Jakarta, Kowantaranews.com -Konflik yang terus berlanjut di Gaza telah menjadi sorotan utama di panggung global, memicu ketegangan dan keprihatinan akan dampak kemanusiaan yang semakin memburuk. Dalam pertarungan yang tampaknya tak berujung antara Israel dan kelompok-kelompok di Gaza, seperti Hamas, kekerasan merajalela, menelan korban tak berdosa dan memperdalam luka-luka yang sudah ada.
Di tengah laporan-laporan tragis tentang korban sipil, baik dari pihak Israel maupun Palestina, Sekretaris Jenderal PBB telah menyalahkan penyumbatan penyeberangan Rafah oleh Israel, menyatakan bahwa tindakan semacam itu berpotensi memperburuk situasi yang sudah genting dan mengarah pada bencana kemanusiaan yang lebih besar. Ketegangan di wilayah tersebut semakin memuncak dengan invasi besar-besaran yang diperintahkan oleh pasukan Israel ke Rafah, menimbulkan kekhawatiran akan eskalasi konflik yang lebih lanjut.
Pada hari yang cerah di Rafah, di tengah suara dentuman dan riak ketakutan, sebuah gambar menggambarkan seorang gadis Palestina yang terluka dalam serangan Israel, sedang dirawat di sebuah rumah sakit yang penuh sesak dengan korban-korban lainnya. Lukanya menjadi saksi bisu dari kekerasan yang melanda wilayah tersebut, sementara pasukan Israel terus melancarkan operasi darat dan udara, menjadikan Rafah sebagai medan pertempuran yang mematikan.
Baca juga : Permintaan Pengacara Belanda kepada ICC untuk Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Pejabat Israel
Baca juga : Tujuan Israel Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas dan Melancarkan Operasi di Rafah
Baca juga : Mahasiswa Inggris Protes untuk Palestina: Aksi Pendudukan di Lima Universitas Terkemuka
Sementara itu, komunitas internasional terus mengeluarkan seruan untuk gencatan senjata dan negosiasi damai. Tetapi, sulitnya mencapai kesepakatan yang dapat diterima oleh kedua belah pihak terus menjadi tantangan besar. Setiap upaya untuk menghentikan kekerasan tampaknya terhambat oleh ketidakpercayaan dan ketegangan yang mendalam antara Israel dan kelompok-kelompok di Gaza, serta kompleksitas politik dan sejarah yang melingkupi konflik tersebut.
Di antara seruan untuk perdamaian, ada juga suara-suara yang menyerukan tanggapan tegas terhadap Israel atas tindakan-tindakan yang dianggap melanggar hukum internasional dan hak asasi manusia. Penyumbatan penyeberangan Rafah oleh Israel telah menjadi titik fokus kritik, dengan banyak pihak menuntut agar Israel membuka akses tersebut untuk memastikan pasokan makanan dan medis yang sangat dibutuhkan dapat mencapai penduduk Gaza yang terisolasi.
Namun, di balik sorotan internasional dan tuntutan atas tanggapan yang lebih manusiawi, konflik terus berlanjut dengan intensitas yang menghancurkan. Bagi banyak warga Palestina di Gaza, setiap hari dihabiskan dalam ketakutan dan ketidakpastian, dengan rumah-rumah mereka yang hancur dan kehidupan mereka yang terus terancam oleh ancaman serangan udara dan darat.
Sementara itu, di sisi lain perbatasan, warga Israel juga hidup dalam ketakutan akan serangan roket yang diluncurkan oleh kelompok-kelompok di Gaza, yang telah menyebabkan kematian dan kerusakan di beberapa wilayah Israel. Konflik ini telah menciptakan lingkungan di mana kebencian dan kekerasan saling menguatkan, memperdalam kesenjangan dan mempersulit upaya perdamaian yang berkelanjutan. *Roni
Sumber www.aljazeera.com
Foto Kowantaranews.com
- Berita Terkait :
Tujuan Israel Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas dan Melancarkan Operasi di Rafah
Mahasiswa Inggris Protes untuk Palestina: Aksi Pendudukan di Lima Universitas Terkemuka
Solidaritas Pelajar di MIT: Dukungan untuk Gaza dan Perlawanan Terhadap Perintah Polisi
Senator Partai Republik Ancam ICC: ‘Targetkan Israel dan Kami Akan Menargetkan Anda’
Pembelotan Massal dan Ketegangan Internal: Pasukan Israel Menolak Perintah di Gaza
Israel Menutup Kantor Al Jazeera
Ketegangan di Upacara Pembukaan Universitas Michigan: Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Dikeluarkan
Ketegangan Internal dan Eksternal: Keputusan Kontroversial Menutup Saluran Al Jazeera di Israel
Situasi Tegang: Demonstrasi di Institut Seni Chicago Berakhir dengan Puluhan Orang Ditangkap
Platform Pittsburgh: Peran Pentingnya dalam Gerakan Reformasi Amerika dalam Yudaisme
Deklarasi Balfour dan Peran Walter Rothschild: Sebuah Tinjauan
Pelukan Islam Shaun King dan Dukungannya terhadap Palestina: Kisah Perubahan dan Aktivisme
Trinidad dan Tobago Resmi Mengakui Negara Palestina: Tinjauan Keputusan dan Implikasinya
Kolombia Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel karena Dugaan Genosida di Gaza
Kontroversi Video Rashida Tlaib: Pertahanan Pro-Palestina di Tengah Keretakan Demokrat Michigan
Kontroversi Terkait Protes Mahasiswa di AS: Antara Anti-Semitisme dan Anti-Perang
Konfrontasi di Kampus: Mahasiswa Universitas Columbia Berjuang Demi Solidaritas dengan Palestina
Robert Reich Membela Mahasiswa yang Memprotes Perang Israel di Gaza di Kampus-kampus Amerika
Perjuangan Mahasiswa Amerika: Solidaritas dengan Palestina Melawan Represi dan Kekerasan
Protes Mahasiswa Pro-Palestina di Washington Tetap Berlanjut Meski Ditekan Pemerintah
Keyakinan Nahamanides dalam Realitas Surga dan Lokasi Taman Eden Dekat Garis Katulistiwa
Konsep Bumi sebagai Pusat Alam Semesta dalam Divine Comedy Dante
Thomas Aquinas: Pemikiran tentang Surga, Khatulistiwa, dan Taman Eden dalam Summa Theologica
Neturei Karta: Sekte Yahudi Anti-Zionis yang Menolak Negara Israel Berdasarkan Keyakinan Eskatologis
Neturei Karta: Sekte Yahudi Anti-Zionis yang Menolak Negara Israel
Orang Uighur Dipaksa Makan Daging Babi karena China Memperluas Peternakan Babi Xinjiang
Keren !, Presiden Pertama Indonesia, Soekarno Bela Mati-matian Palestina
Kata Rabbi Aaron Teitelbaum Shlita : “Negara Zionis adalah Penyembahan Berhala di Zaman Kita”
TERNYATA ADA RABI YAHUDI BERSUMPAH UNTUK “TERUS BERJUANG DALAM PERANG TUHAN MELAWAN ZIONISME”
Gila !, Banyak Wanita Uyghur Dipaksa Kawin Untuk Menghilangkan Warisan Budaya Tradisi Uyghur
Keren !, Ukraina Salah Satu Negara Pertama Akui Palestina di PBB
Karena Dekatnya Turki dengan Malaysia : Anwar Terbang Menemui Erdogan
Media Asing : Barat Tidak Berdaya di Myanmar
Enam Hari setelah Bencana Gempa Bumi Turki, Para Kontraktor Bangunan Ditangkapi
Bayi Lahir di Reruntuhan Gempa Suriah Dinamai Aya
Keren !, Presiden Aljazair Dukung Penuh Keanggotaan Palestina di PBB
Gawat ! Paman Sam AS Sebut Bakal Perang dengan China
Kemarahan Turki Setelah Pembakaran Quran, Protes Kurdi di Swedia
Kontra Intelijen FBI Menggerebek Kantor Polisi China di New York: Laporan
Nitizen Nyiyirin Presiden Emmanuel Macron”Tidak Minta Maaf” Atas Penjajahan Prancis di Aljazair
Tegas ! Demi Kemanusiaan Datuk Sri Anwar Ibrahim PM. Malaysia Bela Palestina
Ternyata Tidak Jauh Dari Jakarta, Harga Nasi Padang Per Porsinya Rp 120 Ribu
Ternyata Banyak Nama Kota Peninggalan Peradaban Islam di Amerika Serikat
Ternyata Angelina Jolie Tidak Masuk Dalam Daftar 5 Wanita Tercantik di Dunia
Peristiwa Dunia Yang Terjadi Tahun 2022
Wang Yi Menteri Luar Negeri China Diberhentikan
Pele Sang Legenda Sepak Bola Jum’at Dini Hari Meninggal Dalam Usia 82 Tahun
Islamofobia! Tiga Kepala Babi Diletakan Untuk Memprotes Pembangunan Masjid
Tragis ! Korban Bertambah 18 Orang Tewas Akibat Ledakan Truk Gas di Afrika Selatan
Lebih dari 40 Ribu Kematian Di Cina Karena Covid Di Akhir Tahun
Lagi-lagi Zionis Israil Menembak Mati Warga Palestina, Korbannya Pemain Sepak Bola Muda
Dr. Nisia Trindade Lima Menteri Kesehatan Brasil Pertama dari Kaum Hawa
Maher Zain Hadir Di Piala Dunia 2022 Dengan Merilis Lagu Bersiaplah (Tahayya)
Kembali Pecah Rekor, Kasus Covid-19 di China Tembus 39 Ribu Kasus Sehari
Warga China Minta Xi Jinping Mundur, Imbas Aturan Lockdown