• Jum. Okt 24th, 2025

KowantaraNews

Kowantara News: Berita tajam, warteg jaya, UMKM tak terjajah!

Kematian Affan Kurniawan: Presiden Perintahkan Pengusutan, Protes Publik Meluas

ByAdmin

Agu 30, 2025
Mohammad Umar Amarudin driver ojol yang-dilindas mobil Rantis Brimob Foto Tribunnews
Sharing is caring

Jakarta, Kowantaranews.com – Kematian tragis Affan Kurniawan (21), seorang pengemudi ojek daring, yang tewas dilindas kendaraan taktis Brimob Polri pada malam 28 Agustus 2025 di kawasan Pejompongan, Jakarta, telah memicu gelombang kemarahan publik dan respons politik yang signifikan. Insiden ini, yang terjadi selama demonstrasi di ibu kota, menjadi simbol ketimpangan sosial, dugaan brutalitas polisi, dan tantangan demokrasi di Indonesia. Presiden Prabowo Subianto memerintahkan pengusutan menyeluruh dan transparan, sementara protes meluas di berbagai kota menuntut keadilan bagi Affan.

Peristiwa bermula saat Affan, yang dikenal sebagai tulang punggung keluarga, terlibat dalam demonstrasi di Pejompongan. Kendaraan taktis Brimob yang dikemudikan Bripka R, dengan Kompol C sebagai penumpang depan dan lima anggota lain di belakang, melindas Affan hingga menyebabkan luka fatal. Ia dilarikan ke RSCM, tetapi nyawanya tak tertolong. Affan dimakamkan di TPU Karet Bivak, Jakarta, meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan komunitasnya. Kematiannya memicu diskusi nasional tentang ketimpangan sosial, dengan banyak pihak menyebut Affan sebagai “pahlawan demokrasi” karena pengabdiannya sebagai pekerja keras dan simbol perjuangan rakyat kecil.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo segera merespons dengan permintaan maaf resmi dan menjamin penyelidikan transparan. Tujuh anggota Brimob yang terlibat—Bripka R, Kompol C, Aipda M, Briptu B, Bripda M, Baraka Y, dan Baraka J—dinyatakan melanggar kode etik profesi kepolisian dan ditahan selama 20 hari hingga 17 September 2025 untuk penyelidikan lebih lanjut. Namun, sanksi etik ini menuai kritik dari masyarakat sipil yang menuntut pertanggungjawaban pidana, mengingat dampak tragis dari insiden tersebut.

Presiden Prabowo Subianto, yang mengaku terkejut dan kecewa, memerintahkan penegakan hukum yang tegas dan menjamin dukungan untuk keluarga Affan. “Saya ingin keadilan ditegakkan. Pelaku harus dihukum berat,” tegasnya. Sementara itu, mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla menyerukan semua pihak menahan diri demi menjaga stabilitas nasional, memperingatkan bahwa kerusuhan berkepanjangan dapat mengganggu aktivitas ekonomi. Ketua DPR Puan Maharani juga mendesak polisi menghindari kekerasan berlebihan terhadap demonstran dan meminta penyelidikan yang transparan.

Gelombang protes meluas di Jakarta, Solo, Surabaya, Bandung, Medan, Yogyakarta, Malang, Makassar, hingga Kendari. Di Jakarta, demonstrasi berpusat di Markas Brimob Kwitang, Polda Metro Jaya, dan Kompleks DPR, dengan tuntutan utama berupa hukuman berat bagi pelaku dan reformasi kepolisian. Namun, beberapa aksi berakhir ricuh, ditandai dengan bentrokan, penggunaan gas air mata, dan water cannon oleh aparat keamanan. Komnas HAM mengecam tindakan represif ini, melaporkan ratusan korban luka dan penangkapan sewenang-wenang selama unjuk rasa.

Tragedi Pejompongan: Ojol Tewas Tertabrak Rantis Brimob di Tengah Unjuk Rasa Buruh

Kematian Affan telah menjadi cerminan masalah sosial yang lebih luas, termasuk dugaan kemunduran demokrasi, perlambatan ekonomi, dan impunitas aparat. Kelompok masyarakat sipil menyerukan reformasi menyeluruh dalam institusi kepolisian, sementara para ahli memprediksi protes dapat berkembang menjadi gerakan yang menuntut perubahan struktural dalam tata kelola pemerintahan. Situasi ini terus berkembang, dengan publik menanti apakah janji akuntabilitas dari pemerintah akan terwujud atau hanya menjadi upaya meredam gejolak sementara.

Kematian Affan Kurniawan bukan sekadar tragedi individu, tetapi titik kritis yang menyoroti kebutuhan mendesak akan keadilan, reformasi, dan perbaikan sistemik di Indonesia. Dengan tekanan publik yang terus meningkat, pemerintah berada di bawah sorotan untuk memastikan keadilan ditegakkan dan mencegah insiden serupa di masa depan. By Mukroni

  • Berita Terkait

Tragedi Pejompongan: Ojol Tewas Tertabrak Rantis Brimob di Tengah Unjuk Rasa Buruh

Skandal Wakil Menteri: Ebenezer, dari Aktivis Anti-Korupsi ke Jaringan Pemerasan K3?

Preman Ngepet di Warteg, Pengangguran Ngetem: Jabodetabek Jadi Ring Tinju Ormas!

Suap Rp 60 Miliar Arif Nuryanta: Putusan Lepas, Warteg Jadi Full AC!

Finlandia vs Korupsi: Percaya Pemerintah Kayak Yakin Mama Nggak Lupa Bumbu Indomie!

SKANDAL PENGOPLOSAN PERTALITE-PERTAMAX: Mafia BBM Ilegal Bobol Sistem Subsidi, Polisi Kejar Otak Utama!

Mafia Migas Menggila, Kerugian Negara Melambung ke Angka Fantastis Rp 1 Kuadriliun!

Tangisan di Pom Bensin: Pengguna Pertamax Meratap, Korupsi Minyak Hancurkan Kepercayaan!

Korupsi Menggerogoti Nusantara: Perlawanan yang Tak Pernah Usai

Skandal Emas Antam: Korupsi Rp 3,3 Triliun Guncang Keuangan Negara!

Maraknya Penembakan! Indonesia Dibayangi Krisis Keamanan

Mengapa Amnesti untuk Koruptor Bukan Solusi?

By Admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *