• Sab. Sep 7th, 2024

KowantaraNews

RINGKAS DAN TAJAM

Kunto Aji Suarakan Keadilan di Panggung Konser: Solidaritas untuk Demokrasi Indonesia

ByAdmin

Sep 1, 2024
Sharing is caring

Jakarta, Kowantaranews.com -Pada 22 Agustus 2024, panggung konser Kunto Aji di Kuningan City, Jakarta Selatan, menjadi ajang ekspresi kegelisahan terhadap situasi politik di Indonesia. Di tengah lautan penonton yang hadir untuk menikmati musik dan lirik penuh makna dari Kunto Aji, ada pesan penting yang tersampaikan. Melalui latar belakang “Peringatan Darurat” berwarna biru dengan gambar Garuda Pancasila, Kunto menyuarakan dukungannya kepada para demonstran yang mengawal putusan Mahkamah Konstitusi. Konser itu bukan hanya sekadar pertunjukan musik, tetapi juga sebuah panggung untuk menyuarakan keadilan dan solidaritas untuk demokrasi di Indonesia.

Ekspresi Kemarahan Melalui Musik

Kunto Aji, yang dikenal dengan lirik-liriknya yang mendalam dan penuh emosi, kali ini membawa pesan berbeda di atas panggung. Dalam sebuah wawancara melalui telepon dengan Tempo, ia mengungkapkan kekecewaannya terhadap kondisi politik di Tanah Air. “Sebenarnya sudah lama saya gemas menyaksikan kondisi politik yang meresahkan ini,” ujarnya. “Namun kondisi kali ini membuat saya benar-benar marah. Seolah-olah kita ini kayak orang dibego-begoin.”

Kunto Aji merasa ada upaya untuk merendahkan dan mengecilkan peran serta suara rakyat dalam proses demokrasi. Baginya, suara seniman seperti dirinya adalah bagian dari suara rakyat yang harus terus disuarakan, apalagi ketika demokrasi sedang diuji. Ia tidak sendirian dalam hal ini; banyak orang, baik seniman maupun masyarakat biasa, merasa ada sesuatu yang tidak beres dan perlu disuarakan dengan lantang.

Sikap Berani Seorang Seniman

Sebagai seorang musisi, Kunto Aji menyadari risiko yang diambil ketika menggunakan panggungnya sebagai medium untuk menyampaikan kritik sosial. Banyak seniman yang memilih diam karena takut kehilangan pekerjaan atau kontrak dengan brand tertentu. Namun, Kunto memilih jalur yang berbeda. “Ketika saya bersuara, memang ada risiko untuk kehilangan pekerjaan atau kehilangan kontrak dengan brand tertentu. Tapi itu sudah enggak peduli lagi,” tegas Kunto.

Keputusan Kunto ini bukan tanpa pertimbangan. Ia memahami sepenuhnya risiko yang dihadapi, tetapi merasa lebih penting untuk menyuarakan kebenaran. Baginya, panggung adalah ruang kebebasan untuk berekspresi dan menyuarakan apa yang dirasakan, terlebih lagi dalam konteks politik yang memanas. Kunto tidak membela pihak atau partai politik tertentu. Ia hanya ingin memperjuangkan apa yang dianggap benar, yaitu membela konstitusi dan negara.

Respon Publik dan Solidaritas Bersama

Respons publik terhadap tindakan Kunto Aji di konsernya sangat beragam, namun sebagian besar memberikan dukungan penuh. Di media sosial, banyak penggemar dan rekan-rekan musisi lainnya yang memuji keberanian Kunto Aji untuk berbicara secara terbuka tentang isu-isu penting. “Musik tidak hanya untuk hiburan, tetapi juga untuk perubahan,” tulis salah satu penggemar di Twitter. Banyak yang merasa terinspirasi oleh keberaniannya dan menganggap Kunto Aji sebagai contoh seniman yang tidak hanya peduli dengan musik tetapi juga dengan kondisi sosial dan politik di sekitarnya.

Selain itu, sejumlah tokoh masyarakat dan aktivis juga menunjukkan dukungan mereka. Mereka menilai bahwa tindakan Kunto Aji adalah bentuk solidaritas yang penting di saat-saat seperti ini. Dalam pandangan mereka, seniman memiliki peran yang penting dalam mempengaruhi opini publik dan menggerakkan perubahan sosial. Keberanian Kunto Aji untuk menggunakan panggungnya sebagai ruang untuk menyuarakan kegelisahan dan kemarahan adalah contoh bagaimana seni bisa menjadi alat untuk advokasi sosial.

Menghindari Konflik dan Mencari Jalan Tengah

Meskipun bersikap kritis terhadap situasi politik, Kunto Aji menekankan bahwa ia bukanlah tipe orang yang suka berkonflik. “Tapi ini sudah sampai tahap negara kita itu mau jadi apa. Sampai banyak orang yang benar-benar marah,” katanya. Ia berharap, di masa depan, tidak perlu lagi ada unjuk rasa turun ke jalan atau tindakan yang memicu kemarahan publik. Ia ingin melihat Indonesia sebagai negara yang adil dan demokratis, di mana setiap suara dihargai dan didengar.

Kunto juga menyatakan bahwa tindakan seperti unjuk rasa dan protes adalah hasil dari perasaan frustrasi dan ketidakpuasan yang mendalam terhadap kondisi yang ada. Ia berharap ke depan, pemerintah dan para pemimpin bisa lebih peka terhadap suara rakyat dan mengambil langkah-langkah untuk menyelesaikan masalah tanpa harus menunggu adanya tekanan dari publik. “Enggak perlu lagi ada hal-hal yang men-trigger kita untuk semarah seperti sekarang,” ujar pelantun lagu “Rehat” dan “Pilu

Membiru” ini.

Baca juga : Malam Orkestra Gratis di Bawah Langit Kota Tua: Sebuah Perayaan Harmoni Kemerdekaan

Baca juga : Adidas Minta Maaf kepada Bella Hadid Setelah Iklan Memicu Kontroversi dengan Pendukung Israel

Baca juga : Adidas Dihujani Kritik Usai Menarik Iklan Bella Hadid Karena Desakan Pro-Israel

Peran Musik dalam Perubahan Sosial

Tindakan Kunto Aji ini menunjukkan bagaimana musik bisa menjadi medium yang kuat untuk menyuarakan pesan-pesan sosial dan politik. Musik memiliki kemampuan untuk menyentuh hati dan pikiran orang, dan ketika digunakan dengan benar, bisa menjadi alat yang kuat untuk perubahan. Dalam konteks Indonesia, di mana ruang untuk berekspresi kadang-kadang dibatasi, musik menjadi salah satu cara paling efektif untuk menyuarakan pendapat dan mengekspresikan perasaan.

Bagi Kunto Aji, musik bukan hanya soal hiburan, tetapi juga soal menyampaikan pesan yang kuat dan berdampak. Ia percaya bahwa setiap orang, termasuk seniman, memiliki tanggung jawab untuk berbicara tentang isu-isu penting dan berjuang untuk keadilan. Dengan menggunakan panggungnya untuk berbicara tentang situasi politik saat ini, Kunto Aji telah menunjukkan bahwa musik bisa lebih dari sekadar melodi dan lirik. Musik bisa menjadi suara perlawanan dan harapan.

Harapan untuk Masa Depan

Dalam situasi yang tidak menentu ini, Kunto Aji berharap ada perubahan nyata di Indonesia. Ia ingin melihat negara yang adil dan demokratis, di mana suara rakyat didengar dan dihargai. Ia juga berharap bahwa lebih banyak orang, termasuk seniman lain, akan berani berbicara dan menggunakan platform mereka untuk memperjuangkan keadilan.

Kunto Aji telah menunjukkan bahwa seorang seniman bisa memainkan peran penting dalam masyarakat, tidak hanya sebagai penghibur tetapi juga sebagai agen perubahan. Dengan menggunakan musiknya sebagai alat untuk menyuarakan kebenaran dan keadilan, ia telah menginspirasi banyak orang untuk melakukan hal yang sama. Di tengah situasi politik yang penuh tantangan, keberanian dan keteguhan Kunto Aji adalah contoh yang patut diikuti.

Pada akhirnya, Kunto Aji tidak hanya menghibur penggemarnya dengan musiknya, tetapi juga memberikan mereka sesuatu untuk dipikirkan. Dalam kata-katanya sendiri, ia tidak takut akan risiko yang dihadapinya, karena yang terpenting adalah berdiri di sisi yang benar. Dan dalam momen ini, sisi yang benar adalah berdiri bersama rakyat dan berjuang untuk keadilan dan demokrasi. *Mukroni

Foto Starjogja

  • Berita Terkait :

Malam Orkestra Gratis di Bawah Langit Kota Tua: Sebuah Perayaan Harmoni Kemerdekaan

Adidas Minta Maaf kepada Bella Hadid Setelah Iklan Memicu Kontroversi dengan Pendukung Israel

Adidas Dihujani Kritik Usai Menarik Iklan Bella Hadid Karena Desakan Pro-Israel

Ucapan Terima Kasih dan Penghormatan dari Angelina Jolie untuk Anak-Anak dan Perempuan yang Menderita

By Admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *