Jakarta, Kowantaranews.com -JPMorgan Chase, salah satu bank terbesar di Amerika Serikat, baru-baru ini menarik sekitar 70 persen investasinya dari Elbit Systems, perusahaan senjata Israel yang telah lama menjadi target boikot dan protes. Langkah ini muncul di tengah peningkatan tekanan dari berbagai gerakan aktivis yang menentang keterlibatan perusahaan dalam konflik Israel-Palestina, terutama di Inggris.
Latar Belakang dan Kampanye Boikot
Elbit Systems adalah perusahaan pertahanan dan senjata Israel yang dikenal memproduksi berbagai sistem militer, termasuk drone tempur Hermes 450 dan 900. Drone ini digunakan secara luas oleh militer Israel dalam operasi di Jalur Gaza, baik untuk pengawasan, spionase, maupun pengeboman. Perusahaan ini mengklaim bahwa produknya “teruji dan berhasil di lapangan,” sebuah frasa yang sering dikritik oleh para aktivis sebagai bukti keterlibatan langsung dalam konflik yang merugikan warga sipil Palestina.
Salah satu gerakan yang paling vokal menentang Elbit Systems adalah “Aksi Palestina,” yang didirikan pada Juli 2020 oleh Hoda Amouri dan suaminya, Richard Bernard. Gerakan ini memfokuskan upayanya untuk mengusir Elbit Systems dari Inggris melalui kampanye “ShutElbitDown.” Kampanye ini melibatkan berbagai aksi langsung, termasuk penyerbuan pabrik-pabrik Elbit, mengganggu operasionalnya, dan menodai fasad pabrik dengan cat merah. Warna merah digunakan sebagai simbol untuk menggambarkan darah dan penderitaan yang mereka klaim disebabkan oleh produk-produk Elbit.
Baca juga : 76 Tahun Nakba: Peringatan Sejarah dan Bencana yang Berkepanjangan di Gaza
Aksi dan Taktik “Aksi Palestina”
“Aksi Palestina” telah melancarkan serangkaian aksi protes yang signifikan dan berdampak. Mereka berhasil mengorganisir demonstrasi besar, menggalang dukungan publik, dan menarik perhatian media internasional. Pada peringatan 76 tahun Nakba Palestina, mereka melakukan penyerbuan terhadap pabrik utama produksi drone tempur milik Elbit Systems di Inggris. Aksi ini bukan hanya untuk menutup pabrik sementara, tetapi juga sebagai upaya untuk mengangkat kesadaran global tentang peran Elbit dalam konflik Israel-Palestina.
Efektivitas gerakan ini semakin terlihat dengan dimulainya serangan Israel terhadap Jalur Gaza pada Oktober 2023. Konflik ini memicu protes internasional yang lebih luas, dan “Aksi Palestina” menggunakan momentum ini untuk meningkatkan tekanan terhadap Elbit Systems. Mereka berhasil menutup beberapa pabrik setelah serangkaian aksi protes yang melibatkan ratusan aktivis. Selain penyerbuan dan gangguan operasional, aksi simbolis seperti menodai fasad pabrik dengan cat merah menjadi ciri khas protes mereka, menggambarkan apa yang mereka lihat sebagai kejahatan perang dan pembantaian terhadap warga Palestina.
Dampak Ekonomi dan Investasi
Langkah JPMorgan Chase untuk menarik investasi dari Elbit Systems merupakan respons terhadap tekanan yang terus meningkat dari gerakan boikot. Keputusan ini mencerminkan perubahan dalam dunia investasi di mana faktor etika dan tanggung jawab sosial semakin mempengaruhi keputusan keuangan. Bank besar seperti JPMorgan Chase tidak hanya mempertimbangkan keuntungan finansial tetapi juga dampak sosial dari investasi mereka.
Selain itu, keputusan ini bisa dilihat sebagai bagian dari tren yang lebih luas di mana investor institusional mulai memutuskan hubungan dengan perusahaan yang terlibat dalam konflik militer kontroversial atau yang dianggap melanggar hak asasi manusia. Ada peningkatan kesadaran tentang risiko reputasi dan potensi dampak negatif jangka panjang dari investasi di perusahaan semacam itu.
Reaksi dan Respons
Keputusan JPMorgan Chase ini disambut baik oleh banyak aktivis dan organisasi hak asasi manusia. Mereka melihat ini sebagai kemenangan besar dalam upaya panjang untuk menekan perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam konflik Israel-Palestina. “Aksi Palestina” dan kelompok-kelompok lainnya menyambut baik langkah ini, dengan harapan bahwa lebih banyak institusi keuangan akan mengikuti jejak JPMorgan Chase.
Di sisi lain, pendukung Elbit Systems dan pemerintah Israel mungkin melihat keputusan ini sebagai contoh tekanan yang tidak adil dan campur tangan dalam urusan bisnis yang sah. Mereka berargumen bahwa perusahaan seperti Elbit Systems berperan penting dalam mempertahankan keamanan nasional dan berkontribusi pada stabilitas regional.
Penarikan investasi JPMorgan Chase dari Elbit Systems menandai momen penting dalam gerakan boikot terhadap perusahaan senjata yang terlibat dalam konflik Israel-Palestina. Ini mencerminkan perubahan dalam prioritas investasi global, di mana etika dan tanggung jawab sosial menjadi faktor penting. Keputusan ini juga menunjukkan bagaimana tekanan dari gerakan akar rumput seperti “Aksi Palestina” dapat mempengaruhi keputusan besar di tingkat korporasi.
Gerakan boikot dan protes terhadap Elbit Systems kemungkinan akan terus berlanjut, dengan harapan bahwa langkah JPMorgan Chase akan menjadi preseden bagi investor lain untuk mengevaluasi ulang keterlibatan mereka dengan perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam konflik militer yang kontroversial. Pada akhirnya, ini adalah contoh bagaimana aksi kolektif dan advokasi bisa membawa perubahan nyata dalam dunia bisnis dan investasi, dengan implikasi yang jauh melampaui batas-batas nasional. *Roni
Sumber arabi21.com
- Berita Terkait :
76 Tahun Nakba: Peringatan Sejarah dan Bencana yang Berkepanjangan di Gaza
Hakim Kanada Tolak Pembubaran Demo Pro-Palestina di Universitas McGill
Blokade Bantuan ke Gaza: Protes, Krisis Kelaparan, dan Konsekuensi Global
Netanyahu Tegaskan Israel Bukan “Negara Bawahan” AS di Tengah Ketegangan dengan Biden
Mayor Angkatan Darat AS Mengundurkan Diri untuk Memprotes Dukungan Amerika terhadap Israel di Gaza
Enam Sekutu Amerika Serikat Dukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB
Jeremy Corbyn di Rafah: ” Kisah Horor dan Harapan di Gaza: Panggilan untuk Keadilan dan Perdamaian”
Antony Blinken Mengecam Klaim Israel: Keadilan dan Kemanusiaan dalam Konflik Gaza
Mayoritas Warga Kanada Mendukung Protes di Kampus Universitas Menurut Jajak Pendapat Terbaru
Raja Denmark Mengibarkan Bendera Palestina: Solidaritas Global Menguat Setelah Badai Al-Aqsa
Gary Lineker: Tidak Bisa Diam Mengenai Konflik Gaza dan Kritik Terhadap Tindakan Israel
Kekuatan Opini Publik: Kim Kardashian dan Dampak #Blockout2024 Pro-Palestina
Perspektif Kritis Randa Jarrar: Hillary Clinton dalam Kacamata Seorang Profesor Studi Timur Tengah
Peringatan Raja Spanyol Felipe VI: Eskalasi Kekerasan di Gaza dan Panggilan untuk Aksi Global
Perayaan Cinta dan Solidaritas: Pengantin di Montreal Mengekspresikan Dukungan untuk Palestina
Bisan Owda dan AJ+ Raih Penghargaan Peabody atas Liputan Gaza
Grace Blakeley Mendorong Sanksi terhadap Israel dalam Debat BBC Question Time
Insiden Pelecehan Verbal di Arizona State University: Staf Pro-Israel Diberhentikan
Respon Defiant Israel Menyusul Peringatan Biden tentang Serangan Rafah
Dinamika Hubungan India-Israel di Bawah Pemerintahan Narendra Modi
Himne Macklemore untuk Perdamaian dan Keadilan: “Solidaritas Diam”
Tujuan Israel Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas dan Melancarkan Operasi di Rafah
Mahasiswa Inggris Protes untuk Palestina: Aksi Pendudukan di Lima Universitas Terkemuka
Solidaritas Pelajar di MIT: Dukungan untuk Gaza dan Perlawanan Terhadap Perintah Polisi
Senator Partai Republik Ancam ICC: ‘Targetkan Israel dan Kami Akan Menargetkan Anda’
Pembelotan Massal dan Ketegangan Internal: Pasukan Israel Menolak Perintah di Gaza
Israel Menutup Kantor Al Jazeera
Ketegangan di Upacara Pembukaan Universitas Michigan: Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Dikeluarkan
Ketegangan Internal dan Eksternal: Keputusan Kontroversial Menutup Saluran Al Jazeera di Israel
Situasi Tegang: Demonstrasi di Institut Seni Chicago Berakhir dengan Puluhan Orang Ditangkap
Platform Pittsburgh: Peran Pentingnya dalam Gerakan Reformasi Amerika dalam Yudaisme
Deklarasi Balfour dan Peran Walter Rothschild: Sebuah Tinjauan
Pelukan Islam Shaun King dan Dukungannya terhadap Palestina: Kisah Perubahan dan Aktivisme
Trinidad dan Tobago Resmi Mengakui Negara Palestina: Tinjauan Keputusan dan Implikasinya
Kolombia Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel karena Dugaan Genosida di Gaza
Kontroversi Video Rashida Tlaib: Pertahanan Pro-Palestina di Tengah Keretakan Demokrat Michigan
Kontroversi Terkait Protes Mahasiswa di AS: Antara Anti-Semitisme dan Anti-Perang
Konfrontasi di Kampus: Mahasiswa Universitas Columbia Berjuang Demi Solidaritas dengan Palestina
Robert Reich Membela Mahasiswa yang Memprotes Perang Israel di Gaza di Kampus-kampus Amerika
Perjuangan Mahasiswa Amerika: Solidaritas dengan Palestina Melawan Represi dan Kekerasan
Protes Mahasiswa Pro-Palestina di Washington Tetap Berlanjut Meski Ditekan Pemerintah
Keyakinan Nahamanides dalam Realitas Surga dan Lokasi Taman Eden Dekat Garis Katulistiwa
Konsep Bumi sebagai Pusat Alam Semesta dalam Divine Comedy Dante
Thomas Aquinas: Pemikiran tentang Surga, Khatulistiwa, dan Taman Eden dalam Summa Theologica
Neturei Karta: Sekte Yahudi Anti-Zionis yang Menolak Negara Israel Berdasarkan Keyakinan Eskatologis
Neturei Karta: Sekte Yahudi Anti-Zionis yang Menolak Negara Israel
Orang Uighur Dipaksa Makan Daging Babi karena China Memperluas Peternakan Babi Xinjiang
Keren !, Presiden Pertama Indonesia, Soekarno Bela Mati-matian Palestina
Kata Rabbi Aaron Teitelbaum Shlita : “Negara Zionis adalah Penyembahan Berhala di Zaman Kita”
TERNYATA ADA RABI YAHUDI BERSUMPAH UNTUK “TERUS BERJUANG DALAM PERANG TUHAN MELAWAN ZIONISME”
Gila !, Banyak Wanita Uyghur Dipaksa Kawin Untuk Menghilangkan Warisan Budaya Tradisi Uyghur
Keren !, Ukraina Salah Satu Negara Pertama Akui Palestina di PBB
Karena Dekatnya Turki dengan Malaysia : Anwar Terbang Menemui Erdogan
Media Asing : Barat Tidak Berdaya di Myanmar
Enam Hari setelah Bencana Gempa Bumi Turki, Para Kontraktor Bangunan Ditangkapi
Bayi Lahir di Reruntuhan Gempa Suriah Dinamai Aya
Keren !, Presiden Aljazair Dukung Penuh Keanggotaan Palestina di PBB
Gawat ! Paman Sam AS Sebut Bakal Perang dengan China
Kemarahan Turki Setelah Pembakaran Quran, Protes Kurdi di Swedia
Kontra Intelijen FBI Menggerebek Kantor Polisi China di New York: Laporan
Nitizen Nyiyirin Presiden Emmanuel Macron”Tidak Minta Maaf” Atas Penjajahan Prancis di Aljazair
Tegas ! Demi Kemanusiaan Datuk Sri Anwar Ibrahim PM. Malaysia Bela Palestina
Ternyata Tidak Jauh Dari Jakarta, Harga Nasi Padang Per Porsinya Rp 120 Ribu
Ternyata Banyak Nama Kota Peninggalan Peradaban Islam di Amerika Serikat
Ternyata Angelina Jolie Tidak Masuk Dalam Daftar 5 Wanita Tercantik di Dunia
Peristiwa Dunia Yang Terjadi Tahun 2022
Wang Yi Menteri Luar Negeri China Diberhentikan
Pele Sang Legenda Sepak Bola Jum’at Dini Hari Meninggal Dalam Usia 82 Tahun
Islamofobia! Tiga Kepala Babi Diletakan Untuk Memprotes Pembangunan Masjid
Tragis ! Korban Bertambah 18 Orang Tewas Akibat Ledakan Truk Gas di Afrika Selatan
Lebih dari 40 Ribu Kematian Di Cina Karena Covid Di Akhir Tahun
Lagi-lagi Zionis Israil Menembak Mati Warga Palestina, Korbannya Pemain Sepak Bola Muda
Dr. Nisia Trindade Lima Menteri Kesehatan Brasil Pertama dari Kaum Hawa
Maher Zain Hadir Di Piala Dunia 2022 Dengan Merilis Lagu Bersiaplah (Tahayya)
Kembali Pecah Rekor, Kasus Covid-19 di China Tembus 39 Ribu Kasus Sehari