• Jum. Jun 20th, 2025

KowantaraNews

Halal Gratis, Warteg Nge-Hits: Tanpa Drama, Cuma Solusi!

Kartini Kekinian: Dari Jepara ke Luar Angkasa, Emansipasi Tetap Cetar!

ByAdmin

Apr 22, 2025
Sharing is caring

Jakarta, Kowantaranews.com -Tanggal 21 April selalu menjadi momen spesial di Indonesia. Hari itu, kita merayakan Hari Kartini, mengenang perjuangan Raden Ajeng Kartini, pahlawan emansipasi perempuan yang telah mengubah wajah sejarah dengan gagasan-gagasan revolusionernya. Namun, di tahun 2025 ini, semangat Kartini tidak hanya menjadi nostalgia sejarah, melainkan mercusuar yang terus menerangi perjalanan bangsa menuju kesetaraan gender. Dari tanah kelahirannya di Jepara hingga inspirasi yang melesat ke luar angkasa, warisan Kartini tetap “cetar membahana” dalam konteks kekinian. Artikel ini akan menyelami bagaimana semangat Kartini hidup di berbagai bidang, dari sains hingga seni, dan bagaimana generasi masa kini meneruskan obor perjuangannya menuju Indonesia Emas 2045.

Warisan Kartini: Lebih dari Sekadar Cerita Sejarah

RA Kartini, yang lahir pada 21 April 1879 di Jepara, Jawa Tengah, dikenal sebagai pelopor emansipasi perempuan di Indonesia. Di tengah kungkungan adat Jawa yang kaku pada masanya, Kartini berani bermimpi besar: pendidikan untuk perempuan, kebebasan dari norma patriarki, dan pemberdayaan ekonomi melalui keterampilan lokal. Surat-suratnya, yang kemudian diterbitkan sebagai Habis Gelap Terbitlah Terang, menjadi manifesto intelektual yang mengguncang status quo. Namun, di era modern ini, Kartini bukan lagi sekadar nama di buku sejarah. Ia adalah simbol perjuangan yang terus relevan, menginspirasi tokoh-tokoh dari berbagai lapisan masyarakat.

Salah satu contoh nyata adalah Pratiwi Sudarmono, astronot perempuan pertama Indonesia. Perjalanan Pratiwi ke luar angkasa bersama misi NASA pada 1980-an bukan hanya prestasi ilmiah, tetapi juga bukti bahwa perempuan Indonesia mampu menembus batasan gender di bidang sains, teknologi, teknik, dan matematika (STEM). Dalam sebuah wawancara, Pratiwi pernah berbagi bahwa semangat Kartini—keberanian untuk melawan stigma dan keyakinan pada potensi diri—menjadi pendorong utamanya. Namun, perjuangannya tidak mudah. Ia menghadapi penolakan dari keluarga dan masyarakat yang memandang rendah perempuan di bidang sains. Dukungan dari mentor seperti BJ Habibie, mantan presiden dan insinyur legendaris, menjadi kunci yang membuka pintu kesuksesannya.

Di ranah seni, sutradara Hanung Bramantyo juga menunjukkan bagaimana Kartini tetap “cetar” melalui karya-karyanya. Film Kartini (2017) yang ia garap bukan sekadar biografi, tetapi sebuah cerminan bagaimana perjuangan Kartini melawan patriarki masih relevan. Dalam film tersebut, Hanung menggambarkan Kartini sebagai seorang visioner yang tidak hanya memperjuangkan pendidikan, tetapi juga ekonomi lokal melalui promosi kerajinan ukir Jepara ke pasar internasional. Hanung pernah berkata, “Kartini mengajarkan kita bahwa perempuan bisa menjadi motor perubahan, tapi mereka juga butuh dukungan dari laki-laki di sekitarnya.” Pesan ini diperkuat melalui pertunjukan monolog oleh aktris Yasinta Indra, yang menghidupkan kembali surat-surat Kartini dengan cara yang menyentuh hati Generasi Z.

Baca juga : Korlantas: Arus Balik Lebaran 2025 Diprediksi Terbagi dalam Beberapa Gelombang

Baca juga : TSUNAMI PHK DAN DEFLASI: GELOMBANG PEMUDIK LEBARAN 2025 MENYUSUT DRASTIS!

Baca juga : Aktivitas Sesar Sagaing: Pemicu Utama Gempa 7,7 yang Guncang Myanmar dan Asia Tenggara

Tantangan di Era Modern: Perjuangan yang Belum Usai

Meski banyak kemajuan telah dicapai, perjuangan Kartini belum selesai. Selvi Ananda, istri Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, dalam sebuah pidato di peringatan Hari Kartini 2025, menegaskan bahwa Indonesia masih menghadapi tantangan besar dalam menciptakan ekosistem yang aman dan inklusif bagi perempuan. “Kartini bermimpi tentang perempuan yang berdaya melalui pendidikan dan ekonomi. Tapi, sampai hari ini, banyak perempuan masih terjebak dalam kekerasan, kemiskinan, dan akses pendidikan yang terbatas,” ujar Selvi. Ia menyerukan pentingnya kebijakan yang mendukung akses perempuan ke pendidikan, kesehatan, dan modal usaha, sekaligus perlindungan dari kekerasan berbasis gender.

Di bidang STEM, kesenjangan gender masih nyata. Data dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2024) menunjukkan bahwa hanya 28% mahasiswa di jurusan teknik adalah perempuan. Pratiwi Sudarmono, yang kini menjadi mentor bagi generasi muda, mengakui bahwa stigma budaya masih menjadi hambatan. “Banyak yang bilang sains bukan tempat untuk perempuan. Saya ingin generasi berikutnya membuktikan bahwa itu salah,” katanya. Kisahnya mengingatkan kita bahwa perjuangan Kartini untuk pendidikan perempuan harus terus digaungkan, terutama di bidang-bidang yang masih didominasi laki-laki.

Sistem Pendukung: Keluarga dan Sekutu Laki-laki

Salah satu aspek menarik dari perjuangan Kartini adalah peran sistem pendukung di sekitarnya. Ayah Kartini, Ario Sosroningrat, meski terikat adat, memberi ruang bagi putrinya untuk belajar dan menulis. Ini adalah contoh awal bagaimana laki-laki dapat menjadi sekutu dalam perjuangan kesetaraan. Hanung Bramantyo juga menekankan hal ini dalam wawancaranya: “Laki-laki harus jadi bagian dari solusi, bukan masalah. Dalam keluarga, suami atau ayah bisa membuka jalan bagi perempuan untuk berkarya.”

Contoh modern dari sistem pendukung ini terlihat pada keluarga Habibie. BJ Habibie tidak hanya mendukung Pratiwi Sudarmono, tetapi juga menanamkan nilai kesetaraan dalam keluarganya. Menantu Habibie, Insana Habibie, kini aktif dalam program pemberdayaan perempuan melalui pendidikan STEM. “Kakek selalu bilang, perempuan punya hak yang sama untuk bermimpi besar,” ujar Insana dalam sebuah seminar di Jakarta. Sistem pendukung seperti ini menjadi fondasi penting bagi perempuan untuk meraih potensi penuh mereka.

Menuju Indonesia Emas 2045: Peran Generasi Muda

Peringatan Hari Kartini 2025 tidak hanya tentang mengenang masa lalu, tetapi juga menatap masa depan. Visi Indonesia Emas 2045, yang menargetkan Indonesia menjadi salah satu kekuatan ekonomi dunia, tidak akan tercapai tanpa peran aktif perempuan. Selvi Ananda menyerukan agar Generasi Z menjadi “cahaya” yang menerangi jalan menuju kemajuan. “Perempuan bukan hanya pelengkap, tetapi motor penggerak bangsa,” katanya.

Generasi muda kini memiliki peluang besar untuk meneruskan semangat Kartini. Misalnya, banyak anak muda yang memanfaatkan teknologi untuk mempromosikan produk lokal, menggemakan upaya Kartini dalam meningkatkan ekspor kerajinan Jepara. Platform seperti Instagram dan TikTok telah menjadi wadah bagi pengusaha perempuan untuk memasarkan produk berbasis budaya, dari batik hingga tenun. Ini adalah bukti bahwa kearifan lokal dapat bersinergi dengan modernitas, seperti yang pernah dilakukan Kartini.

Refleksi Kritis: Dari Simbol ke Aksi Nyata

Meski semangat Kartini terus hidup, ada refleksi kritis yang perlu diperhatikan. Pertama, kesenjangan implementasi masih nyata. Perjalanan Pratiwi Sudarmono yang memakan waktu 40 tahun untuk diakui sebagai inspirasi nasional menunjukkan bahwa perubahan sering kali berjalan lambat. Kesenjangan gender di STEM, pendidikan, dan ekonomi masih membutuhkan kebijakan yang lebih agresif, seperti kuota gender di universitas atau insentif untuk pengusaha perempuan.

Kedua, peran media dan seni, meski penting, harus diimbangi dengan tindakan nyata. Film dan pertunjukan seperti karya Hanung atau Yasinta Indra memang menginspirasi, tetapi tanpa kebijakan konkret—seperti anggaran untuk pendidikan perempuan di daerah terpencil atau undang-undang perlindungan dari kekerasan—semangat Kartini berisiko menjadi sekadar simbol. Pemerintah, masyarakat sipil, dan sektor swasta perlu berkolaborasi untuk mentransformasi inspirasi menjadi realitas.

Emansipasi yang Tetap Cetar

Dari Jepara ke luar angkasa, semangat Kartini terus membuktikan bahwa perjuangan untuk kesetaraan gender adalah perjalanan tanpa akhir. Kisahnya mengajarkan bahwa kemajuan perempuan membutuhkan kolaborasi: dukungan keluarga, peran aktif laki-laki, representasi budaya melalui seni, dan kebijakan inklusif. Di tangan Generasi Z, obor Kartini akan terus menyala, menerangi jalan menuju Indonesia Emas 2045.

Hari Kartini 2025 adalah pengingat bahwa emansipasi bukan hanya tentang perempuan, tetapi tentang bangsa yang lebih kuat dan adil. Seperti kata Pratiwi Sudarmono, “Jika Kartini bisa bermimpi di tengah keterbatasan, kita pun bisa melesat lebih jauh.” Mari jadikan semangat Kartini sebagai kompas, bukan hanya untuk mengenang, tetapi untuk bertindak—karena emansipasi yang cetar adalah emansipasi yang nyata! By Mukroni

Foto Delik Tv

  • Berita Terkait :

Korlantas: Arus Balik Lebaran 2025 Diprediksi Terbagi dalam Beberapa Gelombang

TSUNAMI PHK DAN DEFLASI: GELOMBANG PEMUDIK LEBARAN 2025 MENYUSUT DRASTIS!

Aktivitas Sesar Sagaing: Pemicu Utama Gempa 7,7 yang Guncang Myanmar dan Asia Tenggara

Tak Mampu Bayar Bus, Pemudik Banjiri Jalan dengan Motor: Tragedi Menanti di Balik Rindu Kampung Halaman ?

Sarjana Cumlaude Disandera PHK ? Indonesia Darurat Pengangguran Beredukasi ?

Baju Lebaran Gen Z: Dari Tangerang Hingga New York, Semua Terinspirasi!

BENCANA MEGA-DEFORESTASI: PUNCAK BOGOR JADI KUBURAN HUTAN, JAKARTA LUMPUH OLEH AIR MATA ALAM!

Dilema Besar! Pembangunan IKN atau Kesejahteraan Rakyat?

Retakan Tanah Mengintai: Perlombaan Melawan Waktu di Tengah Ancaman Longsor Pekalongan

Di Balik Obsesi Swasembada Pangan: Lingkungan dan Masyarakat yang Terlupakan

Makan Bergizi Gratis Ngebut! 82,9 Juta Pelajar Siap Disantuni di 2025!

Kemiskinan Menyusut, Tapi Jurang Kesenjangan Kian Menganga!

Jeritan Nelayan: Terjebak di Balik Tembok Laut, Rezeki Kian Terkikis

Menimbang Makna di Balik Perayaan Tahun Baru

Insiden di Mahkamah Internasional: Pengacara Israel Disebut ‘Pembohong’ oleh Pengamat Selama Sidang

Raja Saudi Salman Dirawat karena Radang Paru-paru di Istana Al Salam

Helikopter dalam Konvoi yang Membawa Presiden Iran Ebrahim Raisi Jatuh di Azerbaijan Timur

JPMorgan Chase Tarik Investasi dari Elbit Systems di Tengah Tekanan Kampanye Boikot

76 Tahun Nakba: Peringatan Sejarah dan Bencana yang Berkepanjangan di Gaza

Afrika Selatan Menuduh Israel Lakukan Genosida di Gaza di Hadapan Mahkamah Internasional, ini Alasan Adila Hassim

Kontroversi Nat Schwartz: Penyelidikan The New York Times tentang Kekerasan Seksual oleh Hamas dan Implikasinya

Pengarahan Jaksa ICC Karim AA Khan KC kepada Dewan Keamanan PBB mengenai Situasi di Libya: Laporan dan Peta Jalan Menuju Keadilan Berdasarkan Resolusi 1970 (2011)

Hakim Kanada Tolak Pembubaran Demo Pro-Palestina di Universitas McGill

Prof. Jeffrey Sachs: Kebijakan Luar Negeri AS Bertentangan dengan Kepentingan Rakyat dan Didasarkan pada Kebohongan Berkelanjutan

Blokade Bantuan ke Gaza: Protes, Krisis Kelaparan, dan Konsekuensi Global

Netanyahu Tegaskan Israel Bukan “Negara Bawahan” AS di Tengah Ketegangan dengan Biden

Thomas Piketty: Barat Harus Memberikan Sanksi kepada Israel Jika Benar-Benar Mendukung Solusi Dua Negara

Mayor Angkatan Darat AS Mengundurkan Diri untuk Memprotes Dukungan Amerika terhadap Israel di Gaza

Enam Sekutu Amerika Serikat  Dukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Paul Newman tentang Kebenaran dan Politik Luar Negeri Amerika: “Menciptakan Musuh untuk Membenarkan Perang”

Jeremy Corbyn di Rafah: ” Kisah Horor dan Harapan di Gaza: Panggilan untuk Keadilan dan Perdamaian”

Antony Blinken Mengecam Klaim Israel: Keadilan dan Kemanusiaan dalam Konflik Gaza

Trinity College Cambridge Memutuskan Divestasi dari Perusahaan Senjata Setelah Terungkapnya Investasi Kontroversial

Mayoritas Warga Kanada Mendukung Protes di Kampus Universitas Menurut Jajak Pendapat Terbaru

Raja Denmark Mengibarkan Bendera Palestina: Solidaritas Global Menguat Setelah Badai Al-Aqsa

Gary Lineker: Tidak Bisa Diam Mengenai Konflik Gaza dan Kritik Terhadap Tindakan Israel

Kekuatan Opini Publik: Kim Kardashian dan Dampak #Blockout2024 Pro-Palestina

Munafik atau Ketidakadilan? Politisi Belgia Kritik Keputusan Kontes Lagu Eurovision terkait Israel dan Palestina

Perspektif Kritis Randa Jarrar: Hillary Clinton dalam Kacamata Seorang Profesor Studi Timur Tengah

Peringatan Raja Spanyol Felipe VI: Eskalasi Kekerasan di Gaza dan Panggilan untuk Aksi Global

Jejak Sejarah Esau: Perjalanan di Pegunungan Bani Yas’in dari Bani Jawa dalam Kitab Tarikh Ibnu Khaldun

Perayaan Cinta dan Solidaritas: Pengantin di Montreal Mengekspresikan Dukungan untuk Palestina

Tabassum Menerima Tepuk Tangan Meriah atas Pidato Perpisahan di USC: Perlawanannya Terhadap Genosida Disambut Hangat

Bisan Owda dan AJ+ Raih Penghargaan Peabody atas Liputan Gaza

Grace Blakeley Mendorong Sanksi terhadap Israel dalam Debat BBC Question Time

Insiden Pelecehan Verbal di Arizona State University: Staf Pro-Israel Diberhentikan

Seruan Menteri Luar Negeri Afrika Selatan untuk Penangkapan ICC terhadap PM Israel Netanyahu: Kontroversi dan Implikasi Internasional

Respon Defiant Israel Menyusul Peringatan Biden tentang Serangan Rafah

Greta Thunberg Aktivis Iklim Bergabung dalam Protes Ribuan Massa di Eurovision 2024 Malmo: Penolakan Partisipasi Israel dalam Kontes Lagu

Dinamika Hubungan India-Israel di Bawah Pemerintahan Narendra Modi

Kontroversi Penyensoran di YouTube: Tuduhan Terhadap Penyensoran Lagu Pro-Palestina Macklemore, ‘Hind’s Hall’

Kontroversi dan Pertanyaan Etis: Investigasi Independen Terhadap Publikasi Artikel dalam New York Times

Himne Macklemore untuk Perdamaian dan Keadilan: “Solidaritas Diam”

Persemakmuran Bahama Mengakui Palestina Sebagai Negara, Mengukuhkan Komitmen pada Hak Asasi Manusia dan Penentuan Nasib Sendiri

Persemakmuran Bahama Mengakui Palestina Sebagai Negara, Mengukuhkan Komitmen pada Hak Asasi Manusia dan Penentuan Nasib Sendiri

Sekretaris Jenderal PBB Memperingatkan Terhadap Invasi Israel di Rafah dan Potensi Bencana Kemanusiaan

Permintaan Pengacara Belanda kepada ICC untuk Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Pejabat Israel

Tujuan  Israel Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas dan Melancarkan Operasi di Rafah

Mahasiswa Inggris Protes untuk Palestina: Aksi Pendudukan di Lima Universitas Terkemuka

Solidaritas Pelajar di MIT: Dukungan untuk Gaza dan Perlawanan Terhadap Perintah Polisi

Muslim Muhammadiyah Salurkan Donasi Rp 15 Miliar untuk Palestina: Upaya Mendukung Dalam Krisis dan Pemberdayaan Ekonomi

Proposal Gencatan Senjata Hamas Diterima Meski Israel Menolak, Pasukan Israel Lanjutkan Operasi Militer di Rafah

Senator Partai Republik Ancam ICC: ‘Targetkan Israel dan Kami Akan Menargetkan Anda’

Pembelotan Massal dan Ketegangan Internal: Pasukan Israel Menolak Perintah di Gaza

Israel Menutup Kantor Al Jazeera

UC Riverside dan Kelompok Pro-Palestina Mencapai Kesepakatan Damai: Akhir Perkemahan dengan Dialog Konstruktif

Ketegangan Meningkat dalam Perang Israel di Gaza: Tuduhan Netanyahu ‘Menyabotase’ Perundingan Gencatan Senjata

Ketegangan di Upacara Pembukaan Universitas Michigan: Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Dikeluarkan

Ketegangan Internal dan Eksternal: Keputusan Kontroversial Menutup Saluran Al Jazeera di Israel

Situasi Tegang: Demonstrasi di Institut Seni Chicago Berakhir dengan Puluhan Orang Ditangkap

Platform Pittsburgh: Peran Pentingnya dalam Gerakan Reformasi Amerika dalam Yudaisme

Dukungan Jeremy Corbyn terhadap Afrika Selatan dalam Kasus Genosida terhadap Israel: Pandangan dan Tanggapan Internasional

Deklarasi Balfour dan Peran Walter Rothschild: Sebuah Tinjauan

Pelukan Islam Shaun King dan Dukungannya terhadap Palestina: Kisah Perubahan dan Aktivisme

Trinidad dan Tobago Resmi Mengakui Negara Palestina: Tinjauan Keputusan dan Implikasinya

Kandidat Presiden dari Partai Hijau Ditangkap dalam Rapat Pro-Palestina: Kisah Kekerasan dan Solidaritas

Kolombia Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel karena Dugaan Genosida di Gaza

Senator Bernie Sanders dan Anggota Partai Demokrat Mendorong Presiden Biden untuk Menghentikan Pengiriman Senjata ke Israel selama Konflik Gaza

Kontroversi Video Rashida Tlaib: Pertahanan Pro-Palestina di Tengah Keretakan Demokrat Michigan

Kontroversi Terkait Protes Mahasiswa di AS: Antara Anti-Semitisme dan Anti-Perang

Konfrontasi di Kampus: Mahasiswa Universitas Columbia Berjuang Demi Solidaritas dengan Palestina

Robert Reich Membela Mahasiswa yang Memprotes Perang Israel di Gaza di Kampus-kampus Amerika

Perjuangan Mahasiswa Amerika: Solidaritas dengan Palestina Melawan Represi dan Kekerasan

Protes Mahasiswa Pro-Palestina di Washington Tetap Berlanjut Meski Ditekan Pemerintah

Perdana Menteri Israel Kritik Protes Pro-Palestina di Kampus Amerika: Sebuah Sorotan Terhadap Kenaikan Antisemitisme

Pengaruh Skema Asli: Teori Kontroversial Profesor Santos tentang Lokasi Sebenarnya Yerusalem dalam ‘Atlantis: The Lost Continent Finally Found’

Keyakinan Nahamanides dalam Realitas Surga dan Lokasi Taman Eden Dekat Garis Katulistiwa

Konsep Bumi sebagai Pusat Alam Semesta dalam Divine Comedy Dante

Thomas Aquinas: Pemikiran tentang Surga, Khatulistiwa, dan Taman Eden dalam Summa Theologica

Mengungkap Misteri Taman Eden: Perjalanan dan Komentar Obadiah dari Bertinoro tentang Misnah dalam Perjalanannya ke Yerusalem

Tantangan Geografis dalam Interpretasi Klasik Kisah Eden: Targum Yerushalmi, Terjemahan Arab, dan Perspektif Nahmadines

Hubungan antara Midrash HaGadol dan Lokasi Eden serta Catatan Buku “Atlantis: The Lost Continent Finally Found” karya Prof. Arysio Santos

Neturei Karta: Sekte Yahudi Anti-Zionis yang Menolak Negara Israel Berdasarkan Keyakinan Eskatologis

Neturei Karta: Sekte Yahudi Anti-Zionis yang Menolak Negara Israel

“Menyuarakan Kebenaran: Dialog Imaginer Rabbi Neturei Karta dengan Jurnalis Kowantaranews.com tentang Konflik Israel-Palestina”

Neturei KARTA” bukanlah nama kota-kota di Indonesia seperti JaKARTA, JogjaKARTA, SuraKARTA, PurwoKERTO, PurwaKARTA, MojoKERTO, KERTOsono, KERTAbesuki” dan lainnya tapi Sebuah Komunitas Yahudi Ortodoks yang Menentang Zionisme Israel

Bulan Ramadhan Tahun ini dan Seterusnya Azan Dikumandangkan 5 Kali Sehari di Salah Satu Kota Terbesar di Amerika Serikat, Kota Minneapolis Negara Bagian Minnesota

Orang Uighur Dipaksa Makan Daging Babi karena China Memperluas Peternakan Babi Xinjiang

Keren !, Presiden Pertama Indonesia, Soekarno Bela Mati-matian Palestina

Ternyata ICJP Menyerukan Pemerintah Inggris untuk Merujuk Israel dan Perdana Menteri Netanyahu ke Pengadilan Kriminal Internasional untuk Kejahatan Perang di Palestina, Sebelum Jadwal Kunjungan Netanyahu 

Siapakah Alvin Bragg?  Jaksa Distrik Manhattan Setingkat Kejaksaan Negeri yang  Menuntut Donald Trump Presiden Amerika Serikat ke-45

Kata Rabbi Aaron Teitelbaum Shlita : “Negara Zionis adalah Penyembahan Berhala di Zaman Kita”

TERNYATA ADA RABI YAHUDI BERSUMPAH UNTUK  “TERUS BERJUANG DALAM PERANG TUHAN MELAWAN ZIONISME”

Gila !, Banyak Wanita Uyghur Dipaksa Kawin Untuk Menghilangkan  Warisan Budaya Tradisi Uyghur

Selain Beberapa Organisasi Islam, Warga Amerika Serikat Juga  Meminta Pemerintah Indonesia Menolak Timnas Israel U-20

Keren !, Ukraina Salah Satu Negara Pertama Akui Palestina di PBB

Karena Dekatnya Turki dengan Malaysia : Anwar  Terbang  Menemui  Erdogan

Media Asing : Barat Tidak Berdaya di Myanmar

Enam Hari setelah Bencana Gempa Bumi Turki, Para Kontraktor  Bangunan Ditangkapi

Bayi Lahir di Reruntuhan Gempa Suriah Dinamai Aya

Keren !, Presiden Aljazair Dukung Penuh Keanggotaan Palestina di PBB

Gawat !  Paman Sam AS Sebut Bakal Perang dengan China

Kemarahan Turki Setelah Pembakaran Quran, Protes Kurdi di Swedia

Kontra Intelijen FBI Menggerebek Kantor Polisi China di New York: Laporan

Nitizen Nyiyirin Presiden Emmanuel Macron”Tidak Minta Maaf” Atas Penjajahan Prancis di Aljazair

Tegas !  Demi Kemanusiaan Datuk Sri Anwar Ibrahim PM. Malaysia Bela Palestina

Rame Dibahas di Medsos “Pegunungan Makkah Telah Ditutupi dengan Tanaman Hijau Setelah Hujan Baru-baru ini”

China  Sebagai Pembunuh Terbanyak  Dalam Sejarah Modern,  Karena Ketidakmampuan dan Kebodohan Pemerintah Komunis Cina,  Tulis Media Luar

Ternyata Tidak Jauh Dari Jakarta, Harga Nasi Padang Per Porsinya Rp 120 Ribu

Ternyata Banyak Nama Kota Peninggalan Peradaban Islam di Amerika Serikat

Ternyata  Angelina Jolie  Tidak Masuk Dalam Daftar 5 Wanita Tercantik di Dunia

Peristiwa Dunia Yang Terjadi Tahun 2022

Wang Yi Menteri Luar Negeri China Diberhentikan

Pele Sang Legenda Sepak Bola Jum’at Dini Hari Meninggal Dalam Usia 82 Tahun

Islamofobia! Tiga Kepala Babi Diletakan Untuk Memprotes Pembangunan Masjid

Tragis ! Korban Bertambah 18 Orang Tewas Akibat Ledakan Truk Gas di Afrika Selatan

Lebih dari 40 Ribu Kematian Di Cina Karena Covid Di Akhir Tahun

Lagi-lagi Zionis Israil Menembak Mati Warga Palestina, Korbannya Pemain Sepak Bola Muda

Dr. Nisia Trindade Lima Menteri Kesehatan Brasil Pertama dari Kaum Hawa

Ternyata Komunitas Muslim dan Masjid Terbesar di Benua Amerika Selatan Ada Di Negara  Juara Piala Dunia Qatar FIFA 2022 Argentina !

Maher Zain Hadir Di Piala Dunia 2022 Dengan Merilis Lagu Bersiaplah (Tahayya)

Mahasiswa Cambridge memecahkan masalah tata bahasa Sansekerta yang membingungkan para sarjana selama berabad-abad

Kembali Pecah Rekor, Kasus Covid-19 di China Tembus 39 Ribu Kasus Sehari

By Admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *