Jakarta, Kowantaranews.com -Sebagai sebuah pulau Karibia yang kaya akan sejarah dan budaya yang beragam, Trinidad dan Tobago telah menjadi sorotan dunia dalam keputusannya untuk secara resmi mengakui Negara Palestina pada tanggal 2 Mei 2024. Keputusan ini tidak hanya mencerminkan komitmen mereka terhadap perdamaian dan keadilan internasional, tetapi juga memperkuat posisi mereka dalam isu-isu global yang mempengaruhi stabilitas dan kedamaian dunia.
Sejarah Trinidad dan Tobago dalam mendukung hak rakyat Palestina telah menjadi tonggak penting dalam keputusan ini. Dari sudut pandang politik luar negeri, negara ini telah memperjuangkan solusi dua negara sebagai jalan keluar dari konflik yang telah berlangsung selama bertahun-tahun antara Israel dan Palestina. Hal ini tercermin dalam partisipasi aktif mereka dalam resolusi-resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa yang berkaitan dengan masalah Palestina di Majelis Umum.
Pernyataan Perdana Menteri Keith Rowley pada Oktober 2023 yang menegaskan posisi negaranya yang konsisten dalam mendukung solusi dua negara, menjadi landasan penting dalam keputusan ini. Posisi ini menegaskan pentingnya menghormati hak-hak kedua belah pihak, yaitu hak Israel untuk hidup berdampingan dengan hak rakyat Palestina untuk memiliki negara mereka sendiri.
Baca juga : Kandidat Presiden dari Partai Hijau Ditangkap dalam Rapat Pro-Palestina: Kisah Kekerasan dan Solidaritas
Baca juga : Kolombia Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel karena Dugaan Genosida di Gaza
Selama periode konflik di Gaza, Menteri Luar Negeri dan Urusan CARICOM, Senator Dr. Amery Browne, telah memainkan peran yang signifikan dalam mengartikulasikan posisi Trinidad dan Tobago. Dengan mengutuk kekerasan dan mendorong gencatan senjata serta dialog, negara ini telah menegaskan komitmennya terhadap perdamaian dan keadilan di Timur Tengah.
Keputusan untuk mengakui Negara Palestina juga mencerminkan konsistensi Trinidad dan Tobago dalam menghormati dan mematuhi hukum internasional serta prinsip-prinsip Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa. Dukungan mereka terhadap resolusi-resolusi penting di UNGA, termasuk memberikan status Negara Pengamat Non-Anggota Palestina, menunjukkan tanggung jawab moral mereka terhadap masyarakat internasional.
Implikasi keputusan ini tidak hanya terbatas pada hubungan bilateral antara Trinidad dan Tobago dengan Palestina, tetapi juga dapat memengaruhi dinamika geopolitik di kawasan Karibia dan lebih luas lagi. Sebagai anggota CARICOM, keputusan ini juga mencerminkan semangat solidaritas antara negara-negara anggota dalam mendukung prinsip-prinsip perdamaian dan keadilan internasional.
Dalam konteks global yang terus berubah, langkah Trinidad dan Tobago ini juga dapat memberikan dorongan bagi negara-negara lain untuk mengambil tindakan serupa dalam mendukung kemerdekaan dan kedaulatan Palestina. Dengan bergabung dengan lebih dari 140 negara lain yang telah mengakui Negara Palestina, Trinidad dan Tobago menjadi bagian dari konsensus internasional yang semakin memperkuat posisi Palestina di panggung dunia.
Namun, keputusan ini juga dapat memicu respons dan reaksi dari pihak-pihak yang memiliki pandangan berbeda terkait isu Israel-Palestina. Meskipun keputusan ini didasarkan pada prinsip-prinsip moral dan hukum internasional, namun masih ada kemungkinan bahwa negara-negara atau kelompok-kelompok tertentu mungkin tidak setuju atau bahkan menentang langkah ini.
Secara internal, keputusan ini juga dapat memengaruhi politik domestik Trinidad dan Tobago, terutama dalam hal bagaimana keputusan ini dipahami dan diterima oleh masyarakat mereka. Meskipun mayoritas masyarakat mungkin mendukung langkah ini sebagai langkah menuju perdamaian dan keadilan, namun ada kemungkinan bahwa ada pula perbedaan pendapat di dalam masyarakat terkait dengan implikasi jangka panjang dari keputusan ini.
Keputusan Trinidad dan Tobago untuk secara resmi mengakui Negara Palestina merupakan langkah yang penting dalam mendukung perdamaian dan keadilan internasional. Keputusan ini tidak hanya mencerminkan komitmen mereka terhadap prinsip-prinsip moral dan hukum internasional, tetapi juga memperkuat posisi mereka dalam isu-isu global yang mempengaruhi stabilitas dan kedamaian dunia. *Roni
Foto dan Sumber www.guardian.co.tt
- Berita Terkait :
Kolombia Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel karena Dugaan Genosida di Gaza
Kontroversi Video Rashida Tlaib: Pertahanan Pro-Palestina di Tengah Keretakan Demokrat Michigan
Kontroversi Terkait Protes Mahasiswa di AS: Antara Anti-Semitisme dan Anti-Perang
Konfrontasi di Kampus: Mahasiswa Universitas Columbia Berjuang Demi Solidaritas dengan Palestina
Robert Reich Membela Mahasiswa yang Memprotes Perang Israel di Gaza di Kampus-kampus Amerika
Perjuangan Mahasiswa Amerika: Solidaritas dengan Palestina Melawan Represi dan Kekerasan
Protes Mahasiswa Pro-Palestina di Washington Tetap Berlanjut Meski Ditekan Pemerintah
Keyakinan Nahamanides dalam Realitas Surga dan Lokasi Taman Eden Dekat Garis Katulistiwa
Konsep Bumi sebagai Pusat Alam Semesta dalam Divine Comedy Dante
Thomas Aquinas: Pemikiran tentang Surga, Khatulistiwa, dan Taman Eden dalam Summa Theologica
Neturei Karta: Sekte Yahudi Anti-Zionis yang Menolak Negara Israel Berdasarkan Keyakinan Eskatologis
Neturei Karta: Sekte Yahudi Anti-Zionis yang Menolak Negara Israel
Orang Uighur Dipaksa Makan Daging Babi karena China Memperluas Peternakan Babi Xinjiang
Keren !, Presiden Pertama Indonesia, Soekarno Bela Mati-matian Palestina
Kata Rabbi Aaron Teitelbaum Shlita : “Negara Zionis adalah Penyembahan Berhala di Zaman Kita”
TERNYATA ADA RABI YAHUDI BERSUMPAH UNTUK “TERUS BERJUANG DALAM PERANG TUHAN MELAWAN ZIONISME”
Gila !, Banyak Wanita Uyghur Dipaksa Kawin Untuk Menghilangkan Warisan Budaya Tradisi Uyghur
Keren !, Ukraina Salah Satu Negara Pertama Akui Palestina di PBB
Karena Dekatnya Turki dengan Malaysia : Anwar Terbang Menemui Erdogan
Media Asing : Barat Tidak Berdaya di Myanmar
Enam Hari setelah Bencana Gempa Bumi Turki, Para Kontraktor Bangunan Ditangkapi
Bayi Lahir di Reruntuhan Gempa Suriah Dinamai Aya
Keren !, Presiden Aljazair Dukung Penuh Keanggotaan Palestina di PBB
Gawat ! Paman Sam AS Sebut Bakal Perang dengan China
Kemarahan Turki Setelah Pembakaran Quran, Protes Kurdi di Swedia
Kontra Intelijen FBI Menggerebek Kantor Polisi China di New York: Laporan
Nitizen Nyiyirin Presiden Emmanuel Macron”Tidak Minta Maaf” Atas Penjajahan Prancis di Aljazair
Tegas ! Demi Kemanusiaan Datuk Sri Anwar Ibrahim PM. Malaysia Bela Palestina
Ternyata Tidak Jauh Dari Jakarta, Harga Nasi Padang Per Porsinya Rp 120 Ribu
Ternyata Banyak Nama Kota Peninggalan Peradaban Islam di Amerika Serikat
Ternyata Angelina Jolie Tidak Masuk Dalam Daftar 5 Wanita Tercantik di Dunia
Peristiwa Dunia Yang Terjadi Tahun 2022
Wang Yi Menteri Luar Negeri China Diberhentikan
Pele Sang Legenda Sepak Bola Jum’at Dini Hari Meninggal Dalam Usia 82 Tahun
Islamofobia! Tiga Kepala Babi Diletakan Untuk Memprotes Pembangunan Masjid
Tragis ! Korban Bertambah 18 Orang Tewas Akibat Ledakan Truk Gas di Afrika Selatan
Lebih dari 40 Ribu Kematian Di Cina Karena Covid Di Akhir Tahun
Lagi-lagi Zionis Israil Menembak Mati Warga Palestina, Korbannya Pemain Sepak Bola Muda
Dr. Nisia Trindade Lima Menteri Kesehatan Brasil Pertama dari Kaum Hawa
Maher Zain Hadir Di Piala Dunia 2022 Dengan Merilis Lagu Bersiaplah (Tahayya)
Kembali Pecah Rekor, Kasus Covid-19 di China Tembus 39 Ribu Kasus Sehari
Warga China Minta Xi Jinping Mundur, Imbas Aturan Lockdown