Jakarta, Kowantaranews.com -Di tengah meningkatnya kekerasan di wilayah Gaza, Senator Bernie Sanders dan tujuh anggota Partai Demokrat lainnya memutuskan untuk mengambil langkah tegas. Mereka merasa perlu untuk menulis surat terbuka kepada Presiden Biden, menekankan pentingnya menghentikan pengiriman senjata ofensif kepada Israel selama konflik dengan Hamas.
Surat itu, sebuah tindakan langka dari seorang senator, memberikan argumen yang kuat. Mereka menunjukkan bahwa tindakan Israel yang menghambat bantuan kemanusiaan AS ke Gaza adalah pelanggaran hukum internasional. Pasalnya, Undang-Undang Bantuan Luar Negeri AS secara eksplisit melarang bantuan militer kepada negara yang menghalangi bantuan kemanusiaan AS.
Senator Sanders, sebagai tokoh progresif yang vokal, memimpin gerakan ini. Dia menegaskan bahwa AS harus bertindak sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan internasional. Meskipun belum ada tindakan konkret dari Biden, surat tersebut menunjukkan adanya tekanan signifikan dari anggota Kongres AS untuk mengubah kebijakan luar negeri AS terkait Israel-Palestina.
Baca juga : Kontroversi Video Rashida Tlaib: Pertahanan Pro-Palestina di Tengah Keretakan Demokrat Michigan
Baca juga : Kontroversi Terkait Protes Mahasiswa di AS: Antara Anti-Semitisme dan Anti-Perang
Baca juga : Konfrontasi di Kampus: Mahasiswa Universitas Columbia Berjuang Demi Solidaritas dengan Palestina
Surat tersebut mencerminkan ketidakpuasan terhadap respons AS yang tampaknya cenderung mendukung Israel tanpa mempertimbangkan penderitaan warga Palestina. Ini merupakan bagian dari tren yang berkembang di kalangan politisi AS, yang semakin kritis terhadap perlakuan Israel terhadap Palestina.
Dalam surat tersebut, mereka menekankan perlunya Israel memfasilitasi pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza. Mereka menyoroti betapa pentingnya untuk mengakhiri penderitaan rakyat Gaza yang sudah terlalu lama terjadi akibat blokade yang diberlakukan oleh Israel.
Pengiriman senjata ofensif kepada Israel, menurut para penulis surat, hanya akan memperpanjang dan memperburuk konflik tersebut. Mereka menyatakan bahwa AS harus berusaha untuk menjadi mediator yang adil dalam mencari solusi damai bagi kedua belah pihak.
Namun, reaksi terhadap surat tersebut tidak selalu positif. Beberapa anggota Kongres AS, terutama yang memiliki pandangan pro-Israel yang kuat, menentang pandangan yang diungkapkan dalam surat tersebut. Mereka berpendapat bahwa Israel memiliki hak untuk membela diri dari serangan Hamas, dan bahwa AS harus terus mendukung sekutunya tersebut.
Pertarungan politik di seputar isu Israel-Palestina tidaklah mudah. Ada berbagai kepentingan politik, ekonomi, dan keamanan yang saling bertabrakan. Namun, surat tersebut mencerminkan semangat untuk memperjuangkan keadilan dan kemanusiaan di tengah konflik yang berkepanjangan.
Peran Presiden Biden dalam isu ini sangatlah penting. Dia harus mempertimbangkan baik kepentingan strategis AS maupun nilai-nilai moral yang mendasari kebijakan luar negeri AS. Menanggapi tekanan dari anggota Kongres dan masyarakat sipil, Biden dihadapkan pada pilihan sulit antara mempertahankan hubungan dengan Israel dan menekankan perlunya penyelesaian yang adil bagi rakyat Palestina.
Surat yang ditulis oleh Senator Sanders dan rekan-rekannya merupakan langkah penting dalam upaya untuk mengubah kebijakan AS terkait Israel-Palestina. Meskipun belum ada tindakan konkret yang diambil oleh Biden, surat tersebut telah menarik perhatian publik dan menghasilkan diskusi yang penting tentang perlunya AS untuk menjadi mediator yang adil dalam konflik ini.
Di tengah gejolak politik dan ketegangan di Timur Tengah, langkah-langkah seperti ini memberikan harapan bahwa solusi damai masih memungkinkan. Namun, untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan komitmen yang kuat dari semua pihak terkait untuk menempatkan kepentingan kemanusiaan di atas segalanya. *Roni
Sumber www.nytimes.com
Foto www.anews.com.tr
- Berita Terkait :
Kontroversi Video Rashida Tlaib: Pertahanan Pro-Palestina di Tengah Keretakan Demokrat Michigan
Kontroversi Terkait Protes Mahasiswa di AS: Antara Anti-Semitisme dan Anti-Perang
Konfrontasi di Kampus: Mahasiswa Universitas Columbia Berjuang Demi Solidaritas dengan Palestina
Robert Reich Membela Mahasiswa yang Memprotes Perang Israel di Gaza di Kampus-kampus Amerika
Perjuangan Mahasiswa Amerika: Solidaritas dengan Palestina Melawan Represi dan Kekerasan
Protes Mahasiswa Pro-Palestina di Washington Tetap Berlanjut Meski Ditekan Pemerintah
Keyakinan Nahamanides dalam Realitas Surga dan Lokasi Taman Eden Dekat Garis Katulistiwa
Konsep Bumi sebagai Pusat Alam Semesta dalam Divine Comedy Dante
Thomas Aquinas: Pemikiran tentang Surga, Khatulistiwa, dan Taman Eden dalam Summa Theologica
Neturei Karta: Sekte Yahudi Anti-Zionis yang Menolak Negara Israel Berdasarkan Keyakinan Eskatologis
Neturei Karta: Sekte Yahudi Anti-Zionis yang Menolak Negara Israel
Orang Uighur Dipaksa Makan Daging Babi karena China Memperluas Peternakan Babi Xinjiang
Keren !, Presiden Pertama Indonesia, Soekarno Bela Mati-matian Palestina
Kata Rabbi Aaron Teitelbaum Shlita : “Negara Zionis adalah Penyembahan Berhala di Zaman Kita”
TERNYATA ADA RABI YAHUDI BERSUMPAH UNTUK “TERUS BERJUANG DALAM PERANG TUHAN MELAWAN ZIONISME”
Gila !, Banyak Wanita Uyghur Dipaksa Kawin Untuk Menghilangkan Warisan Budaya Tradisi Uyghur
Keren !, Ukraina Salah Satu Negara Pertama Akui Palestina di PBB
Karena Dekatnya Turki dengan Malaysia : Anwar Terbang Menemui Erdogan
Media Asing : Barat Tidak Berdaya di Myanmar
Enam Hari setelah Bencana Gempa Bumi Turki, Para Kontraktor Bangunan Ditangkapi
Bayi Lahir di Reruntuhan Gempa Suriah Dinamai Aya
Keren !, Presiden Aljazair Dukung Penuh Keanggotaan Palestina di PBB
Gawat ! Paman Sam AS Sebut Bakal Perang dengan China
Kemarahan Turki Setelah Pembakaran Quran, Protes Kurdi di Swedia
Kontra Intelijen FBI Menggerebek Kantor Polisi China di New York: Laporan
Nitizen Nyiyirin Presiden Emmanuel Macron”Tidak Minta Maaf” Atas Penjajahan Prancis di Aljazair
Tegas ! Demi Kemanusiaan Datuk Sri Anwar Ibrahim PM. Malaysia Bela Palestina
Ternyata Tidak Jauh Dari Jakarta, Harga Nasi Padang Per Porsinya Rp 120 Ribu
Ternyata Banyak Nama Kota Peninggalan Peradaban Islam di Amerika Serikat
Ternyata Angelina Jolie Tidak Masuk Dalam Daftar 5 Wanita Tercantik di Dunia
Peristiwa Dunia Yang Terjadi Tahun 2022
Wang Yi Menteri Luar Negeri China Diberhentikan
Pele Sang Legenda Sepak Bola Jum’at Dini Hari Meninggal Dalam Usia 82 Tahun
Islamofobia! Tiga Kepala Babi Diletakan Untuk Memprotes Pembangunan Masjid
Tragis ! Korban Bertambah 18 Orang Tewas Akibat Ledakan Truk Gas di Afrika Selatan
Lebih dari 40 Ribu Kematian Di Cina Karena Covid Di Akhir Tahun
Lagi-lagi Zionis Israil Menembak Mati Warga Palestina, Korbannya Pemain Sepak Bola Muda
Dr. Nisia Trindade Lima Menteri Kesehatan Brasil Pertama dari Kaum Hawa
Maher Zain Hadir Di Piala Dunia 2022 Dengan Merilis Lagu Bersiaplah (Tahayya)
Kembali Pecah Rekor, Kasus Covid-19 di China Tembus 39 Ribu Kasus Sehari
Warga China Minta Xi Jinping Mundur, Imbas Aturan Lockdown