• Sen. Apr 28th, 2025

KowantaraNews

RINGKAS DAN TAJAM

Blokade Bantuan ke Gaza: Protes, Krisis Kelaparan, dan Konsekuensi Global

ByAdmin

Mei 16, 2024
Sharing is caring

Jakarta, Kowantaranews.com    -Krisis kemanusiaan di Gaza telah mencapai titik yang sangat mengkhawatirkan, dengan blokade bantuan yang semakin memperburuk situasi. Para pengunjuk rasa di wilayah tersebut telah memprotes pengiriman truk bantuan dengan melakukan aksi duduk dan menyebarkan batu di jalan untuk mencegah kendaraan melintas, yang menyebabkan kemacetan lalu lintas yang parah. Mereka mengklaim bahwa bantuan tersebut mendukung Hamas dan menuntut penghentian jalur bantuan sampai semua sandera Israel dibebaskan.

Protes dan Aksi Blokade

Protes ini mencerminkan ketegangan yang mendalam di wilayah tersebut, di mana bantuan kemanusiaan menjadi isu yang sangat politis. Para pengunjuk rasa percaya bahwa bantuan yang dikirim ke Gaza dapat dimanfaatkan oleh Hamas, kelompok yang mereka anggap sebagai teroris. Dengan melakukan blokade, mereka berharap bisa menekan Hamas untuk membebaskan sandera Israel yang mereka tahan.

Namun, tindakan ini juga memiliki konsekuensi besar bagi penduduk Gaza yang sudah lama menderita. Blokade menyebabkan keterlambatan distribusi makanan, obat-obatan, dan barang-barang penting lainnya. Kemacetan lalu lintas akibat blokade juga menghambat mobilitas kendaraan darurat yang membawa bantuan medis.

Krisis Kelaparan yang Mengancam

Pengepungan Israel di Gaza telah menciptakan situasi yang oleh para pejabat bantuan kemanusiaan disebut sebagai “kelaparan buatan manusia.” Wilayah tersebut menghadapi ancaman kematian massal akibat kelaparan, dengan anak-anak yang sudah mulai sekarat karena kekurangan gizi. PBB dan organisasi kemanusiaan lainnya telah berulang kali memperingatkan bahwa jika blokade terus berlanjut, Gaza bisa menghadapi krisis kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Kelaparan di Gaza bukan hanya masalah kekurangan makanan. Ini adalah akibat dari kombinasi faktor yang kompleks termasuk pengepungan militer, pembatasan akses barang, dan infrastruktur yang hancur. Krisis ini telah mengakibatkan lonjakan penyakit yang terkait dengan malnutrisi, seperti diare dan infeksi pernapasan, yang sangat mempengaruhi anak-anak dan orang tua.

Baca juga : Netanyahu Tegaskan Israel Bukan “Negara Bawahan” AS di Tengah Ketegangan dengan Biden

Baca juga : Thomas Piketty: Barat Harus Memberikan Sanksi kepada Israel Jika Benar-Benar Mendukung Solusi Dua Negara

Baca juga : Mayor Angkatan Darat AS Mengundurkan Diri untuk Memprotes Dukungan Amerika terhadap Israel di Gaza

Tanggapan Internasional

Pada bulan Maret, pengadilan internasional memerintahkan Israel untuk mengizinkan akses bantuan pangan tanpa hambatan ke Gaza. Keputusan ini datang setelah laporan yang mengkhawatirkan tentang kondisi di Gaza, di mana sebagian penduduknya sudah menghadapi kelaparan. Namun, implementasi keputusan ini menghadapi banyak tantangan, terutama karena situasi keamanan yang tidak stabil dan penolakan dari pihak-pihak yang terlibat dalam konflik.

PBB dan organisasi kemanusiaan internasional terus berupaya untuk menyalurkan bantuan ke Gaza, meskipun menghadapi berbagai hambatan. Mereka telah mendesak semua pihak untuk menghormati hukum internasional dan memastikan bahwa bantuan kemanusiaan dapat mencapai mereka yang membutuhkan tanpa halangan.

Tantangan Bantuan Kemanusiaan

Upaya bantuan semakin rumit dengan penutupan sementara markas saluran utama bantuan kemanusiaan bagi warga Palestina setelah berminggu-minggu terjadi protes yang disertai kekerasan dan serangan pembakaran oleh kelompok sayap kanan Israel. Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) mengumumkan penutupan markas besarnya di Yerusalem Timur pada hari Kamis setelah serangan baru oleh ekstremis Israel.

Philippe Lazzarini, kepala UNRWA, menyebut serangan tersebut sebagai tindakan ekstremis yang semakin mempersulit operasi bantuan di lapangan. Penutupan ini tidak hanya menghambat distribusi bantuan tetapi juga mempengaruhi upaya koordinasi antara berbagai lembaga yang bekerja untuk menanggulangi krisis kemanusiaan di Gaza.

Dampak pada Warga Gaza

Penutupan markas besar UNRWA dan gangguan pada operasi bantuan memiliki dampak langsung pada warga Gaza. Banyak keluarga yang bergantung pada bantuan pangan dan medis dari UNRWA kini menghadapi ketidakpastian. Sekolah-sekolah dan fasilitas kesehatan yang dikelola oleh UNRWA juga mengalami gangguan, yang berdampak pada pendidikan dan kesehatan anak-anak di Gaza.

Krisis ini juga mempengaruhi psikologis warga Gaza yang sudah lama hidup dalam ketidakpastian dan ketakutan. Banyak dari mereka yang merasa diabaikan oleh komunitas internasional dan putus asa melihat situasi yang semakin memburuk. Mereka menghadapi masa depan yang suram tanpa ada tanda-tanda perbaikan.

Konsekuensi Global

Krisis di Gaza bukan hanya masalah lokal; ini memiliki implikasi yang lebih luas yang dapat mempengaruhi stabilitas regional dan global. Ketidakstabilan di Gaza dapat memicu gelombang migrasi, dengan banyak warga yang mencari suaka di negara-negara tetangga atau bahkan lebih jauh. Ini bisa menambah tekanan pada sistem imigrasi dan menciptakan ketegangan di negara-negara penerima.

Selain itu, krisis ini juga bisa memicu ketegangan politik dan diplomatik. Negara-negara di Timur Tengah dan komunitas internasional perlu bekerja sama untuk menemukan solusi jangka panjang yang dapat mengakhiri pengepungan dan memastikan distribusi bantuan kemanusiaan tanpa halangan. Tanpa langkah-langkah ini, krisis kemanusiaan di Gaza bisa berdampak pada stabilitas global.

Langkah-Langkah Menuju Solusi

Untuk mengatasi krisis ini, diperlukan pendekatan yang komprehensif dan kooperatif. Beberapa langkah yang dapat diambil meliputi:

  1. Menghormati Hukum Internasional: Semua pihak yang terlibat dalam konflik harus mematuhi hukum internasional dan memastikan bahwa bantuan kemanusiaan dapat mencapai mereka yang membutuhkan tanpa halangan.
  2. Dialog dan Negosiasi: Komunitas internasional harus mendorong dialog antara Israel dan Palestina untuk menemukan solusi damai yang dapat mengakhiri pengepungan dan membuka akses bantuan.
  3. Peningkatan Bantuan Internasional: Negara-negara donor dan organisasi internasional perlu meningkatkan bantuan mereka untuk mendukung operasi kemanusiaan di Gaza, termasuk penyediaan dana tambahan dan sumber daya.
  4. Pemberdayaan Lokal: Masyarakat lokal di Gaza perlu diberdayakan melalui program-program pembangunan yang dapat meningkatkan ketahanan mereka terhadap krisis.
  5. Pemantauan dan Evaluasi: Proses distribusi bantuan perlu dipantau secara ketat untuk memastikan bahwa bantuan sampai ke tangan yang benar dan digunakan secara efektif.

Blokade bantuan ke Gaza dan protes yang menyertainya menggambarkan kompleksitas konflik yang terus berlanjut di wilayah tersebut. Krisis kemanusiaan yang dihasilkan dari pengepungan ini memerlukan perhatian dan tindakan segera dari komunitas internasional. Dengan mengambil langkah-langkah yang tepat dan bekerja sama, ada harapan untuk mengurangi penderitaan warga Gaza dan memajukan perdamaian serta stabilitas di kawasan tersebut.

Penting bagi semua pihak yang terlibat untuk mengutamakan kemanusiaan dan bekerja menuju solusi yang dapat membawa manfaat jangka panjang bagi semua. Dengan dukungan dan kerja sama global, krisis ini dapat diatasi, membawa harapan baru bagi masa depan Gaza dan seluruh wilayah sekitarnya. *Roni

Sumber theguardian.com

Foto  Antara

  • Berita Terkait :

Netanyahu Tegaskan Israel Bukan “Negara Bawahan” AS di Tengah Ketegangan dengan Biden

Thomas Piketty: Barat Harus Memberikan Sanksi kepada Israel Jika Benar-Benar Mendukung Solusi Dua Negara

Mayor Angkatan Darat AS Mengundurkan Diri untuk Memprotes Dukungan Amerika terhadap Israel di Gaza

Enam Sekutu Amerika Serikat  Dukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Paul Newman tentang Kebenaran dan Politik Luar Negeri Amerika: “Menciptakan Musuh untuk Membenarkan Perang”

Jeremy Corbyn di Rafah: ” Kisah Horor dan Harapan di Gaza: Panggilan untuk Keadilan dan Perdamaian”

Antony Blinken Mengecam Klaim Israel: Keadilan dan Kemanusiaan dalam Konflik Gaza

Trinity College Cambridge Memutuskan Divestasi dari Perusahaan Senjata Setelah Terungkapnya Investasi Kontroversial

Mayoritas Warga Kanada Mendukung Protes di Kampus Universitas Menurut Jajak Pendapat Terbaru

Raja Denmark Mengibarkan Bendera Palestina: Solidaritas Global Menguat Setelah Badai Al-Aqsa

Gary Lineker: Tidak Bisa Diam Mengenai Konflik Gaza dan Kritik Terhadap Tindakan Israel

Kekuatan Opini Publik: Kim Kardashian dan Dampak #Blockout2024 Pro-Palestina

Munafik atau Ketidakadilan? Politisi Belgia Kritik Keputusan Kontes Lagu Eurovision terkait Israel dan Palestina

Perspektif Kritis Randa Jarrar: Hillary Clinton dalam Kacamata Seorang Profesor Studi Timur Tengah

Peringatan Raja Spanyol Felipe VI: Eskalasi Kekerasan di Gaza dan Panggilan untuk Aksi Global

Jejak Sejarah Esau: Perjalanan di Pegunungan Bani Yas’in dari Bani Jawa dalam Kitab Tarikh Ibnu Khaldun

Perayaan Cinta dan Solidaritas: Pengantin di Montreal Mengekspresikan Dukungan untuk Palestina

Tabassum Menerima Tepuk Tangan Meriah atas Pidato Perpisahan di USC: Perlawanannya Terhadap Genosida Disambut Hangat

Bisan Owda dan AJ+ Raih Penghargaan Peabody atas Liputan Gaza

Grace Blakeley Mendorong Sanksi terhadap Israel dalam Debat BBC Question Time

Insiden Pelecehan Verbal di Arizona State University: Staf Pro-Israel Diberhentikan

Seruan Menteri Luar Negeri Afrika Selatan untuk Penangkapan ICC terhadap PM Israel Netanyahu: Kontroversi dan Implikasi Internasional

Respon Defiant Israel Menyusul Peringatan Biden tentang Serangan Rafah

Greta Thunberg Aktivis Iklim Bergabung dalam Protes Ribuan Massa di Eurovision 2024 Malmo: Penolakan Partisipasi Israel dalam Kontes Lagu

Dinamika Hubungan India-Israel di Bawah Pemerintahan Narendra Modi

Kontroversi Penyensoran di YouTube: Tuduhan Terhadap Penyensoran Lagu Pro-Palestina Macklemore, ‘Hind’s Hall’

Kontroversi dan Pertanyaan Etis: Investigasi Independen Terhadap Publikasi Artikel dalam New York Times

Himne Macklemore untuk Perdamaian dan Keadilan: “Solidaritas Diam”

Persemakmuran Bahama Mengakui Palestina Sebagai Negara, Mengukuhkan Komitmen pada Hak Asasi Manusia dan Penentuan Nasib Sendiri

Persemakmuran Bahama Mengakui Palestina Sebagai Negara, Mengukuhkan Komitmen pada Hak Asasi Manusia dan Penentuan Nasib Sendiri

Sekretaris Jenderal PBB Memperingatkan Terhadap Invasi Israel di Rafah dan Potensi Bencana Kemanusiaan

Permintaan Pengacara Belanda kepada ICC untuk Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Pejabat Israel

Tujuan  Israel Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas dan Melancarkan Operasi di Rafah

Mahasiswa Inggris Protes untuk Palestina: Aksi Pendudukan di Lima Universitas Terkemuka

Solidaritas Pelajar di MIT: Dukungan untuk Gaza dan Perlawanan Terhadap Perintah Polisi

Muslim Muhammadiyah Salurkan Donasi Rp 15 Miliar untuk Palestina: Upaya Mendukung Dalam Krisis dan Pemberdayaan Ekonomi

Proposal Gencatan Senjata Hamas Diterima Meski Israel Menolak, Pasukan Israel Lanjutkan Operasi Militer di Rafah

Senator Partai Republik Ancam ICC: ‘Targetkan Israel dan Kami Akan Menargetkan Anda’

Pembelotan Massal dan Ketegangan Internal: Pasukan Israel Menolak Perintah di Gaza

Israel Menutup Kantor Al Jazeera

UC Riverside dan Kelompok Pro-Palestina Mencapai Kesepakatan Damai: Akhir Perkemahan dengan Dialog Konstruktif

Ketegangan Meningkat dalam Perang Israel di Gaza: Tuduhan Netanyahu ‘Menyabotase’ Perundingan Gencatan Senjata

Ketegangan di Upacara Pembukaan Universitas Michigan: Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Dikeluarkan

Ketegangan Internal dan Eksternal: Keputusan Kontroversial Menutup Saluran Al Jazeera di Israel

Situasi Tegang: Demonstrasi di Institut Seni Chicago Berakhir dengan Puluhan Orang Ditangkap

Platform Pittsburgh: Peran Pentingnya dalam Gerakan Reformasi Amerika dalam Yudaisme

Dukungan Jeremy Corbyn terhadap Afrika Selatan dalam Kasus Genosida terhadap Israel: Pandangan dan Tanggapan Internasional

Deklarasi Balfour dan Peran Walter Rothschild: Sebuah Tinjauan

Pelukan Islam Shaun King dan Dukungannya terhadap Palestina: Kisah Perubahan dan Aktivisme

Trinidad dan Tobago Resmi Mengakui Negara Palestina: Tinjauan Keputusan dan Implikasinya

Kandidat Presiden dari Partai Hijau Ditangkap dalam Rapat Pro-Palestina: Kisah Kekerasan dan Solidaritas

Kolombia Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel karena Dugaan Genosida di Gaza

Senator Bernie Sanders dan Anggota Partai Demokrat Mendorong Presiden Biden untuk Menghentikan Pengiriman Senjata ke Israel selama Konflik Gaza

Kontroversi Video Rashida Tlaib: Pertahanan Pro-Palestina di Tengah Keretakan Demokrat Michigan

Kontroversi Terkait Protes Mahasiswa di AS: Antara Anti-Semitisme dan Anti-Perang

Konfrontasi di Kampus: Mahasiswa Universitas Columbia Berjuang Demi Solidaritas dengan Palestina

Robert Reich Membela Mahasiswa yang Memprotes Perang Israel di Gaza di Kampus-kampus Amerika

Perjuangan Mahasiswa Amerika: Solidaritas dengan Palestina Melawan Represi dan Kekerasan

Protes Mahasiswa Pro-Palestina di Washington Tetap Berlanjut Meski Ditekan Pemerintah

Perdana Menteri Israel Kritik Protes Pro-Palestina di Kampus Amerika: Sebuah Sorotan Terhadap Kenaikan Antisemitisme

Pengaruh Skema Asli: Teori Kontroversial Profesor Santos tentang Lokasi Sebenarnya Yerusalem dalam ‘Atlantis: The Lost Continent Finally Found’

Keyakinan Nahamanides dalam Realitas Surga dan Lokasi Taman Eden Dekat Garis Katulistiwa

Konsep Bumi sebagai Pusat Alam Semesta dalam Divine Comedy Dante

Thomas Aquinas: Pemikiran tentang Surga, Khatulistiwa, dan Taman Eden dalam Summa Theologica

Mengungkap Misteri Taman Eden: Perjalanan dan Komentar Obadiah dari Bertinoro tentang Misnah dalam Perjalanannya ke Yerusalem

Tantangan Geografis dalam Interpretasi Klasik Kisah Eden: Targum Yerushalmi, Terjemahan Arab, dan Perspektif Nahmadines

Hubungan antara Midrash HaGadol dan Lokasi Eden serta Catatan Buku “Atlantis: The Lost Continent Finally Found” karya Prof. Arysio Santos

Neturei Karta: Sekte Yahudi Anti-Zionis yang Menolak Negara Israel Berdasarkan Keyakinan Eskatologis

Neturei Karta: Sekte Yahudi Anti-Zionis yang Menolak Negara Israel

“Menyuarakan Kebenaran: Dialog Imaginer Rabbi Neturei Karta dengan Jurnalis Kowantaranews.com tentang Konflik Israel-Palestina”

Neturei KARTA” bukanlah nama kota-kota di Indonesia seperti JaKARTA, JogjaKARTA, SuraKARTA, PurwoKERTO, PurwaKARTA, MojoKERTO, KERTOsono, KERTAbesuki” dan lainnya tapi Sebuah Komunitas Yahudi Ortodoks yang Menentang Zionisme Israel

Bulan Ramadhan Tahun ini dan Seterusnya Azan Dikumandangkan 5 Kali Sehari di Salah Satu Kota Terbesar di Amerika Serikat, Kota Minneapolis Negara Bagian Minnesota

Orang Uighur Dipaksa Makan Daging Babi karena China Memperluas Peternakan Babi Xinjiang

Keren !, Presiden Pertama Indonesia, Soekarno Bela Mati-matian Palestina

Ternyata ICJP Menyerukan Pemerintah Inggris untuk Merujuk Israel dan Perdana Menteri Netanyahu ke Pengadilan Kriminal Internasional untuk Kejahatan Perang di Palestina, Sebelum Jadwal Kunjungan Netanyahu 

Siapakah Alvin Bragg?  Jaksa Distrik Manhattan Setingkat Kejaksaan Negeri yang  Menuntut Donald Trump Presiden Amerika Serikat ke-45

Kata Rabbi Aaron Teitelbaum Shlita : “Negara Zionis adalah Penyembahan Berhala di Zaman Kita”

TERNYATA ADA RABI YAHUDI BERSUMPAH UNTUK  “TERUS BERJUANG DALAM PERANG TUHAN MELAWAN ZIONISME”

Gila !, Banyak Wanita Uyghur Dipaksa Kawin Untuk Menghilangkan  Warisan Budaya Tradisi Uyghur

Selain Beberapa Organisasi Islam, Warga Amerika Serikat Juga  Meminta Pemerintah Indonesia Menolak Timnas Israel U-20

Keren !, Ukraina Salah Satu Negara Pertama Akui Palestina di PBB

Karena Dekatnya Turki dengan Malaysia : Anwar  Terbang  Menemui  Erdogan

Media Asing : Barat Tidak Berdaya di Myanmar

Enam Hari setelah Bencana Gempa Bumi Turki, Para Kontraktor  Bangunan Ditangkapi

Bayi Lahir di Reruntuhan Gempa Suriah Dinamai Aya

Keren !, Presiden Aljazair Dukung Penuh Keanggotaan Palestina di PBB

Gawat !  Paman Sam AS Sebut Bakal Perang dengan China

Kemarahan Turki Setelah Pembakaran Quran, Protes Kurdi di Swedia

Kontra Intelijen FBI Menggerebek Kantor Polisi China di New York: Laporan

Nitizen Nyiyirin Presiden Emmanuel Macron”Tidak Minta Maaf” Atas Penjajahan Prancis di Aljazair

Tegas !  Demi Kemanusiaan Datuk Sri Anwar Ibrahim PM. Malaysia Bela Palestina

Rame Dibahas di Medsos “Pegunungan Makkah Telah Ditutupi dengan Tanaman Hijau Setelah Hujan Baru-baru ini”

China  Sebagai Pembunuh Terbanyak  Dalam Sejarah Modern,  Karena Ketidakmampuan dan Kebodohan Pemerintah Komunis Cina,  Tulis Media Luar

Ternyata Tidak Jauh Dari Jakarta, Harga Nasi Padang Per Porsinya Rp 120 Ribu

Ternyata Banyak Nama Kota Peninggalan Peradaban Islam di Amerika Serikat

Ternyata  Angelina Jolie  Tidak Masuk Dalam Daftar 5 Wanita Tercantik di Dunia

Peristiwa Dunia Yang Terjadi Tahun 2022

Wang Yi Menteri Luar Negeri China Diberhentikan

Pele Sang Legenda Sepak Bola Jum’at Dini Hari Meninggal Dalam Usia 82 Tahun

Islamofobia! Tiga Kepala Babi Diletakan Untuk Memprotes Pembangunan Masjid

Tragis ! Korban Bertambah 18 Orang Tewas Akibat Ledakan Truk Gas di Afrika Selatan

Lebih dari 40 Ribu Kematian Di Cina Karena Covid Di Akhir Tahun

Lagi-lagi Zionis Israil Menembak Mati Warga Palestina, Korbannya Pemain Sepak Bola Muda

Dr. Nisia Trindade Lima Menteri Kesehatan Brasil Pertama dari Kaum Hawa

Ternyata Komunitas Muslim dan Masjid Terbesar di Benua Amerika Selatan Ada Di Negara  Juara Piala Dunia Qatar FIFA 2022 Argentina !

Maher Zain Hadir Di Piala Dunia 2022 Dengan Merilis Lagu Bersiaplah (Tahayya)

Mahasiswa Cambridge memecahkan masalah tata bahasa Sansekerta yang membingungkan para sarjana selama berabad-abad

Kembali Pecah Rekor, Kasus Covid-19 di China Tembus 39 Ribu Kasus Sehari

By Admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *