Jakarta, Kowantaranews, -Dalam sebuah pengumuman resmi, Neturei Karta, sebuah komunitas Yahudi Ortodoks yang diakui secara internasional, menegaskan kembali bahwa mereka bukanlah sekadar nama-nama kota di Indonesia, seperti JaKARTA, JogjaKARTA, SuraKARTA, PurwoKERTO, PurwaKARTA, MojoKERTO, KERTOsono, KERTAbesuki, dan lainnya, yang terkenal di Indonesia. Mereka menekankan bahwa Neturei Karta adalah sebuah gerakan yang berakar dalam kepercayaan Yahudi Ortodoks dan didedikasikan untuk menentang Zionisme Israel.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh juru bicara komunitas, mereka menegaskan bahwa Neturei Karta, sejak awal berdirinya, telah menolak ideologi Zionisme yang bertujuan mendirikan negara Israel. Mereka memandang pendirian negara Israel sebagai langkah yang bertentangan dengan prinsip-prinsip agama Yahudi.
Neturei Karta, yang berarti “Penjaga Kota” dalam bahasa Ibrani, adalah sebuah gerakan yang dikenal karena pendekatannya yang kritis terhadap konflik Israel-Palestina. Mereka secara aktif mempromosikan perdamaian dan penyelesaian yang adil bagi semua pihak yang terlibat dalam konflik tersebut.
Komunitas Yahudi Ortodoks ini menegaskan komitmennya pada prinsip-prinsip keagamaan dan kemanusiaan dalam menentang pendirian dan kebijakan negara Israel yang didasarkan pada ideologi Zionisme. Meskipun sering kali dianggap kontroversial, Neturei Karta tetap bersikeras bahwa posisi mereka didasarkan pada keyakinan agama dan moral yang kuat.
Pernyataan tersebut menekankan bahwa Neturei Karta berdiri sebagai bukti bahwa tidak semua komunitas Yahudi mendukung pendirian dan kebijakan negara Israel. Mereka menekankan pentingnya mengakui dan menghormati keragaman pandangan dalam komunitas Yahudi secara global.
Baca Juga : Kata Rabbi Aaron Teitelbaum Shlita : “Negara Zionis adalah Penyembahan Berhala di Zaman Kita”
Baca Juga : TERNYATA ADA RABI YAHUDI BERSUMPAH UNTUK “TERUS BERJUANG DALAM PERANG TUHAN MELAWAN ZIONISME”
Neturei Karta: Penjaga Spiritualitas dalam Pertarungan Terhadap Zionisme
Dalam dunia geopolitik yang kompleks dan penuh dengan konflik, terdapat gerakan yang berakar dalam keyakinan agama yang kuat dan menentang dominasi politik. Salah satunya adalah Neturei Karta, sebuah komunitas Yahudi Ortodoks yang terkenal karena perlawanan mereka terhadap Zionisme Israel. Dengan kedalaman sejarah, kompleksitas budaya, dan signifikansi politiknya, Neturei Karta menjadi fokus perhatian dan penelitian dari berbagai kalangan.
Latar Belakang Sejarah Neturei Karta
Untuk memahami peran dan tujuan Neturei Karta, adalah penting untuk melihat kembali sejarahnya. Gerakan ini berasal dari komunitas Yahudi Ortodoks di wilayah Palestina sebelum pendirian negara Israel pada tahun 1948. Pada saat itu, ada perbedaan pendapat yang signifikan di antara masyarakat Yahudi mengenai pendirian sebuah negara Yahudi di tanah tersebut.
Neturei Karta muncul sebagai suara minoritas yang menolak gagasan tentang negara Yahudi yang didasarkan pada keyakinan religius. Mereka memandang pendirian negara Israel sebagai bertentangan dengan prinsip-prinsip agama Yahudi yang sejati dan menganggap bahwa hanya Mesias yang akan membawa kembalinya bangsa Yahudi ke tanah air mereka.
Sejak awal berdirinya, Neturei Karta telah aktif dalam menentang Zionisme dengan berbagai cara. Mereka telah mengadakan protes, konferensi, dan kegiatan advokasi lainnya untuk menyuarakan keyakinan mereka bahwa kedatangan Mesias adalah satu-satunya jalan bagi pemulihan Yahudi secara keseluruhan.
Baca Juga : Islamofobia! Tiga Kepala Babi Diletakan Untuk Memprotes Pembangunan Masjid
Baca Juga : Lagi-lagi Zionis Israil Menembak Mati Warga Palestina, Korbannya Pemain Sepak Bola Muda
Struktur dan Pemimpin Neturei Karta
Neturei Karta tidak memiliki struktur hierarkis formal seperti organisasi politik tradisional. Mereka lebih merupakan sebuah gerakan yang didasarkan pada kesatuan keyakinan agama dan spiritualitas. Meskipun demikian, ada tokoh-tokoh terkemuka di dalam komunitas yang secara informal diakui sebagai pemimpin atau juru bicara.
Salah satu tokoh sentral dalam sejarah Neturei Karta adalah Rabbi Amram Blau, yang dikenal sebagai salah satu pendiri gerakan tersebut. Rabbi Blau adalah figur yang karismatik dan berpengaruh, yang memimpin protes dan kampanye untuk menolak pendirian negara Israel.
Selain Rabbi Blau, masih banyak tokoh-tokoh lain yang memainkan peran penting dalam perkembangan dan representasi Neturei Karta. Namun, penting untuk dicatat bahwa Neturei Karta tidak mengklaim adanya pemimpin tunggal atau otoritas resmi. Mereka lebih memandang diri mereka sebagai kolektif dari individu yang berbagi keyakinan dan tujuan yang sama.
Keyakinan dan Posisi Politik Neturei Karta
Pada intinya, keyakinan Neturei Karta didasarkan pada interpretasi agama Yahudi yang konservatif dan ortodoks. Mereka percaya bahwa pendirian negara Israel oleh manusia sebelum kedatangan Mesias adalah suatu kesalahan yang bertentangan dengan kehendak ilahi.
Dalam hal ini, Neturei Karta menolak secara tegas Zionisme sebagai ideologi politik dan menganggapnya sebagai penyimpangan dari ajaran agama Yahudi yang sejati. Mereka menegaskan bahwa tujuan sejati dari umat Yahudi haruslah fokus pada pemeliharaan keyakinan spiritual dan moral, bukan pada upaya menciptakan negara politik di tanah Israel.
Selain penolakan terhadap Zionisme, Neturei Karta juga sering menyuarakan kepedulian mereka terhadap rakyat Palestina yang terkena dampak konflik Israel-Palestina. Mereka menegaskan bahwa perdamaian yang sejati hanya dapat dicapai melalui pengakuan hak-hak rakyat Palestina dan pengembalian tanah kepada pemilik aslinya.
Aktivisme dan Advokasi Neturei Karta
Neturei Karta terlibat dalam berbagai aktivitas advokasi dan protes untuk menyuarakan pandangan mereka. Mereka sering kali menghadiri konferensi internasional, memberikan pidato di universitas dan lembaga pendidikan lainnya, dan mengadakan demonstrasi di berbagai belahan dunia.
Salah satu bentuk aktivisme yang paling terkenal dari Neturei Karta adalah partisipasi mereka dalam konferensi internasional yang menyoroti isu-isu Israel-Palestina. Mereka sering kali menjadi pembicara utama dalam acara semacam ini, membawa suara mereka yang khas ke forum internasional.
Selain itu, Neturei Karta juga terlibat dalam kegiatan advokasi lokal, seperti mengadakan pertemuan komunitas, menyebarkan literatur, dan mengorganisir aksi solidaritas dengan rakyat Palestina. Mereka juga aktif dalam memobilisasi dukungan internasional untuk penyelesaian damai di Timur Tengah, dengan mengadakan pertemuan dengan pejabat pemerintah dan organisasi non-pemerintah dari berbagai negara.
Tanggapan Terhadap Neturei Karta
Pendekatan Neturei Karta terhadap konflik Israel-Palestina sering kali menimbulkan kontroversi dan berbagai tanggapan dari berbagai pihak. Di antara masyarakat Yahudi sendiri, pandangan terhadap Neturei Karta bervariasi secara signifikan.
Sebagian besar komunitas Yahudi menolak pandangan Neturei Karta, menganggapnya sebagai ekstremis yang tidak mewakili pandangan mayoritas umat Yahudi. Mereka melihat Neturei Karta sebagai pengkhianat agama dan bangsa Yahudi yang memperburuk citra Yahudi di mata dunia.
Di sisi lain, ada juga yang memberikan dukungan terhadap Neturei Karta, terutama di kalangan kelompok anti-Zionis dan aktivis perdamaian. Mereka melihat Neturei Karta sebagai suara minoritas yang berani dan bermoral dalam menentang ketidakadilan yang dilakukan oleh pemerintah Israel terhadap rakyat Palestina.
Neturei Karta juga sering menjadi subjek dari berbagai bentuk tekanan dan intimidasi, baik dari pihak-pihak yang mendukung Zionisme maupun dari pihak-pihak ekstremis di dalam komunitas Yahudi sendiri. Namun, hal ini tidak menghentikan mereka dalam menegakkan keyakinan mereka dan terus mengadvokasi perdamaian dan keadilan di Timur Tengah.
Analisis Mendalam: Posisi Neturei Karta dalam Konteks Politik dan Agama
Untuk memahami peran dan posisi Neturei Karta secara lebih mendalam, penting untuk mengkaji konteks politik dan agama yang melatarbelakangi gerakan ini. Dari sudut pandang politik, Neturei Karta dapat dilihat sebagai suatu gerakan oposisi terhadap dominasi politik Zionis di Israel.
Di satu sisi, Neturei Karta menolak pendirian negara Israel sebagai negara Yahudi karena bertentangan dengan ajaran agama Yahudi yang otentik. Mereka menganggap bahwa kedatangan Mesias adalah satu-satunya cara yang sah bagi bangsa Yahudi untuk kembali ke tanah air mereka.
Dari sudut pandang agama, Neturei Karta mendasarkan keyakinan mereka pada interpretasi ortodoks dari Taurat dan ajaran-ajaran rabbinal yang mengutamakan spiritualitas dan kepatuhan kepada kehendak ilahi. Dalam pandangan mereka, Zionisme adalah sekularisasi dan desakralisasi dari gagasan-gagasan agama Yahudi yang sejati.
Namun, pendekatan Neturei Karta juga memiliki implikasi yang kompleks dalam konteks politik global. Meskipun mereka menentang Zionisme dan kebijakan Israel, Neturei Karta juga terlibat dalam dialog dan kerjasama dengan berbagai kelompok politik dan agama di seluruh dunia.
Wawancara dengan Anggota Neturei Karta
Untuk mendapatkan wawasan yang lebih mendalam tentang keyakinan dan motivasi dari anggota Neturei Karta, kami melakukan wawancara dengan beberapa perwakilan dari gerakan tersebut. Berikut adalah beberapa kutipan yang menarik dari wawancara tersebut:
Rabbi David Weiss: “Neturei Karta adalah suara kebenaran dalam keheningan dunia. Kami menegaskan bahwa keadilan tidak dapat dicapai melalui penindasan terhadap rakyat Palestina. Kami berkomitmen untuk memperjuangkan perdamaian yang sejati berdasarkan prinsip-prinsip agama dan moral.”
Reb Moshe Dov Beck: “Sebagai anggota Neturei Karta, saya merasa memiliki tanggung jawab moral untuk menyuarakan penolakan kami terhadap kebijakan Israel yang merugikan rakyat Palestina. Keadilan dan perdamaian hanya dapat terwujud jika semua pihak menghormati hak asasi manusia dan prinsip-prinsip moral.”
Baca Juga : Atlet Palestina Menghadapi Kekerasan dari Tentara Israel, Inilah Vidio-Vidionya
Kesimpulan
Neturei Karta adalah sebuah gerakan yang menarik dan kompleks dalam panorama politik dan agama global. Dengan keyakinan yang kuat pada prinsip-prinsip agama Yahudi yang otentik, mereka telah menjadi suara minoritas yang berani dalam menentang Zionisme Israel dan mendukung perdamaian dan keadilan di Timur Tengah.
Meskipun kontroversial dan sering kali menjadi target tekanan dan intimidasi, Neturei Karta tetap teguh pada keyakinan mereka dan terus memperjuangkan tujuan mereka dengan semangat dan keteguhan yang luar biasa. Dengan memahami latar belakang, keyakinan, dan aktivisme mereka, kita dapat mengapresiasi peran yang mereka mainkan dalam upaya mencapai perdamaian dan keadilan di dunia yang terus berkonflik.*Roni
Foto Dok. Republika.co.id
- Berita Terkait :
Orang Uighur Dipaksa Makan Daging Babi karena China Memperluas Peternakan Babi Xinjiang
Keren !, Presiden Pertama Indonesia, Soekarno Bela Mati-matian Palestina
Kata Rabbi Aaron Teitelbaum Shlita : “Negara Zionis adalah Penyembahan Berhala di Zaman Kita”
TERNYATA ADA RABI YAHUDI BERSUMPAH UNTUK “TERUS BERJUANG DALAM PERANG TUHAN MELAWAN ZIONISME”
Gila !, Banyak Wanita Uyghur Dipaksa Kawin Untuk Menghilangkan Warisan Budaya Tradisi Uyghur
Keren !, Ukraina Salah Satu Negara Pertama Akui Palestina di PBB
Karena Dekatnya Turki dengan Malaysia : Anwar Terbang Menemui Erdogan
Media Asing : Barat Tidak Berdaya di Myanmar
Enam Hari setelah Bencana Gempa Bumi Turki, Para Kontraktor Bangunan Ditangkapi
Bayi Lahir di Reruntuhan Gempa Suriah Dinamai Aya
Keren !, Presiden Aljazair Dukung Penuh Keanggotaan Palestina di PBB
Gawat ! Paman Sam AS Sebut Bakal Perang dengan China
Kemarahan Turki Setelah Pembakaran Quran, Protes Kurdi di Swedia
Kontra Intelijen FBI Menggerebek Kantor Polisi China di New York: Laporan
Nitizen Nyiyirin Presiden Emmanuel Macron”Tidak Minta Maaf” Atas Penjajahan Prancis di Aljazair
Tegas ! Demi Kemanusiaan Datuk Sri Anwar Ibrahim PM. Malaysia Bela Palestina
Ternyata Tidak Jauh Dari Jakarta, Harga Nasi Padang Per Porsinya Rp 120 Ribu
Ternyata Banyak Nama Kota Peninggalan Peradaban Islam di Amerika Serikat
Ternyata Angelina Jolie Tidak Masuk Dalam Daftar 5 Wanita Tercantik di Dunia
Peristiwa Dunia Yang Terjadi Tahun 2022
Wang Yi Menteri Luar Negeri China Diberhentikan
Pele Sang Legenda Sepak Bola Jum’at Dini Hari Meninggal Dalam Usia 82 Tahun
Islamofobia! Tiga Kepala Babi Diletakan Untuk Memprotes Pembangunan Masjid
Tragis ! Korban Bertambah 18 Orang Tewas Akibat Ledakan Truk Gas di Afrika Selatan
Lebih dari 40 Ribu Kematian Di Cina Karena Covid Di Akhir Tahun
Lagi-lagi Zionis Israil Menembak Mati Warga Palestina, Korbannya Pemain Sepak Bola Muda
Dr. Nisia Trindade Lima Menteri Kesehatan Brasil Pertama dari Kaum Hawa
Maher Zain Hadir Di Piala Dunia 2022 Dengan Merilis Lagu Bersiaplah (Tahayya)
Kembali Pecah Rekor, Kasus Covid-19 di China Tembus 39 Ribu Kasus Sehari
Warga China Minta Xi Jinping Mundur, Imbas Aturan Lockdown