• Rab. Mei 14th, 2025

KowantaraNews

RINGKAS DAN TAJAM

Lokasi Taman Eden dalam Tradisi Yahudi: Antara Geografi, Alegori, dan Mistisisme

ByAdmin

Mei 5, 2025
Sharing is caring

Jakarta, Kowantaranews.com -Taman Eden, taman surga yang diceritakan dalam Kitab Kejadian, telah lama menjadi subjek daya tarik, spekulasi, dan refleksi teologis dalam tradisi Yahudi. Sebagai tempat asal-usul umat manusia, Eden bukan sekadar lokasi fisik, tetapi juga simbol spiritual yang kaya akan makna. Dalam tradisi Yahudi, pencarian lokasi Taman Eden melibatkan perpaduan unik antara upaya geografis untuk memetakan sungai-sungai legendarisnya, interpretasi alegoris yang menghubungkannya dengan kerajaan-kerajaan kuno, dan pandangan mistis yang menempatkannya sebagai misteri ilahi. Artikel ini menjelajahi berbagai pandangan otoritas Yahudi tentang lokasi Eden, menyoroti bagaimana teka-teki ini mencerminkan keseimbangan antara duniawi dan transenden dalam iman Yahudi.

Geografi Taman Eden: Upaya Memetakan Sungai-Sungai Suci

Dalam Kitab Kejadian 2:10-14, Taman Eden digambarkan sebagai tempat yang dialiri oleh sebuah sungai yang bercabang menjadi empat aliran: Pison, Gihon, Hiddekel, dan Perat. Identifikasi sungai-sungai ini menjadi titik awal bagi para sarjana Yahudi yang berusaha menentukan lokasi geografis Eden. Namun, usaha ini segera menemui tantangan karena deskripsi alkitabiah yang samar dan perubahan lanskap bumi yang diyakini terjadi setelah Banjir Besar.

Salah satu teori geografis yang menonjol menempatkan Eden di wilayah Arabia. Teori ini didasarkan pada gagasan bahwa Arabia dikelilingi oleh empat “laut” yang dapat dihubungkan dengan sungai-sungai Eden: Teluk Persia di timur, Teluk Aden di selatan, Laut Kaspia di utara, dan Laut Merah di barat. Dalam kerangka ini, sungai-sungai diidentifikasi sebagai berikut:

  • Pison: Dianggap sebagai Sungai Indus, yang mengalir melalui wilayah yang disebut Havilah, dikaitkan dengan India oleh Targum Yerushalmi. Havilah sendiri dianggap sebagai wilayah kaya emas, mutiara, dan batu permata, yang sesuai dengan deskripsi India kuno.
  • Gihon: Dihubungkan dengan Sungai Nil, yang diasosiasikan dengan tanah Kush (Etiopia) dan Teluk Aden.
  • Hiddekel dan Perat: Secara umum diterima sebagai Sungai Tigris dan Eufrat, yang mengalir melalui Mesopotamia (Asyur dan Persia). Penamaan ini konsisten dengan perspektif penulis Alkitab yang kemungkinan besar berada di Palestina, melihat aliran sungai ini menuju timur.

Namun, teori Arabia ini bukannya tanpa masalah. Jacob Safir, seorang sarjana Yahudi, menolak gagasan bahwa Aden di Yaman bisa menjadi lokasi Eden karena wilayah tersebut terlalu gersang untuk mencerminkan taman subur yang digambarkan dalam Alkitab. Selain itu, perubahan geografis pasca-Banjir Besar diyakini telah mengacaukan aliran sungai, membuat identifikasi modern menjadi sulit. Beberapa sarjana, seperti Nahmanides, mengusulkan solusi kreatif dengan menyatakan bahwa sungai-sungai Eden mungkin mengalir di bawah tanah, memungkinkan lokasi Eden berada di wilayah selatan yang tidak sepenuhnya sesuai dengan peta modern.

Pandangan lain datang dari Saadia Gaon, seorang filsuf dan komentator Yahudi abad ke-10, yang mengidentifikasi Pison sebagai Sungai Nil. Namun, pandangan ini dikritik oleh Ibn Ezra, yang berargumen bahwa lokasi Nil tidak sesuai dengan anggapan bahwa Eden berada di dekat khatulistiwa. Targum Yerushalmi, di sisi lain, menghubungkan Havilah dengan “Hindiki” (India atau Hindustan), mengimplikasikan bahwa Pison adalah Sungai Indus yang mengelilingi wilayah tersebut. Perbedaan pandangan ini menunjukkan betapa sulitnya menentukan lokasi Eden secara harfiah, mendorong banyak sarjana untuk beralih ke interpretasi simbolis.

Alegori Politik: Sungai-Sungai sebagai Simbol Kerajaan

Selain upaya geografis, tradisi Yahudi juga kaya dengan interpretasi alegoris yang melihat Taman Eden sebagai cerminan realitas politik dan spiritual. Dalam Midrash Genesis Rabbah, sebuah koleksi tafsiran rabinik, empat sungai Eden dikaitkan dengan empat kerajaan kuno yang memengaruhi sejarah Israel:

  • Pison: Melambangkan Babilonia, kerajaan yang menaklukkan Yehuda dan mengasingkan bangsanya.
  • Gihon: Diasosiasikan dengan Media-Persia, yang menggantikan Babilonia dan memungkinkan kembalinya orang Yahudi ke Yerusalem.
  • Hiddekel: Mewakili Yunani, yang di bawah Aleksander Agung dan penerusnya menyebarkan budaya Helenistik.
  • Perat: Mengacu pada Romawi, kekuatan imperial yang mendominasi pada masa penulisan banyak teks rabinik.

Dalam kerangka alegoris ini, Havilah diidentifikasi sebagai Palestina, menjadikan Eden sebagai simbol tanah air spiritual dan fisik bangsa Israel. Interpretasi ini tidak hanya mengalihkan fokus dari pencarian lokasi fisik, tetapi juga menempatkan Eden dalam narasi sejarah Yahudi yang lebih luas, di mana sungai-sungai menjadi metafora untuk kekuatan duniawi yang sementara, kontras dengan keabadian janji ilahi kepada Israel.

Pendekatan alegoris ini mencerminkan kecenderungan dalam tradisi Yahudi untuk melihat teks suci sebagai lapisan makna yang dapat diterapkan pada berbagai konteks. Eden, dalam hal ini, bukan sekadar taman purba, tetapi juga simbol harapan eskatologis, di mana kerajaan-kerajaan duniawi pada akhirnya akan tunduk pada kehendak ilahi.

Baca juga : Hutan Orang Rimba Jadi Kebun Sawit: Berondolan Dicuri, Pemerintah Sibuk Selfie ?

Baca juga : Buruh Bersuara, Monas Jadi Panggung Prabowo, Warteg Tetep Jadi Pelarian!

Baca juga : Mengerikan! Sindikat Internasional Ekspor Kulit Mangrove Ilegal, Laut Maluku Menjerit!

Mistisisme: Eden sebagai Misteri Ilahi

Di samping spekulasi geografis dan alegori politik, tradisi Yahudi juga menawarkan pandangan mistis yang menempatkan Taman Eden di luar jangkauan pemahaman manusia. Dalam Midrash ha-Gadol, sebuah kumpulan tafsiran dari Yaman, dinyatakan bahwa lokasi Eden adalah rahasia ilahi yang hanya akan terungkap pada era Mesianik. Pandangan ini menegaskan bahwa Eden bukan hanya tempat fisik, tetapi juga realitas spiritual yang melampaui dunia material.

Perspektif mistis ini diperkuat oleh gagasan bahwa Eden memiliki dimensi transenden. Dalam beberapa teks rabinik, Eden digambarkan sebagai taman surgawi yang sejajar dengan dunia ini, tempat jiwa-jiwa saleh berdiam sebelum atau sesudah kehidupan duniawi. Dengan demikian, pencarian lokasi fisik menjadi kurang relevan dibandingkan dengan makna spiritualnya sebagai simbol kedekatan dengan Tuhan.

Pandangan ini juga mencerminkan sikap rendah hati dalam tradisi Yahudi terhadap misteri ilahi. Dengan menyatakan bahwa lokasi Eden adalah rahasia yang hanya akan terungkap pada akhir zaman, para rabi mengarahkan perhatian umat dari spekulasi duniawi menuju pengharapan akan penebusan Mesianik. Eden, dalam pengertian ini, menjadi lambang masa depan yang dijanjikan, di mana harmoni antara manusia, alam, dan Tuhan akan dipulihkan.

Eden sebagai Teka-Teki Abadi

Pencarian lokasi Taman Eden dalam tradisi Yahudi mengungkapkan kekayaan dan keragaman pemikiran Yahudi, yang mampu memadukan spekulasi geografis, alegori politik, dan refleksi mistis. Upaya untuk memetakan sungai-sungai Eden, seperti yang dilakukan oleh Saadia Gaon, Nahmanides, dan Targum Yerushalmi, menunjukkan keingintahuan intelektual untuk memahami teks suci dalam konteks dunia nyata. Namun, tantangan seperti perubahan geografis pasca-Banjir Besar dan ketidaksesuaian deskripsi alkitabiah dengan peta modern mendorong banyak sarjana untuk beralih ke interpretasi simbolis.

Alegori dalam Midrash Genesis Rabbah menempatkan Eden dalam narasi sejarah dan politik, menghubungkan sungai-sungainya dengan kerajaan-kerajaan yang membentuk pengalaman Israel. Sementara itu, pandangan mistis dalam Midrash ha-Gadol mengingatkan bahwa Eden adalah lebih dari sekadar tempat—ia adalah simbol harapan eskatologis dan kedekatan dengan ilahi.

Dengan demikian, Taman Eden tetap menjadi teka-teki abadi dalam tradisi Yahudi. Ia adalah cerminan dari ketegangan antara yang duniawi dan yang transenden, antara keinginan untuk memahami dan penerimaan akan misteri. Bagi umat Yahudi, Eden bukan hanya tentang lokasi di peta, tetapi tentang perjalanan spiritual menuju pemulihan hubungan dengan Tuhan, sebuah janji yang terus menginspirasi hingga era Mesianik tiba. By Mukroni

Sumber dari https://kalimatunsawa.blogspot.com/2019/11/palestine-di-equator.html

Foto https://traverse.id/

  • Berita Terkait :

Hutan Orang Rimba Jadi Kebun Sawit: Berondolan Dicuri, Pemerintah Sibuk Selfie ?

Buruh Bersuara, Monas Jadi Panggung Prabowo, Warteg Tetep Jadi Pelarian!

Mengerikan! Sindikat Internasional Ekspor Kulit Mangrove Ilegal, Laut Maluku Menjerit!

BENCANA MEGA-DEFORESTASI: PUNCAK BOGOR JADI KUBURAN HUTAN, JAKARTA LUMPUH OLEH AIR MATA ALAM!

Dilema Besar! Pembangunan IKN atau Kesejahteraan Rakyat?

Retakan Tanah Mengintai: Perlombaan Melawan Waktu di Tengah Ancaman Longsor Pekalongan

Di Balik Obsesi Swasembada Pangan: Lingkungan dan Masyarakat yang Terlupakan

Makan Bergizi Gratis Ngebut! 82,9 Juta Pelajar Siap Disantuni di 2025!

Kemiskinan Menyusut, Tapi Jurang Kesenjangan Kian Menganga!

Jeritan Nelayan: Terjebak di Balik Tembok Laut, Rezeki Kian Terkikis

Menimbang Makna di Balik Perayaan Tahun Baru

Insiden di Mahkamah Internasional: Pengacara Israel Disebut ‘Pembohong’ oleh Pengamat Selama Sidang

Raja Saudi Salman Dirawat karena Radang Paru-paru di Istana Al Salam

Helikopter dalam Konvoi yang Membawa Presiden Iran Ebrahim Raisi Jatuh di Azerbaijan Timur

JPMorgan Chase Tarik Investasi dari Elbit Systems di Tengah Tekanan Kampanye Boikot

76 Tahun Nakba: Peringatan Sejarah dan Bencana yang Berkepanjangan di Gaza

Afrika Selatan Menuduh Israel Lakukan Genosida di Gaza di Hadapan Mahkamah Internasional, ini Alasan Adila Hassim

Kontroversi Nat Schwartz: Penyelidikan The New York Times tentang Kekerasan Seksual oleh Hamas dan Implikasinya

Pengarahan Jaksa ICC Karim AA Khan KC kepada Dewan Keamanan PBB mengenai Situasi di Libya: Laporan dan Peta Jalan Menuju Keadilan Berdasarkan Resolusi 1970 (2011)

Hakim Kanada Tolak Pembubaran Demo Pro-Palestina di Universitas McGill

Prof. Jeffrey Sachs: Kebijakan Luar Negeri AS Bertentangan dengan Kepentingan Rakyat dan Didasarkan pada Kebohongan Berkelanjutan

Blokade Bantuan ke Gaza: Protes, Krisis Kelaparan, dan Konsekuensi Global

Netanyahu Tegaskan Israel Bukan “Negara Bawahan” AS di Tengah Ketegangan dengan Biden

Thomas Piketty: Barat Harus Memberikan Sanksi kepada Israel Jika Benar-Benar Mendukung Solusi Dua Negara

Mayor Angkatan Darat AS Mengundurkan Diri untuk Memprotes Dukungan Amerika terhadap Israel di Gaza

Enam Sekutu Amerika Serikat  Dukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Paul Newman tentang Kebenaran dan Politik Luar Negeri Amerika: “Menciptakan Musuh untuk Membenarkan Perang”

Jeremy Corbyn di Rafah: ” Kisah Horor dan Harapan di Gaza: Panggilan untuk Keadilan dan Perdamaian”

Antony Blinken Mengecam Klaim Israel: Keadilan dan Kemanusiaan dalam Konflik Gaza

Trinity College Cambridge Memutuskan Divestasi dari Perusahaan Senjata Setelah Terungkapnya Investasi Kontroversial

Mayoritas Warga Kanada Mendukung Protes di Kampus Universitas Menurut Jajak Pendapat Terbaru

Raja Denmark Mengibarkan Bendera Palestina: Solidaritas Global Menguat Setelah Badai Al-Aqsa

Gary Lineker: Tidak Bisa Diam Mengenai Konflik Gaza dan Kritik Terhadap Tindakan Israel

Kekuatan Opini Publik: Kim Kardashian dan Dampak #Blockout2024 Pro-Palestina

Munafik atau Ketidakadilan? Politisi Belgia Kritik Keputusan Kontes Lagu Eurovision terkait Israel dan Palestina

Perspektif Kritis Randa Jarrar: Hillary Clinton dalam Kacamata Seorang Profesor Studi Timur Tengah

Peringatan Raja Spanyol Felipe VI: Eskalasi Kekerasan di Gaza dan Panggilan untuk Aksi Global

Jejak Sejarah Esau: Perjalanan di Pegunungan Bani Yas’in dari Bani Jawa dalam Kitab Tarikh Ibnu Khaldun

Perayaan Cinta dan Solidaritas: Pengantin di Montreal Mengekspresikan Dukungan untuk Palestina

Tabassum Menerima Tepuk Tangan Meriah atas Pidato Perpisahan di USC: Perlawanannya Terhadap Genosida Disambut Hangat

Bisan Owda dan AJ+ Raih Penghargaan Peabody atas Liputan Gaza

Grace Blakeley Mendorong Sanksi terhadap Israel dalam Debat BBC Question Time

Insiden Pelecehan Verbal di Arizona State University: Staf Pro-Israel Diberhentikan

Seruan Menteri Luar Negeri Afrika Selatan untuk Penangkapan ICC terhadap PM Israel Netanyahu: Kontroversi dan Implikasi Internasional

Respon Defiant Israel Menyusul Peringatan Biden tentang Serangan Rafah

Greta Thunberg Aktivis Iklim Bergabung dalam Protes Ribuan Massa di Eurovision 2024 Malmo: Penolakan Partisipasi Israel dalam Kontes Lagu

Dinamika Hubungan India-Israel di Bawah Pemerintahan Narendra Modi

Kontroversi Penyensoran di YouTube: Tuduhan Terhadap Penyensoran Lagu Pro-Palestina Macklemore, ‘Hind’s Hall’

Kontroversi dan Pertanyaan Etis: Investigasi Independen Terhadap Publikasi Artikel dalam New York Times

Himne Macklemore untuk Perdamaian dan Keadilan: “Solidaritas Diam”

Persemakmuran Bahama Mengakui Palestina Sebagai Negara, Mengukuhkan Komitmen pada Hak Asasi Manusia dan Penentuan Nasib Sendiri

Persemakmuran Bahama Mengakui Palestina Sebagai Negara, Mengukuhkan Komitmen pada Hak Asasi Manusia dan Penentuan Nasib Sendiri

Sekretaris Jenderal PBB Memperingatkan Terhadap Invasi Israel di Rafah dan Potensi Bencana Kemanusiaan

Permintaan Pengacara Belanda kepada ICC untuk Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Pejabat Israel

Tujuan  Israel Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas dan Melancarkan Operasi di Rafah

Mahasiswa Inggris Protes untuk Palestina: Aksi Pendudukan di Lima Universitas Terkemuka

Solidaritas Pelajar di MIT: Dukungan untuk Gaza dan Perlawanan Terhadap Perintah Polisi

Muslim Muhammadiyah Salurkan Donasi Rp 15 Miliar untuk Palestina: Upaya Mendukung Dalam Krisis dan Pemberdayaan Ekonomi

Proposal Gencatan Senjata Hamas Diterima Meski Israel Menolak, Pasukan Israel Lanjutkan Operasi Militer di Rafah

Senator Partai Republik Ancam ICC: ‘Targetkan Israel dan Kami Akan Menargetkan Anda’

Pembelotan Massal dan Ketegangan Internal: Pasukan Israel Menolak Perintah di Gaza

Israel Menutup Kantor Al Jazeera

UC Riverside dan Kelompok Pro-Palestina Mencapai Kesepakatan Damai: Akhir Perkemahan dengan Dialog Konstruktif

Ketegangan Meningkat dalam Perang Israel di Gaza: Tuduhan Netanyahu ‘Menyabotase’ Perundingan Gencatan Senjata

Ketegangan di Upacara Pembukaan Universitas Michigan: Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Dikeluarkan

Ketegangan Internal dan Eksternal: Keputusan Kontroversial Menutup Saluran Al Jazeera di Israel

Situasi Tegang: Demonstrasi di Institut Seni Chicago Berakhir dengan Puluhan Orang Ditangkap

Platform Pittsburgh: Peran Pentingnya dalam Gerakan Reformasi Amerika dalam Yudaisme

Dukungan Jeremy Corbyn terhadap Afrika Selatan dalam Kasus Genosida terhadap Israel: Pandangan dan Tanggapan Internasional

Deklarasi Balfour dan Peran Walter Rothschild: Sebuah Tinjauan

Pelukan Islam Shaun King dan Dukungannya terhadap Palestina: Kisah Perubahan dan Aktivisme

Trinidad dan Tobago Resmi Mengakui Negara Palestina: Tinjauan Keputusan dan Implikasinya

Kandidat Presiden dari Partai Hijau Ditangkap dalam Rapat Pro-Palestina: Kisah Kekerasan dan Solidaritas

Kolombia Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel karena Dugaan Genosida di Gaza

Senator Bernie Sanders dan Anggota Partai Demokrat Mendorong Presiden Biden untuk Menghentikan Pengiriman Senjata ke Israel selama Konflik Gaza

Kontroversi Video Rashida Tlaib: Pertahanan Pro-Palestina di Tengah Keretakan Demokrat Michigan

Kontroversi Terkait Protes Mahasiswa di AS: Antara Anti-Semitisme dan Anti-Perang

Konfrontasi di Kampus: Mahasiswa Universitas Columbia Berjuang Demi Solidaritas dengan Palestina

Robert Reich Membela Mahasiswa yang Memprotes Perang Israel di Gaza di Kampus-kampus Amerika

Perjuangan Mahasiswa Amerika: Solidaritas dengan Palestina Melawan Represi dan Kekerasan

Protes Mahasiswa Pro-Palestina di Washington Tetap Berlanjut Meski Ditekan Pemerintah

Perdana Menteri Israel Kritik Protes Pro-Palestina di Kampus Amerika: Sebuah Sorotan Terhadap Kenaikan Antisemitisme

Pengaruh Skema Asli: Teori Kontroversial Profesor Santos tentang Lokasi Sebenarnya Yerusalem dalam ‘Atlantis: The Lost Continent Finally Found’

Keyakinan Nahamanides dalam Realitas Surga dan Lokasi Taman Eden Dekat Garis Katulistiwa

Konsep Bumi sebagai Pusat Alam Semesta dalam Divine Comedy Dante

Thomas Aquinas: Pemikiran tentang Surga, Khatulistiwa, dan Taman Eden dalam Summa Theologica

Mengungkap Misteri Taman Eden: Perjalanan dan Komentar Obadiah dari Bertinoro tentang Misnah dalam Perjalanannya ke Yerusalem

Tantangan Geografis dalam Interpretasi Klasik Kisah Eden: Targum Yerushalmi, Terjemahan Arab, dan Perspektif Nahmadines

Hubungan antara Midrash HaGadol dan Lokasi Eden serta Catatan Buku “Atlantis: The Lost Continent Finally Found” karya Prof. Arysio Santos

Neturei Karta: Sekte Yahudi Anti-Zionis yang Menolak Negara Israel Berdasarkan Keyakinan Eskatologis

Neturei Karta: Sekte Yahudi Anti-Zionis yang Menolak Negara Israel

“Menyuarakan Kebenaran: Dialog Imaginer Rabbi Neturei Karta dengan Jurnalis Kowantaranews.com tentang Konflik Israel-Palestina”

Neturei KARTA” bukanlah nama kota-kota di Indonesia seperti JaKARTA, JogjaKARTA, SuraKARTA, PurwoKERTO, PurwaKARTA, MojoKERTO, KERTOsono, KERTAbesuki” dan lainnya tapi Sebuah Komunitas Yahudi Ortodoks yang Menentang Zionisme Israel

Bulan Ramadhan Tahun ini dan Seterusnya Azan Dikumandangkan 5 Kali Sehari di Salah Satu Kota Terbesar di Amerika Serikat, Kota Minneapolis Negara Bagian Minnesota

Orang Uighur Dipaksa Makan Daging Babi karena China Memperluas Peternakan Babi Xinjiang

Keren !, Presiden Pertama Indonesia, Soekarno Bela Mati-matian Palestina

Ternyata ICJP Menyerukan Pemerintah Inggris untuk Merujuk Israel dan Perdana Menteri Netanyahu ke Pengadilan Kriminal Internasional untuk Kejahatan Perang di Palestina, Sebelum Jadwal Kunjungan Netanyahu 

Siapakah Alvin Bragg?  Jaksa Distrik Manhattan Setingkat Kejaksaan Negeri yang  Menuntut Donald Trump Presiden Amerika Serikat ke-45

Kata Rabbi Aaron Teitelbaum Shlita : “Negara Zionis adalah Penyembahan Berhala di Zaman Kita”

TERNYATA ADA RABI YAHUDI BERSUMPAH UNTUK  “TERUS BERJUANG DALAM PERANG TUHAN MELAWAN ZIONISME”

Gila !, Banyak Wanita Uyghur Dipaksa Kawin Untuk Menghilangkan  Warisan Budaya Tradisi Uyghur

Selain Beberapa Organisasi Islam, Warga Amerika Serikat Juga  Meminta Pemerintah Indonesia Menolak Timnas Israel U-20

Keren !, Ukraina Salah Satu Negara Pertama Akui Palestina di PBB

Karena Dekatnya Turki dengan Malaysia : Anwar  Terbang  Menemui  Erdogan

Media Asing : Barat Tidak Berdaya di Myanmar

Enam Hari setelah Bencana Gempa Bumi Turki, Para Kontraktor  Bangunan Ditangkapi

Bayi Lahir di Reruntuhan Gempa Suriah Dinamai Aya

Keren !, Presiden Aljazair Dukung Penuh Keanggotaan Palestina di PBB

Gawat !  Paman Sam AS Sebut Bakal Perang dengan China

Kemarahan Turki Setelah Pembakaran Quran, Protes Kurdi di Swedia

Kontra Intelijen FBI Menggerebek Kantor Polisi China di New York: Laporan

Nitizen Nyiyirin Presiden Emmanuel Macron”Tidak Minta Maaf” Atas Penjajahan Prancis di Aljazair

Tegas !  Demi Kemanusiaan Datuk Sri Anwar Ibrahim PM. Malaysia Bela Palestina

Rame Dibahas di Medsos “Pegunungan Makkah Telah Ditutupi dengan Tanaman Hijau Setelah Hujan Baru-baru ini”

China  Sebagai Pembunuh Terbanyak  Dalam Sejarah Modern,  Karena Ketidakmampuan dan Kebodohan Pemerintah Komunis Cina,  Tulis Media Luar

Ternyata Tidak Jauh Dari Jakarta, Harga Nasi Padang Per Porsinya Rp 120 Ribu

Ternyata Banyak Nama Kota Peninggalan Peradaban Islam di Amerika Serikat

Ternyata  Angelina Jolie  Tidak Masuk Dalam Daftar 5 Wanita Tercantik di Dunia

Peristiwa Dunia Yang Terjadi Tahun 2022

Wang Yi Menteri Luar Negeri China Diberhentikan

Pele Sang Legenda Sepak Bola Jum’at Dini Hari Meninggal Dalam Usia 82 Tahun

Islamofobia! Tiga Kepala Babi Diletakan Untuk Memprotes Pembangunan Masjid

Tragis ! Korban Bertambah 18 Orang Tewas Akibat Ledakan Truk Gas di Afrika Selatan

Lebih dari 40 Ribu Kematian Di Cina Karena Covid Di Akhir Tahun

Lagi-lagi Zionis Israil Menembak Mati Warga Palestina, Korbannya Pemain Sepak Bola Muda

Dr. Nisia Trindade Lima Menteri Kesehatan Brasil Pertama dari Kaum Hawa

Ternyata Komunitas Muslim dan Masjid Terbesar di Benua Amerika Selatan Ada Di Negara  Juara Piala Dunia Qatar FIFA 2022 Argentina !

Maher Zain Hadir Di Piala Dunia 2022 Dengan Merilis Lagu Bersiaplah (Tahayya)

Mahasiswa Cambridge memecahkan masalah tata bahasa Sansekerta yang membingungkan para sarjana selama berabad-abad

Kembali Pecah Rekor, Kasus Covid-19 di China Tembus 39 Ribu Kasus Sehari

By Admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *