Jakarta, Kowantaranews.com -Pada tahun 1983, suasana politik internasional dipenuhi dengan ketegangan dan konflik. Di tengah-tengah ketidakpastian ini, aktor terkenal Paul Newman memberikan sebuah pernyataan yang memunculkan diskusi mendalam tentang hubungan antara kebenaran, politik luar negeri Amerika, dan konflik di Timur Tengah.
Dalam sebuah wawancara yang menggetarkan, Newman dengan tegas menegaskan bahwa kebenaran sering kali menjadi korban dalam politik luar negeri Amerika. Menurutnya, negara Amerika sering kali memanfaatkan situasi untuk memperkuat posisinya, bahkan jika itu berarti menunjuk musuh yang dibesar-besarkan atau bahkan menciptakannya.
“Saya percaya bahwa kebenaran tidak selalu penting bagi negara Amerika,” ujar Newman dengan suara yang penuh keyakinan. “Mereka akan selalu mencari alasan untuk membenarkan tindakan mereka, bahkan jika itu berarti mengabaikan fakta atau membesar-besarkan ancaman.”
Pernyataan kontroversial ini menjadi sorotan, terutama dalam konteks konflik di Timur Tengah. Newman menyoroti kebijakan Amerika yang seringkali menjustifikasi tindakan militer atau intervensi politik dengan menunjuk Israel sebagai sekutu penting. Namun, dia juga menegaskan bahwa Amerika sering kali enggan mengakui atau mengutuk tindakan yang kontroversial atau melanggar hukum yang dilakukan oleh Israel.
“Saya tidak ingin menyamakan Israel dengan negara lain yang melakukan kejahatan,” jelas Newman, menekankan bahwa Israel sering kali mendapat perlakuan khusus dari Amerika. “Tetapi kita harus memiliki ketelitian untuk tidak hanya melihat satu sisi dari cerita. Kita harus mengakui bahwa ada kesalahan dan pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan oleh semua pihak.”
Pernyataan Newman memicu diskusi yang luas tentang hubungan antara Amerika dan Israel, serta tentang keterbukaan dan kejujuran dalam politik luar negeri. Banyak yang menyambut pernyataannya sebagai panggilan untuk lebih kritis terhadap tindakan politik Amerika dan perlakuan khusus yang sering diberikan kepada sekutu-sekutunya.
Baca juga : Jeremy Corbyn di Rafah: ” Kisah Horor dan Harapan di Gaza: Panggilan untuk Keadilan dan Perdamaian”
Baca juga : Antony Blinken Mengecam Klaim Israel: Keadilan dan Kemanusiaan dalam Konflik Gaza
Namun, tidak semua orang setuju dengan pandangan Newman. Sejumlah kritikus menuduhnya memperdebatkan kebijakan luar negeri Amerika tanpa mempertimbangkan kompleksitas politik dan keamanan internasional. Mereka berpendapat bahwa kebijakan Amerika terhadap Israel didasarkan pada alasan strategis dan keamanan yang kuat, bukan sekadar keinginan untuk mengabaikan kebenaran atau memperkuat posisi politik.
Namun demikian, pernyataan Newman menunjukkan pentingnya untuk selalu mempertanyakan dan menganalisis tindakan politik luar negeri, terutama dalam konteks konflik yang kompleks dan bergejolak seperti di Timur Tengah. Kebenaran harus tetap menjadi pusat perhatian, dan tidak boleh dikorbankan demi kepentingan politik atau ekonomi.
Seiring waktu berlalu, pernyataan kontroversial Paul Newman tetap menjadi topik pembicaraan yang relevan dalam diskusi tentang politik luar negeri Amerika dan konflik di Timur Tengah. Ini memicu pertanyaan penting tentang tanggung jawab moral Amerika sebagai pemimpin dunia dan tentang pentingnya keterbukaan dan transparansi dalam hubungan internasional.
Biografi Singkat Paul Leonard Newman
Paul Leonard Newman, lahir pada tanggal 26 Januari 1925, dan meninggal pada tanggal 26 September 2008, adalah salah satu ikon terbesar dalam sejarah perfilman Amerika. Namun, ia bukan hanya seorang aktor dan sutradara film; Newman adalah seorang pembalap yang ulung, dermawan yang luar biasa, dan pengusaha yang sukses. Kehidupannya penuh dengan prestasi dalam berbagai bidang, dan dia dihormati dengan sejumlah penghargaan yang mengesankan.
Lahir di Shaker Heights, Ohio, pinggiran kota Cleveland, Newman menunjukkan minatnya pada teater sejak usia dini. Bahkan ketika masih kecil, pada usia sepuluh tahun, ia sudah tampil dalam produksi panggung Saint George and the Dragon di Cleveland Play House. Semangatnya terhadap seni panggung dan film terus berkembang seiring bertambahnya usia. Setelah menyelesaikan gelar Bachelor of Arts di bidang drama dan ekonomi dari Kenyon College pada tahun 1949, Newman terjun ke dunia perfilman.
Sebelum memulai karirnya di Hollywood, Newman mengasah bakatnya di panggung Broadway dan di Actors Studio di bawah bimbingan Lee Strasberg. Dia membuat debut Broadway-nya dalam piknik karya William Inge pada tahun 1953. Namun, terobosan sejati Newman datang di dunia film, di mana penampilannya yang brilian mendapat pengakuan luas dan mengumpulkan sejumlah penghargaan bergengsi.
Salah satu penampilan paling terkenal Newman adalah dalam film The Color of Money (1986), yang membuatnya memenangkan Academy Award untuk Aktor Terbaik. Namun, dia telah dinominasikan untuk Oscar sebelumnya dalam berbagai peran menonjol, termasuk di Cat on a Hot Tin Roof (1958), The Hustler (1961), dan Cool Hand Luke (1967). Keterampilan aktingnya yang luar biasa juga terlihat dalam film-film seperti The Verdict (1982) dan Road to Perdition (2002).
Namun, kesuksesan di dunia perfilman tidaklah membuat Newman terpaku dalam satu bidang saja. Dia adalah seorang pembalap mobil yang berbakat, memenangkan beberapa kejuaraan nasional dalam balapan jalanan Sports Car Club of America. Keahliannya dalam balapan memperoleh pengakuan luas dan menambah dimensi lain dari kehidupan yang serba dinamis.
Tidak hanya itu, Newman adalah seorang dermawan yang penuh kasih, yang mendirikan organisasi amal seperti SeriousFun Children’s Network pada tahun 1988 dan Safe Water Network pada tahun 2006. Namun, warisan dermawan terbesarnya mungkin terletak pada Newman’s Own, sebuah perusahaan makanan yang ia dirikan di mana semua keuntungan dan royalti, setelah pajak, disumbangkan untuk amal. Pada tahun 2020, sumbangan yang dihasilkan oleh perusahaan ini mencapai lebih dari US$570 juta.
Selain prestasinya di dunia profesional, kehidupan pribadi Newman juga menarik perhatian banyak orang. Dia menikah dua kali dan memiliki enam anak. Istri keduanya adalah aktris terkenal Joanne Woodward, yang tetap bersamanya hingga akhir hayatnya.
Paul Newman adalah sosok yang menginspirasi banyak orang di seluruh dunia. Kecintaannya pada seni, dedikasinya untuk amal, dan keterlibatannya dalam berbagai bidang menunjukkan keberanian, keberanian, dan komitmen yang luar biasa. Meskipun telah tiada, warisannya tetap hidup dan berpengaruh, menginspirasi generasi berikutnya untuk mencapai kesuksesan dan melakukan perubahan positif dalam dunia ini. *Roni
Sumber twitter.com/angeloinchina/status/1789833012625994075
Foto jewishcurrents.org
- Berita Terkait :
Jeremy Corbyn di Rafah: ” Kisah Horor dan Harapan di Gaza: Panggilan untuk Keadilan dan Perdamaian”
Antony Blinken Mengecam Klaim Israel: Keadilan dan Kemanusiaan dalam Konflik Gaza
Mayoritas Warga Kanada Mendukung Protes di Kampus Universitas Menurut Jajak Pendapat Terbaru
Raja Denmark Mengibarkan Bendera Palestina: Solidaritas Global Menguat Setelah Badai Al-Aqsa
Gary Lineker: Tidak Bisa Diam Mengenai Konflik Gaza dan Kritik Terhadap Tindakan Israel
Kekuatan Opini Publik: Kim Kardashian dan Dampak #Blockout2024 Pro-Palestina
Perspektif Kritis Randa Jarrar: Hillary Clinton dalam Kacamata Seorang Profesor Studi Timur Tengah
Peringatan Raja Spanyol Felipe VI: Eskalasi Kekerasan di Gaza dan Panggilan untuk Aksi Global
Perayaan Cinta dan Solidaritas: Pengantin di Montreal Mengekspresikan Dukungan untuk Palestina
Bisan Owda dan AJ+ Raih Penghargaan Peabody atas Liputan Gaza
Grace Blakeley Mendorong Sanksi terhadap Israel dalam Debat BBC Question Time
Insiden Pelecehan Verbal di Arizona State University: Staf Pro-Israel Diberhentikan
Respon Defiant Israel Menyusul Peringatan Biden tentang Serangan Rafah
Dinamika Hubungan India-Israel di Bawah Pemerintahan Narendra Modi
Himne Macklemore untuk Perdamaian dan Keadilan: “Solidaritas Diam”
Tujuan Israel Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas dan Melancarkan Operasi di Rafah
Mahasiswa Inggris Protes untuk Palestina: Aksi Pendudukan di Lima Universitas Terkemuka
Solidaritas Pelajar di MIT: Dukungan untuk Gaza dan Perlawanan Terhadap Perintah Polisi
Senator Partai Republik Ancam ICC: ‘Targetkan Israel dan Kami Akan Menargetkan Anda’
Pembelotan Massal dan Ketegangan Internal: Pasukan Israel Menolak Perintah di Gaza
Israel Menutup Kantor Al Jazeera
Ketegangan di Upacara Pembukaan Universitas Michigan: Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Dikeluarkan
Ketegangan Internal dan Eksternal: Keputusan Kontroversial Menutup Saluran Al Jazeera di Israel
Situasi Tegang: Demonstrasi di Institut Seni Chicago Berakhir dengan Puluhan Orang Ditangkap
Platform Pittsburgh: Peran Pentingnya dalam Gerakan Reformasi Amerika dalam Yudaisme
Deklarasi Balfour dan Peran Walter Rothschild: Sebuah Tinjauan
Pelukan Islam Shaun King dan Dukungannya terhadap Palestina: Kisah Perubahan dan Aktivisme
Trinidad dan Tobago Resmi Mengakui Negara Palestina: Tinjauan Keputusan dan Implikasinya
Kolombia Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel karena Dugaan Genosida di Gaza
Kontroversi Video Rashida Tlaib: Pertahanan Pro-Palestina di Tengah Keretakan Demokrat Michigan
Kontroversi Terkait Protes Mahasiswa di AS: Antara Anti-Semitisme dan Anti-Perang
Konfrontasi di Kampus: Mahasiswa Universitas Columbia Berjuang Demi Solidaritas dengan Palestina
Robert Reich Membela Mahasiswa yang Memprotes Perang Israel di Gaza di Kampus-kampus Amerika
Perjuangan Mahasiswa Amerika: Solidaritas dengan Palestina Melawan Represi dan Kekerasan
Protes Mahasiswa Pro-Palestina di Washington Tetap Berlanjut Meski Ditekan Pemerintah
Keyakinan Nahamanides dalam Realitas Surga dan Lokasi Taman Eden Dekat Garis Katulistiwa
Konsep Bumi sebagai Pusat Alam Semesta dalam Divine Comedy Dante
Thomas Aquinas: Pemikiran tentang Surga, Khatulistiwa, dan Taman Eden dalam Summa Theologica
Neturei Karta: Sekte Yahudi Anti-Zionis yang Menolak Negara Israel Berdasarkan Keyakinan Eskatologis
Neturei Karta: Sekte Yahudi Anti-Zionis yang Menolak Negara Israel
Orang Uighur Dipaksa Makan Daging Babi karena China Memperluas Peternakan Babi Xinjiang
Keren !, Presiden Pertama Indonesia, Soekarno Bela Mati-matian Palestina
Kata Rabbi Aaron Teitelbaum Shlita : “Negara Zionis adalah Penyembahan Berhala di Zaman Kita”
TERNYATA ADA RABI YAHUDI BERSUMPAH UNTUK “TERUS BERJUANG DALAM PERANG TUHAN MELAWAN ZIONISME”
Gila !, Banyak Wanita Uyghur Dipaksa Kawin Untuk Menghilangkan Warisan Budaya Tradisi Uyghur
Keren !, Ukraina Salah Satu Negara Pertama Akui Palestina di PBB
Karena Dekatnya Turki dengan Malaysia : Anwar Terbang Menemui Erdogan
Media Asing : Barat Tidak Berdaya di Myanmar
Enam Hari setelah Bencana Gempa Bumi Turki, Para Kontraktor Bangunan Ditangkapi
Bayi Lahir di Reruntuhan Gempa Suriah Dinamai Aya
Keren !, Presiden Aljazair Dukung Penuh Keanggotaan Palestina di PBB
Gawat ! Paman Sam AS Sebut Bakal Perang dengan China
Kemarahan Turki Setelah Pembakaran Quran, Protes Kurdi di Swedia
Kontra Intelijen FBI Menggerebek Kantor Polisi China di New York: Laporan
Nitizen Nyiyirin Presiden Emmanuel Macron”Tidak Minta Maaf” Atas Penjajahan Prancis di Aljazair
Tegas ! Demi Kemanusiaan Datuk Sri Anwar Ibrahim PM. Malaysia Bela Palestina
Ternyata Tidak Jauh Dari Jakarta, Harga Nasi Padang Per Porsinya Rp 120 Ribu
Ternyata Banyak Nama Kota Peninggalan Peradaban Islam di Amerika Serikat
Ternyata Angelina Jolie Tidak Masuk Dalam Daftar 5 Wanita Tercantik di Dunia
Peristiwa Dunia Yang Terjadi Tahun 2022
Wang Yi Menteri Luar Negeri China Diberhentikan
Pele Sang Legenda Sepak Bola Jum’at Dini Hari Meninggal Dalam Usia 82 Tahun
Islamofobia! Tiga Kepala Babi Diletakan Untuk Memprotes Pembangunan Masjid
Tragis ! Korban Bertambah 18 Orang Tewas Akibat Ledakan Truk Gas di Afrika Selatan
Lebih dari 40 Ribu Kematian Di Cina Karena Covid Di Akhir Tahun
Lagi-lagi Zionis Israil Menembak Mati Warga Palestina, Korbannya Pemain Sepak Bola Muda
Dr. Nisia Trindade Lima Menteri Kesehatan Brasil Pertama dari Kaum Hawa
Maher Zain Hadir Di Piala Dunia 2022 Dengan Merilis Lagu Bersiaplah (Tahayya)
Kembali Pecah Rekor, Kasus Covid-19 di China Tembus 39 Ribu Kasus Sehari