Jakarta, Kowantaranews.com – Sejak tahun 2021, terjadi beberapa kasus pemutusan hubungan antara kota-kota di Eropa dengan Israel sebagai bentuk protes atas kebijakan Israel di wilayah Palestina. Beberapa kota di Eropa yang melakukan pemutusan hubungan dengan Israel antara lain Dublin di Irlandia, Utrecht di Belanda, dan Pully di Swiss.
Pada tahun 2019, Dewan Kota Genoa mengeluarkan pernyataan yang mengecam Israel atas tindakan-tindakan yang dilakukan di wilayah Palestina. Pernyataan tersebut menyatakan keprihatinan atas pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan oleh Israel di wilayah Palestina dan menyerukan agar Israel menghormati hak-hak rakyat Palestina.
Dalam pernyataannya, Dewan Kota Genoa juga memutuskan untuk menangguhkan hubungan kota dengan kota Israel, Haifa. Hal ini merupakan tindakan protes dari pemerintah kota Genoa terhadap kebijakan Israel di wilayah Palestina.
Keputusan ini diambil setelah adanya serangkaian aksi protes yang dilakukan oleh masyarakat Genoa dan kelompok-kelompok hak asasi manusia yang menyerukan agar pemerintah kota untuk menunjukkan solidaritas dengan rakyat Palestina dan mengecam tindakan Israel.
Namun, keputusan ini kemudian dicabut setelah beberapa bulan karena dianggap tidak produktif dalam mempromosikan dialog dan perdamaian antara kedua kota. Meskipun demikian, pernyataan Dewan Kota Genoa tetap menjadi bukti bahwa banyak orang di seluruh dunia yang peduli dengan konflik Israel-Palestina dan ingin menyatakan dukungan mereka kepada rakyat Palestina
Pemutusan hubungan ini biasanya dilakukan dengan menghentikan kerjasama atau kontrak antara kota dengan entitas atau perusahaan yang berbasis di Israel, serta membatalkan kunjungan resmi atau kegiatan promosi antara kota tersebut dengan Israel. Meskipun aksi pemutusan hubungan ini hanya dilakukan oleh beberapa kota, namun hal ini dapat memberikan tekanan politik terhadap Israel dan menjadi contoh bagi kota-kota lain di Eropa untuk mengambil tindakan serupa.
Fenomena pemutusan hubungan antara kota-kota di Eropa dengan Israel masih berlanjut. Terbaru, keputusan ini diambil salah satu kota terbesar di Belgia, Liege.
Pada Senin (24/4/2023) malam, dewan kota Liege memberikan suara pada mosi yang diajukan oleh Partai Buruh Belgia (paling kiri) yang bertujuan untuk mengakhiri semua hubungan yang ada atau yang akan datang antara kota itu dengan Israel.
“Hubungan antara Liege dan Israel akan diakhiri selama negara ini tidak menghormati hukum internasional dan hak-hak Palestina,” lapor kantor berita RTBF, dikutip Times of Israel.
Pemungutan suara di Liege ini pun disambut baik oleh Asosiasi Belgia-Palestina. Mereka berharap bahwa kota-kota lain di negara itu dan wilayah Eropa lainnya akan mengambil langkah serupa terhadap Israel.
Manuver kecaman terhadap Israel juga diambil oleh Pemerintah Kota Oslo, Norwegia. Sejak 2019, dewan kota berupaya untuk memboikot setiap barang yang diproduksi Israel di wilayah pendudukannya atas Palestina.
“Orang-orang Palestina telah hidup di bawah pendudukan ilegal selama lebih dari 50 tahun. Merupakan tanggung jawab global bersama untuk berkontribusi pada perdamaian abadi dan kebebasan rakyat Palestina,” ujar salah seorang politisi kiri, Sunniva Holmås Eidsvoll.
Selain itu, Februari lalu, Pemerintah Kota Barcelona di Spanyol memutuskan untuk membekukan hubungannya dengan Israel. Wali Kota Barcelona, Ada Colau, menyebut pembekuan ini dikarenakan tindakan Israel yang telah melakukan pelanggaran sistematis terhadap hak asasi rakyat di wilayah Palestina.
“Saya telah memutuskan untuk sementara menangguhkan hubungan dengan negara Israel dan dengan institusi resmi negara itu – termasuk perjanjian kembar dengan Dewan Kota Tel Aviv – sampai otoritas Israel mengakhiri sistem pelanggaran terhadap rakyat Palestina,” ujar politisi sayap kiri itu, dikutip Al Jazeera.
Sumber CNBCIndonesia
Foto Minanews
- Berita Terkait :
Orang Uighur Dipaksa Makan Daging Babi karena China Memperluas Peternakan Babi Xinjiang
Keren !, Presiden Pertama Indonesia, Soekarno Bela Mati-matian Palestina
Kata Rabbi Aaron Teitelbaum Shlita : “Negara Zionis adalah Penyembahan Berhala di Zaman Kita”
TERNYATA ADA RABI YAHUDI BERSUMPAH UNTUK “TERUS BERJUANG DALAM PERANG TUHAN MELAWAN ZIONISME”
Gila !, Banyak Wanita Uyghur Dipaksa Kawin Untuk Menghilangkan Warisan Budaya Tradisi Uyghur
Keren !, Ukraina Salah Satu Negara Pertama Akui Palestina di PBB
Karena Dekatnya Turki dengan Malaysia : Anwar Terbang Menemui Erdogan
Media Asing : Barat Tidak Berdaya di Myanmar
Enam Hari setelah Bencana Gempa Bumi Turki, Para Kontraktor Bangunan Ditangkapi
Bayi Lahir di Reruntuhan Gempa Suriah Dinamai Aya
Keren !, Presiden Aljazair Dukung Penuh Keanggotaan Palestina di PBB
Gawat ! Paman Sam AS Sebut Bakal Perang dengan China
Kemarahan Turki Setelah Pembakaran Quran, Protes Kurdi di Swedia
Kontra Intelijen FBI Menggerebek Kantor Polisi China di New York: Laporan
Nitizen Nyiyirin Presiden Emmanuel Macron”Tidak Minta Maaf” Atas Penjajahan Prancis di Aljazair
Tegas ! Demi Kemanusiaan Datuk Sri Anwar Ibrahim PM. Malaysia Bela Palestina
Ternyata Tidak Jauh Dari Jakarta, Harga Nasi Padang Per Porsinya Rp 120 Ribu
Ternyata Banyak Nama Kota Peninggalan Peradaban Islam di Amerika Serikat
Ternyata Angelina Jolie Tidak Masuk Dalam Daftar 5 Wanita Tercantik di Dunia
Peristiwa Dunia Yang Terjadi Tahun 2022
Wang Yi Menteri Luar Negeri China Diberhentikan
Pele Sang Legenda Sepak Bola Jum’at Dini Hari Meninggal Dalam Usia 82 Tahun
Islamofobia! Tiga Kepala Babi Diletakan Untuk Memprotes Pembangunan Masjid
Tragis ! Korban Bertambah 18 Orang Tewas Akibat Ledakan Truk Gas di Afrika Selatan
Lebih dari 40 Ribu Kematian Di Cina Karena Covid Di Akhir Tahun
Lagi-lagi Zionis Israil Menembak Mati Warga Palestina, Korbannya Pemain Sepak Bola Muda
Dr. Nisia Trindade Lima Menteri Kesehatan Brasil Pertama dari Kaum Hawa
Maher Zain Hadir Di Piala Dunia 2022 Dengan Merilis Lagu Bersiaplah (Tahayya)
Kembali Pecah Rekor, Kasus Covid-19 di China Tembus 39 Ribu Kasus Sehari
Warga China Minta Xi Jinping Mundur, Imbas Aturan Lockdown
Forum Menhan se-ASEAN Prabowo Bicara Perdamaian