Jakarta, Kowantaranews.com -Israel telah menjadi pusat perhatian dunia lagi. Tidak lagi karena suasana damai yang mungkin dicapai di wilayah tersebut, melainkan karena ketegangan yang semakin memuncak setelah peringatan yang kuat dari Presiden Amerika Serikat, Joe Biden. Ini bukanlah pertama kalinya konflik antara Israel dan Palestina menciptakan gelombang kontroversi global, namun kali ini, respon Israel terhadap peringatan tersebut menjadi sorotan utama.
Pada hari-hari terakhir, peringatan yang diberikan oleh Presiden Biden kepada Israel telah menciptakan gelombang diskusi dan kekhawatiran di seluruh dunia. Presiden AS tersebut menyoroti potensi serangan Israel di kota Rafah, yang terletak di wilayah selatan Gaza, yang dihuni oleh ratusan ribu pengungsi Palestina. Di tengah kekhawatiran akan kemungkinan korban sipil dan eskalasi konflik, Biden menegaskan bahwa AS tidak akan mendukung aksi militer Israel yang melibatkan serangan darat skala penuh di Rafah.
Respons dari pemerintah Israel terhadap peringatan tersebut mencerminkan sikap keteguhan dan penolakan atas intervensi luar. Dalam sebuah pidato di televisi, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyatakan bahwa Israel akan menggunakan semua kekuatannya untuk melindungi kepentingan dan keamanan nasionalnya. Ini adalah tanggapan yang tegas, mengingat Israel sangat bergantung pada dukungan dan pasokan senjata dari Amerika Serikat.
Tetapi, apa yang menyebabkan peringatan keras ini? Di balik peringatan Biden adalah kekhawatiran akan eskalasi konflik dan dampak kemanusiaan yang mungkin terjadi jika serangan darat dilakukan di Rafah. Kota ini menjadi simbol penderitaan bagi banyak pengungsi Palestina yang terjebak di wilayah tersebut tanpa jalan keluar yang aman. Ada keprihatinan serius akan korban sipil dan pelanggaran hak asasi manusia yang dapat terjadi dalam konteks serangan semacam itu.
Baca juga : Dinamika Hubungan India-Israel di Bawah Pemerintahan Narendra Modi
Baca juga : Dinamika Hubungan India-Israel di Bawah Pemerintahan Narendra Modi
Sebagian besar masyarakat internasional telah menunjukkan keprihatinan serius terhadap potensi eskalasi konflik di Israel dan Palestina. Beberapa negara bahkan menyuarakan kekhawatiran mereka terhadap potensi pelanggaran hukum internasional yang dapat terjadi dalam konteks serangan militer semacam itu. Sudah menjadi catatan bahwa Israel dan Palestina telah lama berada dalam konflik yang sengit, dengan korban sipil yang tak terhitung jumlahnya.
Tidak mengherankan jika peringatan keras Presiden Biden telah menciptakan gelombang reaksi di seluruh dunia. Ini adalah momen yang menegangkan, di mana banyak negara dan pemangku kepentingan lainnya memperhatikan perkembangan situasi dengan cemas. Pertanyaan besar adalah bagaimana Israel akan merespons peringatan ini dan apakah itu akan mengubah arah tindakannya dalam konflik yang sudah berlangsung lama ini.
Namun, sikap bertahan Israel tidak tergoyahkan. Di tengah tekanan dari AS dan komunitas internasional, para pejabat Israel terus menegaskan keberaniannya untuk melindungi negara mereka dan mencapai tujuan perang yang mereka tetapkan. Ini adalah sikap yang tidak asing bagi Israel, yang telah menghadapi tekanan dan kritik yang serupa dalam banyak kesempatan sebelumnya.
Pertanyaan terbesar sekarang adalah kemana arah konflik ini akan bergerak. Apakah Israel akan mempertahankan posisinya dengan keras kepala, atau apakah akan ada pembicaraan damai dan upaya untuk mencapai kesepakatan yang berkelanjutan antara kedua belah pihak? Hanya waktu yang akan memberikan jawaban atas pertanyaan ini.
Sementara itu, dunia terus menunggu dengan tegang, memantau setiap perkembangan dalam konflik yang tak kunjung berakhir ini. Dengan begitu banyak nyawa dan masa depan yang tergantung pada keputusan yang akan dibuat, penting bagi semua pihak terlibat untuk bertindak dengan bijaksana dan bertanggung jawab. Hanya dengan demikian, mungkin akan ada harapan untuk perdamaian yang berkelanjutan di kawasan tersebut. *Roni
Sumber www.aljazeera.com
Foto Kowantaranews.com
- Berita Terkait :
Dinamika Hubungan India-Israel di Bawah Pemerintahan Narendra Modi
Himne Macklemore untuk Perdamaian dan Keadilan: “Solidaritas Diam”
Tujuan Israel Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas dan Melancarkan Operasi di Rafah
Mahasiswa Inggris Protes untuk Palestina: Aksi Pendudukan di Lima Universitas Terkemuka
Solidaritas Pelajar di MIT: Dukungan untuk Gaza dan Perlawanan Terhadap Perintah Polisi
Senator Partai Republik Ancam ICC: ‘Targetkan Israel dan Kami Akan Menargetkan Anda’
Pembelotan Massal dan Ketegangan Internal: Pasukan Israel Menolak Perintah di Gaza
Israel Menutup Kantor Al Jazeera
Ketegangan di Upacara Pembukaan Universitas Michigan: Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Dikeluarkan
Ketegangan Internal dan Eksternal: Keputusan Kontroversial Menutup Saluran Al Jazeera di Israel
Situasi Tegang: Demonstrasi di Institut Seni Chicago Berakhir dengan Puluhan Orang Ditangkap
Platform Pittsburgh: Peran Pentingnya dalam Gerakan Reformasi Amerika dalam Yudaisme
Deklarasi Balfour dan Peran Walter Rothschild: Sebuah Tinjauan
Pelukan Islam Shaun King dan Dukungannya terhadap Palestina: Kisah Perubahan dan Aktivisme
Trinidad dan Tobago Resmi Mengakui Negara Palestina: Tinjauan Keputusan dan Implikasinya
Kolombia Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel karena Dugaan Genosida di Gaza
Kontroversi Video Rashida Tlaib: Pertahanan Pro-Palestina di Tengah Keretakan Demokrat Michigan
Kontroversi Terkait Protes Mahasiswa di AS: Antara Anti-Semitisme dan Anti-Perang
Konfrontasi di Kampus: Mahasiswa Universitas Columbia Berjuang Demi Solidaritas dengan Palestina
Robert Reich Membela Mahasiswa yang Memprotes Perang Israel di Gaza di Kampus-kampus Amerika
Perjuangan Mahasiswa Amerika: Solidaritas dengan Palestina Melawan Represi dan Kekerasan
Protes Mahasiswa Pro-Palestina di Washington Tetap Berlanjut Meski Ditekan Pemerintah
Keyakinan Nahamanides dalam Realitas Surga dan Lokasi Taman Eden Dekat Garis Katulistiwa
Konsep Bumi sebagai Pusat Alam Semesta dalam Divine Comedy Dante
Thomas Aquinas: Pemikiran tentang Surga, Khatulistiwa, dan Taman Eden dalam Summa Theologica
Neturei Karta: Sekte Yahudi Anti-Zionis yang Menolak Negara Israel Berdasarkan Keyakinan Eskatologis
Neturei Karta: Sekte Yahudi Anti-Zionis yang Menolak Negara Israel
Orang Uighur Dipaksa Makan Daging Babi karena China Memperluas Peternakan Babi Xinjiang
Keren !, Presiden Pertama Indonesia, Soekarno Bela Mati-matian Palestina
Kata Rabbi Aaron Teitelbaum Shlita : “Negara Zionis adalah Penyembahan Berhala di Zaman Kita”
TERNYATA ADA RABI YAHUDI BERSUMPAH UNTUK “TERUS BERJUANG DALAM PERANG TUHAN MELAWAN ZIONISME”
Gila !, Banyak Wanita Uyghur Dipaksa Kawin Untuk Menghilangkan Warisan Budaya Tradisi Uyghur
Keren !, Ukraina Salah Satu Negara Pertama Akui Palestina di PBB
Karena Dekatnya Turki dengan Malaysia : Anwar Terbang Menemui Erdogan
Media Asing : Barat Tidak Berdaya di Myanmar
Enam Hari setelah Bencana Gempa Bumi Turki, Para Kontraktor Bangunan Ditangkapi
Bayi Lahir di Reruntuhan Gempa Suriah Dinamai Aya
Keren !, Presiden Aljazair Dukung Penuh Keanggotaan Palestina di PBB
Gawat ! Paman Sam AS Sebut Bakal Perang dengan China
Kemarahan Turki Setelah Pembakaran Quran, Protes Kurdi di Swedia
Kontra Intelijen FBI Menggerebek Kantor Polisi China di New York: Laporan
Nitizen Nyiyirin Presiden Emmanuel Macron”Tidak Minta Maaf” Atas Penjajahan Prancis di Aljazair
Tegas ! Demi Kemanusiaan Datuk Sri Anwar Ibrahim PM. Malaysia Bela Palestina
Ternyata Tidak Jauh Dari Jakarta, Harga Nasi Padang Per Porsinya Rp 120 Ribu
Ternyata Banyak Nama Kota Peninggalan Peradaban Islam di Amerika Serikat
Ternyata Angelina Jolie Tidak Masuk Dalam Daftar 5 Wanita Tercantik di Dunia
Peristiwa Dunia Yang Terjadi Tahun 2022
Wang Yi Menteri Luar Negeri China Diberhentikan
Pele Sang Legenda Sepak Bola Jum’at Dini Hari Meninggal Dalam Usia 82 Tahun
Islamofobia! Tiga Kepala Babi Diletakan Untuk Memprotes Pembangunan Masjid
Tragis ! Korban Bertambah 18 Orang Tewas Akibat Ledakan Truk Gas di Afrika Selatan
Lebih dari 40 Ribu Kematian Di Cina Karena Covid Di Akhir Tahun
Lagi-lagi Zionis Israil Menembak Mati Warga Palestina, Korbannya Pemain Sepak Bola Muda
Dr. Nisia Trindade Lima Menteri Kesehatan Brasil Pertama dari Kaum Hawa
Maher Zain Hadir Di Piala Dunia 2022 Dengan Merilis Lagu Bersiaplah (Tahayya)
Kembali Pecah Rekor, Kasus Covid-19 di China Tembus 39 Ribu Kasus Sehari
Warga China Minta Xi Jinping Mundur, Imbas At