Jakarta, Kowantaranews.com -Peringatan Haul ke-15 Syekh Jambu Karang tahun 2025 sukses digelar di area pemakaman umum Desa Wiyorowetan, Kecamatan Ulujami, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, pada Jumat Kliwon, 27 Juni 2025 atau bertepatan dengan 1 Muharram 1447 Hijriah. Acara yang dimulai pukul 19.30 WIB ini dihadiri para tokoh agama, tokoh masyarakat, serta jamaah dari dalam dan luar desa.
Rangkaian kegiatan dimulai dengan pembacaan tahlil, dilanjutkan mauidhoh hasanah oleh Kyai Tajri Dusoreh dari Pemalang, dan penampilan hadrah oleh grup Habibul Qolby yang menambah semarak suasana. Selain itu, panitia juga menyalurkan santunan kepada anak-anak yatim piatu sebagai bentuk kepedulian sekaligus meneladani nilai-nilai sosial yang diajarkan Syekh Jambu Karang.
Ketua Panitia, Ustad Kamilin, menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya acara ini.
“Kami berterima kasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah mendukung acara haul ini, baik moril maupun materiil, sehingga berjalan lancar tanpa kendala. Terima kasih khususnya kepada warga Desa Wiyorowetan di perantauan atas doa dan dukungannya. Harapan kami di masa mendatang haul ini dapat dilaksanakan lebih meriah lagi, menghadirkan ulama besar ataupun pejabat daerah, agar semakin menambah keberkahan dan semangat kebersamaan,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Pengurus Makam, Mbah Icang Mulyadi, tak kuasa menahan haru atas kekompakan seluruh warga.
“Saya sampai menitikkan air mata bahagia. Sebelumnya memang banyak dinamika dan tantangan menjelang pelaksanaan haul ini, tetapi Alhamdulillah semua tetap bersatu, mengedepankan ukhuwah islamiyah dibandingkan ego pribadi. Ini luar biasa, saya hanya bisa bersyukur kepada Allah SWT yang telah memberikan petunjuk dan rahmat-Nya,” tutur Mbah Icang Mulyadi.
Haul ini menjadi wujud nyata rasa kebersamaan, keguyuban, dan kecintaan masyarakat terhadap warisan perjuangan Syekh Jambu Karang. Selain sebagai bentuk penghormatan dan mengenang jasa beliau, kegiatan ini juga mempererat silaturahmi dalam semangat nilai-nilai luhur yang Islami.
Tradisi ini tidak hanya mengajarkan nilai keikhlasan dan kesederhanaan, tetapi juga memupuk semangat gotong royong yang diwariskan dari generasi ke generasi. Melalui doa, dzikir, dan tausiah, kegiatan haul diharapkan meningkatkan kesadaran spiritual, memperkuat keimanan, dan mengingatkan pentingnya meneladani perjuangan para ulama dalam menegakkan Islam rahmatan lil ‘alamin.
Lokasi Taman Eden dalam Tradisi Yahudi: Antara Geografi, Alegori, dan Mistisisme
Dengan semangat kebersamaan, nilai-nilai kebaikan yang diwariskan Syekh Jambu Karang diyakini akan terus menjadi inspirasi dalam membangun masyarakat yang harmonis, beradab, dan berakhlakul karimah. By Suyanto
- Berita Terkait
Lokasi Taman Eden dalam Tradisi Yahudi: Antara GeogrTerafi, Alegori, dan Mistisisme
Hutan Orang Rimba Jadi Kebun Sawit: Berondolan Dicuri, Pemerintah Sibuk Selfie ?
Buruh Bersuara, Monas Jadi Panggung Prabowo, Warteg Tetep Jadi Pelarian!
1.835 Spesies Burung: Indonesia, Konser Alam Terbesar di Dunia!
Kartini Kekinian: Dari Jepara ke Luar Angkasa, Emansipasi Tetap Cetar!
Korlantas: Arus Balik Lebaran 2025 Diprediksi Terbagi dalam Beberapa Gelombang
TSUNAMI PHK DAN DEFLASI: GELOMBANG PEMUDIK LEBARAN 2025 MENYUSUT DRASTIS!
Aktivitas Sesar Sagaing: Pemicu Utama Gempa 7,7 yang Guncang Myanmar dan Asia Tenggara
Sarjana Cumlaude Disandera PHK ? Indonesia Darurat Pengangguran Beredukasi ?