Jakarta, Kowantaranews.com -Sebenarnya judul di atas adalah warteg menolak IKN, bukan warteg menolak ikan, karena cukup rame di beberapa media, dimana Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menolak keberadaan warteg di IKN (bisa cari di google), bisa saja ini kesalahpahaman, tetapi warteg bukan sekedar warung makan yang baru muncul, bahkan dalam salah satu tulisan sejarah warteg ada sebelum Indonesia dimerdekakan, sehingga warteg bisa jadi salah satu bagian dari budaya kuliner Indonesia, dan sebenarnya warteg bisa beradaptasi dan dapat mengintegrasikan salah satu elemen tradisional ke dalam rencana pembangunan yang modern sehingga elemen-elemen warteg masuk ke dalam desain kawasan modern atau menetapkan area khusus untuk usaha kuliner tradisional dengan desain pembangunan modern serta tetap menjaga pelestarian identitas budaya kuliner nusantara dan keberadaan warteg sebagai bagian dari warisan budaya dan solusi makanan yang terjangkau.
Akan tetapi bukan hanya Warteg Menolak IKN, bisa juga warteg menolak ikan, dan apa itu tidak mungkin ?, tapi apa sih yang tidak ada kemungkinan di dunia yang luas sekali dan 2/3 adalah perairan yang ikan bisa hidup di dalamnya, tapi bisa saja salah satu warteg menolak ikan karena ada beberapa kemungkinan atau alasan:
- Ketidakmampuan Memasak Ikan: Mungkin pemilik warteg atau koki di warteg tersebut tidak memiliki keterampilan atau pengetahuan yang cukup untuk memasak ikan dengan baik, dan oleh karena itu mereka memilih untuk tidak menyajikannya.
- Alasan Keagamaan atau Budaya: Beberapa tempat makan mungkin memiliki alasan keagamaan atau budaya tertentu yang mendasari keputusan untuk tidak menyajikan ikan. Misalnya, ada beberapa budaya atau agama yang menghindari konsumsi ikan tertentu.
- Ketersediaan dan Harga Ikan: Ketersediaan dan harga ikan mungkin menjadi faktor. Jika ikan sulit didapatkan atau harganya tinggi, warteg mungkin memilih untuk fokus pada bahan makanan lain yang lebih mudah diakses atau lebih terjangkau.
- Preferensi Pelanggan: Mungkin warteg tersebut telah memahami preferensi pelanggannya dan menyadari bahwa sebagian besar pelanggannya lebih suka hidangan tanpa ikan.
- Kondisi Higiene: Mungkin ada kekhawatiran terkait kondisi higiene atau penyimpanan ikan yang baik. Jika warteg tidak dapat memastikan kualitas dan keamanan ikan, mereka mungkin memilih untuk tidak menyajikannya sama sekali.
Baca juga : GALERI KOWANTARA MENOLAK IKN dan IKN JUGA MENOLAK WARTEG
Baca juga : Padagang Putu Brebes Juga Setuju RUU Perampasan Aset Segera Diundangkan
Baca juga : Pedagang Warteg Brebes Setuju RUU Perampasan Aset Segera Diundangkan
Jadi kemungkinan ingin tahu lebih lanjut tentang alasan spesifik warteg tertentu menolak ikan, disarankan untuk bertanya langsung kepada pihak warteg tersebut. Karena kemungkinan alasan di balik keputusan tersebut dapat bervariasi tergantung pada kebijakan dan kondisi spesifik dari masing-masing tempat makan warung Tegal, dan kemungkinan ada warteg yang ada di Jadebotabek menolak IKAN dan juga IKN.* Roni
Foto Dok. Kowantaranews
- Berita Terkait :
Keren !, Sejumlah Alumni UB Mendirikan Koperasi dan Warteg Sahabat di Kota Malang
Ternyata Warteg Sahabat KOWATAMI Memakai Sistem Kasir Online
Ternyata Warteg Sahabat Berada di Bawah Naungan Koperasi Warung Sahabat Madani
Wow Keren !, Makan Gratis di Warteg Sahabat Untuk Penghafal Surat Kahfi di Hari Minggu
Warteg Sahabat Satu-Satunya Warteg Milenial di Kota Malang dengan Wifi
Warteg Sahabat Menawarkan Warteg Gaya Milenial untuk Kota Malang dan Sekitarnya
Republik Bahari Mengepakan Sayap Warteg ala Café di Cilandak Jakarta Selatan
Promo Gila Gilaan Di Grand Opening Rodjo Duren Cirendeu.
Pelanggan Warteg di Bekasi dan Bogor Kecewa, Menu Jengkol Hilang
KOWARTAMI Membuka Lagi Gerai Warteg Republik Bahari ke-5 di MABES Jakarta Barat
Ternyata Nasi Padang Ada yang Harganya Lebih Murah dari Warteg, Apa benar ?
Menikmati Menu Smoothies Buah Naga Di Laloma Cafe Majalengka
Ternyata Tidak Jauh Dari Jakarta, Harga Nasi Padang Per Porsinya Rp 120 Ribu
Ketika Pedagang Warteg Menanyakan Syarat Mendapatkan Satu Juta Kuota Sertifikasi Halal Gratis
Warteg Republik Bahari Di Bawah Kowartami Mulai Berkibar Di Penghujung Pandemi
Curhat Pemilik Warung Seafood Bekasi Ketika Omsetnya Belum Beranjak Naik
Trending Di Twitter, Ternyata Mixue Belum Mendapat Sertifikat Halal Dari BPJPH Kementerian Agama
Megenal Lebih Dekat Apapun Makanannya Teh Botol Sosro Minumannya, Cikal Bakalnya Dari Tegal
Kowartami Resmikan Warteg Republik Bahari Cabang Ke-4 Di Salemba Jakarta Pusat
Natal Di Jepang, Kentucky Fried Chicken (KFC) Salah Satu Makanan Favorit
Pedagang Warteg Semakin Sulit Harga Beras Naik
Yabie Cafe Tempat Bersantai Kekinian di Kranji Bekasi
Nongkrong Sambil Mencicip Surabi dengan Beragam Topping di Bandung
Gurihnya Coto Makassar Legendaris di Air Mancur Bogor, Yuk ke Sana