• Sab. Jan 25th, 2025

KowantaraNews

RINGKAS DAN TAJAM

Persemakmuran Bahama Mengakui Palestina Sebagai Negara, Mengukuhkan Komitmen pada Hak Asasi Manusia dan Penentuan Nasib Sendiri

ByAdmin

Mei 8, 2024
Sharing is caring

Jakarta, Kowantaranews.com  -Pada tanggal 7 Mei 2024, angin sejarah berhembus di Persemakmuran Bahama ketika keputusan bersejarah diumumkan: Bahama secara resmi mengakui Palestina sebagai sebuah negara. Keputusan ini menandai titik balik penting dalam diplomasi internasional dan menimbulkan reaksi yang bervariasi di seluruh dunia.

Berita tersebut menciptakan gelombang diskusi dan refleksi, tidak hanya di Bahama, tetapi juga di seluruh dunia. Para analis politik memandangnya sebagai langkah penting dalam upaya menyelesaikan konflik yang berkepanjangan di Timur Tengah, sementara aktivis hak asasi manusia dan para pemimpin agama melihatnya sebagai langkah menuju perdamaian yang lebih besar.

Sejak awal, Bahama telah dikenal sebagai negara yang memegang teguh prinsip-prinsip demokrasi, hak asasi manusia, dan penentuan nasib sendiri. Keputusan untuk mengakui Palestina sebagai sebuah negara mencerminkan komitmen yang dalam terhadap nilai-nilai ini.

Kementerian Luar Negeri Bahama mengeluarkan pernyataan yang menjelaskan alasan di balik keputusan tersebut. Mereka menegaskan bahwa pengakuan terhadap Negara Palestina adalah langkah yang sesuai dengan Piagam PBB dan konvensi internasional tentang hak asasi manusia, termasuk Kovenan Internasional tentang Sipil dan Politik (ICCPR) dan Kovenan Internasional tentang Hak Ekonomi, Sosial, dan Budaya (ICESCR).

Dalam pernyataannya, Kementerian Luar Negeri Bahama juga menyoroti sejarah kemerdekaan mereka sendiri pada tahun 1973 dan betapa pentingnya penentuan nasib sendiri bagi suatu bangsa. Mereka menyatakan bahwa hak hukum rakyat Palestina untuk menentukan nasib sendiri adalah prinsip yang harus dihormati oleh semua pihak.

Baca juga : Persemakmuran Bahama Mengakui Palestina Sebagai Negara, Mengukuhkan Komitmen pada Hak Asasi Manusia dan Penentuan Nasib Sendiri

Baca juga : Sekretaris Jenderal PBB Memperingatkan Terhadap Invasi Israel di Rafah dan Potensi Bencana Kemanusiaan

Baca juga : Permintaan Pengacara Belanda kepada ICC untuk Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Pejabat Israel

Keputusan Bahama untuk mengakui Palestina juga merupakan hasil dari dukungan mereka terhadap solusi dua negara untuk konflik Israel-Palestina, sebagaimana dijelaskan dalam Resolusi 242 Dewan Keamanan PBB tahun 1967. Ini menunjukkan bahwa Bahama berusaha untuk memainkan peran aktif dalam mempromosikan perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah.

Reaksi terhadap pengakuan ini bervariasi di seluruh dunia. Di Palestina dan di kalangan pendukungnya, keputusan Bahama disambut dengan sukacita dan harapan. Mereka melihatnya sebagai pengakuan yang lama ditunggu-tunggu atas hak mereka untuk memiliki negara sendiri dan sebagai tanda solidaritas dari masyarakat internasional.

Di sisi lain, Israel menanggapi keputusan tersebut dengan kekecewaan dan kekhawatiran. Mereka menganggap pengakuan tersebut sebagai tindakan yang mendukung posisi Palestina dalam konflik dan sebagai penghinaan terhadap upaya perdamaian yang sedang berlangsung.

Reaksi dari negara-negara lain juga bervariasi. Beberapa negara Arab dan Muslim menyambut keputusan Bahama dengan gembira, sementara beberapa negara Barat mengekspresikan ketidaksetujuan atas langkah tersebut. Ini menciptakan dinamika yang kompleks dalam diplomasi internasional dan meningkatkan tekanan pada negara-negara lain untuk mengikuti jejak Bahama.

Di tengah reaksi yang beragam, banyak yang melihat keputusan Bahama sebagai langkah penting menuju perdamaian yang berkelanjutan di Timur Tengah. Mereka berharap bahwa pengakuan Palestina oleh negara-negara lain akan membuka jalan bagi pembicaraan damai yang lebih konstruktif dan untuk solusi yang adil bagi kedua belah pihak.

Namun, perjalanan menuju perdamaian tidak akan mudah. Konflik Israel-Palestina telah berlangsung selama puluhan tahun dan telah menelan ribuan korban jiwa. Terlepas dari harapan dan dukungan internasional, kedua belah pihak masih harus mengatasi sejumlah tantangan yang kompleks dan rumit jika mereka ingin mencapai perdamaian yang berkelanjutan.

Pertanyaan tentang status Yerusalem, perbatasan, pengungsi Palestina, dan keamanan Israel tetap menjadi perdebatan yang sulit. Diperlukan kompromi yang sulit dan kesediaan untuk mengatasi perbedaan yang mendalam jika kedua belah pihak ingin mencapai kesepakatan yang dapat diterima oleh semua pihak.

Di tengah ketegangan dan ketidakpastian, satu hal yang pasti adalah bahwa upaya untuk mencapai perdamaian di Timur Tengah tidak boleh terhenti. Keputusan Bahama untuk mengakui Palestina sebagai sebuah negara adalah langkah maju yang penting dalam perjalanan panjang menuju perdamaian dan keadilan bagi semua pihak yang terlibat. *Roni

Sumber  mofa.gov.bs

Foto commonwealthchamber.com

  • Berita Terkait :

Persemakmuran Bahama Mengakui Palestina Sebagai Negara, Mengukuhkan Komitmen pada Hak Asasi Manusia dan Penentuan Nasib Sendiri

Sekretaris Jenderal PBB Memperingatkan Terhadap Invasi Israel di Rafah dan Potensi Bencana Kemanusiaan

Permintaan Pengacara Belanda kepada ICC untuk Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Pejabat Israel

Tujuan  Israel Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas dan Melancarkan Operasi di Rafah

Mahasiswa Inggris Protes untuk Palestina: Aksi Pendudukan di Lima Universitas Terkemuka

Solidaritas Pelajar di MIT: Dukungan untuk Gaza dan Perlawanan Terhadap Perintah Polisi

Muslim Muhammadiyah Salurkan Donasi Rp 15 Miliar untuk Palestina: Upaya Mendukung Dalam Krisis dan Pemberdayaan Ekonomi

Proposal Gencatan Senjata Hamas Diterima Meski Israel Menolak, Pasukan Israel Lanjutkan Operasi Militer di Rafah

Senator Partai Republik Ancam ICC: ‘Targetkan Israel dan Kami Akan Menargetkan Anda’

Pembelotan Massal dan Ketegangan Internal: Pasukan Israel Menolak Perintah di Gaza

Israel Menutup Kantor Al Jazeera

UC Riverside dan Kelompok Pro-Palestina Mencapai Kesepakatan Damai: Akhir Perkemahan dengan Dialog Konstruktif

Ketegangan Meningkat dalam Perang Israel di Gaza: Tuduhan Netanyahu ‘Menyabotase’ Perundingan Gencatan Senjata

Ketegangan di Upacara Pembukaan Universitas Michigan: Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Dikeluarkan

Ketegangan Internal dan Eksternal: Keputusan Kontroversial Menutup Saluran Al Jazeera di Israel

Situasi Tegang: Demonstrasi di Institut Seni Chicago Berakhir dengan Puluhan Orang Ditangkap

Platform Pittsburgh: Peran Pentingnya dalam Gerakan Reformasi Amerika dalam Yudaisme

Dukungan Jeremy Corbyn terhadap Afrika Selatan dalam Kasus Genosida terhadap Israel: Pandangan dan Tanggapan Internasional

Deklarasi Balfour dan Peran Walter Rothschild: Sebuah Tinjauan

Pelukan Islam Shaun King dan Dukungannya terhadap Palestina: Kisah Perubahan dan Aktivisme

Trinidad dan Tobago Resmi Mengakui Negara Palestina: Tinjauan Keputusan dan Implikasinya

Kandidat Presiden dari Partai Hijau Ditangkap dalam Rapat Pro-Palestina: Kisah Kekerasan dan Solidaritas

Kolombia Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel karena Dugaan Genosida di Gaza

Senator Bernie Sanders dan Anggota Partai Demokrat Mendorong Presiden Biden untuk Menghentikan Pengiriman Senjata ke Israel selama Konflik Gaza

Kontroversi Video Rashida Tlaib: Pertahanan Pro-Palestina di Tengah Keretakan Demokrat Michigan

Kontroversi Terkait Protes Mahasiswa di AS: Antara Anti-Semitisme dan Anti-Perang

Konfrontasi di Kampus: Mahasiswa Universitas Columbia Berjuang Demi Solidaritas dengan Palestina

Robert Reich Membela Mahasiswa yang Memprotes Perang Israel di Gaza di Kampus-kampus Amerika

Perjuangan Mahasiswa Amerika: Solidaritas dengan Palestina Melawan Represi dan Kekerasan

Protes Mahasiswa Pro-Palestina di Washington Tetap Berlanjut Meski Ditekan Pemerintah

Perdana Menteri Israel Kritik Protes Pro-Palestina di Kampus Amerika: Sebuah Sorotan Terhadap Kenaikan Antisemitisme

Pengaruh Skema Asli: Teori Kontroversial Profesor Santos tentang Lokasi Sebenarnya Yerusalem dalam ‘Atlantis: The Lost Continent Finally Found’

Keyakinan Nahamanides dalam Realitas Surga dan Lokasi Taman Eden Dekat Garis Katulistiwa

Konsep Bumi sebagai Pusat Alam Semesta dalam Divine Comedy Dante

Thomas Aquinas: Pemikiran tentang Surga, Khatulistiwa, dan Taman Eden dalam Summa Theologica

Mengungkap Misteri Taman Eden: Perjalanan dan Komentar Obadiah dari Bertinoro tentang Misnah dalam Perjalanannya ke Yerusalem

Tantangan Geografis dalam Interpretasi Klasik Kisah Eden: Targum Yerushalmi, Terjemahan Arab, dan Perspektif Nahmadines

Hubungan antara Midrash HaGadol dan Lokasi Eden serta Catatan Buku “Atlantis: The Lost Continent Finally Found” karya Prof. Arysio Santos

Neturei Karta: Sekte Yahudi Anti-Zionis yang Menolak Negara Israel Berdasarkan Keyakinan Eskatologis

Neturei Karta: Sekte Yahudi Anti-Zionis yang Menolak Negara Israel

“Menyuarakan Kebenaran: Dialog Imaginer Rabbi Neturei Karta dengan Jurnalis Kowantaranews.com tentang Konflik Israel-Palestina”

Neturei KARTA” bukanlah nama kota-kota di Indonesia seperti JaKARTA, JogjaKARTA, SuraKARTA, PurwoKERTO, PurwaKARTA, MojoKERTO, KERTOsono, KERTAbesuki” dan lainnya tapi Sebuah Komunitas Yahudi Ortodoks yang Menentang Zionisme Israel

Bulan Ramadhan Tahun ini dan Seterusnya Azan Dikumandangkan 5 Kali Sehari di Salah Satu Kota Terbesar di Amerika Serikat, Kota Minneapolis Negara Bagian Minnesota

Orang Uighur Dipaksa Makan Daging Babi karena China Memperluas Peternakan Babi Xinjiang

Keren !, Presiden Pertama Indonesia, Soekarno Bela Mati-matian Palestina

Ternyata ICJP Menyerukan Pemerintah Inggris untuk Merujuk Israel dan Perdana Menteri Netanyahu ke Pengadilan Kriminal Internasional untuk Kejahatan Perang di Palestina, Sebelum Jadwal Kunjungan Netanyahu 

Siapakah Alvin Bragg?  Jaksa Distrik Manhattan Setingkat Kejaksaan Negeri yang  Menuntut Donald Trump Presiden Amerika Serikat ke-45

Kata Rabbi Aaron Teitelbaum Shlita : “Negara Zionis adalah Penyembahan Berhala di Zaman Kita”

TERNYATA ADA RABI YAHUDI BERSUMPAH UNTUK  “TERUS BERJUANG DALAM PERANG TUHAN MELAWAN ZIONISME”

Gila !, Banyak Wanita Uyghur Dipaksa Kawin Untuk Menghilangkan  Warisan Budaya Tradisi Uyghur

Selain Beberapa Organisasi Islam, Warga Amerika Serikat Juga  Meminta Pemerintah Indonesia Menolak Timnas Israel U-20

Keren !, Ukraina Salah Satu Negara Pertama Akui Palestina di PBB

Karena Dekatnya Turki dengan Malaysia : Anwar  Terbang  Menemui  Erdogan

Media Asing : Barat Tidak Berdaya di Myanmar

Enam Hari setelah Bencana Gempa Bumi Turki, Para Kontraktor  Bangunan Ditangkapi

Bayi Lahir di Reruntuhan Gempa Suriah Dinamai Aya

Keren !, Presiden Aljazair Dukung Penuh Keanggotaan Palestina di PBB

Gawat !  Paman Sam AS Sebut Bakal Perang dengan China

Kemarahan Turki Setelah Pembakaran Quran, Protes Kurdi di Swedia

Kontra Intelijen FBI Menggerebek Kantor Polisi China di New York: Laporan

Nitizen Nyiyirin Presiden Emmanuel Macron”Tidak Minta Maaf” Atas Penjajahan Prancis di Aljazair

Tegas !  Demi Kemanusiaan Datuk Sri Anwar Ibrahim PM. Malaysia Bela Palestina

Rame Dibahas di Medsos “Pegunungan Makkah Telah Ditutupi dengan Tanaman Hijau Setelah Hujan Baru-baru ini”

China  Sebagai Pembunuh Terbanyak  Dalam Sejarah Modern,  Karena Ketidakmampuan dan Kebodohan Pemerintah Komunis Cina,  Tulis Media Luar

Ternyata Tidak Jauh Dari Jakarta, Harga Nasi Padang Per Porsinya Rp 120 Ribu

Ternyata Banyak Nama Kota Peninggalan Peradaban Islam di Amerika Serikat

Ternyata  Angelina Jolie  Tidak Masuk Dalam Daftar 5 Wanita Tercantik di Dunia

Peristiwa Dunia Yang Terjadi Tahun 2022

Wang Yi Menteri Luar Negeri China Diberhentikan

Pele Sang Legenda Sepak Bola Jum’at Dini Hari Meninggal Dalam Usia 82 Tahun

Islamofobia! Tiga Kepala Babi Diletakan Untuk Memprotes Pembangunan Masjid

Tragis ! Korban Bertambah 18 Orang Tewas Akibat Ledakan Truk Gas di Afrika Selatan

Lebih dari 40 Ribu Kematian Di Cina Karena Covid Di Akhir Tahun

Lagi-lagi Zionis Israil Menembak Mati Warga Palestina, Korbannya Pemain Sepak Bola Muda

Dr. Nisia Trindade Lima Menteri Kesehatan Brasil Pertama dari Kaum Hawa

Ternyata Komunitas Muslim dan Masjid Terbesar di Benua Amerika Selatan Ada Di Negara  Juara Piala Dunia Qatar FIFA 2022 Argentina !

Maher Zain Hadir Di Piala Dunia 2022 Dengan Merilis Lagu Bersiaplah (Tahayya)

Mahasiswa Cambridge memecahkan masalah tata bahasa Sansekerta yang membingungkan para sarjana selama berabad-abad

Kembali Pecah Rekor, Kasus Covid-19 di China Tembus 39 Ribu Kasus Sehari

Warga China Minta Xi Jinping Mundur, Imbas Aturan Lockdown

By Admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *