• Rab. Mar 19th, 2025

KowantaraNews

RINGKAS DAN TAJAM

Kontroversi Nat Schwartz: Penyelidikan The New York Times tentang Kekerasan Seksual oleh Hamas dan Implikasinya

ByAdmin

Mei 18, 2024
NEW YORK, US - JANUARY 12: Pro-Palestinians in New York City join 'Shut down colonial feminism' rally in front of Senator Kristen Gillibrand's office, UN Women office and New York Times building on Friday, January 12, 2024. (Photo by Selcuk Acar/Anadolu via Getty Images)
Sharing is caring

Jakarta, Kowantaranews.com   -Nat Schwartz, seorang pembuat film Israel dan mantan pejabat intelijen angkatan udara, menemukan dirinya berada di pusat kontroversi besar yang melibatkan The New York Times dan investigasi kekerasan seksual oleh Hamas pada tanggal 7 Oktober. Penugasan ini bukan hanya menantang pengalaman profesionalnya tetapi juga memicu perdebatan tentang standar jurnalistik, integritas editorial, dan dinamika politik global.

Schwartz, yang tidak memiliki latar belakang dalam jurnalisme investigatif, bekerja bersama keponakannya Adam Sella dan reporter veteran Times, Jeffrey Gettleman. Gettleman, seorang pemenang Hadiah Pulitzer, bertindak sebagai mentor bagi Schwartz dalam menyelidiki klaim bahwa Hamas menggunakan kekerasan seksual sebagai senjata pada 7 Oktober. Meskipun Schwartz awalnya enggan menerima tugas tersebut karena kurangnya keahlian dan keengganan untuk terlibat dalam kasus kekerasan seksual, dia akhirnya setuju untuk bekerja dengan Gettleman dalam proyek ini.

Artikel hasil penyelidikan mereka, yang diterbitkan pada akhir Desember dengan judul “’Screams Without Words’: How Hamas Weaponized Sexual Violence on October 7,” menimbulkan gelombang kejut di berbagai kalangan. Publikasi ini terjadi di tengah meningkatnya oposisi global terhadap kampanye militer Israel di Jalur Gaza, yang telah mengakibatkan kematian ribuan anak-anak, wanita, dan orang lanjut usia. Dalam media sosialnya, yang sedang ditinjau oleh The Times, Schwartz menyukai tweet yang mendukung tindakan agresif terhadap Palestina, memperburuk situasi dan menimbulkan keraguan atas objektivitasnya.

Selama wawancara podcast yang diproduksi oleh Channel 12 Israel, Schwartz mengungkapkan bagaimana Gettleman menekankan pentingnya mendapatkan dua sumber untuk setiap detail yang dimasukkan ke dalam artikel, serta memastikan adanya bukti forensik dan visual yang kuat. Meskipun demikian, Schwartz merasa tidak yakin dengan kemampuannya untuk menangani investigasi ini, mengingat sensitivitas topik dan kurangnya pengalaman sebelumnya.

Baca juga : Pengarahan Jaksa ICC Karim AA Khan KC kepada Dewan Keamanan PBB mengenai Situasi di Libya: Laporan dan Peta Jalan Menuju Keadilan Berdasarkan Resolusi 1970 (2011)

Baca juga : Hakim Kanada Tolak Pembubaran Demo Pro-Palestina di Universitas McGill

Baca juga : Prof. Jeffrey Sachs: Kebijakan Luar Negeri AS Bertentangan dengan Kepentingan Rakyat dan Didasarkan pada Kebohongan Berkelanjutan

Schwartz menyatakan bahwa The New York Times-lah yang mendorong investigasi tersebut, meskipun dia awalnya ragu-ragu. Ini menyoroti tekanan yang mungkin dirasakan oleh Schwartz untuk memenuhi ekspektasi surat kabar tersebut, yang menginvestasikan banyak waktu, sumber daya, dan dukungan dalam proyek ini. Beberapa sumber dalam ruang redaksi The Times juga menunjukkan bahwa Schwartz dan Sella melakukan sebagian besar pelaporan lapangan, sementara Gettleman fokus pada penyusunan dan penulisan artikel tersebut.

Publikasi artikel ini mengundang pujian dari pimpinan editorial The Times namun juga menimbulkan skeptisisme dari beberapa jurnalis lainnya. Keraguan ini sebagian besar disebabkan oleh kontroversi mengenai standar jurnalistik yang diterapkan dan keabsahan klaim bahwa Hamas secara sistematis menggunakan kekerasan seksual sebagai senjata perang. Ketidakmampuan Schwartz untuk mendapatkan konfirmasi dari rumah sakit Israel, pusat krisis pemerkosaan, dan fasilitas pemulihan trauma mengenai laporan kekerasan seksual memperkuat skeptisisme ini. Namun, juru bicara The Times menegaskan bahwa penelitian lebih lanjut mengungkapkan bukti yang mendukung klaim tersebut.

Kontroversi ini juga mengungkap ketegangan internal di The Times terkait kebijakan pemberitaan tentang Hamas. Beberapa editor dan reporter mengeluhkan bahwa standar Times melarang mereka menyebut Hamas sebagai “teroris,” meskipun ada bukti bahwa kelompok tersebut secara sengaja membunuh warga sipil. Philip Corbett, yang telah menjalankan departemen standar The Times selama 14 tahun, mundur dari posisinya setelah tanggal 7 Oktober di tengah tekanan untuk melunakkan pemberitaan demi kepentingan Israel. Sumber di ruang redaksi mengindikasikan bahwa pengunduran diri Corbett terkait dengan tekanan yang dia alami terkait kebijakan tersebut, meskipun juru bicara The Times membantah hal ini dan menyatakan bahwa Corbett telah meminta untuk berganti peran jauh sebelum kontroversi ini muncul.

Schwartz, sejak terungkapnya aktivitas media sosialnya yang mendukung tindakan agresif terhadap Palestina, tidak lagi muncul dalam surat kabar dan absen dari pertemuan editorial. Peninjauan terhadap “like” di media sosialnya sedang berlangsung, dan juru bicara The Times menyebutnya sebagai pelanggaran yang tidak dapat diterima terhadap kebijakan perusahaan. Meskipun demikian, Schwartz mempertahankan dukungan dari beberapa pimpinan The Times atas kontribusinya dalam investigasi tersebut.

Skandal yang lebih besar mungkin adalah dampak artikel tersebut terhadap ribuan warga Palestina yang kematiannya dibenarkan oleh dugaan kekerasan seksual sistematis yang dilakukan oleh Hamas. Beberapa reporter Times yang frustrasi menyatakan bahwa fokus yang berlebihan pada Schwartz mengalihkan perhatian dari masalah editorial yang lebih mendalam dan melemahkan pekerjaan keras lainnya yang dilakukan oleh jurnalis di surat kabar tersebut. Seorang reporter yang juga pernah menjadi editor di sana menyebut keputusan editorial tersebut sebagai tindakan yang buruk dan tidak mendukung standar jurnalistik yang tinggi yang seharusnya dijunjung oleh The Times.

Wawancara podcast Channel 12 dengan Schwartz, yang diterjemahkan oleh The Intercept dari bahasa Ibrani, memberikan pandangan mendalam tentang proses pelaporan yang kontroversial ini. Schwartz menjelaskan upayanya yang ekstensif untuk mendapatkan konfirmasi dari berbagai sumber medis di Israel dan ketidakmampuannya mendapatkan satu konfirmasi pun. Juru bicara The Times mengakui bahwa tidak ada pengaduan mengenai pelecehan seksual yang diterima dari sumber-sumber tersebut, namun menegaskan bahwa ini hanyalah langkah awal dari penelitian yang lebih mendalam yang kemudian mengungkap bukti dan kesaksian yang mendukung klaim bahwa mungkin ada penggunaan kekerasan seksual secara sistematis.

Pertanyaan utama yang muncul adalah apakah tindakan kekerasan seksual individu mungkin terjadi pada tanggal 7 Oktober dan apakah The New York Times memiliki bukti kuat untuk mendukung klaimnya bahwa kekerasan seksual adalah bagian dari pola kekerasan berbasis gender yang lebih luas yang digunakan oleh Hamas sebagai senjata perang. Artikel tersebut, meskipun menimbulkan kontroversi, berhasil mengarahkan perhatian global pada isu kekerasan seksual dalam konflik Israel-Palestina, namun juga mengundang kritik keras terhadap integritas jurnalistik dan proses editorial di The New York Times.

Kontroversi ini menunjukkan betapa kompleksnya pelaporan konflik bersenjata dan bagaimana tekanan politik, standar editorial, dan integritas jurnalistik dapat saling berbenturan. Schwartz, meskipun menghadapi kritik dan penyelidikan atas aktivitas media sosialnya, tetap berdiri di belakang pekerjaannya dan didukung oleh beberapa pimpinan The Times. Namun, kasus ini juga menggarisbawahi pentingnya keakuratan, verifikasi, dan objektivitas dalam pelaporan berita, terutama dalam konteks konflik yang sangat sensitif seperti perang Israel-Palestina. *Roni

Sumber theintercept.com

Foto https newarab.com

  • Berita Terkait :

Pengarahan Jaksa ICC Karim AA Khan KC kepada Dewan Keamanan PBB mengenai Situasi di Libya: Laporan dan Peta Jalan Menuju Keadilan Berdasarkan Resolusi 1970 (2011)

Hakim Kanada Tolak Pembubaran Demo Pro-Palestina di Universitas McGill

Prof. Jeffrey Sachs: Kebijakan Luar Negeri AS Bertentangan dengan Kepentingan Rakyat dan Didasarkan pada Kebohongan Berkelanjutan

Blokade Bantuan ke Gaza: Protes, Krisis Kelaparan, dan Konsekuensi Global

Netanyahu Tegaskan Israel Bukan “Negara Bawahan” AS di Tengah Ketegangan dengan Biden

Thomas Piketty: Barat Harus Memberikan Sanksi kepada Israel Jika Benar-Benar Mendukung Solusi Dua Negara

Mayor Angkatan Darat AS Mengundurkan Diri untuk Memprotes Dukungan Amerika terhadap Israel di Gaza

Enam Sekutu Amerika Serikat  Dukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Paul Newman tentang Kebenaran dan Politik Luar Negeri Amerika: “Menciptakan Musuh untuk Membenarkan Perang”

Jeremy Corbyn di Rafah: ” Kisah Horor dan Harapan di Gaza: Panggilan untuk Keadilan dan Perdamaian”

Antony Blinken Mengecam Klaim Israel: Keadilan dan Kemanusiaan dalam Konflik Gaza

Trinity College Cambridge Memutuskan Divestasi dari Perusahaan Senjata Setelah Terungkapnya Investasi Kontroversial

Mayoritas Warga Kanada Mendukung Protes di Kampus Universitas Menurut Jajak Pendapat Terbaru

Raja Denmark Mengibarkan Bendera Palestina: Solidaritas Global Menguat Setelah Badai Al-Aqsa

Gary Lineker: Tidak Bisa Diam Mengenai Konflik Gaza dan Kritik Terhadap Tindakan Israel

Kekuatan Opini Publik: Kim Kardashian dan Dampak #Blockout2024 Pro-Palestina

Munafik atau Ketidakadilan? Politisi Belgia Kritik Keputusan Kontes Lagu Eurovision terkait Israel dan Palestina

Perspektif Kritis Randa Jarrar: Hillary Clinton dalam Kacamata Seorang Profesor Studi Timur Tengah

Peringatan Raja Spanyol Felipe VI: Eskalasi Kekerasan di Gaza dan Panggilan untuk Aksi Global

Jejak Sejarah Esau: Perjalanan di Pegunungan Bani Yas’in dari Bani Jawa dalam Kitab Tarikh Ibnu Khaldun

Perayaan Cinta dan Solidaritas: Pengantin di Montreal Mengekspresikan Dukungan untuk Palestina

Tabassum Menerima Tepuk Tangan Meriah atas Pidato Perpisahan di USC: Perlawanannya Terhadap Genosida Disambut Hangat

Bisan Owda dan AJ+ Raih Penghargaan Peabody atas Liputan Gaza

Grace Blakeley Mendorong Sanksi terhadap Israel dalam Debat BBC Question Time

Insiden Pelecehan Verbal di Arizona State University: Staf Pro-Israel Diberhentikan

Seruan Menteri Luar Negeri Afrika Selatan untuk Penangkapan ICC terhadap PM Israel Netanyahu: Kontroversi dan Implikasi Internasional

Respon Defiant Israel Menyusul Peringatan Biden tentang Serangan Rafah

Greta Thunberg Aktivis Iklim Bergabung dalam Protes Ribuan Massa di Eurovision 2024 Malmo: Penolakan Partisipasi Israel dalam Kontes Lagu

Dinamika Hubungan India-Israel di Bawah Pemerintahan Narendra Modi

Kontroversi Penyensoran di YouTube: Tuduhan Terhadap Penyensoran Lagu Pro-Palestina Macklemore, ‘Hind’s Hall’

Kontroversi dan Pertanyaan Etis: Investigasi Independen Terhadap Publikasi Artikel dalam New York Times

Himne Macklemore untuk Perdamaian dan Keadilan: “Solidaritas Diam”

Persemakmuran Bahama Mengakui Palestina Sebagai Negara, Mengukuhkan Komitmen pada Hak Asasi Manusia dan Penentuan Nasib Sendiri

Persemakmuran Bahama Mengakui Palestina Sebagai Negara, Mengukuhkan Komitmen pada Hak Asasi Manusia dan Penentuan Nasib Sendiri

Sekretaris Jenderal PBB Memperingatkan Terhadap Invasi Israel di Rafah dan Potensi Bencana Kemanusiaan

Permintaan Pengacara Belanda kepada ICC untuk Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Pejabat Israel

Tujuan  Israel Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas dan Melancarkan Operasi di Rafah

Mahasiswa Inggris Protes untuk Palestina: Aksi Pendudukan di Lima Universitas Terkemuka

Solidaritas Pelajar di MIT: Dukungan untuk Gaza dan Perlawanan Terhadap Perintah Polisi

Muslim Muhammadiyah Salurkan Donasi Rp 15 Miliar untuk Palestina: Upaya Mendukung Dalam Krisis dan Pemberdayaan Ekonomi

Proposal Gencatan Senjata Hamas Diterima Meski Israel Menolak, Pasukan Israel Lanjutkan Operasi Militer di Rafah

Senator Partai Republik Ancam ICC: ‘Targetkan Israel dan Kami Akan Menargetkan Anda’

Pembelotan Massal dan Ketegangan Internal: Pasukan Israel Menolak Perintah di Gaza

Israel Menutup Kantor Al Jazeera

UC Riverside dan Kelompok Pro-Palestina Mencapai Kesepakatan Damai: Akhir Perkemahan dengan Dialog Konstruktif

Ketegangan Meningkat dalam Perang Israel di Gaza: Tuduhan Netanyahu ‘Menyabotase’ Perundingan Gencatan Senjata

Ketegangan di Upacara Pembukaan Universitas Michigan: Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Dikeluarkan

Ketegangan Internal dan Eksternal: Keputusan Kontroversial Menutup Saluran Al Jazeera di Israel

Situasi Tegang: Demonstrasi di Institut Seni Chicago Berakhir dengan Puluhan Orang Ditangkap

Platform Pittsburgh: Peran Pentingnya dalam Gerakan Reformasi Amerika dalam Yudaisme

Dukungan Jeremy Corbyn terhadap Afrika Selatan dalam Kasus Genosida terhadap Israel: Pandangan dan Tanggapan Internasional

Deklarasi Balfour dan Peran Walter Rothschild: Sebuah Tinjauan

Pelukan Islam Shaun King dan Dukungannya terhadap Palestina: Kisah Perubahan dan Aktivisme

Trinidad dan Tobago Resmi Mengakui Negara Palestina: Tinjauan Keputusan dan Implikasinya

Kandidat Presiden dari Partai Hijau Ditangkap dalam Rapat Pro-Palestina: Kisah Kekerasan dan Solidaritas

Kolombia Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel karena Dugaan Genosida di Gaza

Senator Bernie Sanders dan Anggota Partai Demokrat Mendorong Presiden Biden untuk Menghentikan Pengiriman Senjata ke Israel selama Konflik Gaza

Kontroversi Video Rashida Tlaib: Pertahanan Pro-Palestina di Tengah Keretakan Demokrat Michigan

Kontroversi Terkait Protes Mahasiswa di AS: Antara Anti-Semitisme dan Anti-Perang

Konfrontasi di Kampus: Mahasiswa Universitas Columbia Berjuang Demi Solidaritas dengan Palestina

Robert Reich Membela Mahasiswa yang Memprotes Perang Israel di Gaza di Kampus-kampus Amerika

Perjuangan Mahasiswa Amerika: Solidaritas dengan Palestina Melawan Represi dan Kekerasan

Protes Mahasiswa Pro-Palestina di Washington Tetap Berlanjut Meski Ditekan Pemerintah

Perdana Menteri Israel Kritik Protes Pro-Palestina di Kampus Amerika: Sebuah Sorotan Terhadap Kenaikan Antisemitisme

Pengaruh Skema Asli: Teori Kontroversial Profesor Santos tentang Lokasi Sebenarnya Yerusalem dalam ‘Atlantis: The Lost Continent Finally Found’

Keyakinan Nahamanides dalam Realitas Surga dan Lokasi Taman Eden Dekat Garis Katulistiwa

Konsep Bumi sebagai Pusat Alam Semesta dalam Divine Comedy Dante

Thomas Aquinas: Pemikiran tentang Surga, Khatulistiwa, dan Taman Eden dalam Summa Theologica

Mengungkap Misteri Taman Eden: Perjalanan dan Komentar Obadiah dari Bertinoro tentang Misnah dalam Perjalanannya ke Yerusalem

Tantangan Geografis dalam Interpretasi Klasik Kisah Eden: Targum Yerushalmi, Terjemahan Arab, dan Perspektif Nahmadines

Hubungan antara Midrash HaGadol dan Lokasi Eden serta Catatan Buku “Atlantis: The Lost Continent Finally Found” karya Prof. Arysio Santos

Neturei Karta: Sekte Yahudi Anti-Zionis yang Menolak Negara Israel Berdasarkan Keyakinan Eskatologis

Neturei Karta: Sekte Yahudi Anti-Zionis yang Menolak Negara Israel

“Menyuarakan Kebenaran: Dialog Imaginer Rabbi Neturei Karta dengan Jurnalis Kowantaranews.com tentang Konflik Israel-Palestina”

Neturei KARTA” bukanlah nama kota-kota di Indonesia seperti JaKARTA, JogjaKARTA, SuraKARTA, PurwoKERTO, PurwaKARTA, MojoKERTO, KERTOsono, KERTAbesuki” dan lainnya tapi Sebuah Komunitas Yahudi Ortodoks yang Menentang Zionisme Israel

Bulan Ramadhan Tahun ini dan Seterusnya Azan Dikumandangkan 5 Kali Sehari di Salah Satu Kota Terbesar di Amerika Serikat, Kota Minneapolis Negara Bagian Minnesota

Orang Uighur Dipaksa Makan Daging Babi karena China Memperluas Peternakan Babi Xinjiang

Keren !, Presiden Pertama Indonesia, Soekarno Bela Mati-matian Palestina

Ternyata ICJP Menyerukan Pemerintah Inggris untuk Merujuk Israel dan Perdana Menteri Netanyahu ke Pengadilan Kriminal Internasional untuk Kejahatan Perang di Palestina, Sebelum Jadwal Kunjungan Netanyahu 

Siapakah Alvin Bragg?  Jaksa Distrik Manhattan Setingkat Kejaksaan Negeri yang  Menuntut Donald Trump Presiden Amerika Serikat ke-45

Kata Rabbi Aaron Teitelbaum Shlita : “Negara Zionis adalah Penyembahan Berhala di Zaman Kita”

TERNYATA ADA RABI YAHUDI BERSUMPAH UNTUK  “TERUS BERJUANG DALAM PERANG TUHAN MELAWAN ZIONISME”

Gila !, Banyak Wanita Uyghur Dipaksa Kawin Untuk Menghilangkan  Warisan Budaya Tradisi Uyghur

Selain Beberapa Organisasi Islam, Warga Amerika Serikat Juga  Meminta Pemerintah Indonesia Menolak Timnas Israel U-20

Keren !, Ukraina Salah Satu Negara Pertama Akui Palestina di PBB

Karena Dekatnya Turki dengan Malaysia : Anwar  Terbang  Menemui  Erdogan

Media Asing : Barat Tidak Berdaya di Myanmar

Enam Hari setelah Bencana Gempa Bumi Turki, Para Kontraktor  Bangunan Ditangkapi

Bayi Lahir di Reruntuhan Gempa Suriah Dinamai Aya

Keren !, Presiden Aljazair Dukung Penuh Keanggotaan Palestina di PBB

Gawat !  Paman Sam AS Sebut Bakal Perang dengan China

Kemarahan Turki Setelah Pembakaran Quran, Protes Kurdi di Swedia

Kontra Intelijen FBI Menggerebek Kantor Polisi China di New York: Laporan

Nitizen Nyiyirin Presiden Emmanuel Macron”Tidak Minta Maaf” Atas Penjajahan Prancis di Aljazair

Tegas !  Demi Kemanusiaan Datuk Sri Anwar Ibrahim PM. Malaysia Bela Palestina

Rame Dibahas di Medsos “Pegunungan Makkah Telah Ditutupi dengan Tanaman Hijau Setelah Hujan Baru-baru ini”

China  Sebagai Pembunuh Terbanyak  Dalam Sejarah Modern,  Karena Ketidakmampuan dan Kebodohan Pemerintah Komunis Cina,  Tulis Media Luar

Ternyata Tidak Jauh Dari Jakarta, Harga Nasi Padang Per Porsinya Rp 120 Ribu

Ternyata Banyak Nama Kota Peninggalan Peradaban Islam di Amerika Serikat

Ternyata  Angelina Jolie  Tidak Masuk Dalam Daftar 5 Wanita Tercantik di Dunia

Peristiwa Dunia Yang Terjadi Tahun 2022

Wang Yi Menteri Luar Negeri China Diberhentikan

Pele Sang Legenda Sepak Bola Jum’at Dini Hari Meninggal Dalam Usia 82 Tahun

Islamofobia! Tiga Kepala Babi Diletakan Untuk Memprotes Pembangunan Masjid

Tragis ! Korban Bertambah 18 Orang Tewas Akibat Ledakan Truk Gas di Afrika Selatan

Lebih dari 40 Ribu Kematian Di Cina Karena Covid Di Akhir Tahun

Lagi-lagi Zionis Israil Menembak Mati Warga Palestina, Korbannya Pemain Sepak Bola Muda

Dr. Nisia Trindade Lima Menteri Kesehatan Brasil Pertama dari Kaum Hawa

Ternyata Komunitas Muslim dan Masjid Terbesar di Benua Amerika Selatan Ada Di Negara  Juara Piala Dunia Qatar FIFA 2022 Argentina !

Maher Zain Hadir Di Piala Dunia 2022 Dengan Merilis Lagu Bersiaplah (Tahayya)

Mahasiswa Cambridge memecahkan masalah tata bahasa Sansekerta yang membingungkan para sarjana selama berabad-abad

Kembali Pecah Rekor, Kasus Covid-19 di China Tembus 39 Ribu Kasus Sehari

By Admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *