Jakarta, Kowantaranews.com -Pada hari Jumat, Duta Besar Palestina untuk PBB, Riyad Mansour, memberikan pernyataan keras yang mengutuk tindakan Israel terhadap rakyat Palestina. Dalam pernyataannya, Mansour menyatakan bahwa pemerintah Israel tidak lagi menyembunyikan niat sebenarnya yang meliputi penggusuran, penundukan, atau pembunuhan warga Gaza. Pernyataan ini, yang dilaporkan oleh Anadolu Agency, menyoroti krisis kemanusiaan yang sedang berlangsung di Gaza dan menambah ketegangan di tengah konflik yang telah berlangsung selama beberapa dekade.
Kondisi Terkini di Gaza
Kota Khan Yunis di Gaza selatan memberikan gambaran yang menyedihkan tentang dampak konflik ini. Pada 15 Mei 2024, foto-foto yang diambil menunjukkan kota tersebut dalam keadaan hancur parah akibat serangan Israel. Hampir tidak ada bangunan yang utuh, dan penduduk yang kembali ke kota tersebut harus menghadapi reruntuhan dan kerusakan yang luar biasa. Kehancuran ini mencerminkan skala serangan yang dialami oleh warga Gaza dan menyoroti tantangan besar yang mereka hadapi dalam mencoba membangun kembali kehidupan mereka.
Peringatan Nakba: Refleksi Sejarah dan Realitas Saat Ini
Duta Besar Mansour berbicara pada diskusi panel peringatan bertajuk “1948-2024: Nakba Palestina yang Berkelanjutan”. Dalam pidatonya, ia menekankan bahwa meskipun butuh waktu 75 tahun bagi PBB untuk mengakui dan memperingati Nakba, tragedi tersebut bukanlah peristiwa sejarah yang jauh melainkan kenyataan pahit yang masih dialami oleh rakyat Palestina hingga saat ini. Nakba, yang berarti “bencana”, merujuk pada perpindahan massal dan perampasan tanah warga Palestina pada tahun 1948 ketika Israel mendeklarasikan kemerdekaannya dan menduduki tanah-tanah Palestina. Mansour menyatakan bahwa Nakba adalah kenyataan yang masih berlangsung, dengan Israel yang terus melaksanakan rencana untuk menyingkirkan rakyat Palestina dari sejarah dan geografi.
Tuduhan dan Tindakan Israel di Gaza
Mansour menuduh bahwa tindakan Israel di Gaza, termasuk pemboman yang sedang berlangsung dan kelaparan yang dialami warga Gaza, merupakan bagian dari rencana yang lebih besar untuk menghapus keberadaan dan hak-hak rakyat Palestina. Ia menegaskan bahwa pemerintah Israel kini terang-terangan menunjukkan niat mereka, memberikan warga Palestina hanya tiga pilihan: “pengungsian, penaklukan, atau kematian.” Mansour menggambarkan tindakan ini sebagai bagian dari babak paling mengerikan dari Nakba yang sedang berlangsung.
Baca juga : Insiden di Mahkamah Internasional: Pengacara Israel Disebut ‘Pembohong’ oleh Pengamat Selama Sidang
Baca juga : Raja Saudi Salman Dirawat karena Radang Paru-paru di Istana Al Salam
Baca juga : Helikopter dalam Konvoi yang Membawa Presiden Iran Ebrahim Raisi Jatuh di Azerbaijan Timur
Pengakuan dan Harapan untuk Masa Depan
Meskipun Israel terus menyangkal keberadaan, hak, dan kenegaraan Palestina, Mansour tetap optimis mengenai masa depan. Ia menyatakan bahwa saat ini sudah ada pengakuan universal terhadap rakyat Palestina, dan ia yakin bahwa pengakuan universal terhadap Negara Palestina juga akan segera terwujud. Duta Besar Palestina menggarisbawahi adanya konsensus global mengenai pentingnya mengakhiri pendudukan Israel dan memenuhi hak-hak nasional serta hak asasi manusia rakyat Palestina, termasuk kemerdekaan negara Palestina dan hidup berdampingan secara damai dengan Israel berdasarkan perbatasan tahun 1967.
Dukungan dari Komunitas Internasional
Dalam pidatonya, Mansour juga mengucapkan terima kasih kepada para mahasiswa di seluruh Amerika Serikat dan di seluruh dunia atas keberanian dan prinsip mereka yang menyerukan diakhirinya perang dan pelucutan senjata tentara Israel. Dukungan dari generasi muda ini dianggap sebagai salah satu pilar penting dalam perjuangan Palestina untuk keadilan dan kemerdekaan. Mansour menyoroti pentingnya solidaritas internasional dan dukungan dari komunitas global dalam upaya mengakhiri penderitaan rakyat Palestina dan mencapai perdamaian yang adil.
Respons Internasional dan Tindakan Lanjutan
Pernyataan Mansour ini menambah tekanan internasional pada Israel, yang sudah menghadapi kritik luas terkait tindakan militernya di Gaza. Banyak negara dan organisasi hak asasi manusia internasional terus menyerukan diakhirinya kekerasan dan pembukaan jalur bantuan kemanusiaan ke Gaza. Sidang di PBB dan forum internasional lainnya kemungkinan besar akan terus menyoroti isu ini, mendesak solusi yang adil dan damai untuk konflik yang telah berlangsung puluhan tahun.
Beberapa pemimpin dunia dan organisasi internasional juga memberikan reaksi mereka terhadap pernyataan Mansour. Beberapa mengutuk tindakan Israel dan menyerukan diakhirinya pendudukan, sementara yang lain menyerukan dialog dan negosiasi untuk mencapai solusi dua negara yang damai dan berkelanjutan. Reaksi ini mencerminkan betapa kontroversialnya dan emosionalnya isu ini di mata publik global.
Masa Depan Kasus dan Implikasi
Keputusan ICJ mengenai petisi Palestina ini akan menjadi sangat penting, tidak hanya bagi pihak-pihak yang terlibat langsung tetapi juga bagi komunitas internasional yang terus mencari keadilan dan penyelesaian damai untuk konflik yang sudah berlangsung lama ini. Apapun hasilnya, kasus ini akan menjadi preseden penting dalam hukum internasional dan penegakan hak asasi manusia. Meskipun jalan menuju keadilan masih panjang dan penuh tantangan, ada harapan bahwa dengan meningkatnya kesadaran dan dukungan internasional, solusi yang adil dan damai dapat dicapai.
Situasi di Gaza tetap menjadi salah satu krisis kemanusiaan paling mendesak di dunia. Pernyataan Duta Besar Riyad Mansour di PBB menegaskan bahwa perjuangan rakyat Palestina untuk pengakuan dan hak-hak mereka masih jauh dari selesai. Dengan meningkatnya kesadaran dan dukungan internasional, ada harapan bahwa solusi yang adil dan damai dapat dicapai, meskipun jalan menuju ke sana masih penuh dengan tantangan dan rintangan.
Duta Besar Palestina untuk PBB, Riyad Mansour, menegaskan kembali komitmennya untuk terus memperjuangkan hak-hak rakyat Palestina di hadapan komunitas internasional. Sementara itu, warga Gaza tetap berjuang untuk bertahan hidup dan membangun kembali kehidupan mereka di tengah kehancuran yang disebabkan oleh konflik yang tak kunjung usai. Meskipun masa depan masih tidak pasti, upaya untuk mencapai perdamaian dan keadilan bagi rakyat Palestina akan terus berlanjut, didukung oleh solidaritas dan dukungan dari komunitas internasional. *Roni
Sumber Kowantaranews.com
Foto Kowantaranews.com
- Berita Terkait :
Insiden di Mahkamah Internasional: Pengacara Israel Disebut ‘Pembohong’ oleh Pengamat Selama Sidang
Raja Saudi Salman Dirawat karena Radang Paru-paru di Istana Al Salam
Helikopter dalam Konvoi yang Membawa Presiden Iran Ebrahim Raisi Jatuh di Azerbaijan Timur
JPMorgan Chase Tarik Investasi dari Elbit Systems di Tengah Tekanan Kampanye Boikot
76 Tahun Nakba: Peringatan Sejarah dan Bencana yang Berkepanjangan di Gaza
Hakim Kanada Tolak Pembubaran Demo Pro-Palestina di Universitas McGill
Blokade Bantuan ke Gaza: Protes, Krisis Kelaparan, dan Konsekuensi Global
Netanyahu Tegaskan Israel Bukan “Negara Bawahan” AS di Tengah Ketegangan dengan Biden
Mayor Angkatan Darat AS Mengundurkan Diri untuk Memprotes Dukungan Amerika terhadap Israel di Gaza
Enam Sekutu Amerika Serikat Dukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB
Jeremy Corbyn di Rafah: ” Kisah Horor dan Harapan di Gaza: Panggilan untuk Keadilan dan Perdamaian”
Antony Blinken Mengecam Klaim Israel: Keadilan dan Kemanusiaan dalam Konflik Gaza
Mayoritas Warga Kanada Mendukung Protes di Kampus Universitas Menurut Jajak Pendapat Terbaru
Raja Denmark Mengibarkan Bendera Palestina: Solidaritas Global Menguat Setelah Badai Al-Aqsa
Gary Lineker: Tidak Bisa Diam Mengenai Konflik Gaza dan Kritik Terhadap Tindakan Israel
Kekuatan Opini Publik: Kim Kardashian dan Dampak #Blockout2024 Pro-Palestina
Perspektif Kritis Randa Jarrar: Hillary Clinton dalam Kacamata Seorang Profesor Studi Timur Tengah
Peringatan Raja Spanyol Felipe VI: Eskalasi Kekerasan di Gaza dan Panggilan untuk Aksi Global
Perayaan Cinta dan Solidaritas: Pengantin di Montreal Mengekspresikan Dukungan untuk Palestina
Bisan Owda dan AJ+ Raih Penghargaan Peabody atas Liputan Gaza
Grace Blakeley Mendorong Sanksi terhadap Israel dalam Debat BBC Question Time
Insiden Pelecehan Verbal di Arizona State University: Staf Pro-Israel Diberhentikan
Respon Defiant Israel Menyusul Peringatan Biden tentang Serangan Rafah
Dinamika Hubungan India-Israel di Bawah Pemerintahan Narendra Modi
Himne Macklemore untuk Perdamaian dan Keadilan: “Solidaritas Diam”
Tujuan Israel Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas dan Melancarkan Operasi di Rafah
Mahasiswa Inggris Protes untuk Palestina: Aksi Pendudukan di Lima Universitas Terkemuka
Solidaritas Pelajar di MIT: Dukungan untuk Gaza dan Perlawanan Terhadap Perintah Polisi
Senator Partai Republik Ancam ICC: ‘Targetkan Israel dan Kami Akan Menargetkan Anda’
Pembelotan Massal dan Ketegangan Internal: Pasukan Israel Menolak Perintah di Gaza
Israel Menutup Kantor Al Jazeera
Ketegangan di Upacara Pembukaan Universitas Michigan: Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Dikeluarkan
Ketegangan Internal dan Eksternal: Keputusan Kontroversial Menutup Saluran Al Jazeera di Israel
Situasi Tegang: Demonstrasi di Institut Seni Chicago Berakhir dengan Puluhan Orang Ditangkap
Platform Pittsburgh: Peran Pentingnya dalam Gerakan Reformasi Amerika dalam Yudaisme
Deklarasi Balfour dan Peran Walter Rothschild: Sebuah Tinjauan
Pelukan Islam Shaun King dan Dukungannya terhadap Palestina: Kisah Perubahan dan Aktivisme
Trinidad dan Tobago Resmi Mengakui Negara Palestina: Tinjauan Keputusan dan Implikasinya
Kolombia Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel karena Dugaan Genosida di Gaza
Kontroversi Video Rashida Tlaib: Pertahanan Pro-Palestina di Tengah Keretakan Demokrat Michigan
Kontroversi Terkait Protes Mahasiswa di AS: Antara Anti-Semitisme dan Anti-Perang
Konfrontasi di Kampus: Mahasiswa Universitas Columbia Berjuang Demi Solidaritas dengan Palestina
Robert Reich Membela Mahasiswa yang Memprotes Perang Israel di Gaza di Kampus-kampus Amerika
Perjuangan Mahasiswa Amerika: Solidaritas dengan Palestina Melawan Represi dan Kekerasan
Protes Mahasiswa Pro-Palestina di Washington Tetap Berlanjut Meski Ditekan Pemerintah
Keyakinan Nahamanides dalam Realitas Surga dan Lokasi Taman Eden Dekat Garis Katulistiwa
Konsep Bumi sebagai Pusat Alam Semesta dalam Divine Comedy Dante
Thomas Aquinas: Pemikiran tentang Surga, Khatulistiwa, dan Taman Eden dalam Summa Theologica
Neturei Karta: Sekte Yahudi Anti-Zionis yang Menolak Negara Israel Berdasarkan Keyakinan Eskatologis
Neturei Karta: Sekte Yahudi Anti-Zionis yang Menolak Negara Israel
Orang Uighur Dipaksa Makan Daging Babi karena China Memperluas Peternakan Babi Xinjiang
Keren !, Presiden Pertama Indonesia, Soekarno Bela Mati-matian Palestina
Kata Rabbi Aaron Teitelbaum Shlita : “Negara Zionis adalah Penyembahan Berhala di Zaman Kita”
TERNYATA ADA RABI YAHUDI BERSUMPAH UNTUK “TERUS BERJUANG DALAM PERANG TUHAN MELAWAN ZIONISME”
Gila !, Banyak Wanita Uyghur Dipaksa Kawin Untuk Menghilangkan Warisan Budaya Tradisi Uyghur
Keren !, Ukraina Salah Satu Negara Pertama Akui Palestina di PBB
Karena Dekatnya Turki dengan Malaysia : Anwar Terbang Menemui Erdogan
Media Asing : Barat Tidak Berdaya di Myanmar
Enam Hari setelah Bencana Gempa Bumi Turki, Para Kontraktor Bangunan Ditangkapi
Bayi Lahir di Reruntuhan Gempa Suriah Dinamai Aya
Keren !, Presiden Aljazair Dukung Penuh Keanggotaan Palestina di PBB
Gawat ! Paman Sam AS Sebut Bakal Perang dengan China
Kemarahan Turki Setelah Pembakaran Quran, Protes Kurdi di Swedia
Kontra Intelijen FBI Menggerebek Kantor Polisi China di New York: Laporan
Nitizen Nyiyirin Presiden Emmanuel Macron”Tidak Minta Maaf” Atas Penjajahan Prancis di Aljazair
Tegas ! Demi Kemanusiaan Datuk Sri Anwar Ibrahim PM. Malaysia Bela Palestina
Ternyata Tidak Jauh Dari Jakarta, Harga Nasi Padang Per Porsinya Rp 120 Ribu
Ternyata Banyak Nama Kota Peninggalan Peradaban Islam di Amerika Serikat
Ternyata Angelina Jolie Tidak Masuk Dalam Daftar 5 Wanita Tercantik di Dunia
Peristiwa Dunia Yang Terjadi Tahun 2022
Wang Yi Menteri Luar Negeri China Diberhentikan
Pele Sang Legenda Sepak Bola Jum’at Dini Hari Meninggal Dalam Usia 82 Tahun
Islamofobia! Tiga Kepala Babi Diletakan Untuk Memprotes Pembangunan Masjid
Tragis ! Korban Bertambah 18 Orang Tewas Akibat Ledakan Truk Gas di Afrika Selatan
Lebih dari 40 Ribu Kematian Di Cina Karena Covid Di Akhir Tahun
Lagi-lagi Zionis Israil Menembak Mati Warga Palestina, Korbannya Pemain Sepak Bola Muda
Dr. Nisia Trindade Lima Menteri Kesehatan Brasil Pertama dari Kaum Hawa
Maher Zain Hadir Di Piala Dunia 2022 Dengan Merilis Lagu Bersiaplah (Tahayya)
Kembali Pecah Rekor, Kasus Covid-19 di China Tembus 39 Ribu Kasus Sehari