• Rab. Feb 12th, 2025

KowantaraNews

RINGKAS DAN TAJAM

Douglas H Johnson : “Kesenjangan Ekonomi dan Politik serta Ketidakpuasan Terhadap Pemerintah Pusat yang Otoriter Akar Permasalahan Perang Saudara di Sudan”

ByAdmin

Mei 1, 2023
Sharing is caring

Jakarta, Kowantaranews.com -Perang saudara yang terjadi di Sudan yang baru-baru ini terjadi memang memiliki dampak yang signifikan tidak hanya bagi warga Sudan sendiri, tetapi juga bagi dunia internasional. Konflik yang bermula dari kesenjangan ekonomi dan politik yang diabaikan selama berdekade-dekade telah membawa Sudan ke dalam situasi yang sulit dan penuh dengan ketidakpastian.

Meskipun telah terjadi beberapa perubahan politik dan kebijakan baru yang diambil oleh pemerintah setelah penggulingan Omar al-Bashir, tantangan dan konflik yang dihadapi oleh Sudan masih cukup besar. Kondisi ekonomi yang buruk, ketidakstabilan politik, dan munculnya kelompok bersenjata yang semakin aktif semakin menambah kompleksitas situasi di Sudan.

Dalam hal ini, upaya-upaya diplomasi dan bantuan internasional sangat dibutuhkan untuk membantu Sudan dalam menyelesaikan masalah dan konflik yang dihadapinya. Seiring dengan itu, diperlukan pula reformasi yang lebih besar dan sistemik agar Sudan dapat mencapai stabilitas politik dan ekonomi yang lebih baik dan berkelanjutan.

Douglas H Johnson menurunkan tulisan mengenai perang saudara di Sudan, yang dikutip The Guardian, Kamis (27/4/2023), Sejarah panjang perang saudara di Sudan dengan mengatakan “Pengabaian terus-menerus terhadap kesenjangan ekonomi dan politik di kawasan pasti akan menimbulkan konflik.”

Artikel tersebut menggarisbawahi bahwa salah satu penyebab utama perang saudara di Sudan adalah kesenjangan ekonomi dan politik yang terus-menerus diabaikan oleh pemerintah Sudan.

Douglas H Johnson sejarawan yang bukunya berjudul “The Root Causes of Sudan’s Civil Wars.” menuliskan Kesenjangan tersebut mencakup ketidakadilan dalam pemerataan kekayaan dan sumber daya alam, serta perlakuan diskriminatif terhadap kelompok etnis tertentu. Hal ini menyebabkan terjadinya ketegangan dan ketidakpuasan di antara kelompok-kelompok tersebut, yang akhirnya memuncak menjadi konflik dan perang saudara.

Sementara dalam bukunya dia mengidentifikasi tiga faktor utama yang menyebabkan perang saudara tersebut, yaitu kesenjangan ekonomi dan politik, ketidakpuasan terhadap pemerintah pusat yang otoriter, dan masalah identitas.

Kesenjangan ekonomi dan politik di Sudan telah lama menjadi masalah yang meruncing, di mana wilayah-wilayah di bagian utara negara tersebut mendapatkan akses yang lebih besar ke sumber daya dan pembangunan, sementara wilayah-wilayah di selatan dan barat kekurangan sumber daya dan pembangunan. Johnson menyebutkan bahwa sistem ekonomi Sudan sejak masa kolonial telah diatur untuk menguntungkan wilayah utara dan mengabaikan kebutuhan wilayah selatan dan barat.

Ketidakpuasan terhadap pemerintah pusat yang otoriter juga telah menjadi masalah utama di Sudan selama beberapa dekade. Johnson menjelaskan bahwa pemerintah pusat telah melakukan represi terhadap kelompok-kelompok oposisi dan melakukan pelanggaran hak asasi manusia, sehingga memperkuat sentimen anti-pemerintah dan memicu konflik.

Masalah identitas juga menjadi faktor penting dalam konflik Sudan. Negara tersebut memiliki sejarah yang kompleks, di mana banyak kelompok etnis dan agama yang berbeda-beda hidup berdampingan di dalamnya. Namun, pengaturan politik yang tidak adil dan diskriminasi terhadap kelompok-kelompok tertentu telah memperburuk ketegangan antar kelompok dan memperkuat konflik.

Dalam bukunya, Johnson menunjukkan bahwa perang saudara di Sudan adalah hasil dari serangkaian masalah struktural yang kompleks, yang meliputi kesenjangan ekonomi dan politik, otoritarianisme pemerintah pusat, dan masalah identitas. Dia berpendapat bahwa solusi jangka panjang untuk konflik ini harus mencakup reformasi ekonomi, politik, dan sosial yang menyeluruh.

Douglas H Johnson adalah seorang sejarawan dan pakar sejarah Sudan Selatan. Dia adalah penulis beberapa buku tentang masalah ini, termasuk “Akar Penyebab Perang Saudara Sudan”, yang mengeksplorasi faktor politik dan ekonomi yang berkontribusi pada pecahnya perang saudara di Sudan. Dalam tulisannya, Johnson menekankan pentingnya mengatasi penyebab konflik di Sudan, bukan hanya mengobati gejalanya. Dia berpendapat bahwa kecuali akar penyebab konflik, seperti marjinalisasi ekonomi dan politik, ditangani, hanya ada sedikit harapan untuk perdamaian jangka panjang di wilayah tersebut. Johnson juga mengkritik upaya internasional untuk menengahi kesepakatan damai di Sudan, dengan alasan bahwa mereka sering gagal mengatasi masalah mendasar yang menyebabkan konflik sejak awal.

Foto Theguardian

  • Berita Terkait :

Benarkah ? Kota-Kota Eropa Ramai Putuskan Hubungan dengan Israel

Bulan Ramadhan Tahun ini dan Seterusnya Azan Dikumandangkan 5 Kali Sehari di Salah Satu Kota Terbesar di Amerika Serikat, Kota Minneapolis Negara Bagian Minnesota

Orang Uighur Dipaksa Makan Daging Babi karena China Memperluas Peternakan Babi Xinjiang

Keren !, Presiden Pertama Indonesia, Soekarno Bela Mati-matian Palestina

Ternyata ICJP Menyerukan Pemerintah Inggris untuk Merujuk Israel dan Perdana Menteri Netanyahu ke Pengadilan Kriminal Internasional untuk Kejahatan Perang di Palestina, Sebelum Jadwal Kunjungan Netanyahu 

Siapakah Alvin Bragg?  Jaksa Distrik Manhattan Setingkat Kejaksaan Negeri yang  Menuntut Donald Trump Presiden Amerika Serikat ke-45

Kata Rabbi Aaron Teitelbaum Shlita : “Negara Zionis adalah Penyembahan Berhala di Zaman Kita”

TERNYATA ADA RABI YAHUDI BERSUMPAH UNTUK  “TERUS BERJUANG DALAM PERANG TUHAN MELAWAN ZIONISME”

Gila !, Banyak Wanita Uyghur Dipaksa Kawin Untuk Menghilangkan  Warisan Budaya Tradisi Uyghur

Selain Beberapa Organisasi Islam, Warga Amerika Serikat Juga  Meminta Pemerintah Indonesia Menolak Timnas Israel U-20

Keren !, Ukraina Salah Satu Negara Pertama Akui Palestina di PBB

Karena Dekatnya Turki dengan Malaysia : Anwar  Terbang  Menemui  Erdogan

Media Asing : Barat Tidak Berdaya di Myanmar

Enam Hari setelah Bencana Gempa Bumi Turki, Para Kontraktor  Bangunan Ditangkapi

Bayi Lahir di Reruntuhan Gempa Suriah Dinamai Aya

Keren !, Presiden Aljazair Dukung Penuh Keanggotaan Palestina di PBB

Gawat !  Paman Sam AS Sebut Bakal Perang dengan China

Kemarahan Turki Setelah Pembakaran Quran, Protes Kurdi di Swedia

Kontra Intelijen FBI Menggerebek Kantor Polisi China di New York: Laporan

Nitizen Nyiyirin Presiden Emmanuel Macron”Tidak Minta Maaf” Atas Penjajahan Prancis di Aljazair

Tegas !  Demi Kemanusiaan Datuk Sri Anwar Ibrahim PM. Malaysia Bela Palestina

Rame Dibahas di Medsos “Pegunungan Makkah Telah Ditutupi dengan Tanaman Hijau Setelah Hujan Baru-baru ini”

China  Sebagai Pembunuh Terbanyak  Dalam Sejarah Modern,  Karena Ketidakmampuan dan Kebodohan Pemerintah Komunis Cina,  Tulis Media Luar

Ternyata Tidak Jauh Dari Jakarta, Harga Nasi Padang Per Porsinya Rp 120 Ribu

Ternyata Banyak Nama Kota Peninggalan Peradaban Islam di Amerika Serikat

Ternyata  Angelina Jolie  Tidak Masuk Dalam Daftar 5 Wanita Tercantik di Dunia

Peristiwa Dunia Yang Terjadi Tahun 2022

Wang Yi Menteri Luar Negeri China Diberhentikan

Pele Sang Legenda Sepak Bola Jum’at Dini Hari Meninggal Dalam Usia 82 Tahun

Islamofobia! Tiga Kepala Babi Diletakan Untuk Memprotes Pembangunan Masjid

Tragis ! Korban Bertambah 18 Orang Tewas Akibat Ledakan Truk Gas di Afrika Selatan

Lebih dari 40 Ribu Kematian Di Cina Karena Covid Di Akhir Tahun

Lagi-lagi Zionis Israil Menembak Mati Warga Palestina, Korbannya Pemain Sepak Bola Muda

Dr. Nisia Trindade Lima Menteri Kesehatan Brasil Pertama dari Kaum Hawa

Ternyata Komunitas Muslim dan Masjid Terbesar di Benua Amerika Selatan Ada Di Negara  Juara Piala Dunia Qatar FIFA 2022 Argentina !

Maher Zain Hadir Di Piala Dunia 2022 Dengan Merilis Lagu Bersiaplah (Tahayya)

Mahasiswa Cambridge memecahkan masalah tata bahasa Sansekerta yang membingungkan para sarjana selama berabad-abad

Kembali Pecah Rekor, Kasus Covid-19 di China Tembus 39 Ribu Kasus Sehari

Warga China Minta Xi Jinping Mundur, Imbas Aturan Lockdown

Forum Menhan se-ASEAN Prabowo Bicara Perdamaian

By Admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *