Jakarta, Kowantaranews.com -Pada hari yang cerah di ibu kota Denmark, Kopenhagen, ribuan orang berkumpul di jalan-jalan kota. Mereka membawa spanduk, bendera, dan pakaian berwarna-warni yang mencerminkan semangat solidaritas dan perjuangan. Suasana demonstrasi itu penuh semangat, tetapi juga penuh harapan akan perubahan yang mendalam. Di tengah kerumunan itu, di atas balkon istana, Raja Frederik X dari Denmark berdiri tegak dengan bendera Palestina di tangannya.
Bendera berwarna merah, putih, dan hitam itu berkibar anggun di udara, menanggapi angin sepoi-sepoi. Raja Frederik X, dengan pakaian resminya, tampak teguh dan penuh makna saat ia mengibarkan bendera tersebut. Tatapan matanya penuh dengan tekad yang bulat, menyiratkan solidaritas yang tulus terhadap rakyat Palestina yang sedang berjuang.
Di bawah balkon istana, kerumunan pengunjuk rasa bersorak riuh. Mereka merasa terharu dan terinspirasi oleh tindakan luar biasa raja mereka. Suara-suara mereka bergabung dalam unison, menyuarakan dukungan mereka untuk perdamaian dan keadilan di Palestina. Spanduk-spanduk bertuliskan “Solidaritas untuk Palestina” dan “Hidup Palestina!” melambangkan semangat perjuangan yang tak kenal lelah.
Baca juga : Gary Lineker: Tidak Bisa Diam Mengenai Konflik Gaza dan Kritik Terhadap Tindakan Israel
Baca juga : Kekuatan Opini Publik: Kim Kardashian dan Dampak #Blockout2024 Pro-Palestina
Raja Frederik X kemudian mengambil mikrofon, suaranya terdengar jelas di sepanjang jalan-jalan kota. “Saudara-saudara dan saudari-saudari saya,” ujarnya dengan suara yang penuh otoritas dan empati, “hari ini saya berdiri di sini untuk menegaskan dukungan Denmark untuk rakyat Palestina.” Kata-kata itu diucapkannya dengan penuh keberanian dan tekad, mencerminkan komitmen Denmark untuk membela hak asasi manusia dan perdamaian dunia.
Raja Frederik X melanjutkan pidatonya, menyuarakan keprihatinan atas situasi yang terus memburuk di Palestina. Dia mengecam kekerasan dan ketidakadilan yang terus terjadi di wilayah tersebut, serta mengutuk segala bentuk pelanggaran hak asasi manusia. “Kami berdiri bersama rakyat Palestina dalam perjuangan mereka untuk keadilan, martabat, dan kemerdekaan,” tandasnya dengan tegas.
Pada saat yang sama, di New York, Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa menjadi saksi dari momentum sejarah. Delegasi dari 143 negara anggota PBB berkumpul di ruang sidang, membahas isu yang sangat penting bagi perdamaian dunia: status Palestina di PBB. Setelah perdebatan yang panjang dan sengit, suara bulat dari mayoritas delegasi menyetujui memberikan status keanggotaan penuh kepada Palestina.
Kepala delegasi Palestina, dengan hati yang penuh sukacita dan haru, berdiri di podium untuk menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus kepada seluruh anggota PBB yang telah mendukung langkah tersebut. “Ini adalah kemenangan bagi keadilan, bagi kemanusiaan, bagi perdamaian,” ujarnya dengan suara yang gemetar oleh emosi. “Kami berjanji untuk menjadi anggota yang bertanggung jawab dan berkontribusi secara positif bagi komunitas internasional.”
Berita tentang dukungan massif PBB terhadap Palestina segera menyebar ke seluruh penjuru dunia. Di Gaza, Tepi Barat, dan di setiap sudut kota Palestina, orang-orang berkumpul di jalan-jalan, merayakan pencapaian ini dengan kegembiraan dan haru. “Akhirnya, dunia mendengarkan suara kami!” seru seorang aktivis Palestina dengan mata yang berbinar-binar.
Namun, kemenangan ini juga datang dengan pengorbanan yang besar. “Badai Al-Aqsa,” seperti yang disebut oleh warga Palestina, mengguncang dunia pada tanggal 7 Oktober. Serangan brutal yang dilancarkan oleh pihak Israel menimbulkan kerugian besar bagi rakyat Palestina. Ribuan nyawa melayang, rumah-rumah hancur, dan ratusan ribu orang kehilangan tempat tinggal mereka.
Namun, meskipun tragedi itu mengguncang dunia, itu juga membangkitkan semangat solidaritas global yang belum pernah terjadi sebelumnya. Organisasi kemanusiaan, aktivis hak asasi manusia, dan tokoh-tokoh politik dari seluruh dunia bersatu dalam mendesak untuk mengakhiri kekerasan dan menghentikan pembantaian di Palestina.
Di tengah-tengah semua ini, ada kisah-kisah keberanian dan ketahanan yang menunjukkan bahwa harapan tidak pernah mati. Seorang ibu Palestina yang kehilangan anaknya dalam serangan itu tetap tegar dan kuat, bersumpah untuk melanjutkan perjuangan sampai keadilan tercapai. Seorang dokter sukarelawan dari luar negeri, yang datang untuk memberikan bantuan medis di tengah-tengah kekacauan, menunjukkan kebaikan hati yang tak terbatas dalam masa-masa kesulitan.
Dan kemudian, ada cahaya di ujung terowongan. Dengan dukungan massif dari komunitas internasional, Palestina mulai melangkah maju menuju masa depan yang lebih cerah. Status keanggotaan penuh di PBB memberikan kesempatan bagi Palestina untuk memiliki suara yang lebih kuat dalam forum dunia, serta akses yang lebih besar ke sumber daya dan bantuan internasional.
Namun, perjalanan untuk mencapai perdamaian dan keadilan masih panjang. Konflik yang rumit dan berlarut-larut di Timur Tengah tidak dapat diatasi dalam semalam. Dibutuhkan komitmen yang kuat, negosiasi yang cermat, dan kerja sama yang erat dari semua pihak yang terlibat.
Namun, di tengah-tengah semua tantangan itu, ada harapan. Harapan untuk masa depan yang lebih baik, di mana perdamaian dan keadilan tidak lagi. *Roni
Sumber twitter.com/NewhamIndParty/status/1789590436836786614
Foto www.lemonde.fr
- Berita Terkait :
Gary Lineker: Tidak Bisa Diam Mengenai Konflik Gaza dan Kritik Terhadap Tindakan Israel
Kekuatan Opini Publik: Kim Kardashian dan Dampak #Blockout2024 Pro-Palestina
Perspektif Kritis Randa Jarrar: Hillary Clinton dalam Kacamata Seorang Profesor Studi Timur Tengah
Peringatan Raja Spanyol Felipe VI: Eskalasi Kekerasan di Gaza dan Panggilan untuk Aksi Global
Perayaan Cinta dan Solidaritas: Pengantin di Montreal Mengekspresikan Dukungan untuk Palestina
Bisan Owda dan AJ+ Raih Penghargaan Peabody atas Liputan Gaza
Grace Blakeley Mendorong Sanksi terhadap Israel dalam Debat BBC Question Time
Insiden Pelecehan Verbal di Arizona State University: Staf Pro-Israel Diberhentikan
Respon Defiant Israel Menyusul Peringatan Biden tentang Serangan Rafah
Dinamika Hubungan India-Israel di Bawah Pemerintahan Narendra Modi
Himne Macklemore untuk Perdamaian dan Keadilan: “Solidaritas Diam”
Tujuan Israel Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas dan Melancarkan Operasi di Rafah
Mahasiswa Inggris Protes untuk Palestina: Aksi Pendudukan di Lima Universitas Terkemuka
Solidaritas Pelajar di MIT: Dukungan untuk Gaza dan Perlawanan Terhadap Perintah Polisi
Senator Partai Republik Ancam ICC: ‘Targetkan Israel dan Kami Akan Menargetkan Anda’
Pembelotan Massal dan Ketegangan Internal: Pasukan Israel Menolak Perintah di Gaza
Israel Menutup Kantor Al Jazeera
Ketegangan di Upacara Pembukaan Universitas Michigan: Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Dikeluarkan
Ketegangan Internal dan Eksternal: Keputusan Kontroversial Menutup Saluran Al Jazeera di Israel
Situasi Tegang: Demonstrasi di Institut Seni Chicago Berakhir dengan Puluhan Orang Ditangkap
Platform Pittsburgh: Peran Pentingnya dalam Gerakan Reformasi Amerika dalam Yudaisme
Deklarasi Balfour dan Peran Walter Rothschild: Sebuah Tinjauan
Pelukan Islam Shaun King dan Dukungannya terhadap Palestina: Kisah Perubahan dan Aktivisme
Trinidad dan Tobago Resmi Mengakui Negara Palestina: Tinjauan Keputusan dan Implikasinya
Kolombia Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel karena Dugaan Genosida di Gaza
Kontroversi Video Rashida Tlaib: Pertahanan Pro-Palestina di Tengah Keretakan Demokrat Michigan
Kontroversi Terkait Protes Mahasiswa di AS: Antara Anti-Semitisme dan Anti-Perang
Konfrontasi di Kampus: Mahasiswa Universitas Columbia Berjuang Demi Solidaritas dengan Palestina
Robert Reich Membela Mahasiswa yang Memprotes Perang Israel di Gaza di Kampus-kampus Amerika
Perjuangan Mahasiswa Amerika: Solidaritas dengan Palestina Melawan Represi dan Kekerasan
Protes Mahasiswa Pro-Palestina di Washington Tetap Berlanjut Meski Ditekan Pemerintah
Keyakinan Nahamanides dalam Realitas Surga dan Lokasi Taman Eden Dekat Garis Katulistiwa
Konsep Bumi sebagai Pusat Alam Semesta dalam Divine Comedy Dante
Thomas Aquinas: Pemikiran tentang Surga, Khatulistiwa, dan Taman Eden dalam Summa Theologica
Neturei Karta: Sekte Yahudi Anti-Zionis yang Menolak Negara Israel Berdasarkan Keyakinan Eskatologis
Neturei Karta: Sekte Yahudi Anti-Zionis yang Menolak Negara Israel
Orang Uighur Dipaksa Makan Daging Babi karena China Memperluas Peternakan Babi Xinjiang
Keren !, Presiden Pertama Indonesia, Soekarno Bela Mati-matian Palestina
Kata Rabbi Aaron Teitelbaum Shlita : “Negara Zionis adalah Penyembahan Berhala di Zaman Kita”
TERNYATA ADA RABI YAHUDI BERSUMPAH UNTUK “TERUS BERJUANG DALAM PERANG TUHAN MELAWAN ZIONISME”
Gila !, Banyak Wanita Uyghur Dipaksa Kawin Untuk Menghilangkan Warisan Budaya Tradisi Uyghur
Keren !, Ukraina Salah Satu Negara Pertama Akui Palestina di PBB
Karena Dekatnya Turki dengan Malaysia : Anwar Terbang Menemui Erdogan
Media Asing : Barat Tidak Berdaya di Myanmar
Enam Hari setelah Bencana Gempa Bumi Turki, Para Kontraktor Bangunan Ditangkapi
Bayi Lahir di Reruntuhan Gempa Suriah Dinamai Aya
Keren !, Presiden Aljazair Dukung Penuh Keanggotaan Palestina di PBB
Gawat ! Paman Sam AS Sebut Bakal Perang dengan China
Kemarahan Turki Setelah Pembakaran Quran, Protes Kurdi di Swedia
Kontra Intelijen FBI Menggerebek Kantor Polisi China di New York: Laporan
Nitizen Nyiyirin Presiden Emmanuel Macron”Tidak Minta Maaf” Atas Penjajahan Prancis di Aljazair
Tegas ! Demi Kemanusiaan Datuk Sri Anwar Ibrahim PM. Malaysia Bela Palestina
Ternyata Tidak Jauh Dari Jakarta, Harga Nasi Padang Per Porsinya Rp 120 Ribu
Ternyata Banyak Nama Kota Peninggalan Peradaban Islam di Amerika Serikat
Ternyata Angelina Jolie Tidak Masuk Dalam Daftar 5 Wanita Tercantik di Dunia
Peristiwa Dunia Yang Terjadi Tahun 2022
Wang Yi Menteri Luar Negeri China Diberhentikan
Pele Sang Legenda Sepak Bola Jum’at Dini Hari Meninggal Dalam Usia 82 Tahun
Islamofobia! Tiga Kepala Babi Diletakan Untuk Memprotes Pembangunan Masjid
Tragis ! Korban Bertambah 18 Orang Tewas Akibat Ledakan Truk Gas di Afrika Selatan
Lebih dari 40 Ribu Kematian Di Cina Karena Covid Di Akhir Tahun
Lagi-lagi Zionis Israil Menembak Mati Warga Palestina, Korbannya Pemain Sepak Bola Muda
Dr. Nisia Trindade Lima Menteri Kesehatan Brasil Pertama dari Kaum Hawa
Maher Zain Hadir Di Piala Dunia 2022 Dengan Merilis Lagu Bersiaplah (Tahayya)
Kembali Pecah Rekor, Kasus Covid-19 di China Tembus 39 Ribu Kasus Sehari