Jakarta, Kowantaranews.com -Trinity College Cambridge, institusi pendidikan yang kaya akan sejarah dan prestise, mendapati dirinya berada di tengah sorotan publik yang tak terduga setelah terungkapnya investasi kontroversial yang melibatkan perusahaan senjata Israel, Elbit Systems. Pada bulan Februari, Middle East Eye (MEE) mengungkap bahwa Trinity College Cambridge telah menginvestasikan sejumlah uang yang signifikan, sebesar £61.735 ($78.089), di Elbit Systems. Perusahaan tersebut dikenal sebagai salah satu produsen senjata terbesar Israel, memproduksi drone dan peralatan militer lainnya yang digunakan oleh tentara Israel.
Reaksi terhadap pengungkapan ini tidaklah mengejutkan. Di tengah meningkatnya ketegangan dan sensitivitas terhadap isu-isu politik dan kemanusiaan di seluruh dunia, investasi Trinity College Cambridge dalam industri senjata Israel menyulut kemarahan dan kecaman dari berbagai pihak. Bukan hanya itu, investasi tersebut juga menimbulkan pertanyaan moral dan etika yang mendalam tentang peran lembaga-lembaga pendidikan dalam memilih tempat mereka dalam isu-isu global yang kontroversial.
Pada awalnya, Trinity College Cambridge terdiam atas pengungkapan ini, tetapi tekanan mulai datang dari berbagai pihak. Pusat Keadilan Internasional untuk Palestina (ICJP), sebuah kelompok hak asasi manusia berbasis di Inggris, mengirimkan pemberitahuan hukum kepada Trinity College Cambridge, memperingatkan bahwa investasi mereka dapat terlibat dalam pelanggaran hak asasi manusia dan kejahatan perang oleh Israel. Peringatan ini menimbulkan kekhawatiran serius di kalangan staf dan mahasiswa serta memicu diskusi yang mendalam tentang tanggung jawab moral institusi tersebut.
Baca juga : Mayoritas Warga Kanada Mendukung Protes di Kampus Universitas Menurut Jajak Pendapat Terbaru
Baca juga : Raja Denmark Mengibarkan Bendera Palestina: Solidaritas Global Menguat Setelah Badai Al-Aqsa
Baca juga : Gary Lineker: Tidak Bisa Diam Mengenai Konflik Gaza dan Kritik Terhadap Tindakan Israel
Kemudian, pada awal Maret, Trinity College Cambridge mengambil langkah tegas dengan mengumumkan keputusan mereka untuk divestasi dari semua perusahaan senjata. Ini adalah langkah berani yang diambil untuk menghindari lebih jauh terlibat dalam kontroversi yang sedang berkembang. Namun, keputusan ini tidak datang tanpa konsekuensi. Aktivis mahasiswa yang peduli dengan isu Palestina menunjukkan ketidakpuasan mereka dengan vandalisme terhadap potret Lord Arthur Balfour, penulis Deklarasi Balfour, di dalam kampus perguruan tinggi tersebut. Aksi vandalisme tersebut menunjukkan bahwa beberapa anggota komunitas perguruan tinggi merasa bahwa langkah yang diambil tidak cukup dan menuntut tindakan lebih lanjut.
Reaksi terhadap keputusan Trinity College Cambridge tersebar luas di seluruh negeri. Liputan media tentang kejadian ini memicu debat publik yang memanas. Anggota parlemen, tokoh masyarakat, dan aktivis hak asasi manusia mulai mengungkapkan pandangan mereka. Wakil Perdana Menteri Oliver Dowden termasuk di antara mereka yang mengutuk tindakan vandalisme di Trinity College Cambridge sambil menyoroti pentingnya kebebasan berekspresi dalam sebuah demokrasi.
Namun, sementara perhatian publik terpusat pada Trinity College Cambridge, isu yang lebih luas tentang divestasi dari perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam konflik Israel-Palestina tetap menjadi fokus. Pada saat yang sama, perguruan tinggi dan universitas lainnya di seluruh negeri juga diperiksa secara seksama atas investasi mereka dalam industri senjata dan perusahaan yang terlibat dalam konflik di berbagai belahan dunia.
Di tengah semua perdebatan ini, suara mahasiswa, staf, dan alumni menjadi semakin penting. Sebuah surat terbuka yang ditandatangani oleh lebih dari 1.700 akademisi, staf, dan mahasiswa Cambridge diterbitkan, mengekspresikan dukungan mereka terhadap gerakan protes yang menuntut divestasi dari perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam konflik di Gaza. Aksi protes di luar kampus juga semakin meningkat, dengan ratusan mahasiswa berkumpul untuk menuntut tindakan lebih lanjut dari institusi mereka.
Namun, perdebatan tentang divestasi tidak terbatas hanya pada lingkungan akademis. Dalam dunia politik, perdebatan tentang divestasi dari perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam konflik Israel-Palestina telah mencapai puncaknya. Pemerintah Inggris memanggil para pemimpin universitas ke pertemuan khusus untuk membahas isu ini, sementara para politisi dari berbagai partai mulai menyuarakan dukungan mereka terhadap gerakan divestasi.
Pada saat yang sama, di seluruh dunia, gerakan protes dan kampanye untuk divestasi dari perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam konflik di Gaza semakin meningkat. Mahasiswa dari lebih dari 100 universitas di seluruh dunia telah melakukan aksi protes serupa, menunjukkan bahwa isu ini tidak hanya relevan di Inggris, tetapi juga di seluruh dunia.
Seiring berlalunya waktu, konflik di Gaza tetap berlanjut, tetapi gerakan untuk divestasi dari perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam konflik tersebut juga terus berkembang. Dengan semakin banyaknya institusi dan individu yang bergabung dalam gerakan ini, harapan untuk mencapai perubahan yang berarti dalam menyelesaikan konflik yang telah berlangsung selama puluhan tahun menjadi semakin nyata. *Roni
Sumber www.middleeasteye.net
Foto www.cambridgeindependent.co.uk
- Berita Terkait :
Mayoritas Warga Kanada Mendukung Protes di Kampus Universitas Menurut Jajak Pendapat Terbaru
Raja Denmark Mengibarkan Bendera Palestina: Solidaritas Global Menguat Setelah Badai Al-Aqsa
Gary Lineker: Tidak Bisa Diam Mengenai Konflik Gaza dan Kritik Terhadap Tindakan Israel
Kekuatan Opini Publik: Kim Kardashian dan Dampak #Blockout2024 Pro-Palestina
Perspektif Kritis Randa Jarrar: Hillary Clinton dalam Kacamata Seorang Profesor Studi Timur Tengah
Peringatan Raja Spanyol Felipe VI: Eskalasi Kekerasan di Gaza dan Panggilan untuk Aksi Global
Perayaan Cinta dan Solidaritas: Pengantin di Montreal Mengekspresikan Dukungan untuk Palestina
Bisan Owda dan AJ+ Raih Penghargaan Peabody atas Liputan Gaza
Grace Blakeley Mendorong Sanksi terhadap Israel dalam Debat BBC Question Time
Insiden Pelecehan Verbal di Arizona State University: Staf Pro-Israel Diberhentikan
Respon Defiant Israel Menyusul Peringatan Biden tentang Serangan Rafah
Dinamika Hubungan India-Israel di Bawah Pemerintahan Narendra Modi
Himne Macklemore untuk Perdamaian dan Keadilan: “Solidaritas Diam”
Tujuan Israel Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas dan Melancarkan Operasi di Rafah
Mahasiswa Inggris Protes untuk Palestina: Aksi Pendudukan di Lima Universitas Terkemuka
Solidaritas Pelajar di MIT: Dukungan untuk Gaza dan Perlawanan Terhadap Perintah Polisi
Senator Partai Republik Ancam ICC: ‘Targetkan Israel dan Kami Akan Menargetkan Anda’
Pembelotan Massal dan Ketegangan Internal: Pasukan Israel Menolak Perintah di Gaza
Israel Menutup Kantor Al Jazeera
Ketegangan di Upacara Pembukaan Universitas Michigan: Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Dikeluarkan
Ketegangan Internal dan Eksternal: Keputusan Kontroversial Menutup Saluran Al Jazeera di Israel
Situasi Tegang: Demonstrasi di Institut Seni Chicago Berakhir dengan Puluhan Orang Ditangkap
Platform Pittsburgh: Peran Pentingnya dalam Gerakan Reformasi Amerika dalam Yudaisme
Deklarasi Balfour dan Peran Walter Rothschild: Sebuah Tinjauan
Pelukan Islam Shaun King dan Dukungannya terhadap Palestina: Kisah Perubahan dan Aktivisme
Trinidad dan Tobago Resmi Mengakui Negara Palestina: Tinjauan Keputusan dan Implikasinya
Kolombia Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel karena Dugaan Genosida di Gaza
Kontroversi Video Rashida Tlaib: Pertahanan Pro-Palestina di Tengah Keretakan Demokrat Michigan
Kontroversi Terkait Protes Mahasiswa di AS: Antara Anti-Semitisme dan Anti-Perang
Konfrontasi di Kampus: Mahasiswa Universitas Columbia Berjuang Demi Solidaritas dengan Palestina
Robert Reich Membela Mahasiswa yang Memprotes Perang Israel di Gaza di Kampus-kampus Amerika
Perjuangan Mahasiswa Amerika: Solidaritas dengan Palestina Melawan Represi dan Kekerasan
Protes Mahasiswa Pro-Palestina di Washington Tetap Berlanjut Meski Ditekan Pemerintah
Keyakinan Nahamanides dalam Realitas Surga dan Lokasi Taman Eden Dekat Garis Katulistiwa
Konsep Bumi sebagai Pusat Alam Semesta dalam Divine Comedy Dante
Thomas Aquinas: Pemikiran tentang Surga, Khatulistiwa, dan Taman Eden dalam Summa Theologica
Neturei Karta: Sekte Yahudi Anti-Zionis yang Menolak Negara Israel Berdasarkan Keyakinan Eskatologis
Neturei Karta: Sekte Yahudi Anti-Zionis yang Menolak Negara Israel
Orang Uighur Dipaksa Makan Daging Babi karena China Memperluas Peternakan Babi Xinjiang
Keren !, Presiden Pertama Indonesia, Soekarno Bela Mati-matian Palestina
Kata Rabbi Aaron Teitelbaum Shlita : “Negara Zionis adalah Penyembahan Berhala di Zaman Kita”
TERNYATA ADA RABI YAHUDI BERSUMPAH UNTUK “TERUS BERJUANG DALAM PERANG TUHAN MELAWAN ZIONISME”
Gila !, Banyak Wanita Uyghur Dipaksa Kawin Untuk Menghilangkan Warisan Budaya Tradisi Uyghur
Keren !, Ukraina Salah Satu Negara Pertama Akui Palestina di PBB
Karena Dekatnya Turki dengan Malaysia : Anwar Terbang Menemui Erdogan
Media Asing : Barat Tidak Berdaya di Myanmar
Enam Hari setelah Bencana Gempa Bumi Turki, Para Kontraktor Bangunan Ditangkapi
Bayi Lahir di Reruntuhan Gempa Suriah Dinamai Aya
Keren !, Presiden Aljazair Dukung Penuh Keanggotaan Palestina di PBB
Gawat ! Paman Sam AS Sebut Bakal Perang dengan China
Kemarahan Turki Setelah Pembakaran Quran, Protes Kurdi di Swedia
Kontra Intelijen FBI Menggerebek Kantor Polisi China di New York: Laporan
Nitizen Nyiyirin Presiden Emmanuel Macron”Tidak Minta Maaf” Atas Penjajahan Prancis di Aljazair
Tegas ! Demi Kemanusiaan Datuk Sri Anwar Ibrahim PM. Malaysia Bela Palestina
Ternyata Tidak Jauh Dari Jakarta, Harga Nasi Padang Per Porsinya Rp 120 Ribu
Ternyata Banyak Nama Kota Peninggalan Peradaban Islam di Amerika Serikat
Ternyata Angelina Jolie Tidak Masuk Dalam Daftar 5 Wanita Tercantik di Dunia
Peristiwa Dunia Yang Terjadi Tahun 2022
Wang Yi Menteri Luar Negeri China Diberhentikan
Pele Sang Legenda Sepak Bola Jum’at Dini Hari Meninggal Dalam Usia 82 Tahun
Islamofobia! Tiga Kepala Babi Diletakan Untuk Memprotes Pembangunan Masjid
Tragis ! Korban Bertambah 18 Orang Tewas Akibat Ledakan Truk Gas di Afrika Selatan
Lebih dari 40 Ribu Kematian Di Cina Karena Covid Di Akhir Tahun
Lagi-lagi Zionis Israil Menembak Mati Warga Palestina, Korbannya Pemain Sepak Bola Muda
Dr. Nisia Trindade Lima Menteri Kesehatan Brasil Pertama dari Kaum Hawa
Maher Zain Hadir Di Piala Dunia 2022 Dengan Merilis Lagu Bersiaplah (Tahayya)
Kembali Pecah Rekor, Kasus Covid-19 di China Tembus 39 Ribu Kasus Sehari