Jakarta, Kowantaranews.com -Dalam dunia yang terus berubah, di mana konflik dan ketegangan seringkali mendominasi berita, ada kisah-kisah yang menonjol di antara kerumunan, menginspirasi dan menggerakkan hati banyak orang. Salah satu kisah semacam itu adalah tentang Shaun King, seorang penulis, aktivis, dan tokoh publik Amerika yang telah membuat gebrakan besar dengan memeluk Islam, sementara pada saat yang sama, tetap setia pada perjuangannya untuk keadilan dan hak asasi manusia, terutama dalam konteks perjuangan Palestina.
Shaun King, seorang pria berusia 44 tahun yang terkenal karena vokalitasnya dalam menyoroti isu-isu sosial, mendapatkan perhatian dunia ketika dia dan istrinya, Rai King, memeluk Islam pada hari pertama bulan suci Ramadhan. Pengumuman ini dilakukan melalui siaran langsung di Instagram, di mana keduanya menyatakan Syahadat di bawah bimbingan cendekiawan Muslim Amerika, Omar Suleiman. Langkah ini tidak hanya mencerminkan perubahan dalam keyakinan pribadi mereka, tetapi juga menggambarkan kedalaman empati dan solidaritas mereka terhadap masyarakat yang tertindas dan terpinggirkan, terutama di Palestina.
Sebagai seorang aktivis yang telah lama berjuang untuk hak-hak sipil dan keadilan sosial, Shaun King telah menjadi suara bagi mereka yang tidak terdengar. Dia secara teratur menggunakan platform media sosialnya untuk menyoroti kehancuran dan penderitaan yang dialami oleh masyarakat Gaza, yang telah lama terjebak dalam konflik yang berkepanjangan dengan Israel. Dalam pidatonya, dia mengekspresikan rasa terharunya atas ketabahan dan keteguhan hati masyarakat Gaza, yang mampu menjaga semangat dan tujuan hidup mereka meskipun dihadapkan pada situasi yang sangat sulit.
Namun, dukungan Shaun King terhadap Palestina tidak selalu mendapat sambutan yang hangat. Kontroversi sering mengikuti langkah-langkahnya, dan dia bahkan menghadapi blokade akun Instagram-nya dengan lebih dari enam juta pengikut pada bulan Desember. Meskipun demikian, dia tetap teguh dalam keyakinannya dan terus berjuang untuk menyuarakan kebenaran, bahkan di tengah hambatan dan rintangan.
Baca juga : Trinidad dan Tobago Resmi Mengakui Negara Palestina: Tinjauan Keputusan dan Implikasinya
Baca juga : Kandidat Presiden dari Partai Hijau Ditangkap dalam Rapat Pro-Palestina: Kisah Kekerasan dan Solidaritas
Baca juga : Kolombia Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel karena Dugaan Genosida di Gaza
Tetapi untuk benar-benar memahami perjalanan Shaun King, penting untuk melihat ke belakang, ke masa lalu yang membentuknya menjadi pribadi yang kita kenal hari ini. Shaun King lahir dan dibesarkan di negara bagian Kentucky, AS, di mana dia sering menjadi korban rasisme dan kejahatan rasial. Pengalaman-pengalaman ini menjadi pendorong bagi dirinya untuk menjadi penggiat hak-hak sipil dan advokat keadilan sosial. Dia menemukan panggilannya dalam menulis dan berbicara tentang masalah-masalah yang penting bagi dia dan masyarakat di sekitarnya.
Setelah menyelesaikan studinya, Shaun King mengajar kewarganegaraan di sekolah menengah atas dan bekerja di sistem peradilan anak di Atlanta, sebelum memutuskan untuk menjadi pendeta di sebuah pusat Kristen di Georgia. Namun, panggilannya tidak berhenti di sana. Pada tahun 2008, dia mendirikan sebuah gereja di Atlanta bernama Courageous Church dan sering menggunakan media sosial untuk merekrut anggota baru, menjadikannya dikenal sebagai “Pendeta Facebook”.
Tetapi kehidupan penuh tantangan ini tidak menghentikan Shaun King untuk terus berkarya dan berjuang. Sebaliknya, itu menjadi pendorong bagi dirinya untuk lebih gigih dalam mengadvokasi untuk perubahan sosial yang positif. Dia menjadi kontributor tetap untuk media-media besar dan mendirikan beberapa organisasi nirlaba yang berfokus pada perjuangan untuk hak-hak sipil. Dia juga dikenal karena kampanye-kampanye media sosialnya yang sukses, yang telah membantu mengarah pada identifikasi dan penangkapan para pelaku kejahatan.
Melalui aktivismenya, Shaun King juga menjadi tokoh penting dalam Gerakan Black Lives Matter, memimpin upaya untuk menghadapi kebrutalan polisi dan ketidakadilan rasial di Amerika Serikat. Dia secara konsisten menggunakan kekuatannya untuk menggugah kesadaran dan menginspirasi tindakan positif, baik dalam konteks lokal maupun global.
Saat ini, Shaun King dan istrinya Rai King tinggal di New York bersama lima anak mereka, dua di antaranya diadopsi. Meskipun banyak tantangan yang dihadapi dalam perjalanannya, mereka tetap teguh dalam komitmen mereka untuk melawan ketidakadilan dan memperjuangkan keadilan bagi semua orang.
Dalam kisah hidup Shaun King, kita melihat gambaran seorang individu yang telah mengalami perjalanan yang luar biasa, dari penderitaan pribadi hingga kesadaran sosial yang mendalam, dari penindasan hingga perjuangan untuk pembebasan. Dalam memeluk Islam, Shaun King tidak hanya menemukan kedamaian dalam keyakinan pribadinya, tetapi juga menegaskan komitmennya terhadap nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan yang dia yakini begitu kuat. Dalam perjuangannya untuk Palestina dan hak-hak asasi manusia, Shaun King memperlihatkan kepada kita bahwa kita semua memiliki peran dalam menciptakan dunia yang lebih baik, lebih adil, dan lebih manusiawi. *Roni
Sumber www.trtworld.com
Foto www.shutterstock.com
- Berita Terkait :
Trinidad dan Tobago Resmi Mengakui Negara Palestina: Tinjauan Keputusan dan Implikasinya
Kolombia Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel karena Dugaan Genosida di Gaza
Kontroversi Video Rashida Tlaib: Pertahanan Pro-Palestina di Tengah Keretakan Demokrat Michigan
Kontroversi Terkait Protes Mahasiswa di AS: Antara Anti-Semitisme dan Anti-Perang
Konfrontasi di Kampus: Mahasiswa Universitas Columbia Berjuang Demi Solidaritas dengan Palestina
Robert Reich Membela Mahasiswa yang Memprotes Perang Israel di Gaza di Kampus-kampus Amerika
Perjuangan Mahasiswa Amerika: Solidaritas dengan Palestina Melawan Represi dan Kekerasan
Protes Mahasiswa Pro-Palestina di Washington Tetap Berlanjut Meski Ditekan Pemerintah
Keyakinan Nahamanides dalam Realitas Surga dan Lokasi Taman Eden Dekat Garis Katulistiwa
Konsep Bumi sebagai Pusat Alam Semesta dalam Divine Comedy Dante
Thomas Aquinas: Pemikiran tentang Surga, Khatulistiwa, dan Taman Eden dalam Summa Theologica
Neturei Karta: Sekte Yahudi Anti-Zionis yang Menolak Negara Israel Berdasarkan Keyakinan Eskatologis
Neturei Karta: Sekte Yahudi Anti-Zionis yang Menolak Negara Israel
Orang Uighur Dipaksa Makan Daging Babi karena China Memperluas Peternakan Babi Xinjiang
Keren !, Presiden Pertama Indonesia, Soekarno Bela Mati-matian Palestina
Kata Rabbi Aaron Teitelbaum Shlita : “Negara Zionis adalah Penyembahan Berhala di Zaman Kita”
TERNYATA ADA RABI YAHUDI BERSUMPAH UNTUK “TERUS BERJUANG DALAM PERANG TUHAN MELAWAN ZIONISME”
Gila !, Banyak Wanita Uyghur Dipaksa Kawin Untuk Menghilangkan Warisan Budaya Tradisi Uyghur
Keren !, Ukraina Salah Satu Negara Pertama Akui Palestina di PBB
Karena Dekatnya Turki dengan Malaysia : Anwar Terbang Menemui Erdogan
Media Asing : Barat Tidak Berdaya di Myanmar
Enam Hari setelah Bencana Gempa Bumi Turki, Para Kontraktor Bangunan Ditangkapi
Bayi Lahir di Reruntuhan Gempa Suriah Dinamai Aya
Keren !, Presiden Aljazair Dukung Penuh Keanggotaan Palestina di PBB
Gawat ! Paman Sam AS Sebut Bakal Perang dengan China
Kemarahan Turki Setelah Pembakaran Quran, Protes Kurdi di Swedia
Kontra Intelijen FBI Menggerebek Kantor Polisi China di New York: Laporan
Nitizen Nyiyirin Presiden Emmanuel Macron”Tidak Minta Maaf” Atas Penjajahan Prancis di Aljazair
Tegas ! Demi Kemanusiaan Datuk Sri Anwar Ibrahim PM. Malaysia Bela Palestina
Ternyata Tidak Jauh Dari Jakarta, Harga Nasi Padang Per Porsinya Rp 120 Ribu
Ternyata Banyak Nama Kota Peninggalan Peradaban Islam di Amerika Serikat
Ternyata Angelina Jolie Tidak Masuk Dalam Daftar 5 Wanita Tercantik di Dunia
Peristiwa Dunia Yang Terjadi Tahun 2022
Wang Yi Menteri Luar Negeri China Diberhentikan
Pele Sang Legenda Sepak Bola Jum’at Dini Hari Meninggal Dalam Usia 82 Tahun
Islamofobia! Tiga Kepala Babi Diletakan Untuk Memprotes Pembangunan Masjid
Tragis ! Korban Bertambah 18 Orang Tewas Akibat Ledakan Truk Gas di Afrika Selatan
Lebih dari 40 Ribu Kematian Di Cina Karena Covid Di Akhir Tahun
Lagi-lagi Zionis Israil Menembak Mati Warga Palestina, Korbannya Pemain Sepak Bola Muda
Dr. Nisia Trindade Lima Menteri Kesehatan Brasil Pertama dari Kaum Hawa
Maher Zain Hadir Di Piala Dunia 2022 Dengan Merilis Lagu Bersiaplah (Tahayya)
Kembali Pecah Rekor, Kasus Covid-19 di China Tembus 39 Ribu Kasus Sehari
Warga China Minta Xi Jinping Mundur, Imbas Aturan Lockdown