• Ming. Okt 6th, 2024

KowantaraNews

RINGKAS DAN TAJAM

Insiden di Mahkamah Internasional: Pengacara Israel Disebut ‘Pembohong’ oleh Pengamat Selama Sidang

ByAdmin

Mei 20, 2024
Sharing is caring

Jakarta, Kowantaranews.com -Di tengah ketegangan yang tinggi di Mahkamah Internasional (International Court of Justice, ICJ), sebuah insiden mengejutkan terjadi ketika seorang pengamat menyebut pengacara Israel sebagai ‘pembohong’. Insiden ini berlangsung saat pengacara tersebut mengajukan bukti tandingan terhadap petisi Afrika Selatan yang menuntut penerapan tindakan sementara terhadap Israel berdasarkan Konvensi Genosida. Momen tersebut menyoroti tingkat emosional dan sensitivitas yang menyertai persidangan internasional mengenai tuduhan genosida.

Latar Belakang Kasus

Petisi Afrika Selatan diajukan kepada ICJ dengan tujuan meminta penerapan tindakan sementara terhadap Israel, menuduh bahwa tindakan Israel di wilayah Palestina melanggar Konvensi Genosida. Tuduhan ini berakar pada keyakinan bahwa tindakan Israel, termasuk pemukiman ilegal, blokade, dan kekerasan terhadap warga sipil Palestina, dapat dikategorikan sebagai genosida. Konvensi Genosida, yang diadopsi oleh PBB pada tahun 1948, mengharuskan negara-negara anggotanya untuk mencegah dan menghukum tindakan genosida di manapun terjadi.

Jalannya Sidang di ICJ

Sidang di ICJ dimulai dengan pengacara Afrika Selatan yang mempresentasikan bukti dan argumen untuk mendukung tuduhan mereka. Mereka menekankan pentingnya tindakan sementara untuk mencegah kerugian lebih lanjut kepada warga Palestina. Kemudian, giliran pengacara Israel untuk mengajukan bukti tandingan yang bertujuan untuk menyangkal tuduhan tersebut. Pengacara Israel berargumen bahwa tindakan negara mereka adalah bentuk pertahanan diri yang sah dan tidak memenuhi kriteria genosida.

Insiden di Ruang Sidang

Ketegangan memuncak ketika pengacara Israel sedang memaparkan bukti tandingan. Seorang pengamat dari galeri publik tiba-tiba berteriak, “Pembohong!” mengarah kepada pengacara Israel. Teriakan ini menggemparkan ruang sidang yang biasanya diatur dengan ketat untuk menjaga ketenangan dan ketertiban. Pengacara Israel tampak terkejut dan menatap galeri publik dengan ekspresi tidak percaya. Insiden ini menyebabkan siaran langsung resmi ICJ dihentikan sementara, dan wanita yang mencemooh itu segera dikawal keluar oleh petugas keamanan.

Reaksi dan Dampak

Insiden ini memperlihatkan betapa tingginya tingkat emosional yang menyertai persidangan internasional, terutama yang berkaitan dengan isu-isu hak asasi manusia dan tuduhan genosida. Meskipun Mahkamah Internasional berusaha menjaga suasana formal dan profesional dalam setiap sidangnya, intervensi dari pengamat publik menunjukkan bahwa kasus-kasus ini sering kali tidak hanya bersifat legal tetapi juga sangat personal dan emosional bagi banyak orang.

Pengamat dan ahli hukum memiliki pandangan yang beragam tentang insiden ini. Beberapa pihak mengecam tindakan pengamat yang mencela pengacara Israel, menyebutnya sebagai tindakan yang tidak pantas dan mengganggu proses hukum yang seharusnya berjalan dengan tertib. Mereka menekankan pentingnya menjaga integritas dan kehormatan pengadilan, serta membiarkan proses hukum berjalan tanpa gangguan.

Di sisi lain, ada juga yang menunjukkan simpati terhadap pengamat tersebut, melihat tindakannya sebagai ekspresi frustrasi terhadap situasi yang mereka anggap sebagai ketidakadilan yang sedang berlangsung. Reaksi ini mencerminkan betapa polarisasinya pandangan internasional terhadap konflik Israel-Palestina dan menunjukkan bahwa bahkan di forum internasional seperti ICJ, isu ini tetap sangat kontroversial.

Baca juga : Raja Saudi Salman Dirawat karena Radang Paru-paru di Istana Al Salam

Baca juga : Helikopter dalam Konvoi yang Membawa Presiden Iran Ebrahim Raisi Jatuh di Azerbaijan Timur

Baca juga : JPMorgan Chase Tarik Investasi dari Elbit Systems di Tengah Tekanan Kampanye Boikot

Pengaruh pada Jalannya Persidangan

Secara substantif, insiden ini tidak mempengaruhi jalannya persidangan atau putusan yang akan diambil oleh Mahkamah Internasional. ICJ beroperasi berdasarkan bukti dan argumen hukum yang disajikan selama persidangan, bukan pada reaksi emosional atau intervensi dari pengamat publik. Namun, insiden ini mungkin akan mempengaruhi persepsi publik terhadap kasus ini dan meningkatkan perhatian media terhadap proses persidangan.

Insiden ini juga mengingatkan kita akan pentingnya menjaga netralitas dan profesionalisme dalam forum internasional. Meskipun berbagai pihak memiliki kepentingan dan pandangan yang kuat tentang isu-isu yang sedang dibahas, proses hukum harus tetap berjalan dengan adil dan objektif, berdasarkan bukti dan argumen yang sah.

Konteks Lebih Luas dan Reaksi Internasional

Reaksi terhadap insiden ini tidak hanya terbatas pada ruang sidang ICJ tetapi juga meluas ke berbagai belahan dunia. Media internasional melaporkan insiden tersebut dengan berbagai sudut pandang, mencerminkan betapa kontroversialnya dan emosionalnya isu ini di mata publik global. Beberapa media mengecam tindakan pengamat sebagai pengganggu, sementara yang lain melihatnya sebagai bentuk protes terhadap apa yang mereka anggap sebagai ketidakadilan.

Para pemimpin dunia dan organisasi internasional juga memberikan reaksi mereka. Beberapa mengutuk insiden tersebut sebagai tindakan yang tidak pantas dan merusak proses hukum, sementara yang lain menunjukkan keprihatinan mereka terhadap tuduhan genosida dan pentingnya ICJ untuk menegakkan keadilan.

Masa Depan Kasus dan Implikasi

Keputusan ICJ mengenai petisi Afrika Selatan ini akan menjadi sangat penting, tidak hanya bagi pihak-pihak yang terlibat langsung tetapi juga bagi komunitas internasional yang terus mencari keadilan dan penyelesaian damai untuk konflik yang sudah berlangsung lama ini. Apapun hasilnya, kasus ini akan menjadi preseden penting dalam hukum internasional dan penegakan hak asasi manusia.

Meskipun insiden ini hanya sekejap dalam proses yang panjang, ia mencerminkan intensitas dan urgensi dari isu-isu yang sedang dibahas di Mahkamah Internasional. Keputusan yang diambil oleh ICJ akan berdampak jangka panjang, baik bagi Israel dan Palestina maupun bagi upaya global dalam mencegah dan menghukum tindakan genosida.

Insiden di Mahkamah Internasional ini menegaskan betapa kompleks dan emosionalnya isu-isu yang berkaitan dengan tuduhan genosida dan pelanggaran hak asasi manusia. Pengacara Israel yang dicela sebagai ‘pembohong’ oleh seorang pengamat adalah momen yang memperlihatkan betapa tegangnya suasana dalam persidangan yang membahas isu-isu kritis ini. Meskipun demikian, ICJ tetap berkomitmen untuk menjalankan proses hukum dengan adil dan berdasarkan bukti yang ada.

Dalam jangka panjang, keputusan ICJ mengenai petisi Afrika Selatan ini akan menjadi penting tidak hanya bagi pihak-pihak yang terlibat langsung tetapi juga bagi komunitas internasional yang terus mencari keadilan dan penyelesaian damai untuk konflik yang sudah berlangsung lama ini. Insiden ini mungkin hanya sekejap dalam proses yang panjang, tetapi ia mencerminkan intensitas dan urgensi dari isu-isu yang sedang dibahas di Mahkamah Internasional. Keputusan yang diambil oleh ICJ akan berdampak signifikan pada upaya global dalam menegakkan keadilan dan hak asasi manusia.

Sumber  middleeastmonitor.com

Foto Detiknews

  • Berita Terkait :

Raja Saudi Salman Dirawat karena Radang Paru-paru di Istana Al Salam

Helikopter dalam Konvoi yang Membawa Presiden Iran Ebrahim Raisi Jatuh di Azerbaijan Timur

JPMorgan Chase Tarik Investasi dari Elbit Systems di Tengah Tekanan Kampanye Boikot

76 Tahun Nakba: Peringatan Sejarah dan Bencana yang Berkepanjangan di Gaza

Afrika Selatan Menuduh Israel Lakukan Genosida di Gaza di Hadapan Mahkamah Internasional, ini Alasan Adila Hassim

Kontroversi Nat Schwartz: Penyelidikan The New York Times tentang Kekerasan Seksual oleh Hamas dan Implikasinya

Pengarahan Jaksa ICC Karim AA Khan KC kepada Dewan Keamanan PBB mengenai Situasi di Libya: Laporan dan Peta Jalan Menuju Keadilan Berdasarkan Resolusi 1970 (2011)

Hakim Kanada Tolak Pembubaran Demo Pro-Palestina di Universitas McGill

Prof. Jeffrey Sachs: Kebijakan Luar Negeri AS Bertentangan dengan Kepentingan Rakyat dan Didasarkan pada Kebohongan Berkelanjutan

Blokade Bantuan ke Gaza: Protes, Krisis Kelaparan, dan Konsekuensi Global

Netanyahu Tegaskan Israel Bukan “Negara Bawahan” AS di Tengah Ketegangan dengan Biden

Thomas Piketty: Barat Harus Memberikan Sanksi kepada Israel Jika Benar-Benar Mendukung Solusi Dua Negara

Mayor Angkatan Darat AS Mengundurkan Diri untuk Memprotes Dukungan Amerika terhadap Israel di Gaza

Enam Sekutu Amerika Serikat  Dukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Paul Newman tentang Kebenaran dan Politik Luar Negeri Amerika: “Menciptakan Musuh untuk Membenarkan Perang”

Jeremy Corbyn di Rafah: ” Kisah Horor dan Harapan di Gaza: Panggilan untuk Keadilan dan Perdamaian”

Antony Blinken Mengecam Klaim Israel: Keadilan dan Kemanusiaan dalam Konflik Gaza

Trinity College Cambridge Memutuskan Divestasi dari Perusahaan Senjata Setelah Terungkapnya Investasi Kontroversial

Mayoritas Warga Kanada Mendukung Protes di Kampus Universitas Menurut Jajak Pendapat Terbaru

Raja Denmark Mengibarkan Bendera Palestina: Solidaritas Global Menguat Setelah Badai Al-Aqsa

Gary Lineker: Tidak Bisa Diam Mengenai Konflik Gaza dan Kritik Terhadap Tindakan Israel

Kekuatan Opini Publik: Kim Kardashian dan Dampak #Blockout2024 Pro-Palestina

Munafik atau Ketidakadilan? Politisi Belgia Kritik Keputusan Kontes Lagu Eurovision terkait Israel dan Palestina

Perspektif Kritis Randa Jarrar: Hillary Clinton dalam Kacamata Seorang Profesor Studi Timur Tengah

Peringatan Raja Spanyol Felipe VI: Eskalasi Kekerasan di Gaza dan Panggilan untuk Aksi Global

Jejak Sejarah Esau: Perjalanan di Pegunungan Bani Yas’in dari Bani Jawa dalam Kitab Tarikh Ibnu Khaldun

Perayaan Cinta dan Solidaritas: Pengantin di Montreal Mengekspresikan Dukungan untuk Palestina

Tabassum Menerima Tepuk Tangan Meriah atas Pidato Perpisahan di USC: Perlawanannya Terhadap Genosida Disambut Hangat

Bisan Owda dan AJ+ Raih Penghargaan Peabody atas Liputan Gaza

Grace Blakeley Mendorong Sanksi terhadap Israel dalam Debat BBC Question Time

Insiden Pelecehan Verbal di Arizona State University: Staf Pro-Israel Diberhentikan

Seruan Menteri Luar Negeri Afrika Selatan untuk Penangkapan ICC terhadap PM Israel Netanyahu: Kontroversi dan Implikasi Internasional

Respon Defiant Israel Menyusul Peringatan Biden tentang Serangan Rafah

Greta Thunberg Aktivis Iklim Bergabung dalam Protes Ribuan Massa di Eurovision 2024 Malmo: Penolakan Partisipasi Israel dalam Kontes Lagu

Dinamika Hubungan India-Israel di Bawah Pemerintahan Narendra Modi

Kontroversi Penyensoran di YouTube: Tuduhan Terhadap Penyensoran Lagu Pro-Palestina Macklemore, ‘Hind’s Hall’

Kontroversi dan Pertanyaan Etis: Investigasi Independen Terhadap Publikasi Artikel dalam New York Times

Himne Macklemore untuk Perdamaian dan Keadilan: “Solidaritas Diam”

Persemakmuran Bahama Mengakui Palestina Sebagai Negara, Mengukuhkan Komitmen pada Hak Asasi Manusia dan Penentuan Nasib Sendiri

Persemakmuran Bahama Mengakui Palestina Sebagai Negara, Mengukuhkan Komitmen pada Hak Asasi Manusia dan Penentuan Nasib Sendiri

Sekretaris Jenderal PBB Memperingatkan Terhadap Invasi Israel di Rafah dan Potensi Bencana Kemanusiaan

Permintaan Pengacara Belanda kepada ICC untuk Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Pejabat Israel

Tujuan  Israel Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas dan Melancarkan Operasi di Rafah

Mahasiswa Inggris Protes untuk Palestina: Aksi Pendudukan di Lima Universitas Terkemuka

Solidaritas Pelajar di MIT: Dukungan untuk Gaza dan Perlawanan Terhadap Perintah Polisi

Muslim Muhammadiyah Salurkan Donasi Rp 15 Miliar untuk Palestina: Upaya Mendukung Dalam Krisis dan Pemberdayaan Ekonomi

Proposal Gencatan Senjata Hamas Diterima Meski Israel Menolak, Pasukan Israel Lanjutkan Operasi Militer di Rafah

Senator Partai Republik Ancam ICC: ‘Targetkan Israel dan Kami Akan Menargetkan Anda’

Pembelotan Massal dan Ketegangan Internal: Pasukan Israel Menolak Perintah di Gaza

Israel Menutup Kantor Al Jazeera

UC Riverside dan Kelompok Pro-Palestina Mencapai Kesepakatan Damai: Akhir Perkemahan dengan Dialog Konstruktif

Ketegangan Meningkat dalam Perang Israel di Gaza: Tuduhan Netanyahu ‘Menyabotase’ Perundingan Gencatan Senjata

Ketegangan di Upacara Pembukaan Universitas Michigan: Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Dikeluarkan

Ketegangan Internal dan Eksternal: Keputusan Kontroversial Menutup Saluran Al Jazeera di Israel

Situasi Tegang: Demonstrasi di Institut Seni Chicago Berakhir dengan Puluhan Orang Ditangkap

Platform Pittsburgh: Peran Pentingnya dalam Gerakan Reformasi Amerika dalam Yudaisme

Dukungan Jeremy Corbyn terhadap Afrika Selatan dalam Kasus Genosida terhadap Israel: Pandangan dan Tanggapan Internasional

Deklarasi Balfour dan Peran Walter Rothschild: Sebuah Tinjauan

Pelukan Islam Shaun King dan Dukungannya terhadap Palestina: Kisah Perubahan dan Aktivisme

Trinidad dan Tobago Resmi Mengakui Negara Palestina: Tinjauan Keputusan dan Implikasinya

Kandidat Presiden dari Partai Hijau Ditangkap dalam Rapat Pro-Palestina: Kisah Kekerasan dan Solidaritas

Kolombia Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel karena Dugaan Genosida di Gaza

Senator Bernie Sanders dan Anggota Partai Demokrat Mendorong Presiden Biden untuk Menghentikan Pengiriman Senjata ke Israel selama Konflik Gaza

Kontroversi Video Rashida Tlaib: Pertahanan Pro-Palestina di Tengah Keretakan Demokrat Michigan

Kontroversi Terkait Protes Mahasiswa di AS: Antara Anti-Semitisme dan Anti-Perang

Konfrontasi di Kampus: Mahasiswa Universitas Columbia Berjuang Demi Solidaritas dengan Palestina

Robert Reich Membela Mahasiswa yang Memprotes Perang Israel di Gaza di Kampus-kampus Amerika

Perjuangan Mahasiswa Amerika: Solidaritas dengan Palestina Melawan Represi dan Kekerasan

Protes Mahasiswa Pro-Palestina di Washington Tetap Berlanjut Meski Ditekan Pemerintah

Perdana Menteri Israel Kritik Protes Pro-Palestina di Kampus Amerika: Sebuah Sorotan Terhadap Kenaikan Antisemitisme

Pengaruh Skema Asli: Teori Kontroversial Profesor Santos tentang Lokasi Sebenarnya Yerusalem dalam ‘Atlantis: The Lost Continent Finally Found’

Keyakinan Nahamanides dalam Realitas Surga dan Lokasi Taman Eden Dekat Garis Katulistiwa

Konsep Bumi sebagai Pusat Alam Semesta dalam Divine Comedy Dante

Thomas Aquinas: Pemikiran tentang Surga, Khatulistiwa, dan Taman Eden dalam Summa Theologica

Mengungkap Misteri Taman Eden: Perjalanan dan Komentar Obadiah dari Bertinoro tentang Misnah dalam Perjalanannya ke Yerusalem

Tantangan Geografis dalam Interpretasi Klasik Kisah Eden: Targum Yerushalmi, Terjemahan Arab, dan Perspektif Nahmadines

Hubungan antara Midrash HaGadol dan Lokasi Eden serta Catatan Buku “Atlantis: The Lost Continent Finally Found” karya Prof. Arysio Santos

Neturei Karta: Sekte Yahudi Anti-Zionis yang Menolak Negara Israel Berdasarkan Keyakinan Eskatologis

Neturei Karta: Sekte Yahudi Anti-Zionis yang Menolak Negara Israel

“Menyuarakan Kebenaran: Dialog Imaginer Rabbi Neturei Karta dengan Jurnalis Kowantaranews.com tentang Konflik Israel-Palestina”

Neturei KARTA” bukanlah nama kota-kota di Indonesia seperti JaKARTA, JogjaKARTA, SuraKARTA, PurwoKERTO, PurwaKARTA, MojoKERTO, KERTOsono, KERTAbesuki” dan lainnya tapi Sebuah Komunitas Yahudi Ortodoks yang Menentang Zionisme Israel

Bulan Ramadhan Tahun ini dan Seterusnya Azan Dikumandangkan 5 Kali Sehari di Salah Satu Kota Terbesar di Amerika Serikat, Kota Minneapolis Negara Bagian Minnesota

Orang Uighur Dipaksa Makan Daging Babi karena China Memperluas Peternakan Babi Xinjiang

Keren !, Presiden Pertama Indonesia, Soekarno Bela Mati-matian Palestina

Ternyata ICJP Menyerukan Pemerintah Inggris untuk Merujuk Israel dan Perdana Menteri Netanyahu ke Pengadilan Kriminal Internasional untuk Kejahatan Perang di Palestina, Sebelum Jadwal Kunjungan Netanyahu 

Siapakah Alvin Bragg?  Jaksa Distrik Manhattan Setingkat Kejaksaan Negeri yang  Menuntut Donald Trump Presiden Amerika Serikat ke-45

Kata Rabbi Aaron Teitelbaum Shlita : “Negara Zionis adalah Penyembahan Berhala di Zaman Kita”

TERNYATA ADA RABI YAHUDI BERSUMPAH UNTUK  “TERUS BERJUANG DALAM PERANG TUHAN MELAWAN ZIONISME”

Gila !, Banyak Wanita Uyghur Dipaksa Kawin Untuk Menghilangkan  Warisan Budaya Tradisi Uyghur

Selain Beberapa Organisasi Islam, Warga Amerika Serikat Juga  Meminta Pemerintah Indonesia Menolak Timnas Israel U-20

Keren !, Ukraina Salah Satu Negara Pertama Akui Palestina di PBB

Karena Dekatnya Turki dengan Malaysia : Anwar  Terbang  Menemui  Erdogan

Media Asing : Barat Tidak Berdaya di Myanmar

Enam Hari setelah Bencana Gempa Bumi Turki, Para Kontraktor  Bangunan Ditangkapi

Bayi Lahir di Reruntuhan Gempa Suriah Dinamai Aya

Keren !, Presiden Aljazair Dukung Penuh Keanggotaan Palestina di PBB

Gawat !  Paman Sam AS Sebut Bakal Perang dengan China

Kemarahan Turki Setelah Pembakaran Quran, Protes Kurdi di Swedia

Kontra Intelijen FBI Menggerebek Kantor Polisi China di New York: Laporan

Nitizen Nyiyirin Presiden Emmanuel Macron”Tidak Minta Maaf” Atas Penjajahan Prancis di Aljazair

Tegas !  Demi Kemanusiaan Datuk Sri Anwar Ibrahim PM. Malaysia Bela Palestina

Rame Dibahas di Medsos “Pegunungan Makkah Telah Ditutupi dengan Tanaman Hijau Setelah Hujan Baru-baru ini”

China  Sebagai Pembunuh Terbanyak  Dalam Sejarah Modern,  Karena Ketidakmampuan dan Kebodohan Pemerintah Komunis Cina,  Tulis Media Luar

Ternyata Tidak Jauh Dari Jakarta, Harga Nasi Padang Per Porsinya Rp 120 Ribu

Ternyata Banyak Nama Kota Peninggalan Peradaban Islam di Amerika Serikat

Ternyata  Angelina Jolie  Tidak Masuk Dalam Daftar 5 Wanita Tercantik di Dunia

Peristiwa Dunia Yang Terjadi Tahun 2022

Wang Yi Menteri Luar Negeri China Diberhentikan

Pele Sang Legenda Sepak Bola Jum’at Dini Hari Meninggal Dalam Usia 82 Tahun

Islamofobia! Tiga Kepala Babi Diletakan Untuk Memprotes Pembangunan Masjid

Tragis ! Korban Bertambah 18 Orang Tewas Akibat Ledakan Truk Gas di Afrika Selatan

Lebih dari 40 Ribu Kematian Di Cina Karena Covid Di Akhir Tahun

Lagi-lagi Zionis Israil Menembak Mati Warga Palestina, Korbannya Pemain Sepak Bola Muda

Dr. Nisia Trindade Lima Menteri Kesehatan Brasil Pertama dari Kaum Hawa

Ternyata Komunitas Muslim dan Masjid Terbesar di Benua Amerika Selatan Ada Di Negara  Juara Piala Dunia Qatar FIFA 2022 Argentina !

Maher Zain Hadir Di Piala Dunia 2022 Dengan Merilis Lagu Bersiaplah (Tahayya)

Mahasiswa Cambridge memecahkan masalah tata bahasa Sansekerta yang membingungkan para sarjana selama berabad-abad

Kembali Pecah Rekor, Kasus Covid-19 di China Tembus 39 Ribu Kasus Sehari

By Admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *