• Sab. Sep 7th, 2024

KowantaraNews

RINGKAS DAN TAJAM

Perspektif Kritis Randa Jarrar: Hillary Clinton dalam Kacamata Seorang Profesor Studi Timur Tengah

ByAdmin

Mei 11, 2024
Sharing is caring

Jakarta, Kowantaranews.com   -Dalam dunia politik global yang kompleks, pertempuran ideologi dan perdebatan tentang kebijakan luar negeri sering kali menjadi sorotan. Salah satu figur yang sering menjadi pusat perhatian adalah Hillary Clinton, seorang politisi Amerika Serikat yang memiliki sejarah panjang dalam arena politik internasional. Namun, dalam dunia akademis, terutama di bidang Studi Timur Tengah, pandangan terhadap Clinton seringkali terbagi dan terkontroversial.

Seorang profesor dengan gelar MA dalam Studi Timur Tengah, sebuah bidang yang melibatkan pemahaman mendalam tentang sejarah, budaya, dan politik di wilayah tersebut, menyoroti pandangannya terhadap Clinton dengan tegas dan tanpa ampun. Menurutnya, Clinton adalah “sampah” yang memicu perang dan dituduh sebagai pembohong yang membenci rakyat Palestina.

Pendapat ini mencerminkan suara yang tajam dari seorang ahli yang telah melakukan penelitian mendalam dan analisis kritis terhadap kebijakan dan tindakan Clinton di Timur Tengah. Mungkin ada penilaian bahwa kebijakan luar negeri yang dikepalai Clinton tidak sejalan dengan nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan, terutama dalam konteks konflik berkepanjangan antara Israel dan Palestina.

Untuk memahami sudut pandang profesor ini, kita perlu memahami konteks politik dan sejarah yang melatarbelakangi konflik Israel-Palestina. Ini adalah konflik yang telah berlangsung selama beberapa dekade, dengan klaim tanah yang bertentangan, kekerasan, dan ketidakadilan yang berkepanjangan. Dalam dinamika ini, kebijakan luar negeri AS, termasuk yang dikepalai oleh Clinton, sering kali menjadi pusat perhatian.

Sebagai seorang akademisi yang terampil dan berpengetahuan, profesor tersebut mungkin merasa memiliki tanggung jawab untuk membuka wacana tentang kebijakan luar negeri AS di Timur Tengah. Ini bukan hanya tentang mengkritik individu tertentu, tetapi juga tentang mendorong pemikiran kritis dan perubahan positif dalam politik internasional.

Baca juga : Peringatan Raja Spanyol Felipe VI: Eskalasi Kekerasan di Gaza dan Panggilan untuk Aksi Global

Baca juga : Jejak Sejarah Esau: Perjalanan di Pegunungan Bani Yas’in dari Bani Jawa dalam Kitab Tarikh Ibnu Khaldun

Baca juga : Perayaan Cinta dan Solidaritas: Pengantin di Montreal Mengekspresikan Dukungan untuk Palestina

Namun, penting untuk diingat bahwa pandangan ini hanya mencerminkan satu sudut pandang dalam diskusi yang lebih luas. Dalam dunia politik global yang kompleks, tidak ada satu pandangan tunggal yang benar atau mutlak. Debat dan perdebatan tentang kebijakan luar negeri AS, terutama di Timur Tengah, melibatkan berbagai sudut pandang dan argumen yang beragam.

Sementara beberapa mungkin setuju dengan pandangan profesor tersebut, yang lain mungkin memiliki pandangan yang berbeda tentang kebijakan Clinton dan kontribusinya terhadap politik luar negeri AS. Beberapa mungkin melihatnya sebagai pemimpin yang kuat dan berpengaruh, sementara yang lain mungkin mengkritik keputusan dan tindakannya selama masa jabatannya.

Dalam konteks ini, penting untuk terus membuka ruang untuk dialog dan diskusi yang terbuka. Melalui pertukaran pandangan dan pemikiran, kita dapat memperdalam pemahaman kita tentang isu-isu kompleks yang memengaruhi dunia kita. Ini membutuhkan kesabaran, empati, dan kemauan untuk mendengarkan berbagai perspektif.

Dalam konteks Studi Timur Tengah, di mana politik dan sejarah saling terkait, peran profesor seperti yang dijelaskan di atas sangatlah penting. Mereka membawa pengetahuan dan wawasan mereka ke dalam kelas dan ruang diskusi, membuka mata mahasiswa mereka terhadap realitas kompleks dan sering kali kontroversial dari politik di Timur Tengah.

Dengan cara ini, profesor membantu membentuk pemikiran kritis dan mempersiapkan generasi berikutnya untuk terlibat dalam diskusi yang relevan dan bermakna tentang isu-isu global. Ini adalah kontribusi yang penting dalam membangun masyarakat yang berpendidikan dan terinformasi, yang mampu membuat perbedaan yang positif dalam dunia yang kompleks ini.

Biografi Randa Jarrar

Randa Jarrar dilahirkan pada tahun 1978 di Chicago, dari orang tua yang memiliki latar belakang budaya yang kaya, dengan ibunya berasal dari Mesir dan ayahnya berasal dari Palestina. Masa kecilnya dihabiskan di Kuwait dan Mesir, di mana dia terpapar pada berbagai budaya dan pengalaman hidup yang berbeda. Namun, kehidupannya berubah secara drastis setelah Perang Teluk pada tahun 1991, ketika konflik tersebut memaksa keluarganya untuk kembali ke Amerika Serikat. Mereka menetap di wilayah New York, di mana Jarrar mulai meniti jalan menuju pengembangan bakat menulisnya.

Jarrar mengejar minatnya dalam menulis kreatif dengan belajar di Sarah Lawrence College, di mana dia mendapatkan landasan kuat dalam seni tulis. Setelah itu, dia melanjutkan studinya dengan meraih gelar MA dalam Studi Timur Tengah dari Universitas Texas di Austin, menunjukkan minat dan dedikasinya terhadap pemahaman yang mendalam tentang wilayah asal ayahnya. Namun, ambisi akademisnya tidak berhenti di situ, karena dia kemudian meraih gelar MFA dalam penulisan kreatif dari Universitas Michigan, menambahkan dimensi baru pada keterampilan penulisannya.

Sebagai seorang penulis dan akademisi, Jarrar menemukan panggilannya di dunia pendidikan tinggi. Dia menjadi profesor menulis kreatif di California State University, tempat dia membagikan pengetahuan dan pengalamannya kepada generasi berikutnya penulis. Perannya sebagai pengajar memberinya platform untuk memengaruhi dan menginspirasi para siswa dalam pengembangan bakat mereka dalam menulis kreatif.

Tulisan-tulisan Jarrar telah mendapat perhatian luas, dengan beberapa pengamat sastra dan kritikus memberikan pujian yang tinggi. Salah satu di antaranya adalah Mat Johnson, seorang penulis dan kritikus sastra yang memuji keberanian dan ketertarikan dalam prosa Jarrar. Dia mencatat bahwa tulisannya memiliki nuansa yang kuat dan menarik, bahkan saat menangani subjek-subjek yang gelap dan berat. Dengan kata lain, Jarrar mampu menghadirkan komedi dalam kegelapan, sebuah keahlian yang tidak banyak dimiliki oleh penulis lain.

Pujian tersebut menunjukkan bahwa karya-karya Jarrar memiliki daya tarik yang kuat, yang mampu menangkap perhatian pembaca dengan cerita-cerita yang kuat dan karakter-karakter yang kompleks. Dia mungkin menggunakan latar belakang budaya dan pengalaman pribadinya untuk memberikan kedalaman dan autentisitas pada tulisannya, memperkaya naratifnya dengan nuansa dan detail yang kaya.

Selain itu, pujian dari Mat Johnson juga menyoroti keberanian Jarrar dalam mengeksplorasi tema-tema yang sulit dan kontroversial dalam tulisannya. Kemampuannya untuk menghadirkan cerita-cerita yang membangkitkan tawa sambil menggali masalah-masalah yang mendalam menunjukkan bahwa dia adalah seorang penulis yang berani dan berbakat. Dengan demikian, karyanya tidak hanya menghibur, tetapi juga menginspirasi pembaca untuk merenungkan isu-isu yang penting dalam kehidupan dan masyarakat.

Secara keseluruhan, Randa Jarrar adalah seorang penulis yang berbakat dan berpengalaman, yang telah mengukir nama untuk dirinya sendiri dalam dunia sastra kontemporer. Dengan latar belakang budaya yang kaya dan pemahaman yang mendalam tentang wilayah Timur Tengah, serta keberanian dan ketertarikan dalam penulisan kreatif, dia telah menginspirasi banyak pembaca dan penulis dengan karya-karya menariknya.*Roni

Sumber : twitter.com/randajarrar/status/1788679530762441185?t=e11xX_W2cFTe5Z-LHsI-OA&s=08

Foto CNN

  • Berita Terkait :

Peringatan Raja Spanyol Felipe VI: Eskalasi Kekerasan di Gaza dan Panggilan untuk Aksi Global

Jejak Sejarah Esau: Perjalanan di Pegunungan Bani Yas’in dari Bani Jawa dalam Kitab Tarikh Ibnu Khaldun

Perayaan Cinta dan Solidaritas: Pengantin di Montreal Mengekspresikan Dukungan untuk Palestina

Tabassum Menerima Tepuk Tangan Meriah atas Pidato Perpisahan di USC: Perlawanannya Terhadap Genosida Disambut Hangat

Bisan Owda dan AJ+ Raih Penghargaan Peabody atas Liputan Gaza

Grace Blakeley Mendorong Sanksi terhadap Israel dalam Debat BBC Question Time

Insiden Pelecehan Verbal di Arizona State University: Staf Pro-Israel Diberhentikan

Seruan Menteri Luar Negeri Afrika Selatan untuk Penangkapan ICC terhadap PM Israel Netanyahu: Kontroversi dan Implikasi Internasional

Respon Defiant Israel Menyusul Peringatan Biden tentang Serangan Rafah

Greta Thunberg Aktivis Iklim Bergabung dalam Protes Ribuan Massa di Eurovision 2024 Malmo: Penolakan Partisipasi Israel dalam Kontes Lagu

Dinamika Hubungan India-Israel di Bawah Pemerintahan Narendra Modi

Kontroversi Penyensoran di YouTube: Tuduhan Terhadap Penyensoran Lagu Pro-Palestina Macklemore, ‘Hind’s Hall’

Kontroversi dan Pertanyaan Etis: Investigasi Independen Terhadap Publikasi Artikel dalam New York Times

Himne Macklemore untuk Perdamaian dan Keadilan: “Solidaritas Diam”

Persemakmuran Bahama Mengakui Palestina Sebagai Negara, Mengukuhkan Komitmen pada Hak Asasi Manusia dan Penentuan Nasib Sendiri

Persemakmuran Bahama Mengakui Palestina Sebagai Negara, Mengukuhkan Komitmen pada Hak Asasi Manusia dan Penentuan Nasib Sendiri

Sekretaris Jenderal PBB Memperingatkan Terhadap Invasi Israel di Rafah dan Potensi Bencana Kemanusiaan

Permintaan Pengacara Belanda kepada ICC untuk Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Pejabat Israel

Tujuan  Israel Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas dan Melancarkan Operasi di Rafah

Mahasiswa Inggris Protes untuk Palestina: Aksi Pendudukan di Lima Universitas Terkemuka

Solidaritas Pelajar di MIT: Dukungan untuk Gaza dan Perlawanan Terhadap Perintah Polisi

Muslim Muhammadiyah Salurkan Donasi Rp 15 Miliar untuk Palestina: Upaya Mendukung Dalam Krisis dan Pemberdayaan Ekonomi

Proposal Gencatan Senjata Hamas Diterima Meski Israel Menolak, Pasukan Israel Lanjutkan Operasi Militer di Rafah

Senator Partai Republik Ancam ICC: ‘Targetkan Israel dan Kami Akan Menargetkan Anda’

Pembelotan Massal dan Ketegangan Internal: Pasukan Israel Menolak Perintah di Gaza

Israel Menutup Kantor Al Jazeera

UC Riverside dan Kelompok Pro-Palestina Mencapai Kesepakatan Damai: Akhir Perkemahan dengan Dialog Konstruktif

Ketegangan Meningkat dalam Perang Israel di Gaza: Tuduhan Netanyahu ‘Menyabotase’ Perundingan Gencatan Senjata

Ketegangan di Upacara Pembukaan Universitas Michigan: Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Dikeluarkan

Ketegangan Internal dan Eksternal: Keputusan Kontroversial Menutup Saluran Al Jazeera di Israel

Situasi Tegang: Demonstrasi di Institut Seni Chicago Berakhir dengan Puluhan Orang Ditangkap

Platform Pittsburgh: Peran Pentingnya dalam Gerakan Reformasi Amerika dalam Yudaisme

Dukungan Jeremy Corbyn terhadap Afrika Selatan dalam Kasus Genosida terhadap Israel: Pandangan dan Tanggapan Internasional

Deklarasi Balfour dan Peran Walter Rothschild: Sebuah Tinjauan

Pelukan Islam Shaun King dan Dukungannya terhadap Palestina: Kisah Perubahan dan Aktivisme

Trinidad dan Tobago Resmi Mengakui Negara Palestina: Tinjauan Keputusan dan Implikasinya

Kandidat Presiden dari Partai Hijau Ditangkap dalam Rapat Pro-Palestina: Kisah Kekerasan dan Solidaritas

Kolombia Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel karena Dugaan Genosida di Gaza

Senator Bernie Sanders dan Anggota Partai Demokrat Mendorong Presiden Biden untuk Menghentikan Pengiriman Senjata ke Israel selama Konflik Gaza

Kontroversi Video Rashida Tlaib: Pertahanan Pro-Palestina di Tengah Keretakan Demokrat Michigan

Kontroversi Terkait Protes Mahasiswa di AS: Antara Anti-Semitisme dan Anti-Perang

Konfrontasi di Kampus: Mahasiswa Universitas Columbia Berjuang Demi Solidaritas dengan Palestina

Robert Reich Membela Mahasiswa yang Memprotes Perang Israel di Gaza di Kampus-kampus Amerika

Perjuangan Mahasiswa Amerika: Solidaritas dengan Palestina Melawan Represi dan Kekerasan

Protes Mahasiswa Pro-Palestina di Washington Tetap Berlanjut Meski Ditekan Pemerintah

Perdana Menteri Israel Kritik Protes Pro-Palestina di Kampus Amerika: Sebuah Sorotan Terhadap Kenaikan Antisemitisme

Pengaruh Skema Asli: Teori Kontroversial Profesor Santos tentang Lokasi Sebenarnya Yerusalem dalam ‘Atlantis: The Lost Continent Finally Found’

Keyakinan Nahamanides dalam Realitas Surga dan Lokasi Taman Eden Dekat Garis Katulistiwa

Konsep Bumi sebagai Pusat Alam Semesta dalam Divine Comedy Dante

Thomas Aquinas: Pemikiran tentang Surga, Khatulistiwa, dan Taman Eden dalam Summa Theologica

Mengungkap Misteri Taman Eden: Perjalanan dan Komentar Obadiah dari Bertinoro tentang Misnah dalam Perjalanannya ke Yerusalem

Tantangan Geografis dalam Interpretasi Klasik Kisah Eden: Targum Yerushalmi, Terjemahan Arab, dan Perspektif Nahmadines

Hubungan antara Midrash HaGadol dan Lokasi Eden serta Catatan Buku “Atlantis: The Lost Continent Finally Found” karya Prof. Arysio Santos

Neturei Karta: Sekte Yahudi Anti-Zionis yang Menolak Negara Israel Berdasarkan Keyakinan Eskatologis

Neturei Karta: Sekte Yahudi Anti-Zionis yang Menolak Negara Israel

“Menyuarakan Kebenaran: Dialog Imaginer Rabbi Neturei Karta dengan Jurnalis Kowantaranews.com tentang Konflik Israel-Palestina”

Neturei KARTA” bukanlah nama kota-kota di Indonesia seperti JaKARTA, JogjaKARTA, SuraKARTA, PurwoKERTO, PurwaKARTA, MojoKERTO, KERTOsono, KERTAbesuki” dan lainnya tapi Sebuah Komunitas Yahudi Ortodoks yang Menentang Zionisme Israel

Bulan Ramadhan Tahun ini dan Seterusnya Azan Dikumandangkan 5 Kali Sehari di Salah Satu Kota Terbesar di Amerika Serikat, Kota Minneapolis Negara Bagian Minnesota

Orang Uighur Dipaksa Makan Daging Babi karena China Memperluas Peternakan Babi Xinjiang

Keren !, Presiden Pertama Indonesia, Soekarno Bela Mati-matian Palestina

Ternyata ICJP Menyerukan Pemerintah Inggris untuk Merujuk Israel dan Perdana Menteri Netanyahu ke Pengadilan Kriminal Internasional untuk Kejahatan Perang di Palestina, Sebelum Jadwal Kunjungan Netanyahu 

Siapakah Alvin Bragg?  Jaksa Distrik Manhattan Setingkat Kejaksaan Negeri yang  Menuntut Donald Trump Presiden Amerika Serikat ke-45

Kata Rabbi Aaron Teitelbaum Shlita : “Negara Zionis adalah Penyembahan Berhala di Zaman Kita”

TERNYATA ADA RABI YAHUDI BERSUMPAH UNTUK  “TERUS BERJUANG DALAM PERANG TUHAN MELAWAN ZIONISME”

Gila !, Banyak Wanita Uyghur Dipaksa Kawin Untuk Menghilangkan  Warisan Budaya Tradisi Uyghur

Selain Beberapa Organisasi Islam, Warga Amerika Serikat Juga  Meminta Pemerintah Indonesia Menolak Timnas Israel U-20

Keren !, Ukraina Salah Satu Negara Pertama Akui Palestina di PBB

Karena Dekatnya Turki dengan Malaysia : Anwar  Terbang  Menemui  Erdogan

Media Asing : Barat Tidak Berdaya di Myanmar

Enam Hari setelah Bencana Gempa Bumi Turki, Para Kontraktor  Bangunan Ditangkapi

Bayi Lahir di Reruntuhan Gempa Suriah Dinamai Aya

Keren !, Presiden Aljazair Dukung Penuh Keanggotaan Palestina di PBB

Gawat !  Paman Sam AS Sebut Bakal Perang dengan China

Kemarahan Turki Setelah Pembakaran Quran, Protes Kurdi di Swedia

Kontra Intelijen FBI Menggerebek Kantor Polisi China di New York: Laporan

Nitizen Nyiyirin Presiden Emmanuel Macron”Tidak Minta Maaf” Atas Penjajahan Prancis di Aljazair

Tegas !  Demi Kemanusiaan Datuk Sri Anwar Ibrahim PM. Malaysia Bela Palestina

Rame Dibahas di Medsos “Pegunungan Makkah Telah Ditutupi dengan Tanaman Hijau Setelah Hujan Baru-baru ini”

China  Sebagai Pembunuh Terbanyak  Dalam Sejarah Modern,  Karena Ketidakmampuan dan Kebodohan Pemerintah Komunis Cina,  Tulis Media Luar

Ternyata Tidak Jauh Dari Jakarta, Harga Nasi Padang Per Porsinya Rp 120 Ribu

Ternyata Banyak Nama Kota Peninggalan Peradaban Islam di Amerika Serikat

Ternyata  Angelina Jolie  Tidak Masuk Dalam Daftar 5 Wanita Tercantik di Dunia

Peristiwa Dunia Yang Terjadi Tahun 2022

Wang Yi Menteri Luar Negeri China Diberhentikan

Pele Sang Legenda Sepak Bola Jum’at Dini Hari Meninggal Dalam Usia 82 Tahun

Islamofobia! Tiga Kepala Babi Diletakan Untuk Memprotes Pembangunan Masjid

Tragis ! Korban Bertambah 18 Orang Tewas Akibat Ledakan Truk Gas di Afrika Selatan

Lebih dari 40 Ribu Kematian Di Cina Karena Covid Di Akhir Tahun

Lagi-lagi Zionis Israil Menembak Mati Warga Palestina, Korbannya Pemain Sepak Bola Muda

Dr. Nisia Trindade Lima Menteri Kesehatan Brasil Pertama dari Kaum Hawa

Ternyata Komunitas Muslim dan Masjid Terbesar di Benua Amerika Selatan Ada Di Negara  Juara Piala Dunia Qatar FIFA 2022 Argentina !

Maher Zain Hadir Di Piala Dunia 2022 Dengan Merilis Lagu Bersiaplah (Tahayya)

Mahasiswa Cambridge memecahkan masalah tata bahasa Sansekerta yang membingungkan para sarjana selama berabad-abad

Kembali Pecah Rekor, Kasus Covid-19 di China Tembus 39 Ribu Kasus Sehari

Warga China Minta Xi Jinping Mundur, Imbas At

By Admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *