat di Kota Malang
Ternyata Warteg Sahabat KOWATAMI Memakai Sistem Kasir Online
Ternyata Warteg Sahabat Berada di Bawah Naungan Koperasi Warung Sahabat Madani
Wow Keren !, Makan Gratis di Warteg Sahabat Untuk Penghafal Surat Kahfi di Hari Minggu
Warteg Sahabat Satu-Satunya Warteg Milenial di Kota Malang dengan Wifi
Warteg Sahabat Menawarkan Warteg Gaya Milenial untuk Kota Malang dan Sekitarnya
Republik Bahari Mengepakan Sayap Warteg ala Café di Cilandak Jakarta Selatan
Promo Gila Gilaan Di Grand Opening Rodjo Duren Cirendeu.
Pelanggan Warteg di Bekasi dan Bogor Kecewa, Menu Jengkol Hilang
KOWARTAMI Membuka Lagi Gerai Warteg Republik Bahari ke-5 di MABES Jakarta Barat
Ternyata Nasi Padang Ada yang Harganya Lebih Murah dari Warteg, Apa benar ?
Menikmati Menu Smoothies Buah Naga Di Laloma Cafe Majalengka
Ternyata Tidak Jauh Dari Jakarta, Harga Nasi Padang Per Porsinya Rp 120 Ribu
Ketika Pedagang Warteg Menanyakan Syarat Mendapatkan Satu Juta Kuota Sertifikasi Halal Gratis
Warteg Republik Bahari Di Bawah Kowartami Mulai Berkibar Di Penghujung Pandemi
Curhat Pemilik Warung Seafood Bekasi Ketika Omsetnya Belum Beranjak Naik
Trending Di Twitter, Ternyata Mixue Belum Mendapat Sertifikat Halal Dari BPJPH Kementerian Agama
Megenal Lebih Dekat Apapun Makanannya Teh Botol Sosro Minumannya, Cikal Bakalnya Dari Tegal
Kowartami Resmikan Warteg Republik Bahari Cabang Ke-4 Di Salemba Jakarta Pusat
Natal Di Jepang, Kentucky Fried Chicken (KFC) Salah Satu Makanan Favorit
Pedagang Warteg Semakin Sulit Harga Beras Naik
Yabie Cafe Tempat Bersantai Kekinian di Kranji Bekasi
Nongkrong Sambil Mencicip Surabi dengan Beragam Topping di Bandung
Gurihnya Coto Makassar Legendaris di Air Mancur Bogor, Yuk ke Sana