• Sen. Apr 28th, 2025

KowantaraNews

RINGKAS DAN TAJAM

Mengerikan! Sindikat Internasional Ekspor Kulit Mangrove Ilegal, Laut Maluku Menjerit!

ByAdmin

Mar 17, 2025
dense and lush mangrove forest in the swamp to prevent abrasion
Sharing is caring

Prolog: Laut yang “Menjerit” dan Hutan Mangrove yang Sekarat

Laut Maluku, yang selama ribuan tahun menjadi simbol keindahan dan kekayaan alam Indonesia Timur, kini seperti “menjerit” dalam kepedihan. Jeritan itu bukan metafora belaka. Di balik permukaan birunya yang tenang, ekosistem pesisir di Seram Bagian Barat (SBB) sedang mengalami kehancuran sistematis. Hutan mangrove, benteng alami yang melindungi pulau-pulau kecil dari amukan ombak dan penyangga kehidupan jutaan biota laut, sedang dibantai secara masif oleh sindikat internasional. Kulit mangrove yang dijarah dengan keji itu dikemas rapi dalam kontainer, diselundupkan ke luar negeri, dan dijual di pasar gelap global. Ironisnya, dokumen legalitasnya dikeluarkan oleh oknum yang seharusnya menjadi penjaga hutan.

Ini bukan sekadar kasus penebangan liar. Ini adalah “pembunuhan berencana” terhadap lingkungan, didalangi oleh jaringan mafia kayu yang melibatkan pejabat, pengusaha nakal, dan sindikat ekspor internasional. Jika dibiarkan, kehancuran ini tidak hanya akan memusnahkan mangrove Maluku, tetapi juga mengorbankan masa depan anak cucu dan stabilitas iklim global.

Babak I: Mangrove Maluku—Paru-Paru Dunia yang Terlupakan

Hutan mangrove di Seram Bagian Barat bukan sekadar kumpulan pohon. Ia adalah “supermarket alam” bagi masyarakat pesisir. Akar-akarnya yang menjulur menjadi tempat ikan bertelur, kepiting berlindung, dan udang berkembang biak. Daun dan buahnya menyuburkan perairan, sementara batangnya menjadi tameng dari abrasi dan tsunami. Lebih dari itu, mangrove Maluku adalah penyimpan karbon terbesar di Indonesia Timur, dengan kemampuan menyimpan 5 kali lebih banyak karbon dioksida daripada hutan hujan tropis.

Namun, sejak 2021, kawasan mangrove di Kota Nia dan Pohon Batu, SBB, berubah menjadi medan perang ekologi. Mesin gergaji bersuara menderu di malam hari, tangan-tangan tak bertanggung jawab menguliti pohon mangrove hidup-hidup, dan truk-truk gelap mengangkut kulit kayu itu ke pelabuhan. Yang tersisa hanyalah batang pohon yang mengering, akar yang terkelupas, dan lumpur pesisir yang perlahan terkikis air laut.

Baca juga : BENCANA MEGA-DEFORESTASI: PUNCAK BOGOR JADI KUBURAN HUTAN, JAKARTA LUMPUH OLEH AIR MATA ALAM!

Baca juga : Dilema Besar! Pembangunan IKN atau Kesejahteraan Rakyat?

Baca juga : IKN: Proyek Mahal yang Justru Didorong oleh Keterbatasan Anggaran!

Babak II: Modus Operandi Sindikat—Dari Seram hingga Pelabuhan Ambon

Investigasi MasarikuOnline.Com selama 4 bulan mengungkap rantai kejahatan yang terstruktur rapi. Berikut tahapannya:

  1. Perekrutan Masyarakat Lokal
    Sindikat menyasar warga di desa-desa terpencil seperti Eti dan Waipirit. Dengan iming-iming upah Rp 500.000–1 juta per hari—angka fantastis bagi warga miskin pesisir—mereka direkrut sebagai “tukang kupas” kulit mangrove. Para pekerja ini dipaksa bekerja dari tengah malam hingga subuh untuk menghindari patroli.
  2. Pengulitan Mangrove Hidup-Hidup
    Mangrove tidak ditebang, tetapi dikuliti seperti hewan ternak. Dengan parang dan gergaji mesin, kulit kayu setebal 5–10 cm dikupas dari batang hingga ke akar. Cara ini mematikan pohon perlahan, tetapi menyisakan batang yang “masih berdiri” untuk mengecoh pemeriksa.
  3. Pengiriman dengan Dokumen Palsu
    Kulit mangrove dikeringkan di gudang tersembunyi di Waipirit, lalu dimuat ke truk dan kapal feri menuju Pelabuhan Yos Sudarso, Ambon. Di sinilah kejahatan ini mencapai puncak kecanggihannya: dokumen resmi dari Dinas Kehutanan Maluku mengubah kulit mangrove ilegal menjadi “kayu Tagong legal”.

“Kayu Tagong adalah jenis kayu lokal yang tidak dilindungi. Tapi yang dikirim itu jelas kulit mangrove. Mereka memalsukan nama dan asal usulnya,” ujar seorang whistleblower di Dinas Kehutanan yang enggan disebut namanya.

  1. Ekspor ke Pasar Gelap Internasional
    Dari Ambon, kontainer-kontainer itu dikirim ke Surabaya, lalu diekspor ke Tiongkok, Vietnam, dan Uni Emirat Arab. Kulit mangrove Maluku diolah menjadi tanin untuk industri tekstil, kosmetik, dan obat-obatan, dengan harga jual mencapai Rp 50 juta per ton di pasar gelap.

Babak III: Dokumen “Tagong” dan Pengkhianatan Pejabat

Fakta paling mengejutkan dalam kasus ini adalah keterlibatan oknum pemerintah. Surat Keterangan Asal Usul (SKAU) dan Surat Keterangan Sahnya Hasil Hutan Bukan Kayu (SKS-HHBK) yang seharusnya menjadi tameng hukum, justru disalahgunakan untuk melegalkan kejahatan.

Seorang mantan pegawai BKSDA Maluku mengaku:
“Ada oknum pensiunan BKSDA yang menjadi ‘makelar dokumen’. Dia tahu betul cara memanipulasi sistem. Setiap kontainer ilegal bisa ‘dibersihkan’ dengan bayaran Rp 25–50 juta per dokumen. Bahkan, ada pejabat aktif di Bidang Peredaran Hasil Hutan yang menerima bagi hasil.”

Tak hanya itu, BPD Desa Eti juga diduga terlibat. Mereka mengeluarkan surat keterangan bahwa kulit mangrove berasal dari “kebun rakyat”, padahal jelas-jelas diambil dari kawasan hutan lindung.

Babak IV: Laut Maluku “Menjerit”—Dampak Ekologi yang Tak Terpulihkan

Ahli ekologi kelautan dari Universitas Pattimura, Dr. Maria Tetelepta, menjelaskan dampak mengerikan dari perusakan mangrove:
“Setiap hektar mangrove yang hilang akan mempercepat abrasi 5–10 meter per tahun. Di Desa Kota Nia, garis pantai sudah mundur 30 meter sejak 2021. Jika ini terus berlanjut, dalam 10 tahun, seluruh permukiman di pesisir SBB bisa tenggelam.”

Selain itu, hilangnya mangrove telah:

  1. Memusnahkan habitat ikan dan udang, mengurangi tangkapan nelayan hingga 70%.
  2. Meningkatkan salinitas air tanah, membuat sumur-sumur warga tak layak konsumsi.
  3. Melepaskan karbon dalam jumlah masif—setiap hektar mangrove yang rusak melepas 1.000 ton CO2, setara dengan emosi 200 mobil per tahun.

“Ini bukan lagi sekadar kejahatan lingkungan, tapi kejahatan terhadap kemanusiaan,” tegas Maria.

Babak V: Masyarakat Pesisir—Antara Keterpaksaan dan Perlawanan

Di balik keterlibatan sebagian warga sebagai “tukang kupas”, ada kisah pilu yang tersembunyi. Salim (42), nelayan di Pohon Batu, bercerita:
“Saya tahu ini salah, tapi kami tidak punya pilihan. Hasil tangkapan ikan sudah tidak cukup untuk makan. Anak saya sakit, butuh biaya berobat ke Ambon. Mereka (sindikat) bilang ini kerjaan ‘aman’… Ternyata, sekarang laut kami hancur.”

Namun, tidak semua warga diam. Kelompok pemuda di Desa Eti membentuk Tim Patroli Mangrove secara mandiri. Setiap malam, mereka berjaga dengan lampu senter dan golok untuk mengusir para pelaku. “Kami laporkan ke polisi, tapi tidak pernah ditindak. Akhirnya, kami lawan sendiri,” ujar Koordinator Tim, Johan Soumokil.

Babak VI: Kegagalan Penegakan Hukum dan Intervensi Mafia

Upaya penindakan kasus ini ibarat “macan ompong”. Meski laporan telah masuk ke Polda Maluku sejak 2023, penyidikan tersendat. Sejumlah fakta mencurigakan terungkap:

  • Bukti dokumen palsu di Pelabuhan Ambon “hilang” secara misterius.
  • Saksi kunci tiba-tiba mengubah keterangan setelah mendapat ancaman.
  • Surat perintah penyitaan kontainer ilegal di Surabaya “kabur” dari meja jaksa.

Seorang penyidik yang meminta anonimitas mengungkap:
“Setiap kali kami mendekati tersangka, selalu ada telepon dari ‘orang atas’ untuk menghentikan kasus. Ada yang bilang, ini melibatkan bos besar di Jakarta dan luar negeri.”

Epilog: Darurat Mangrove Maluku—Aksi Nyata atau Tunggu Kiamat Ekologi?

Laut Maluku terus “menjerit”, tetapi jeritannya mungkin tak akan terdengar jika hanya menjadi headline media. Untuk menyelamatkan Maluku dari bencana ekologi, langkah konkret harus diambil:

  1. Darurat Investigasi: Membentuk Satgas khusus gabungan KPK, KLHK, dan Interpol untuk membongkar sindikat hingga ke akar.
  2. Revolusi Dokumen: Mengganti sistem perizinan kayu dengan teknologi blockchain untuk menghindari pemalsuan.
  3. Pemulihan Ekosistem: Menanam kembali mangrove dengan melibatkan masyarakat dan dana internasional (misal, lewat skema carbon credit).
  4. Perlindungan Saksi: Memberikan jaminan keamanan bagi whistleblower dan masyarakat yang melapor.

Jika tidak, maka slogan “Maluku Manise” akan tinggal kenangan. Yang tersisa hanyalah pesisir yang terluka, laut yang mengering, dan generasi mendatang yang mewarisi bumi rusak akibat keserakahan segelintir orang. By Mukroni

Foto Kowantaranews

  • Berita Terkait :

BENCANA MEGA-DEFORESTASI: PUNCAK BOGOR JADI KUBURAN HUTAN, JAKARTA LUMPUH OLEH AIR MATA ALAM!

Dilema Besar! Pembangunan IKN atau Kesejahteraan Rakyat?

Retakan Tanah Mengintai: Perlombaan Melawan Waktu di Tengah Ancaman Longsor Pekalongan

Di Balik Obsesi Swasembada Pangan: Lingkungan dan Masyarakat yang Terlupakan

Makan Bergizi Gratis Ngebut! 82,9 Juta Pelajar Siap Disantuni di 2025!

Kemiskinan Menyusut, Tapi Jurang Kesenjangan Kian Menganga!

Jeritan Nelayan: Terjebak di Balik Tembok Laut, Rezeki Kian Terkikis

Menimbang Makna di Balik Perayaan Tahun Baru

Insiden di Mahkamah Internasional: Pengacara Israel Disebut ‘Pembohong’ oleh Pengamat Selama Sidang

Raja Saudi Salman Dirawat karena Radang Paru-paru di Istana Al Salam

Helikopter dalam Konvoi yang Membawa Presiden Iran Ebrahim Raisi Jatuh di Azerbaijan Timur

JPMorgan Chase Tarik Investasi dari Elbit Systems di Tengah Tekanan Kampanye Boikot

76 Tahun Nakba: Peringatan Sejarah dan Bencana yang Berkepanjangan di Gaza

Afrika Selatan Menuduh Israel Lakukan Genosida di Gaza di Hadapan Mahkamah Internasional, ini Alasan Adila Hassim

Kontroversi Nat Schwartz: Penyelidikan The New York Times tentang Kekerasan Seksual oleh Hamas dan Implikasinya

Pengarahan Jaksa ICC Karim AA Khan KC kepada Dewan Keamanan PBB mengenai Situasi di Libya: Laporan dan Peta Jalan Menuju Keadilan Berdasarkan Resolusi 1970 (2011)

Hakim Kanada Tolak Pembubaran Demo Pro-Palestina di Universitas McGill

Prof. Jeffrey Sachs: Kebijakan Luar Negeri AS Bertentangan dengan Kepentingan Rakyat dan Didasarkan pada Kebohongan Berkelanjutan

Blokade Bantuan ke Gaza: Protes, Krisis Kelaparan, dan Konsekuensi Global

Netanyahu Tegaskan Israel Bukan “Negara Bawahan” AS di Tengah Ketegangan dengan Biden

Thomas Piketty: Barat Harus Memberikan Sanksi kepada Israel Jika Benar-Benar Mendukung Solusi Dua Negara

Mayor Angkatan Darat AS Mengundurkan Diri untuk Memprotes Dukungan Amerika terhadap Israel di Gaza

Enam Sekutu Amerika Serikat  Dukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Paul Newman tentang Kebenaran dan Politik Luar Negeri Amerika: “Menciptakan Musuh untuk Membenarkan Perang”

Jeremy Corbyn di Rafah: ” Kisah Horor dan Harapan di Gaza: Panggilan untuk Keadilan dan Perdamaian”

Antony Blinken Mengecam Klaim Israel: Keadilan dan Kemanusiaan dalam Konflik Gaza

Trinity College Cambridge Memutuskan Divestasi dari Perusahaan Senjata Setelah Terungkapnya Investasi Kontroversial

Mayoritas Warga Kanada Mendukung Protes di Kampus Universitas Menurut Jajak Pendapat Terbaru

Raja Denmark Mengibarkan Bendera Palestina: Solidaritas Global Menguat Setelah Badai Al-Aqsa

Gary Lineker: Tidak Bisa Diam Mengenai Konflik Gaza dan Kritik Terhadap Tindakan Israel

Kekuatan Opini Publik: Kim Kardashian dan Dampak #Blockout2024 Pro-Palestina

Munafik atau Ketidakadilan? Politisi Belgia Kritik Keputusan Kontes Lagu Eurovision terkait Israel dan Palestina

Perspektif Kritis Randa Jarrar: Hillary Clinton dalam Kacamata Seorang Profesor Studi Timur Tengah

Peringatan Raja Spanyol Felipe VI: Eskalasi Kekerasan di Gaza dan Panggilan untuk Aksi Global

Jejak Sejarah Esau: Perjalanan di Pegunungan Bani Yas’in dari Bani Jawa dalam Kitab Tarikh Ibnu Khaldun

Perayaan Cinta dan Solidaritas: Pengantin di Montreal Mengekspresikan Dukungan untuk Palestina

Tabassum Menerima Tepuk Tangan Meriah atas Pidato Perpisahan di USC: Perlawanannya Terhadap Genosida Disambut Hangat

Bisan Owda dan AJ+ Raih Penghargaan Peabody atas Liputan Gaza

Grace Blakeley Mendorong Sanksi terhadap Israel dalam Debat BBC Question Time

Insiden Pelecehan Verbal di Arizona State University: Staf Pro-Israel Diberhentikan

Seruan Menteri Luar Negeri Afrika Selatan untuk Penangkapan ICC terhadap PM Israel Netanyahu: Kontroversi dan Implikasi Internasional

Respon Defiant Israel Menyusul Peringatan Biden tentang Serangan Rafah

Greta Thunberg Aktivis Iklim Bergabung dalam Protes Ribuan Massa di Eurovision 2024 Malmo: Penolakan Partisipasi Israel dalam Kontes Lagu

Dinamika Hubungan India-Israel di Bawah Pemerintahan Narendra Modi

Kontroversi Penyensoran di YouTube: Tuduhan Terhadap Penyensoran Lagu Pro-Palestina Macklemore, ‘Hind’s Hall’

Kontroversi dan Pertanyaan Etis: Investigasi Independen Terhadap Publikasi Artikel dalam New York Times

Himne Macklemore untuk Perdamaian dan Keadilan: “Solidaritas Diam”

Persemakmuran Bahama Mengakui Palestina Sebagai Negara, Mengukuhkan Komitmen pada Hak Asasi Manusia dan Penentuan Nasib Sendiri

Persemakmuran Bahama Mengakui Palestina Sebagai Negara, Mengukuhkan Komitmen pada Hak Asasi Manusia dan Penentuan Nasib Sendiri

Sekretaris Jenderal PBB Memperingatkan Terhadap Invasi Israel di Rafah dan Potensi Bencana Kemanusiaan

Permintaan Pengacara Belanda kepada ICC untuk Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Pejabat Israel

Tujuan  Israel Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas dan Melancarkan Operasi di Rafah

Mahasiswa Inggris Protes untuk Palestina: Aksi Pendudukan di Lima Universitas Terkemuka

Solidaritas Pelajar di MIT: Dukungan untuk Gaza dan Perlawanan Terhadap Perintah Polisi

Muslim Muhammadiyah Salurkan Donasi Rp 15 Miliar untuk Palestina: Upaya Mendukung Dalam Krisis dan Pemberdayaan Ekonomi

Proposal Gencatan Senjata Hamas Diterima Meski Israel Menolak, Pasukan Israel Lanjutkan Operasi Militer di Rafah

Senator Partai Republik Ancam ICC: ‘Targetkan Israel dan Kami Akan Menargetkan Anda’

Pembelotan Massal dan Ketegangan Internal: Pasukan Israel Menolak Perintah di Gaza

Israel Menutup Kantor Al Jazeera

UC Riverside dan Kelompok Pro-Palestina Mencapai Kesepakatan Damai: Akhir Perkemahan dengan Dialog Konstruktif

Ketegangan Meningkat dalam Perang Israel di Gaza: Tuduhan Netanyahu ‘Menyabotase’ Perundingan Gencatan Senjata

Ketegangan di Upacara Pembukaan Universitas Michigan: Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Dikeluarkan

Ketegangan Internal dan Eksternal: Keputusan Kontroversial Menutup Saluran Al Jazeera di Israel

Situasi Tegang: Demonstrasi di Institut Seni Chicago Berakhir dengan Puluhan Orang Ditangkap

Platform Pittsburgh: Peran Pentingnya dalam Gerakan Reformasi Amerika dalam Yudaisme

Dukungan Jeremy Corbyn terhadap Afrika Selatan dalam Kasus Genosida terhadap Israel: Pandangan dan Tanggapan Internasional

Deklarasi Balfour dan Peran Walter Rothschild: Sebuah Tinjauan

Pelukan Islam Shaun King dan Dukungannya terhadap Palestina: Kisah Perubahan dan Aktivisme

Trinidad dan Tobago Resmi Mengakui Negara Palestina: Tinjauan Keputusan dan Implikasinya

Kandidat Presiden dari Partai Hijau Ditangkap dalam Rapat Pro-Palestina: Kisah Kekerasan dan Solidaritas

Kolombia Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel karena Dugaan Genosida di Gaza

Senator Bernie Sanders dan Anggota Partai Demokrat Mendorong Presiden Biden untuk Menghentikan Pengiriman Senjata ke Israel selama Konflik Gaza

Kontroversi Video Rashida Tlaib: Pertahanan Pro-Palestina di Tengah Keretakan Demokrat Michigan

Kontroversi Terkait Protes Mahasiswa di AS: Antara Anti-Semitisme dan Anti-Perang

Konfrontasi di Kampus: Mahasiswa Universitas Columbia Berjuang Demi Solidaritas dengan Palestina

Robert Reich Membela Mahasiswa yang Memprotes Perang Israel di Gaza di Kampus-kampus Amerika

Perjuangan Mahasiswa Amerika: Solidaritas dengan Palestina Melawan Represi dan Kekerasan

Protes Mahasiswa Pro-Palestina di Washington Tetap Berlanjut Meski Ditekan Pemerintah

Perdana Menteri Israel Kritik Protes Pro-Palestina di Kampus Amerika: Sebuah Sorotan Terhadap Kenaikan Antisemitisme

Pengaruh Skema Asli: Teori Kontroversial Profesor Santos tentang Lokasi Sebenarnya Yerusalem dalam ‘Atlantis: The Lost Continent Finally Found’

Keyakinan Nahamanides dalam Realitas Surga dan Lokasi Taman Eden Dekat Garis Katulistiwa

Konsep Bumi sebagai Pusat Alam Semesta dalam Divine Comedy Dante

Thomas Aquinas: Pemikiran tentang Surga, Khatulistiwa, dan Taman Eden dalam Summa Theologica

Mengungkap Misteri Taman Eden: Perjalanan dan Komentar Obadiah dari Bertinoro tentang Misnah dalam Perjalanannya ke Yerusalem

Tantangan Geografis dalam Interpretasi Klasik Kisah Eden: Targum Yerushalmi, Terjemahan Arab, dan Perspektif Nahmadines

Hubungan antara Midrash HaGadol dan Lokasi Eden serta Catatan Buku “Atlantis: The Lost Continent Finally Found” karya Prof. Arysio Santos

Neturei Karta: Sekte Yahudi Anti-Zionis yang Menolak Negara Israel Berdasarkan Keyakinan Eskatologis

Neturei Karta: Sekte Yahudi Anti-Zionis yang Menolak Negara Israel

“Menyuarakan Kebenaran: Dialog Imaginer Rabbi Neturei Karta dengan Jurnalis Kowantaranews.com tentang Konflik Israel-Palestina”

Neturei KARTA” bukanlah nama kota-kota di Indonesia seperti JaKARTA, JogjaKARTA, SuraKARTA, PurwoKERTO, PurwaKARTA, MojoKERTO, KERTOsono, KERTAbesuki” dan lainnya tapi Sebuah Komunitas Yahudi Ortodoks yang Menentang Zionisme Israel

Bulan Ramadhan Tahun ini dan Seterusnya Azan Dikumandangkan 5 Kali Sehari di Salah Satu Kota Terbesar di Amerika Serikat, Kota Minneapolis Negara Bagian Minnesota

Orang Uighur Dipaksa Makan Daging Babi karena China Memperluas Peternakan Babi Xinjiang

Keren !, Presiden Pertama Indonesia, Soekarno Bela Mati-matian Palestina

Ternyata ICJP Menyerukan Pemerintah Inggris untuk Merujuk Israel dan Perdana Menteri Netanyahu ke Pengadilan Kriminal Internasional untuk Kejahatan Perang di Palestina, Sebelum Jadwal Kunjungan Netanyahu 

Siapakah Alvin Bragg?  Jaksa Distrik Manhattan Setingkat Kejaksaan Negeri yang  Menuntut Donald Trump Presiden Amerika Serikat ke-45

Kata Rabbi Aaron Teitelbaum Shlita : “Negara Zionis adalah Penyembahan Berhala di Zaman Kita”

TERNYATA ADA RABI YAHUDI BERSUMPAH UNTUK  “TERUS BERJUANG DALAM PERANG TUHAN MELAWAN ZIONISME”

Gila !, Banyak Wanita Uyghur Dipaksa Kawin Untuk Menghilangkan  Warisan Budaya Tradisi Uyghur

Selain Beberapa Organisasi Islam, Warga Amerika Serikat Juga  Meminta Pemerintah Indonesia Menolak Timnas Israel U-20

Keren !, Ukraina Salah Satu Negara Pertama Akui Palestina di PBB

Karena Dekatnya Turki dengan Malaysia : Anwar  Terbang  Menemui  Erdogan

Media Asing : Barat Tidak Berdaya di Myanmar

Enam Hari setelah Bencana Gempa Bumi Turki, Para Kontraktor  Bangunan Ditangkapi

Bayi Lahir di Reruntuhan Gempa Suriah Dinamai Aya

Keren !, Presiden Aljazair Dukung Penuh Keanggotaan Palestina di PBB

Gawat !  Paman Sam AS Sebut Bakal Perang dengan China

Kemarahan Turki Setelah Pembakaran Quran, Protes Kurdi di Swedia

Kontra Intelijen FBI Menggerebek Kantor Polisi China di New York: Laporan

Nitizen Nyiyirin Presiden Emmanuel Macron”Tidak Minta Maaf” Atas Penjajahan Prancis di Aljazair

Tegas !  Demi Kemanusiaan Datuk Sri Anwar Ibrahim PM. Malaysia Bela Palestina

Rame Dibahas di Medsos “Pegunungan Makkah Telah Ditutupi dengan Tanaman Hijau Setelah Hujan Baru-baru ini”

China  Sebagai Pembunuh Terbanyak  Dalam Sejarah Modern,  Karena Ketidakmampuan dan Kebodohan Pemerintah Komunis Cina,  Tulis Media Luar

Ternyata Tidak Jauh Dari Jakarta, Harga Nasi Padang Per Porsinya Rp 120 Ribu

Ternyata Banyak Nama Kota Peninggalan Peradaban Islam di Amerika Serikat

Ternyata  Angelina Jolie  Tidak Masuk Dalam Daftar 5 Wanita Tercantik di Dunia

Peristiwa Dunia Yang Terjadi Tahun 2022

Wang Yi Menteri Luar Negeri China Diberhentikan

Pele Sang Legenda Sepak Bola Jum’at Dini Hari Meninggal Dalam Usia 82 Tahun

Islamofobia! Tiga Kepala Babi Diletakan Untuk Memprotes Pembangunan Masjid

Tragis ! Korban Bertambah 18 Orang Tewas Akibat Ledakan Truk Gas di Afrika Selatan

Lebih dari 40 Ribu Kematian Di Cina Karena Covid Di Akhir Tahun

Lagi-lagi Zionis Israil Menembak Mati Warga Palestina, Korbannya Pemain Sepak Bola Muda

Dr. Nisia Trindade Lima Menteri Kesehatan Brasil Pertama dari Kaum Hawa

Ternyata Komunitas Muslim dan Masjid Terbesar di Benua Amerika Selatan Ada Di Negara  Juara Piala Dunia Qatar FIFA 2022 Argentina !

Maher Zain Hadir Di Piala Dunia 2022 Dengan Merilis Lagu Bersiaplah (Tahayya)

Mahasiswa Cambridge memecahkan masalah tata bahasa Sansekerta yang membingungkan para sarjana selama berabad-abad

Kembali Pecah Rekor, Kasus Covid-19 di China Tembus 39 Ribu Kasus Sehari

By Admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *