Jakarta, Kowantaranews.com – Kabar mengejutkan datang dari Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara), lembaga yang digadang-gadang menjadi sovereign wealth fund (SWF) baru Indonesia. Ray Dalio, pendiri Bridgewater Associates dan ikon investasi global, dikabarkan mundur dari posisinya sebagai penasihat Danantara, memicu spekulasi liar tentang tata kelola lembaga ini. Belum cukup dengan ketidakjelasan statusnya, Dalio melempar sindiran pedas melalui Instagram, menyinggung praktik anti-meritokrasi yang ia sebut sebagai “korupsi terselubung”. Isu ini ibarat drama warteg: penuh bumbu, ramai diperbincangkan, tapi sulit dipahami intinya.
Awal Mula Polemik
Pada Maret 2025, Danantara mengumumkan kehadiran Dalio sebagai salah satu dari lima penasihat, bersama nama-nama besar seperti Jeffrey Sachs, Thaksin Shinawatra, Helman Sitohang, dan Chapman Taylor. Kehadiran Dalio, yang dikenal dengan filosofi radical transparency dan manajemen berbasis meritokrasi, dianggap sebagai jaminan kredibilitas untuk menarik investor global. Danantara, yang mengelola aset BUMN senilai Rp14,678 triliun (sekitar US$900 miliar), berharap nama Dalio menjadi magnet bagi investasi asing. Namun, harapan itu kini terancam sirna.
Pada 28 Mei 2025, Bloomberg melaporkan bahwa Dalio telah mengundurkan diri, mengutip sumber anonim yang menyebut alasan pribadi. Menariknya, nama Dalio tiba-tiba lenyap dari presentasi resmi Danantara kepada investor asing pada Mei 2025, yang hanya mencantumkan empat penasihat lainnya. CEO Danantara, Rosan Roeslani, buru-buru membantah kabar ini, mengklaim komunikasi dengan tim Dalio, termasuk anaknya Mark Dalio, masih berjalan lancar. “Kami baru bertemu langsung dan via Zoom. Tidak ada masalah,” ujar Rosan. Namun, tanpa pernyataan resmi dari Dalio atau dokumen pendukung, bantahan ini terasa seperti bumbu warteg yang kurang nendang: terlihat menggugah, tapi tak meyakinkan.
Buruh Bersuara, Monas Jadi Panggung Prabowo, Warteg Tetep Jadi Pelarian!
Sindiran Pedas Dalio
Tengah pekan lalu, Dalio mengunggah pesan di Instagram yang membuat publik bertanya-tanya. “Jangan gunakan pengaruhmu untuk mendapatkan pekerjaan bagi seseorang. Itu korupsi halus yang merusak meritokrasi,” tulisnya pada 31 Mei 2025. Unggahan ini langsung memicu interpretasi bahwa Dalio sedang menyindir Danantara. Ekonom Universitas Andalas, Syafruddin Karimi, menilai ini sebagai kritik tajam terhadap proses rekrutmen Danantara yang diduga lebih mengutamakan koneksi ketimbang kompetensi. “Dalio sepertinya melihat Danantara lebih fokus pada pencitraan daripada sistem yang adil,” katanya.
Bhima Yudhistira dari CELIOS menyebut pengunduran diri Dalio sebagai “alarm merah” bagi tata kelola Danantara. “Jika figur sekelas Dalio saja mundur, ada apa dengan lembaga ini?” tanyanya. Di platform X, sentimen serupa menggema. Pengguna seperti
@PejuangCryptoID menyebut Danantara “penuh drama politik warteg,” sementara
@ebe_ganzo berspekulasi bahwa Dalio tak ingin reputasinya tercoreng oleh proyek yang sarat intervensi politik.
Tata Kelola di Ujung Tanduk
Kritik terhadap Danantara bukan tanpa alasan. Peraturan Pemerintah No. 10/2025, yang menjadi landasan operasional Danantara, dinilai terlalu longgar dan rentan terhadap campur tangan politik. Penunjukan Thaksin Shinawatra, mantan PM Thailand yang pernah dihukum karena korupsi, dan Bono Daru Adji, yang terkait kasus Telkom-Gojek, memicu kontroversi. “Ini soal memilih orang berdasarkan nama besar, bukan kompetensi,” ujar seorang analis yang enggan disebut namanya. Minimnya transparansi dalam proses rekrutmen dan pengambilan keputusan makin memperburuk citra Danantara.
Juru bicara Danantara, Kania Sutisnawinata, hanya menyatakan bahwa lembaga sedang fokus pada program dan rencana bisnis, tanpa menyinggung status Dalio. Ketidakjelasan ini kontras dengan praktik SWF global seperti Temasek Singapura, yang dikenal dengan standar tata kelola ketat dan laporan tahunan yang transparan. Jika Danantara ingin bersaing di panggung global, ketidakjelasan semacam ini ibarat menyajikan menu warteg tanpa daftar harga: bikin pelanggan ragu.
Dampak pada Kepercayaan Investor
Kehadiran Dalio awalnya dianggap sebagai simbol kredibilitas, namun kepergiannya—atau ketidakjelasan statusnya—berisiko merusak kepercayaan investor. “Investor global tidak hanya melihat nama besar, tapi sistem yang mendukungnya,” ujar Bhima. Jika Danantara gagal membuktikan komitmen pada transparansi dan meritokrasi, investor asing bisa berpaling ke SWF lain seperti Qatar Investment Authority atau Norway’s Government Pension Fund. Isu ini juga memicu diskusi di X, dengan banyak pengguna menyebut Danantara sebagai “proyek ambisius tapi berantakan.”
Langkah ke Depan
Untuk memulihkan kepercayaan, Danantara perlu bertindak cepat. Pertama, rekrutmen harus berbasis kompetensi, dengan proses seleksi yang transparan dan independen. Kedua, adopsi standar tata kelola internasional, seperti yang diterapkan Temasek, termasuk audit independen dan laporan publik. Ketiga, Danantara harus proaktif menjelaskan isu seperti kasus Dalio dengan bukti konkret, bukan sekadar bantahan. Tanpa langkah ini, Danantara berisiko menjadi seperti warteg tanpa pelanggan: ramai di awal, tapi sepi di akhir.
Mundurnya Ray Dalio dari Danantara, disertai sindirannya tentang meritokrasi, menyoroti kelemahan mendasar dalam tata kelola lembaga ini. Ketidakjelasan statusnya, ditambah penunjukan pengurus yang kontroversial dan minimnya transparansi, membuat Danantara terlihat seperti drama warteg: penuh intrik, tapi kurang substansi. Jika tidak segera berbenah, Danantara bukan hanya kehilangan Dalio, tapi juga kepercayaan investor global. Kredibilitas, sebagaimana hidangan warteg yang baik, bukan soal tampilan, tapi kualitas bahan dan cara penyajiannya. By Mukroni
Foto Kowantaranews
- Berita Terkait :
Buruh Bersuara, Monas Jadi Panggung Prabowo, Warteg Tetep Jadi Pelarian!
Mengerikan! Sindikat Internasional Ekspor Kulit Mangrove Ilegal, Laut Maluku Menjerit!
BENCANA MEGA-DEFORESTASI: PUNCAK BOGOR JADI KUBURAN HUTAN, JAKARTA LUMPUH OLEH AIR MATA ALAM!
Dilema Besar! Pembangunan IKN atau Kesejahteraan Rakyat?
Retakan Tanah Mengintai: Perlombaan Melawan Waktu di Tengah Ancaman Longsor Pekalongan
Di Balik Obsesi Swasembada Pangan: Lingkungan dan Masyarakat yang Terlupakan
Makan Bergizi Gratis Ngebut! 82,9 Juta Pelajar Siap Disantuni di 2025!
Kemiskinan Menyusut, Tapi Jurang Kesenjangan Kian Menganga!
Jeritan Nelayan: Terjebak di Balik Tembok Laut, Rezeki Kian Terkikis
Menimbang Makna di Balik Perayaan Tahun Baru
Insiden di Mahkamah Internasional: Pengacara Israel Disebut ‘Pembohong’ oleh Pengamat Selama Sidang
Raja Saudi Salman Dirawat karena Radang Paru-paru di Istana Al Salam
Helikopter dalam Konvoi yang Membawa Presiden Iran Ebrahim Raisi Jatuh di Azerbaijan Timur
JPMorgan Chase Tarik Investasi dari Elbit Systems di Tengah Tekanan Kampanye Boikot
76 Tahun Nakba: Peringatan Sejarah dan Bencana yang Berkepanjangan di Gaza
Hakim Kanada Tolak Pembubaran Demo Pro-Palestina di Universitas McGill
Blokade Bantuan ke Gaza: Protes, Krisis Kelaparan, dan Konsekuensi Global
Netanyahu Tegaskan Israel Bukan “Negara Bawahan” AS di Tengah Ketegangan dengan Biden
Mayor Angkatan Darat AS Mengundurkan Diri untuk Memprotes Dukungan Amerika terhadap Israel di Gaza
Enam Sekutu Amerika Serikat Dukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB
Jeremy Corbyn di Rafah: ” Kisah Horor dan Harapan di Gaza: Panggilan untuk Keadilan dan Perdamaian”
Antony Blinken Mengecam Klaim Israel: Keadilan dan Kemanusiaan dalam Konflik Gaza
Mayoritas Warga Kanada Mendukung Protes di Kampus Universitas Menurut Jajak Pendapat Terbaru
Raja Denmark Mengibarkan Bendera Palestina: Solidaritas Global Menguat Setelah Badai Al-Aqsa
Gary Lineker: Tidak Bisa Diam Mengenai Konflik Gaza dan Kritik Terhadap Tindakan Israel
Kekuatan Opini Publik: Kim Kardashian dan Dampak #Blockout2024 Pro-Palestina
Perspektif Kritis Randa Jarrar: Hillary Clinton dalam Kacamata Seorang Profesor Studi Timur Tengah
Peringatan Raja Spanyol Felipe VI: Eskalasi Kekerasan di Gaza dan Panggilan untuk Aksi Global
Perayaan Cinta dan Solidaritas: Pengantin di Montreal Mengekspresikan Dukungan untuk Palestina
Bisan Owda dan AJ+ Raih Penghargaan Peabody atas Liputan Gaza
Grace Blakeley Mendorong Sanksi terhadap Israel dalam Debat BBC Question Time
Insiden Pelecehan Verbal di Arizona State University: Staf Pro-Israel Diberhentikan
Respon Defiant Israel Menyusul Peringatan Biden tentang Serangan Rafah
Dinamika Hubungan India-Israel di Bawah Pemerintahan Narendra Modi
Himne Macklemore untuk Perdamaian dan Keadilan: “Solidaritas Diam”
Tujuan Israel Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas dan Melancarkan Operasi di Rafah
Mahasiswa Inggris Protes untuk Palestina: Aksi Pendudukan di Lima Universitas Terkemuka
Solidaritas Pelajar di MIT: Dukungan untuk Gaza dan Perlawanan Terhadap Perintah Polisi
Senator Partai Republik Ancam ICC: ‘Targetkan Israel dan Kami Akan Menargetkan Anda’
Pembelotan Massal dan Ketegangan Internal: Pasukan Israel Menolak Perintah di Gaza
Israel Menutup Kantor Al Jazeera
Ketegangan di Upacara Pembukaan Universitas Michigan: Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Dikeluarkan
Ketegangan Internal dan Eksternal: Keputusan Kontroversial Menutup Saluran Al Jazeera di Israel
Situasi Tegang: Demonstrasi di Institut Seni Chicago Berakhir dengan Puluhan Orang Ditangkap
Platform Pittsburgh: Peran Pentingnya dalam Gerakan Reformasi Amerika dalam Yudaisme
Deklarasi Balfour dan Peran Walter Rothschild: Sebuah Tinjauan
Pelukan Islam Shaun King dan Dukungannya terhadap Palestina: Kisah Perubahan dan Aktivisme
Trinidad dan Tobago Resmi Mengakui Negara Palestina: Tinjauan Keputusan dan Implikasinya
Kolombia Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel karena Dugaan Genosida di Gaza
Kontroversi Video Rashida Tlaib: Pertahanan Pro-Palestina di Tengah Keretakan Demokrat Michigan
Kontroversi Terkait Protes Mahasiswa di AS: Antara Anti-Semitisme dan Anti-Perang
Konfrontasi di Kampus: Mahasiswa Universitas Columbia Berjuang Demi Solidaritas dengan Palestina
Robert Reich Membela Mahasiswa yang Memprotes Perang Israel di Gaza di Kampus-kampus Amerika
Perjuangan Mahasiswa Amerika: Solidaritas dengan Palestina Melawan Represi dan Kekerasan
Protes Mahasiswa Pro-Palestina di Washington Tetap Berlanjut Meski Ditekan Pemerintah
Keyakinan Nahamanides dalam Realitas Surga dan Lokasi Taman Eden Dekat Garis Katulistiwa
Konsep Bumi sebagai Pusat Alam Semesta dalam Divine Comedy Dante
Thomas Aquinas: Pemikiran tentang Surga, Khatulistiwa, dan Taman Eden dalam Summa Theologica
Neturei Karta: Sekte Yahudi Anti-Zionis yang Menolak Negara Israel Berdasarkan Keyakinan Eskatologis
Neturei Karta: Sekte Yahudi Anti-Zionis yang Menolak Negara Israel
Orang Uighur Dipaksa Makan Daging Babi karena China Memperluas Peternakan Babi Xinjiang
Keren !, Presiden Pertama Indonesia, Soekarno Bela Mati-matian Palestina
Kata Rabbi Aaron Teitelbaum Shlita : “Negara Zionis adalah Penyembahan Berhala di Zaman Kita”
TERNYATA ADA RABI YAHUDI BERSUMPAH UNTUK “TERUS BERJUANG DALAM PERANG TUHAN MELAWAN ZIONISME”
Gila !, Banyak Wanita Uyghur Dipaksa Kawin Untuk Menghilangkan Warisan Budaya Tradisi Uyghur
Keren !, Ukraina Salah Satu Negara Pertama Akui Palestina di PBB
Karena Dekatnya Turki dengan Malaysia : Anwar Terbang Menemui Erdogan
Media Asing : Barat Tidak Berdaya di Myanmar
Enam Hari setelah Bencana Gempa Bumi Turki, Para Kontraktor Bangunan Ditangkapi
Bayi Lahir di Reruntuhan Gempa Suriah Dinamai Aya
Keren !, Presiden Aljazair Dukung Penuh Keanggotaan Palestina di PBB
Gawat ! Paman Sam AS Sebut Bakal Perang dengan China
Kemarahan Turki Setelah Pembakaran Quran, Protes Kurdi di Swedia
Kontra Intelijen FBI Menggerebek Kantor Polisi China di New York: Laporan
Nitizen Nyiyirin Presiden Emmanuel Macron”Tidak Minta Maaf” Atas Penjajahan Prancis di Aljazair
Tegas ! Demi Kemanusiaan Datuk Sri Anwar Ibrahim PM. Malaysia Bela Palestina
Ternyata Tidak Jauh Dari Jakarta, Harga Nasi Padang Per Porsinya Rp 120 Ribu
Ternyata Banyak Nama Kota Peninggalan Peradaban Islam di Amerika Serikat
Ternyata Angelina Jolie Tidak Masuk Dalam Daftar 5 Wanita Tercantik di Dunia
Peristiwa Dunia Yang Terjadi Tahun 2022
Wang Yi Menteri Luar Negeri China Diberhentikan
Pele Sang Legenda Sepak Bola Jum’at Dini Hari Meninggal Dalam Usia 82 Tahun
Islamofobia! Tiga Kepala Babi Diletakan Untuk Memprotes Pembangunan Masjid
Tragis ! Korban Bertambah 18 Orang Tewas Akibat Ledakan Truk Gas di Afrika Selatan
Lebih dari 40 Ribu Kematian Di Cina Karena Covid Di Akhir Tahun
Lagi-lagi Zionis Israil Menembak Mati Warga Palestina, Korbannya Pemain Sepak Bola Muda
Dr. Nisia Trindade Lima Menteri Kesehatan Brasil Pertama dari Kaum Hawa
Maher Zain Hadir Di Piala Dunia 2022 Dengan Merilis Lagu Bersiaplah (Tahayya)
Kembali Pecah Rekor, Kasus Covid-19 di China Tembus 39 Ribu Kasus Sehari