Jakarta, KowantaraNews.Com -Seminar Bisnis Gerakan Koperasi dan UMKM dalam bentuk Literasi Implementasi Program Digital Pengembangan Bisnis yang di Inisiasi Forum Migo, Bank sampah dan Kowantara, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (17/11/2022).
“Sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di masa sekarang mengalami berbagai masalah, seperti penurunan penjualan, permodalan, distribusi terhambat, hingga kesulitan bahan baku. Hal ini membuat para pelaku UMKM melakukan perubahan orientasi ke pemasaran digital. Sayangnya metode penjualan digital tidak didukung dengan kemampuan para pelaku UMKM yang cenderung rendah dalam menggunakan teknologi”.
Ibu Suci selaku salah satu manager di Migo menggunakan aplikasi digital berharap dapat mendongkrak UMKM melalui Warung Migo.
Hal serupa diungkapkan Kementerian Koperasi UKM melalui Deputi Bidang Perkoperasian yg diwakili Daniel Aznur sekaligus yg membuka acara tersebut, penggunaan Digitalisasi Koperasi sangat menguntungkan bagi pelaku UKM dengan menggunakan 3 pilar: Kelembagaan, Usaha dan keuangan.
Koperasi dan UKM merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia pilar terpenting dalam perekonomian Indonesia bedasrkan data Kementerian Koperasi dan UKM, jumlah UMKM saat ini mencapai 64,2 juta dengan kontribusi terhadap PDB sebesar 61,07% rupiah atau senilai 8.537,89 triliun ,”ucapnya.
Masih ditempat yang sama dari Bank BRI Kramat Jati, Asep Suhendar menyampaikan adanya aplikasi “PARI” atau Pasar Rakyat Indonesia untuk mempermudah pinjaman para pelaku UKM.
BRI memberi pinjaman dalam jangka hanya 14 hari, tidak ada jaminan fisik dan bunga 0.5 persen tenor pinjaman kisaran 1 juta sampai 500 juta, “katanya.
Dalam kegiatan tersebut turut hadir undangan kurang-lebih 40 dari kalangan pelaku UKM dan usaha warteg.(BM/KowantaraNews.Com)