• Rab. Feb 12th, 2025

KowantaraNews

RINGKAS DAN TAJAM

Bulan Ramadhan Tahun ini dan Seterusnya Azan Dikumandangkan 5 Kali Sehari di Salah Satu Kota Terbesar di Amerika Serikat, Kota Minneapolis Negara Bagian Minnesota

ByAdmin

Apr 25, 2023
Sharing is caring

Jakarta, Kowantaranews.com -Islam sebagai agama “rahmatan lilalamin” menggambarkan bahwa ajaran Islam adalah sebuah jalan yang mengajarkan kasih sayang, kebaikan, dan perdamaian untuk seluruh ciptaan Allah SWT. Konsep “rahmatan lilalamin” menunjukkan bahwa Islam bukan hanya untuk umat Muslim saja, melainkan untuk seluruh makhluk hidup di dunia ini.

Dalam ajaran Islam, Allah SWT mengajarkan umat manusia untuk saling mengasihi, menghormati, dan menolong satu sama lain. Islam juga menekankan pentingnya menjaga lingkungan hidup dan memelihara kelestarian alam. Oleh karena itu, Islam menjadi agama yang membawa nilai-nilai kemanusiaan yang universal dan dapat menjadi landasan bagi kehidupan bermasyarakat yang damai dan harmonis.

Dalam praktiknya, umat Muslim diharapkan untuk mempraktikkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari, seperti dengan berlaku ramah, toleran, dan menghormati hak asasi manusia. Selain itu, umat Muslim juga diharapkan untuk membantu sesama manusia dan berbuat kebaikan untuk seluruh makhluk hidup, serta menjaga lingkungan hidup agar tetap lestari dan terjaga keberlangsungannya bagi generasi yang akan datang.

Oleh karena itu, sebagai seorang Muslim, penting bagi kita untuk memahami dan mengamalkan ajaran Islam dengan cara yang baik dan benar, sehingga kita dapat menjadi agen perubahan yang membawa manfaat bagi seluruh alam semesta.

Kota Minneapolis adalah kota terbesar di negara bagian Minnesota, Amerika Serikat, yang terletak di sebelah barat Sungai Mississippi. Kota ini didirikan pada tahun 1867 dan diberi nama “Minneapolis” yang berasal dari bahasa Dakota yang artinya “air yang bercahaya” atau “tempat air putih”.

Pada awalnya, Minneapolis adalah sebuah kota kecil yang berkembang pesat di sekitar Sungai Mississippi. Kota ini menjadi pusat industri penggilingan tepung terbesar di dunia pada abad ke-19, karena keberadaan air terjun yang memungkinkan tenaga air digunakan untuk menggerakkan mesin-mesin penggilingan tepung. Kehadiran jaringan rel kereta api yang membentang di seluruh negara bagian Minnesota juga membuat kota ini menjadi pusat distribusi barang dan komoditas.

Selain itu, Minneapolis juga menjadi pusat kegiatan budaya dan seni di Amerika Serikat, dengan banyak museum, teater, dan galeri seni yang terletak di kota ini. Kehadiran universitas-universitas terkemuka seperti University of Minnesota dan Augsburg University juga menjadikan kota ini sebagai pusat pendidikan yang penting di negara bagian Minnesota.

Namun, sejarah Minneapolis tidak selalu berjalan mulus. Pada tahun 1960-an dan 1970-an, kota ini mengalami masalah sosial dan politik yang serius, seperti kerusuhan rasial dan ketidakpuasan terhadap pemerintah kota. Namun, dengan dukungan dari masyarakat yang kuat dan program-program pemulihan yang berhasil dilaksanakan oleh pemerintah, kota Minneapolis berhasil bangkit dari keterpurukan dan menjadi kota yang maju dan berkembang hingga saat ini.

Sebagaimana agama-agama lainnya, agama Islam hadir di Minneapolis dengan damai dan toleran. Di kota ini terdapat sejumlah masjid dan pusat kegiatan Islam yang dihadiri oleh komunitas Muslim yang aktif dan berkembang pesat.

Kehadiran Islam di Minneapolis tidak lepas dari sejarah migrasi Muslim ke Amerika Serikat pada abad ke-19 dan ke-20. Mereka berasal dari berbagai negara seperti Lebanon, Suriah, Mesir, Somalia, dan lain-lain yang datang ke Amerika Serikat untuk mencari kehidupan yang lebih baik.

Saat ini, komunitas Muslim di Minneapolis telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan sosial dan budaya di kota ini. Selain beribadah di masjid-masjid, komunitas Muslim di Minneapolis juga aktif dalam kegiatan sosial dan budaya seperti menyelenggarakan acara ramadan, mengadakan kelas bahasa Arab dan pengajian, serta terlibat dalam berbagai kegiatan sosial dan kegiatan amal lainnya.

Di Minneapolis, umat Muslim juga dihormati dan diakui oleh pemerintah dan masyarakat setempat. Sebagai contoh, di kota ini terdapat beberapa restoran yang menyajikan makanan halal dan beberapa sekolah juga menyediakan makanan halal untuk siswa Muslim.

Meskipun demikian, seperti halnya di kota-kota besar lainnya, terkadang terdapat tantangan dan masalah dalam kehidupan Muslim di Minneapolis, seperti diskriminasi dan kebencian terhadap agama dan budaya Islam. Namun, komunitas Muslim di Minneapolis tetap berusaha untuk membangun jalinan yang baik dengan masyarakat setempat dan memperjuangkan hak-hak mereka sebagai warga negara yang setara.

Di bulan Ramadhan tahun ini sebagai hadiah umat Muslim di Minneapolis kini penduduk Muslim di kota itu dapat mendengar azan lima kali sehari dari masjid-masjid di kota itu, berkat diberlakukannya UU baru pertengahan April lalu.

Wali Kota Minneapolis Jacob Frey menandatangani UU baru pada 17 April yang mengizinkan 20 masjid di kota itu mengumandangkan azan melalui pengeras suara, lima kali sehari.

Peraturan daerah mengenai kebisingan sebelumnya mencegah dikumandangkannya azan subuh dan isya. Wali Kota Jacob Frey mengatakan keputusan ini berkenaan dengan inklusi dan sambutan baik terhadap semua agama.

Ia menambahkan,“Ini tentang kita semua yang memiliki keyakinan atau agama, mulai dari lonceng gereja hingga tiupan shofar hingga azan. Ini mengenai inklusi, perdamaian dan kebebasan beragama.”

Pada tahun 2020, Walikota Minneapolis Jacob Frey juga memberi izin Masjid Dar al-Hijrah untuk menyiarkan adzan, lima kali sehari selama bulan Ramadhan.

Namun, pandemi Covid-19 membuat sebagian besar Muslim berada di rumah mereka. Kondisi masjid yang kosong berarti umat Islam tidak dapat mendengar adzan sama sekali.

Adapun resolusi baru memperluas izin ini berlaku untuk sepanjang tahun. Tetapi, pada saat yang sama dibatasi hanya tiga kali adzan, yaitu dhuhur, ashar dan maghrib.

Sebelum Walikota Walikota Minneapolis Jacob Frey menandatangani UU baru pada 17 April, Dewan Kota Minneapolis sudah menyetujui sebuah resolusi mengizinkan siaran publik panggilan Muslim untuk shalat (adzan). Kota itu menjadi salah satu dari sedikit kota AS yang melakukannya, dan yang terbesar sejauh ini.

Media The Middle East Eye mengutip resolusi tersebut dengan menyebut, “Muslim telah menjadi bagian dari struktur Amerika selama lebih dari 400 tahun sejak Muslim pertama di Amerika tiba sebagai budak. Minneapolis telah menjadi rumah bagi salah satu populasi terbesar orang Somalia dan Afrika Timur di negara ini, dan keyakinan Muslim mereka disambut baik.”

Berdasarkan data yang ada, Kota Kembar Minneapolis dan St. Paul merupakan rumah bagi sekitar 182.000 Muslim.

Dilansir di Patheos, Selasa (7/6/2022), Anggota Dewan Jamaal Osman, selaku seorang Muslim memimpin upaya untuk mengizinkan siaran adzan di jalanan kota. Dalam usulannya, ia juga menyertakan batasan suara yang akan digunakan.

Tingkat kebisingan atau suara adzan akan diatur pada angka 70 desibel atau kurang, sedikit lebih keras dari kebisingan jalan sekitar. Dari lima panggilan adzan harian, hanya tiga yang akan disiarkan di antara pukul 7:00 pagi hingga 10 malam, sama dengan batas waktu yang berlaku untuk lonceng gereja.

Foto trendspak

  • Berita Terkait :

Orang Uighur Dipaksa Makan Daging Babi karena China Memperluas Peternakan Babi Xinjiang

Keren !, Presiden Pertama Indonesia, Soekarno Bela Mati-matian Palestina

Ternyata ICJP Menyerukan Pemerintah Inggris untuk Merujuk Israel dan Perdana Menteri Netanyahu ke Pengadilan Kriminal Internasional untuk Kejahatan Perang di Palestina, Sebelum Jadwal Kunjungan Netanyahu 

Siapakah Alvin Bragg?  Jaksa Distrik Manhattan Setingkat Kejaksaan Negeri yang  Menuntut Donald Trump Presiden Amerika Serikat ke-45

Kata Rabbi Aaron Teitelbaum Shlita : “Negara Zionis adalah Penyembahan Berhala di Zaman Kita”

TERNYATA ADA RABI YAHUDI BERSUMPAH UNTUK  “TERUS BERJUANG DALAM PERANG TUHAN MELAWAN ZIONISME”

Gila !, Banyak Wanita Uyghur Dipaksa Kawin Untuk Menghilangkan  Warisan Budaya Tradisi Uyghur

Selain Beberapa Organisasi Islam, Warga Amerika Serikat Juga  Meminta Pemerintah Indonesia Menolak Timnas Israel U-20

Keren !, Ukraina Salah Satu Negara Pertama Akui Palestina di PBB

Karena Dekatnya Turki dengan Malaysia : Anwar  Terbang  Menemui  Erdogan

Media Asing : Barat Tidak Berdaya di Myanmar

Enam Hari setelah Bencana Gempa Bumi Turki, Para Kontraktor  Bangunan Ditangkapi

Bayi Lahir di Reruntuhan Gempa Suriah Dinamai Aya

Keren !, Presiden Aljazair Dukung Penuh Keanggotaan Palestina di PBB

Gawat !  Paman Sam AS Sebut Bakal Perang dengan China

Kemarahan Turki Setelah Pembakaran Quran, Protes Kurdi di Swedia

Kontra Intelijen FBI Menggerebek Kantor Polisi China di New York: Laporan

Nitizen Nyiyirin Presiden Emmanuel Macron”Tidak Minta Maaf” Atas Penjajahan Prancis di Aljazair

Tegas !  Demi Kemanusiaan Datuk Sri Anwar Ibrahim PM. Malaysia Bela Palestina

Rame Dibahas di Medsos “Pegunungan Makkah Telah Ditutupi dengan Tanaman Hijau Setelah Hujan Baru-baru ini”

China  Sebagai Pembunuh Terbanyak  Dalam Sejarah Modern,  Karena Ketidakmampuan dan Kebodohan Pemerintah Komunis Cina,  Tulis Media Luar

Ternyata Tidak Jauh Dari Jakarta, Harga Nasi Padang Per Porsinya Rp 120 Ribu

Ternyata Banyak Nama Kota Peninggalan Peradaban Islam di Amerika Serikat

Ternyata  Angelina Jolie  Tidak Masuk Dalam Daftar 5 Wanita Tercantik di Dunia

Peristiwa Dunia Yang Terjadi Tahun 2022

Wang Yi Menteri Luar Negeri China Diberhentikan

Pele Sang Legenda Sepak Bola Jum’at Dini Hari Meninggal Dalam Usia 82 Tahun

Islamofobia! Tiga Kepala Babi Diletakan Untuk Memprotes Pembangunan Masjid

Tragis ! Korban Bertambah 18 Orang Tewas Akibat Ledakan Truk Gas di Afrika Selatan

Lebih dari 40 Ribu Kematian Di Cina Karena Covid Di Akhir Tahun

Lagi-lagi Zionis Israil Menembak Mati Warga Palestina, Korbannya Pemain Sepak Bola Muda

Dr. Nisia Trindade Lima Menteri Kesehatan Brasil Pertama dari Kaum Hawa

Ternyata Komunitas Muslim dan Masjid Terbesar di Benua Amerika Selatan Ada Di Negara  Juara Piala Dunia Qatar FIFA 2022 Argentina !

Maher Zain Hadir Di Piala Dunia 2022 Dengan Merilis Lagu Bersiaplah (Tahayya)

Mahasiswa Cambridge memecahkan masalah tata bahasa Sansekerta yang membingungkan para sarjana selama berabad-abad

Kembali Pecah Rekor, Kasus Covid-19 di China Tembus 39 Ribu Kasus Sehari

Warga China Minta Xi Jinping Mundur, Imbas Aturan Lockdown

Forum Menhan se-ASEAN Prabowo Bicara Perdamaian

By Admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *