• Jum. Des 6th, 2024

KowantaraNews

RINGKAS DAN TAJAM

Solidaritas Pelajar di MIT: Dukungan untuk Gaza dan Perlawanan Terhadap Perintah Polisi

ByAdmin

Mei 7, 2024
Sharing is caring

Jakarta, Kowantaranews.com  -Sekitar 200 siswa dari berbagai sekolah menengah di sekitar Massachusetts berkumpul di Massachusetts Institute of Technology (MIT) dengan tujuan yang jelas: mengekspresikan solidaritas mereka dengan Gaza. Mereka tidak hanya datang untuk mengamati; mereka datang untuk beraksi. Seiring langkah-langkah mereka mendekati perkemahan solidaritas yang telah dibentuk, energi solidaritas seperti tsunami mulai memenuhi udara. Di antara kerumunan, ada candaan, senyuman, dan semangat perubahan yang tak terbendung.

Sebagian besar siswa belum pernah mengalami aksi protes semacam ini sebelumnya. Namun, semangat dan tekad untuk berdiri di samping yang tertindas telah membawa mereka bersama-sama. Dari berbagai latar belakang dan pengalaman, mereka membentuk kumpulan yang beragam tetapi bersatu dalam tujuan mereka untuk menegakkan keadilan.

Ketika mereka tiba di perkemahan, suasana mulai berubah. Barisan polisi yang menjaga area itu memberikan pandangan yang tegang. Namun, itu tidak memadamkan semangat demonstran. Mereka berkumpul di sekitar panggung yang dibangun secara sederhana, memegang spanduk dan poster yang menyuarakan dukungan mereka untuk Gaza. Suara sorakan dan yel-yel menggema di udara, menyatukan mereka dalam misi mereka.

Pemimpin demonstrasi memberikan pidato yang membangkitkan semangat, menyerukan solidaritas, dan mengingatkan tentang pentingnya perjuangan mereka. Dia berbicara tentang kesengsaraan yang dialami penduduk Gaza dan perlunya tindakan global untuk mengakhiri kekerasan dan kezaliman. Kata-katanya memenuhi ruang dengan kekuatan, menginspirasi siswa untuk bertindak.

Baca juga : Muslim Muhammadiyah Salurkan Donasi Rp 15 Miliar untuk Palestina: Upaya Mendukung Dalam Krisis dan Pemberdayaan Ekonomi

Baca juga : Proposal Gencatan Senjata Hamas Diterima Meski Israel Menolak, Pasukan Israel Lanjutkan Operasi Militer di Rafah

Baca juga : Senator Partai Republik Ancam ICC: ‘Targetkan Israel dan Kami Akan Menargetkan Anda’

Ketika matahari terus meninggi di langit, jumlah peserta semakin bertambah. Siswa dari sekolah-sekolah lain bergabung dengan mereka, membawa keberagaman yang lebih besar dalam aksi tersebut. Ada pengacara muda, aktivis lingkungan, dan siswa dari berbagai latar belakang agama dan budaya. Namun, mereka semua menyatu dalam solidaritas mereka untuk Gaza.

Namun, keadaan mulai memanas saat polisi mengeluarkan perintah untuk membubarkan perkemahan. Mereka menegaskan bahwa perkemahan tersebut adalah tindakan melanggar hukum dan mengancam untuk melakukan tindakan tegas jika mereka tidak patuh. Tetapi siswa tetap teguh. Mereka memutuskan untuk tetap bertahan, meyakini bahwa hak mereka untuk berbicara dan berunjuk rasa adalah hak yang tak terbantahkan.

Dalam beberapa jam berikutnya, ketegangan semakin meningkat. Barisan polisi semakin dekat, sementara siswa tetap bersatu di sekitar panggung. Mereka menyalakan lilin sebagai tanda solidaritas, memperkuat tekad mereka untuk tetap berdiri meskipun tekanan dari pihak berwenang.

Di tengah situasi yang tegang, ada momen yang penuh haru. Seorang siswa membawa foto seorang anak kecil dari Gaza yang menjadi korban kekerasan. Dia berbicara tentang keinginannya untuk menciptakan dunia di mana anak-anak seperti dia dapat hidup dalam perdamaian dan keadilan. Tangisan terdengar di antara kerumunan, mengingatkan semua orang tentang mengapa mereka berkumpul di sana.

Ketika malam tiba, suasana semakin tegang. Polisi mulai memberikan peringatan terakhir, menuntut agar perkemahan dibubarkan segera. Namun, siswa tetap bertahan, mengunci lengan mereka bersama-sama sebagai tanda persatuan dan keberanian. Mereka tahu risiko yang mereka ambil, tetapi tekad mereka tidak goyah.

Ketika saat penutupan semakin dekat, muncul pertanyaan: apa yang akan terjadi selanjutnya? Apakah polisi akan benar-benar menggunakan kekerasan untuk membubarkan mereka? Tetapi pada saat itu, suara sirene terdengar di kejauhan. Ada kebingungan sejenak sebelum terungkap bahwa mobil pemadam kebakaran dan ambulans tiba di tempat. Tidak jelas apa yang terjadi, tetapi situasinya sekarang berubah.

Pertolongan tersebut membuat atmosfir menjadi lebih tenang. Mungkin ini adalah kesempatan bagi kedua belah pihak untuk mencapai kesepakatan damai. Siswa-siswa mulai bernegosiasi dengan polisi, menuntut agar suara mereka didengar tanpa harus menghadapi kekerasan. Polisi, sementara itu, juga mencoba mencapai penyelesaian yang tidak melibatkan konfrontasi fisik.

Setelah beberapa waktu, sebuah kesepakatan dicapai. Polisi setuju untuk menarik diri tanpa menggunakan kekerasan. Di balik sorotan lampu yang menyilaukan dari mobil polisi, demonstran meninggalkan tempat dengan perasaan kemenangan. Meskipun perkemahan fisik mungkin telah dibubarkan, semangat solidaritas yang mereka wujudkan tetap hidup.

Ketika mereka berjalan pergi, ada rasa persatuan yang kuat di antara mereka. Mereka tahu bahwa perjuangan mereka belum selesai, tetapi mereka juga tahu bahwa mereka tidak sendiri. Solidaritas yang mereka rasakan pada hari itu akan terus membimbing mereka dalam perjuangan mereka untuk keadilan di Gaza dan di seluruh dunia. *Roni

Sumber  twitter.com/MiddleEastEye/status/1787799543276532130

Foto https://twitter.com/mattheweadie22/status/1787574390579691524/photo/2

  • Berita Terkait :

Muslim Muhammadiyah Salurkan Donasi Rp 15 Miliar untuk Palestina: Upaya Mendukung Dalam Krisis dan Pemberdayaan Ekonomi

Proposal Gencatan Senjata Hamas Diterima Meski Israel Menolak, Pasukan Israel Lanjutkan Operasi Militer di Rafah

Senator Partai Republik Ancam ICC: ‘Targetkan Israel dan Kami Akan Menargetkan Anda’

Pembelotan Massal dan Ketegangan Internal: Pasukan Israel Menolak Perintah di Gaza

Israel Menutup Kantor Al Jazeera

UC Riverside dan Kelompok Pro-Palestina Mencapai Kesepakatan Damai: Akhir Perkemahan dengan Dialog Konstruktif

Ketegangan Meningkat dalam Perang Israel di Gaza: Tuduhan Netanyahu ‘Menyabotase’ Perundingan Gencatan Senjata

Ketegangan di Upacara Pembukaan Universitas Michigan: Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Dikeluarkan

Ketegangan Internal dan Eksternal: Keputusan Kontroversial Menutup Saluran Al Jazeera di Israel

Situasi Tegang: Demonstrasi di Institut Seni Chicago Berakhir dengan Puluhan Orang Ditangkap

Platform Pittsburgh: Peran Pentingnya dalam Gerakan Reformasi Amerika dalam Yudaisme

Dukungan Jeremy Corbyn terhadap Afrika Selatan dalam Kasus Genosida terhadap Israel: Pandangan dan Tanggapan Internasional

Deklarasi Balfour dan Peran Walter Rothschild: Sebuah Tinjauan

Pelukan Islam Shaun King dan Dukungannya terhadap Palestina: Kisah Perubahan dan Aktivisme

Trinidad dan Tobago Resmi Mengakui Negara Palestina: Tinjauan Keputusan dan Implikasinya

Kandidat Presiden dari Partai Hijau Ditangkap dalam Rapat Pro-Palestina: Kisah Kekerasan dan Solidaritas

Kolombia Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel karena Dugaan Genosida di Gaza

Senator Bernie Sanders dan Anggota Partai Demokrat Mendorong Presiden Biden untuk Menghentikan Pengiriman Senjata ke Israel selama Konflik Gaza

Kontroversi Video Rashida Tlaib: Pertahanan Pro-Palestina di Tengah Keretakan Demokrat Michigan

Kontroversi Terkait Protes Mahasiswa di AS: Antara Anti-Semitisme dan Anti-Perang

Konfrontasi di Kampus: Mahasiswa Universitas Columbia Berjuang Demi Solidaritas dengan Palestina

Robert Reich Membela Mahasiswa yang Memprotes Perang Israel di Gaza di Kampus-kampus Amerika

Perjuangan Mahasiswa Amerika: Solidaritas dengan Palestina Melawan Represi dan Kekerasan

Protes Mahasiswa Pro-Palestina di Washington Tetap Berlanjut Meski Ditekan Pemerintah

Perdana Menteri Israel Kritik Protes Pro-Palestina di Kampus Amerika: Sebuah Sorotan Terhadap Kenaikan Antisemitisme

Pengaruh Skema Asli: Teori Kontroversial Profesor Santos tentang Lokasi Sebenarnya Yerusalem dalam ‘Atlantis: The Lost Continent Finally Found’

Keyakinan Nahamanides dalam Realitas Surga dan Lokasi Taman Eden Dekat Garis Katulistiwa

Konsep Bumi sebagai Pusat Alam Semesta dalam Divine Comedy Dante

Thomas Aquinas: Pemikiran tentang Surga, Khatulistiwa, dan Taman Eden dalam Summa Theologica

Mengungkap Misteri Taman Eden: Perjalanan dan Komentar Obadiah dari Bertinoro tentang Misnah dalam Perjalanannya ke Yerusalem

Tantangan Geografis dalam Interpretasi Klasik Kisah Eden: Targum Yerushalmi, Terjemahan Arab, dan Perspektif Nahmadines

Hubungan antara Midrash HaGadol dan Lokasi Eden serta Catatan Buku “Atlantis: The Lost Continent Finally Found” karya Prof. Arysio Santos

Neturei Karta: Sekte Yahudi Anti-Zionis yang Menolak Negara Israel Berdasarkan Keyakinan Eskatologis

Neturei Karta: Sekte Yahudi Anti-Zionis yang Menolak Negara Israel

“Menyuarakan Kebenaran: Dialog Imaginer Rabbi Neturei Karta dengan Jurnalis Kowantaranews.com tentang Konflik Israel-Palestina”

Neturei KARTA” bukanlah nama kota-kota di Indonesia seperti JaKARTA, JogjaKARTA, SuraKARTA, PurwoKERTO, PurwaKARTA, MojoKERTO, KERTOsono, KERTAbesuki” dan lainnya tapi Sebuah Komunitas Yahudi Ortodoks yang Menentang Zionisme Israel

Bulan Ramadhan Tahun ini dan Seterusnya Azan Dikumandangkan 5 Kali Sehari di Salah Satu Kota Terbesar di Amerika Serikat, Kota Minneapolis Negara Bagian Minnesota

Orang Uighur Dipaksa Makan Daging Babi karena China Memperluas Peternakan Babi Xinjiang

Keren !, Presiden Pertama Indonesia, Soekarno Bela Mati-matian Palestina

Ternyata ICJP Menyerukan Pemerintah Inggris untuk Merujuk Israel dan Perdana Menteri Netanyahu ke Pengadilan Kriminal Internasional untuk Kejahatan Perang di Palestina, Sebelum Jadwal Kunjungan Netanyahu 

Siapakah Alvin Bragg?  Jaksa Distrik Manhattan Setingkat Kejaksaan Negeri yang  Menuntut Donald Trump Presiden Amerika Serikat ke-45

Kata Rabbi Aaron Teitelbaum Shlita : “Negara Zionis adalah Penyembahan Berhala di Zaman Kita”

TERNYATA ADA RABI YAHUDI BERSUMPAH UNTUK  “TERUS BERJUANG DALAM PERANG TUHAN MELAWAN ZIONISME”

Gila !, Banyak Wanita Uyghur Dipaksa Kawin Untuk Menghilangkan  Warisan Budaya Tradisi Uyghur

Selain Beberapa Organisasi Islam, Warga Amerika Serikat Juga  Meminta Pemerintah Indonesia Menolak Timnas Israel U-20

Keren !, Ukraina Salah Satu Negara Pertama Akui Palestina di PBB

Karena Dekatnya Turki dengan Malaysia : Anwar  Terbang  Menemui  Erdogan

Media Asing : Barat Tidak Berdaya di Myanmar

Enam Hari setelah Bencana Gempa Bumi Turki, Para Kontraktor  Bangunan Ditangkapi

Bayi Lahir di Reruntuhan Gempa Suriah Dinamai Aya

Keren !, Presiden Aljazair Dukung Penuh Keanggotaan Palestina di PBB

Gawat !  Paman Sam AS Sebut Bakal Perang dengan China

Kemarahan Turki Setelah Pembakaran Quran, Protes Kurdi di Swedia

Kontra Intelijen FBI Menggerebek Kantor Polisi China di New York: Laporan

Nitizen Nyiyirin Presiden Emmanuel Macron”Tidak Minta Maaf” Atas Penjajahan Prancis di Aljazair

Tegas !  Demi Kemanusiaan Datuk Sri Anwar Ibrahim PM. Malaysia Bela Palestina

Rame Dibahas di Medsos “Pegunungan Makkah Telah Ditutupi dengan Tanaman Hijau Setelah Hujan Baru-baru ini”

China  Sebagai Pembunuh Terbanyak  Dalam Sejarah Modern,  Karena Ketidakmampuan dan Kebodohan Pemerintah Komunis Cina,  Tulis Media Luar

Ternyata Tidak Jauh Dari Jakarta, Harga Nasi Padang Per Porsinya Rp 120 Ribu

Ternyata Banyak Nama Kota Peninggalan Peradaban Islam di Amerika Serikat

Ternyata  Angelina Jolie  Tidak Masuk Dalam Daftar 5 Wanita Tercantik di Dunia

Peristiwa Dunia Yang Terjadi Tahun 2022

Wang Yi Menteri Luar Negeri China Diberhentikan

Pele Sang Legenda Sepak Bola Jum’at Dini Hari Meninggal Dalam Usia 82 Tahun

Islamofobia! Tiga Kepala Babi Diletakan Untuk Memprotes Pembangunan Masjid

Tragis ! Korban Bertambah 18 Orang Tewas Akibat Ledakan Truk Gas di Afrika Selatan

Lebih dari 40 Ribu Kematian Di Cina Karena Covid Di Akhir Tahun

Lagi-lagi Zionis Israil Menembak Mati Warga Palestina, Korbannya Pemain Sepak Bola Muda

Dr. Nisia Trindade Lima Menteri Kesehatan Brasil Pertama dari Kaum Hawa

Ternyata Komunitas Muslim dan Masjid Terbesar di Benua Amerika Selatan Ada Di Negara  Juara Piala Dunia Qatar FIFA 2022 Argentina !

Maher Zain Hadir Di Piala Dunia 2022 Dengan Merilis Lagu Bersiaplah (Tahayya)

Mahasiswa Cambridge memecahkan masalah tata bahasa Sansekerta yang membingungkan para sarjana selama berabad-abad

Kembali Pecah Rekor, Kasus Covid-19 di China Tembus 39 Ribu Kasus Sehari

Warga China Minta Xi Jinping Mundur, Imbas Aturan Lockdown

By Admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *