Jakarta, Kowantaranews.com -Gary Lineker, ikon sepakbola Inggris dan penyiar terkenal, menggambarkan perasaannya tentang konflik di Gaza dengan kata-kata yang tajam dan emosional. Dalam wawancara dengan jurnalis Mehdi Hasan, Lineker menjelaskan bahwa dia tidak bisa membisu terhadap tragedi kemanusiaan yang terjadi di wilayah tersebut.
“Saya tidak bisa tinggal diam tentang apa yang terjadi di Gaza,” ujar Lineker dengan suara serius. Wajahnya terlihat tegang, mencerminkan rasa frustrasi dan kesedihannya terhadap penderitaan yang dialami oleh warga sipil, terutama anak-anak, di tengah konflik yang terus berkecamuk.
Mengenakan kemeja putih polos dan terlihat lebih serius dari biasanya, Lineker duduk di kursi yang nyaman di studio televisi. Namun, ekspresinya jauh dari kenyamanan; matanya memancarkan kepedihan yang mendalam ketika dia berbicara tentang gambar-gambar penderitaan yang dia saksikan.
“Sejujurnya, saya belum pernah melihat hal yang lebih mengerikan dalam hidup saya,” tambahnya, suaranya bergetar sedikit. “Anak-anak yang kehilangan nyawa mereka setiap hari… itu tidak bisa saya abaikan.”
Lineker, yang terkenal karena keberanian dan ketulusannya di lapangan sepakbola, sekarang menggunakan platformnya untuk menyoroti ketidakadilan yang terjadi di Gaza. Meskipun menyadari bahwa isu tersebut tidak secara langsung berkaitan dengan dirinya, dia merasa bahwa diam dalam situasi seperti ini sama dengan menjadi bagian dari masalah tersebut.
“Saya bukan Muslim. Saya bukan Yahudi. Saya bukan orang Israel. Saya bukan orang Palestina,” jelasnya. “Tapi saya adalah manusia, dan saya merasa terpanggil untuk berbicara atas nama mereka yang tidak memiliki suara.”
Baca juga : Kekuatan Opini Publik: Kim Kardashian dan Dampak #Blockout2024 Pro-Palestina
Baca juga : Perspektif Kritis Randa Jarrar: Hillary Clinton dalam Kacamata Seorang Profesor Studi Timur Tengah
Namun, Lineker juga menyadari bahwa mengangkat suara tentang Gaza bisa membawa risiko. Dia mencatat bahwa banyak orang takut untuk berbicara karena takut akan kritik atau label tertentu. “Tapi apa yang saya saksikan di sana tidak bisa saya abaikan,” tegasnya.
Sebagai seorang tokoh publik yang dikenal luas, Lineker juga menyadari bahwa pendapatnya bisa menimbulkan kontroversi. Dia mengakui bahwa mengkritik tindakan Israel sering kali diinterpretasikan sebagai antisemitisme, tetapi dia menegaskan bahwa kritik terhadap pemerintah Israel tidak sama dengan kebencian terhadap orang Yahudi.
“Kita harus bisa membedakan antara kritik terhadap kebijakan suatu negara dengan kebencian terhadap agama atau etnis tertentu,” ujarnya dengan tegas. “Saya tidak antisemit. Saya hanya manusia yang terpukul melihat penderitaan di Gaza.”
Sementara itu, Lineker juga mencatat bahwa konflik di Gaza bukanlah hal yang baru. Dia menyoroti sejarah panjang konflik tersebut dan mengkritik tindakan Israel yang, menurutnya, semakin memperburuk situasi kemanusiaan di wilayah tersebut.
“Tidak bisa dipungkiri bahwa apa yang terjadi di Gaza sangat mengerikan,” tambahnya dengan nada yang penuh empati. “Ketika saya melihat beberapa gambar di media sosial, saya menangis sepanjang waktu. Bagaimana mungkin kita bisa melihat penderitaan seperti itu dan tetap diam?”
Meskipun Lineker menyadari bahwa dia hanya seorang individu, dia berharap bahwa dengan menggunakan platformnya sebagai seorang tokoh publik, dia bisa memberikan suara kepada mereka yang tidak didengar. “Kita semua memiliki tanggung jawab untuk berbicara atas nama kemanusiaan,” katanya dengan mantap.
Wawancara tersebut berakhir dengan pesan dari Lineker kepada publik: “Jangan tutup mata terhadap penderitaan yang terjadi di Gaza. Jadilah suara bagi mereka yang tidak memiliki suara. Kita harus bersatu dalam upaya untuk mengakhiri konflik dan meringankan penderitaan di sana.”
Dengan itu, Lineker meninggalkan studio dengan langkah mantap, siap untuk terus menggunakan platformnya untuk memperjuangkan perdamaian dan keadilan di Gaza dan di seluruh dunia. *Roni
Sumber www.aa.com.tr
Foto www.middleeasteye.net
- Berita Terkait :
Kekuatan Opini Publik: Kim Kardashian dan Dampak #Blockout2024 Pro-Palestina
Perspektif Kritis Randa Jarrar: Hillary Clinton dalam Kacamata Seorang Profesor Studi Timur Tengah
Peringatan Raja Spanyol Felipe VI: Eskalasi Kekerasan di Gaza dan Panggilan untuk Aksi Global
Perayaan Cinta dan Solidaritas: Pengantin di Montreal Mengekspresikan Dukungan untuk Palestina
Bisan Owda dan AJ+ Raih Penghargaan Peabody atas Liputan Gaza
Grace Blakeley Mendorong Sanksi terhadap Israel dalam Debat BBC Question Time
Insiden Pelecehan Verbal di Arizona State University: Staf Pro-Israel Diberhentikan
Respon Defiant Israel Menyusul Peringatan Biden tentang Serangan Rafah
Dinamika Hubungan India-Israel di Bawah Pemerintahan Narendra Modi
Himne Macklemore untuk Perdamaian dan Keadilan: “Solidaritas Diam”
Tujuan Israel Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas dan Melancarkan Operasi di Rafah
Mahasiswa Inggris Protes untuk Palestina: Aksi Pendudukan di Lima Universitas Terkemuka
Solidaritas Pelajar di MIT: Dukungan untuk Gaza dan Perlawanan Terhadap Perintah Polisi
Senator Partai Republik Ancam ICC: ‘Targetkan Israel dan Kami Akan Menargetkan Anda’
Pembelotan Massal dan Ketegangan Internal: Pasukan Israel Menolak Perintah di Gaza
Israel Menutup Kantor Al Jazeera
Ketegangan di Upacara Pembukaan Universitas Michigan: Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Dikeluarkan
Ketegangan Internal dan Eksternal: Keputusan Kontroversial Menutup Saluran Al Jazeera di Israel
Situasi Tegang: Demonstrasi di Institut Seni Chicago Berakhir dengan Puluhan Orang Ditangkap
Platform Pittsburgh: Peran Pentingnya dalam Gerakan Reformasi Amerika dalam Yudaisme
Deklarasi Balfour dan Peran Walter Rothschild: Sebuah Tinjauan
Pelukan Islam Shaun King dan Dukungannya terhadap Palestina: Kisah Perubahan dan Aktivisme
Trinidad dan Tobago Resmi Mengakui Negara Palestina: Tinjauan Keputusan dan Implikasinya
Kolombia Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel karena Dugaan Genosida di Gaza
Kontroversi Video Rashida Tlaib: Pertahanan Pro-Palestina di Tengah Keretakan Demokrat Michigan
Kontroversi Terkait Protes Mahasiswa di AS: Antara Anti-Semitisme dan Anti-Perang
Konfrontasi di Kampus: Mahasiswa Universitas Columbia Berjuang Demi Solidaritas dengan Palestina
Robert Reich Membela Mahasiswa yang Memprotes Perang Israel di Gaza di Kampus-kampus Amerika
Perjuangan Mahasiswa Amerika: Solidaritas dengan Palestina Melawan Represi dan Kekerasan
Protes Mahasiswa Pro-Palestina di Washington Tetap Berlanjut Meski Ditekan Pemerintah
Keyakinan Nahamanides dalam Realitas Surga dan Lokasi Taman Eden Dekat Garis Katulistiwa
Konsep Bumi sebagai Pusat Alam Semesta dalam Divine Comedy Dante
Thomas Aquinas: Pemikiran tentang Surga, Khatulistiwa, dan Taman Eden dalam Summa Theologica
Neturei Karta: Sekte Yahudi Anti-Zionis yang Menolak Negara Israel Berdasarkan Keyakinan Eskatologis
Neturei Karta: Sekte Yahudi Anti-Zionis yang Menolak Negara Israel
Orang Uighur Dipaksa Makan Daging Babi karena China Memperluas Peternakan Babi Xinjiang
Keren !, Presiden Pertama Indonesia, Soekarno Bela Mati-matian Palestina
Kata Rabbi Aaron Teitelbaum Shlita : “Negara Zionis adalah Penyembahan Berhala di Zaman Kita”
TERNYATA ADA RABI YAHUDI BERSUMPAH UNTUK “TERUS BERJUANG DALAM PERANG TUHAN MELAWAN ZIONISME”
Gila !, Banyak Wanita Uyghur Dipaksa Kawin Untuk Menghilangkan Warisan Budaya Tradisi Uyghur
Keren !, Ukraina Salah Satu Negara Pertama Akui Palestina di PBB
Karena Dekatnya Turki dengan Malaysia : Anwar Terbang Menemui Erdogan
Media Asing : Barat Tidak Berdaya di Myanmar
Enam Hari setelah Bencana Gempa Bumi Turki, Para Kontraktor Bangunan Ditangkapi
Bayi Lahir di Reruntuhan Gempa Suriah Dinamai Aya
Keren !, Presiden Aljazair Dukung Penuh Keanggotaan Palestina di PBB
Gawat ! Paman Sam AS Sebut Bakal Perang dengan China
Kemarahan Turki Setelah Pembakaran Quran, Protes Kurdi di Swedia
Kontra Intelijen FBI Menggerebek Kantor Polisi China di New York: Laporan
Nitizen Nyiyirin Presiden Emmanuel Macron”Tidak Minta Maaf” Atas Penjajahan Prancis di Aljazair
Tegas ! Demi Kemanusiaan Datuk Sri Anwar Ibrahim PM. Malaysia Bela Palestina
Ternyata Tidak Jauh Dari Jakarta, Harga Nasi Padang Per Porsinya Rp 120 Ribu
Ternyata Banyak Nama Kota Peninggalan Peradaban Islam di Amerika Serikat
Ternyata Angelina Jolie Tidak Masuk Dalam Daftar 5 Wanita Tercantik di Dunia
Peristiwa Dunia Yang Terjadi Tahun 2022
Wang Yi Menteri Luar Negeri China Diberhentikan
Pele Sang Legenda Sepak Bola Jum’at Dini Hari Meninggal Dalam Usia 82 Tahun
Islamofobia! Tiga Kepala Babi Diletakan Untuk Memprotes Pembangunan Masjid
Tragis ! Korban Bertambah 18 Orang Tewas Akibat Ledakan Truk Gas di Afrika Selatan
Lebih dari 40 Ribu Kematian Di Cina Karena Covid Di Akhir Tahun
Lagi-lagi Zionis Israil Menembak Mati Warga Palestina, Korbannya Pemain Sepak Bola Muda
Dr. Nisia Trindade Lima Menteri Kesehatan Brasil Pertama dari Kaum Hawa
Maher Zain Hadir Di Piala Dunia 2022 Dengan Merilis Lagu Bersiaplah (Tahayya)
Kembali Pecah Rekor, Kasus Covid-19 di China Tembus 39 Ribu Kasus Sehari