Jakarta, Kowantaranews.com Pada tanggal 10 Mei 2024, Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengesahkan resolusi yang mendukung keanggotaan penuh Palestina dengan dukungan dari 143 negara anggota. Sembilan negara, termasuk Israel, Amerika Serikat, dan Argentina, menolak resolusi ini, sementara 25 negara lainnya memilih abstain.
Resolusi ini muncul di tengah ketegangan yang terus berlanjut di Timur Tengah, khususnya terkait konflik Israel-Palestina. Palestina telah lama berupaya untuk mendapatkan pengakuan internasional sebagai negara merdeka dan anggota penuh PBB, namun selalu terhalang oleh veto dari Amerika Serikat di Dewan Keamanan. Resolusi ini dianggap sebagai langkah penting menuju pengakuan penuh Palestina di kancah internasional.
Meskipun banyak negara Eropa yang biasanya sejalan dengan kebijakan AS memilih abstain, enam sekutu dekat AS justru mendukung resolusi ini. Negara-negara tersebut adalah Prancis, Arab Saudi, Australia, Jepang, Korea Selatan, dan Selandia Baru. Dukungan dari enam negara ini menunjukkan adanya pergeseran dalam diplomasi internasional terkait isu Palestina.
Prancis menjadi salah satu negara sekutu AS yang mendukung draf resolusi keanggotaan penuh Palestina di PBB. Sebelumnya, Prancis mendukung operasi militer Israel di Jalur Gaza dengan dalih “pertahanan diri” setelah serangan Hamas. Namun, dalam pemungutan suara di PBB, Prancis mendukung resolusi tersebut karena masih berkomitmen pada solusi dua negara antara Israel dan Palestina. Perwakilan Prancis menyatakan penolakan terhadap tindakan Israel dan mendorong pandangan menuju perdamaian.
Baca juga : Paul Newman tentang Kebenaran dan Politik Luar Negeri Amerika: “Menciptakan Musuh untuk Membenarkan Perang”
Baca juga : Jeremy Corbyn di Rafah: ” Kisah Horor dan Harapan di Gaza: Panggilan untuk Keadilan dan Perdamaian”
Baca juga : Antony Blinken Mengecam Klaim Israel: Keadilan dan Kemanusiaan dalam Konflik Gaza
Arab Saudi, sekutu utama AS di kawasan Jazirah Arab, juga mendukung resolusi ini. Arab Saudi tidak hanya menyetujui resolusi tersebut, tetapi juga meyakinkan Dewan Keamanan PBB bahwa Palestina layak mendapat pengakuan sesuai landasan Piagam PBB. Pemerintah Saudi terus mendorong solusi dua negara bagi Israel dan Palestina, dengan harapan membangun perdamaian sejati di Timur Tengah.
Australia ikut menyatakan dukungan terhadap keanggotaan penuh Palestina di PBB. Menteri Luar Negeri Australia, Penny Wong, mengatakan bahwa dukungan terhadap Palestina menjadi anggota tetap PBB merupakan langkah penting untuk menjamin perdamaian dalam konflik yang telah berlangsung lama. Wong menyadari bahwa satu suara saja tidak akan mengakhiri konflik, tetapi menekankan pentingnya membangun momentum menuju perdamaian.
Jepang, yang sering bekerja sama erat dengan AS, juga mendukung resolusi tersebut. Dukungan Jepang terhadap resolusi ini mencerminkan keinginan untuk mendorong perdamaian dalam konflik Israel-Palestina. Jepang bergabung dengan 143 negara lainnya dalam mendukung keanggotaan penuh Palestina di PBB, melihatnya sebagai langkah positif menuju penyelesaian konflik.
Korea Selatan juga turut mendukung resolusi ini. Sebagai salah satu sekutu AS, Korea Selatan memiliki peran penting dalam politik Asia-Pasifik dan sering berurusan dengan ketegangan regional, khususnya dengan Korea Utara. Dukungan Korea Selatan terhadap resolusi ini didasarkan pada keyakinan akan solusi dua negara bagi Palestina dan Israel, yang dianggap sebagai langkah penting menuju perdamaian.
Selandia Baru mendukung resolusi keanggotaan penuh Palestina di PBB, dengan Menteri Luar Negeri Winston Peters menyatakan bahwa ketegangan yang semakin brutal dan tidak berujung harus segera diakhiri. Peters menegaskan bahwa solusi yang tahan lama dan adil hanya dapat dicapai jika Israel dan Palestina kembali ke meja perundingan dan mengakhiri konflik.
Dukungan dari enam negara sekutu AS ini menandai perubahan penting dalam dinamika diplomatik terkait isu Palestina. Meskipun AS menggunakan veto di Dewan Keamanan untuk menghalangi pengakuan penuh Palestina, dukungan dari banyak negara anggota PBB, termasuk sekutu dekat AS, menunjukkan bahwa ada dorongan global yang kuat untuk menyelesaikan konflik ini melalui pendekatan multilateral dan damai.
Keputusan AS untuk memveto resolusi tersebut mencerminkan posisi tradisionalnya yang mendukung Israel dan menekankan bahwa solusi bagi Palestina harus dicapai melalui negosiasi langsung antara kedua belah pihak. AS berpendapat bahwa pengakuan penuh Palestina di PBB tanpa kesepakatan dengan Israel akan merusak upaya perdamaian.
Di sisi lain, Palestina dan pendukung resolusi ini berpendapat bahwa pengakuan penuh di PBB akan memberikan Palestina posisi yang lebih kuat dalam negosiasi dan memperkuat legitimasi internasional mereka. Mereka juga menganggap bahwa dukungan luas dari komunitas internasional adalah tanda bahwa dunia mengakui hak-hak mereka untuk merdeka dan berdiri sejajar dengan negara-negara lain.
Meskipun hasil pemungutan suara ini menunjukkan dukungan internasional yang signifikan untuk Palestina, veto AS menegaskan bahwa jalan menuju pengakuan penuh masih penuh tantangan. Namun, dukungan dari enam sekutu dekat AS memberikan harapan bahwa ada peluang untuk kemajuan melalui diplomasi dan upaya multilateral.
Pemungutan suara di Majelis Umum PBB pada 10 Mei 2024 merupakan momen penting dalam upaya Palestina untuk mendapatkan keanggotaan penuh di PBB. Dukungan dari 143 negara, termasuk enam sekutu utama AS, menunjukkan bahwa ada dorongan global yang kuat untuk pengakuan Palestina dan penyelesaian konflik Israel-Palestina melalui solusi dua negara. Meskipun menghadapi veto dari AS, dukungan luas ini memberikan momentum baru bagi perjuangan Palestina di arena internasional. *Roni
Foto Detik.com
- Berita Terkait :
Jeremy Corbyn di Rafah: ” Kisah Horor dan Harapan di Gaza: Panggilan untuk Keadilan dan Perdamaian”
Antony Blinken Mengecam Klaim Israel: Keadilan dan Kemanusiaan dalam Konflik Gaza
Mayoritas Warga Kanada Mendukung Protes di Kampus Universitas Menurut Jajak Pendapat Terbaru
Raja Denmark Mengibarkan Bendera Palestina: Solidaritas Global Menguat Setelah Badai Al-Aqsa
Gary Lineker: Tidak Bisa Diam Mengenai Konflik Gaza dan Kritik Terhadap Tindakan Israel
Kekuatan Opini Publik: Kim Kardashian dan Dampak #Blockout2024 Pro-Palestina
Perspektif Kritis Randa Jarrar: Hillary Clinton dalam Kacamata Seorang Profesor Studi Timur Tengah
Peringatan Raja Spanyol Felipe VI: Eskalasi Kekerasan di Gaza dan Panggilan untuk Aksi Global
Perayaan Cinta dan Solidaritas: Pengantin di Montreal Mengekspresikan Dukungan untuk Palestina
Bisan Owda dan AJ+ Raih Penghargaan Peabody atas Liputan Gaza
Grace Blakeley Mendorong Sanksi terhadap Israel dalam Debat BBC Question Time
Insiden Pelecehan Verbal di Arizona State University: Staf Pro-Israel Diberhentikan
Respon Defiant Israel Menyusul Peringatan Biden tentang Serangan Rafah
Dinamika Hubungan India-Israel di Bawah Pemerintahan Narendra Modi
Himne Macklemore untuk Perdamaian dan Keadilan: “Solidaritas Diam”
Tujuan Israel Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas dan Melancarkan Operasi di Rafah
Mahasiswa Inggris Protes untuk Palestina: Aksi Pendudukan di Lima Universitas Terkemuka
Solidaritas Pelajar di MIT: Dukungan untuk Gaza dan Perlawanan Terhadap Perintah Polisi
Senator Partai Republik Ancam ICC: ‘Targetkan Israel dan Kami Akan Menargetkan Anda’
Pembelotan Massal dan Ketegangan Internal: Pasukan Israel Menolak Perintah di Gaza
Israel Menutup Kantor Al Jazeera
Ketegangan di Upacara Pembukaan Universitas Michigan: Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Dikeluarkan
Ketegangan Internal dan Eksternal: Keputusan Kontroversial Menutup Saluran Al Jazeera di Israel
Situasi Tegang: Demonstrasi di Institut Seni Chicago Berakhir dengan Puluhan Orang Ditangkap
Platform Pittsburgh: Peran Pentingnya dalam Gerakan Reformasi Amerika dalam Yudaisme
Deklarasi Balfour dan Peran Walter Rothschild: Sebuah Tinjauan
Pelukan Islam Shaun King dan Dukungannya terhadap Palestina: Kisah Perubahan dan Aktivisme
Trinidad dan Tobago Resmi Mengakui Negara Palestina: Tinjauan Keputusan dan Implikasinya
Kolombia Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel karena Dugaan Genosida di Gaza
Kontroversi Video Rashida Tlaib: Pertahanan Pro-Palestina di Tengah Keretakan Demokrat Michigan
Kontroversi Terkait Protes Mahasiswa di AS: Antara Anti-Semitisme dan Anti-Perang
Konfrontasi di Kampus: Mahasiswa Universitas Columbia Berjuang Demi Solidaritas dengan Palestina
Robert Reich Membela Mahasiswa yang Memprotes Perang Israel di Gaza di Kampus-kampus Amerika
Perjuangan Mahasiswa Amerika: Solidaritas dengan Palestina Melawan Represi dan Kekerasan
Protes Mahasiswa Pro-Palestina di Washington Tetap Berlanjut Meski Ditekan Pemerintah
Keyakinan Nahamanides dalam Realitas Surga dan Lokasi Taman Eden Dekat Garis Katulistiwa
Konsep Bumi sebagai Pusat Alam Semesta dalam Divine Comedy Dante
Thomas Aquinas: Pemikiran tentang Surga, Khatulistiwa, dan Taman Eden dalam Summa Theologica
Neturei Karta: Sekte Yahudi Anti-Zionis yang Menolak Negara Israel Berdasarkan Keyakinan Eskatologis
Neturei Karta: Sekte Yahudi Anti-Zionis yang Menolak Negara Israel
Orang Uighur Dipaksa Makan Daging Babi karena China Memperluas Peternakan Babi Xinjiang
Keren !, Presiden Pertama Indonesia, Soekarno Bela Mati-matian Palestina
Kata Rabbi Aaron Teitelbaum Shlita : “Negara Zionis adalah Penyembahan Berhala di Zaman Kita”
TERNYATA ADA RABI YAHUDI BERSUMPAH UNTUK “TERUS BERJUANG DALAM PERANG TUHAN MELAWAN ZIONISME”
Gila !, Banyak Wanita Uyghur Dipaksa Kawin Untuk Menghilangkan Warisan Budaya Tradisi Uyghur
Keren !, Ukraina Salah Satu Negara Pertama Akui Palestina di PBB
Karena Dekatnya Turki dengan Malaysia : Anwar Terbang Menemui Erdogan
Media Asing : Barat Tidak Berdaya di Myanmar
Enam Hari setelah Bencana Gempa Bumi Turki, Para Kontraktor Bangunan Ditangkapi
Bayi Lahir di Reruntuhan Gempa Suriah Dinamai Aya
Keren !, Presiden Aljazair Dukung Penuh Keanggotaan Palestina di PBB
Gawat ! Paman Sam AS Sebut Bakal Perang dengan China
Kemarahan Turki Setelah Pembakaran Quran, Protes Kurdi di Swedia
Kontra Intelijen FBI Menggerebek Kantor Polisi China di New York: Laporan
Nitizen Nyiyirin Presiden Emmanuel Macron”Tidak Minta Maaf” Atas Penjajahan Prancis di Aljazair
Tegas ! Demi Kemanusiaan Datuk Sri Anwar Ibrahim PM. Malaysia Bela Palestina
Ternyata Tidak Jauh Dari Jakarta, Harga Nasi Padang Per Porsinya Rp 120 Ribu
Ternyata Banyak Nama Kota Peninggalan Peradaban Islam di Amerika Serikat
Ternyata Angelina Jolie Tidak Masuk Dalam Daftar 5 Wanita Tercantik di Dunia
Peristiwa Dunia Yang Terjadi Tahun 2022
Wang Yi Menteri Luar Negeri China Diberhentikan
Pele Sang Legenda Sepak Bola Jum’at Dini Hari Meninggal Dalam Usia 82 Tahun
Islamofobia! Tiga Kepala Babi Diletakan Untuk Memprotes Pembangunan Masjid
Tragis ! Korban Bertambah 18 Orang Tewas Akibat Ledakan Truk Gas di Afrika Selatan
Lebih dari 40 Ribu Kematian Di Cina Karena Covid Di Akhir Tahun
Lagi-lagi Zionis Israil Menembak Mati Warga Palestina, Korbannya Pemain Sepak Bola Muda
Dr. Nisia Trindade Lima Menteri Kesehatan Brasil Pertama dari Kaum Hawa
Maher Zain Hadir Di Piala Dunia 2022 Dengan Merilis Lagu Bersiaplah (Tahayya)
Kembali Pecah Rekor, Kasus Covid-19 di China Tembus 39 Ribu Kasus Sehari