• Sel. Nov 12th, 2024

KowantaraNews

RINGKAS DAN TAJAM

Protes Mahasiswa Pro-Palestina di Washington Tetap Berlanjut Meski Ditekan Pemerintah

ByAdmin

Apr 29, 2024
Sharing is caring

Jakarta, Kowantaranews.com -Pada hari yang panas di bulan April di Washington, D.C., langit yang biru di atas Universitas George Washington (GWU) menyaksikan aksi protes yang mengejutkan. Mahasiswa dari berbagai jurusan berkumpul di alun-alun Fakultas Hukum, menyuarakan ketidakpuasan mereka terhadap tindakan Israel di Gaza. Dalam momen-momen itu, ketegangan di antara mahasiswa dan pihak berwenang mencapai titik puncaknya.

Sejak beberapa hari sebelumnya, aksi protes pro-Palestina telah merebak di kampus-kampus di seluruh Amerika Serikat. Namun, di GWU, semangat perlawanan tampaknya lebih keras dan lebih tak tergoyahkan. Meskipun para pejabat universitas dan polisi berusaha keras untuk membubarkan unjuk rasa, mahasiswa tetap bersikeras untuk menyuarakan keberatan mereka terhadap tindakan Israel.

Baca juga : Perdana Menteri Israel Kritik Protes Pro-Palestina di Kampus Amerika: Sebuah Sorotan Terhadap Kenaikan Antisemitisme

Baca juga : Pengaruh Skema Asli: Teori Kontroversial Profesor Santos tentang Lokasi Sebenarnya Yerusalem dalam ‘Atlantis: The Lost Continent Finally Found’

Baca juga : Keyakinan Nahamanides dalam Realitas Surga dan Lokasi Taman Eden Dekat Garis Katulistiwa

Alun-alun Fakultas Hukum GWU menjadi medan perjuangan bagi mahasiswa yang memegang spanduk bertuliskan “Stand with Palestine” dan “Hentikan Genosida.” Di tengah sorakan yang menggema, mahasiswa dengan tegas menunjukkan solidaritas mereka dengan rakyat Palestina yang teraniaya.

Dibalik barikade yang dibangun oleh pihak berwenang, mahasiswa terus berjuang. Mereka tidak terpengaruh oleh ancaman dan intimidasi yang diterima. Bahkan, ketika para pejabat universitas menyerukan agar para demonstran meninggalkan tempat tersebut, suara protes mereka malah semakin keras.

Para mahasiswa ini tidak sendirian dalam perjuangan mereka. Di kampus-kampus lain di seluruh negeri, suara protes juga bergema. Dari Columbia hingga Yale, dari MIT hingga Harvard, mahasiswa bersatu untuk mengecam agresi Israel dan menuntut AS untuk menghentikan dukungannya terhadap negara Yahudi tersebut.

Namun, perjuangan mereka tidak berjalan mulus. Di beberapa tempat, protes telah berubah menjadi bentrokan yang memakan korban. Para mahasiswa yang memegang teguh prinsipnya terpaksa berhadapan dengan kekerasan yang dilancarkan oleh aparat penegak hukum.

Namun, di tengah segala tekanan dan risiko yang dihadapi, semangat perlawanan mahasiswa tidak pernah surut. Mereka tetap bertahan, menolak untuk berpaling dari tujuan mereka untuk memperjuangkan keadilan bagi Palestina. Bagi mereka, ini adalah perjuangan yang tidak hanya melibatkan pertarungan fisik, tetapi juga pertarungan moral dan etika.

Di GWU, di bawah cahaya matahari yang menyilaukan, mahasiswa terus berkemah. Mereka telah membentuk komunitas yang kuat di antara mereka, saling mendukung dan menguatkan satu sama lain dalam perjuangan mereka. Meskipun ditekan oleh pihak berwenang, mereka tetap tegar dalam keyakinan mereka bahwa suara mereka harus didengar.

Ketegangan di sekitar kampus semakin meningkat seiring berjalannya waktu. Pihak berwenang terus memantau perkembangan situasi dengan cermat, sementara mahasiswa terus bergerak maju dengan tekad yang tidak tergoyahkan. Mereka tidak akan mundur, bahkan jika harus menghadapi konsekuensi yang lebih besar.

Dibalik semua peristiwa ini, ada satu hal yang menjadi pusat dari semua kekisruhan ini: keinginan untuk keadilan. Mahasiswa tidak hanya berjuang untuk Palestina, tetapi juga untuk prinsip-prinsip kemanusiaan yang mendasari perjuangan mereka. Bagi mereka, ini bukan hanya tentang sebuah konflik politik, tetapi tentang hak asasi manusia yang mesti dijunjung tinggi.

Saat matahari terbenam di cakrawala, alun-alun Fakultas Hukum GWU masih dipenuhi dengan kehadiran mahasiswa yang tegar. Mereka duduk bersama, berdiskusi, dan merencanakan langkah-langkah selanjutnya dalam perjuangan mereka. Meskipun malam telah tiba, semangat mereka tidak pernah padam.

Inilah kisah tentang bagaimana sebuah aksi protes kecil di sebuah kampus menjadi simbol perlawanan yang besar terhadap ketidakadilan. Di bawah langit Washington yang tenang, mahasiswa terus menggema, menyuarakan suara mereka bagi mereka yang tidak memiliki suara. Dan di tengah segala rintangan dan hambatan, mereka tetap tegar dalam perjuangan mereka untuk membela kebenaran dan keadilan. *Roni

(Pro-Palestinian protests on Columbia’s campus stretched into their second week on Monday. Photo by Columbia University Apartheid Divest coalition).

  • Berita Terkait :

Perdana Menteri Israel Kritik Protes Pro-Palestina di Kampus Amerika: Sebuah Sorotan Terhadap Kenaikan Antisemitisme

Pengaruh Skema Asli: Teori Kontroversial Profesor Santos tentang Lokasi Sebenarnya Yerusalem dalam ‘Atlantis: The Lost Continent Finally Found’

Keyakinan Nahamanides dalam Realitas Surga dan Lokasi Taman Eden Dekat Garis Katulistiwa

Konsep Bumi sebagai Pusat Alam Semesta dalam Divine Comedy Dante

Thomas Aquinas: Pemikiran tentang Surga, Khatulistiwa, dan Taman Eden dalam Summa Theologica

Mengungkap Misteri Taman Eden: Perjalanan dan Komentar Obadiah dari Bertinoro tentang Misnah dalam Perjalanannya ke Yerusalem

Tantangan Geografis dalam Interpretasi Klasik Kisah Eden: Targum Yerushalmi, Terjemahan Arab, dan Perspektif Nahmadines

Hubungan antara Midrash HaGadol dan Lokasi Eden serta Catatan Buku “Atlantis: The Lost Continent Finally Found” karya Prof. Arysio Santos

Neturei Karta: Sekte Yahudi Anti-Zionis yang Menolak Negara Israel Berdasarkan Keyakinan Eskatologis

Neturei Karta: Sekte Yahudi Anti-Zionis yang Menolak Negara Israel

“Menyuarakan Kebenaran: Dialog Imaginer Rabbi Neturei Karta dengan Jurnalis Kowantaranews.com tentang Konflik Israel-Palestina”

Neturei KARTA” bukanlah nama kota-kota di Indonesia seperti JaKARTA, JogjaKARTA, SuraKARTA, PurwoKERTO, PurwaKARTA, MojoKERTO, KERTOsono, KERTAbesuki” dan lainnya tapi Sebuah Komunitas Yahudi Ortodoks yang Menentang Zionisme Israel

Bulan Ramadhan Tahun ini dan Seterusnya Azan Dikumandangkan 5 Kali Sehari di Salah Satu Kota Terbesar di Amerika Serikat, Kota Minneapolis Negara Bagian Minnesota

Orang Uighur Dipaksa Makan Daging Babi karena China Memperluas Peternakan Babi Xinjiang

Keren !, Presiden Pertama Indonesia, Soekarno Bela Mati-matian Palestina

Ternyata ICJP Menyerukan Pemerintah Inggris untuk Merujuk Israel dan Perdana Menteri Netanyahu ke Pengadilan Kriminal Internasional untuk Kejahatan Perang di Palestina, Sebelum Jadwal Kunjungan Netanyahu 

Siapakah Alvin Bragg?  Jaksa Distrik Manhattan Setingkat Kejaksaan Negeri yang  Menuntut Donald Trump Presiden Amerika Serikat ke-45

Kata Rabbi Aaron Teitelbaum Shlita : “Negara Zionis adalah Penyembahan Berhala di Zaman Kita”

TERNYATA ADA RABI YAHUDI BERSUMPAH UNTUK  “TERUS BERJUANG DALAM PERANG TUHAN MELAWAN ZIONISME”

Gila !, Banyak Wanita Uyghur Dipaksa Kawin Untuk Menghilangkan  Warisan Budaya Tradisi Uyghur

Selain Beberapa Organisasi Islam, Warga Amerika Serikat Juga  Meminta Pemerintah Indonesia Menolak Timnas Israel U-20

Keren !, Ukraina Salah Satu Negara Pertama Akui Palestina di PBB

Karena Dekatnya Turki dengan Malaysia : Anwar  Terbang  Menemui  Erdogan

Media Asing : Barat Tidak Berdaya di Myanmar

Enam Hari setelah Bencana Gempa Bumi Turki, Para Kontraktor  Bangunan Ditangkapi

Bayi Lahir di Reruntuhan Gempa Suriah Dinamai Aya

Keren !, Presiden Aljazair Dukung Penuh Keanggotaan Palestina di PBB

Gawat !  Paman Sam AS Sebut Bakal Perang dengan China

Kemarahan Turki Setelah Pembakaran Quran, Protes Kurdi di Swedia

Kontra Intelijen FBI Menggerebek Kantor Polisi China di New York: Laporan

Nitizen Nyiyirin Presiden Emmanuel Macron”Tidak Minta Maaf” Atas Penjajahan Prancis di Aljazair

Tegas !  Demi Kemanusiaan Datuk Sri Anwar Ibrahim PM. Malaysia Bela Palestina

Rame Dibahas di Medsos “Pegunungan Makkah Telah Ditutupi dengan Tanaman Hijau Setelah Hujan Baru-baru ini”

China  Sebagai Pembunuh Terbanyak  Dalam Sejarah Modern,  Karena Ketidakmampuan dan Kebodohan Pemerintah Komunis Cina,  Tulis Media Luar

Ternyata Tidak Jauh Dari Jakarta, Harga Nasi Padang Per Porsinya Rp 120 Ribu

Ternyata Banyak Nama Kota Peninggalan Peradaban Islam di Amerika Serikat

Ternyata  Angelina Jolie  Tidak Masuk Dalam Daftar 5 Wanita Tercantik di Dunia

Peristiwa Dunia Yang Terjadi Tahun 2022

Wang Yi Menteri Luar Negeri China Diberhentikan

Pele Sang Legenda Sepak Bola Jum’at Dini Hari Meninggal Dalam Usia 82 Tahun

Islamofobia! Tiga Kepala Babi Diletakan Untuk Memprotes Pembangunan Masjid

Tragis ! Korban Bertambah 18 Orang Tewas Akibat Ledakan Truk Gas di Afrika Selatan

Lebih dari 40 Ribu Kematian Di Cina Karena Covid Di Akhir Tahun

Lagi-lagi Zionis Israil Menembak Mati Warga Palestina, Korbannya Pemain Sepak Bola Muda

Dr. Nisia Trindade Lima Menteri Kesehatan Brasil Pertama dari Kaum Hawa

Ternyata Komunitas Muslim dan Masjid Terbesar di Benua Amerika Selatan Ada Di Negara  Juara Piala Dunia Qatar FIFA 2022 Argentina !

Maher Zain Hadir Di Piala Dunia 2022 Dengan Merilis Lagu Bersiaplah (Tahayya)

Mahasiswa Cambridge memecahkan masalah tata bahasa Sansekerta yang membingungkan para sarjana selama berabad-abad

Kembali Pecah Rekor, Kasus Covid-19 di China Tembus 39 Ribu Kasus Sehari

Warga China Minta Xi Jinping Mundur, Imbas Aturan Lockdown

By Admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *