Gelombang Pemutusan Kerja dan Daya Beli Runtuh: Dua Sisi Bencana yang Menghantam Tradisi
Jakarta, Kowantaranews.com -Tahun 2025 akan dikenang sebagai tahun di mana gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan deflasi berkepanjangan mengubur antusiasme masyarakat Indonesia dalam menjalankan tradisi mudik Lebaran. Data Badan Kebijakan Transportasi menunjukkan, jumlah pemudik tahun ini diperkirakan turun 24%—dari 193,6 juta (2024) menjadi 146,48 juta orang . Angka ini menjadi anomali historis, mengingat tren mudik sebelumnya selalu naik, kecuali saat pandemi COVID-19 (2020-2021).
Akar masalahnya terletak pada tsunami PHK yang melanda sektor industri, ritel, dan perhotelan. Sepanjang 2024, tercatat 77.965 kasus PHK, dan di awal 2025, tambahan 3.325 pekerja kehilangan mata pencaharian 3. Bagi korban PHK, mudik bukan lagi prioritas. “Mereka bertahan dengan mencari pekerjaan informal di kota besar atau menghemat tabungan untuk biaya sekolah anak,” ungkap Bhima Yudhistira, Direktur CELIOS.
Bersamaan dengan itu, deflasi yang terjadi sejak Januari 2025 (-0,76%) hingga Februari (-0,48%) menjadi alarm bahaya. Meski pemerintah menyebut deflasi sebagai keberhasilan stabilisasi harga, para ekonom justru menilainya sebagai indikator lemahnya konsumsi masyarakat 13. Daya beli yang ambruk tercermin dari anjloknya penerimaan PPN dalam negeri sebesar 92,75% pada Januari 2025.
Mengurai Penyebab: Dari Efisiensi Anggaran hingga Perubahan Gaya Hidup
- Efisiensi Anggaran Pemerintah yang Mematikan Sektor Informal
Kebijakan penghematan APBN 2025 memicu tekanan di sektor perhotelan dan transportasi. Pekerja hotel di Jabodetabek, misalnya, terpaksa menunda mudik karena pemotongan gaji atau jam kerja . Stimulus diskon tiket pesawat 14% pun dinilai tidak efektif, terutama bagi masyarakat di luar Jawa yang masih terbebani biaya tinggi . - THR: Antara Tabungan, Utang, dan Zakat
Survei YouGov (2024) mengungkap pergeseran alokasi Tunjangan Hari Raya (THR). Sebanyak 65% Gen Z memilih menabung THR, sementara hanya 19% yang menggunakannya untuk mudik . Generasi Milenial pun lebih fokus melunasi utang (33%) daripada pulang kampung . Fenomena ini diperparah oleh ketidakpastian politik dan aksi penolakan UU TNI di berbagai daerah 2. - Bencana Alam dan Cuaca Ekstrem
Banjir masif awal 2025 di Jawa dan Sumatera menambah daftar alasan warga menghindari mudik. Biaya logistik yang melonjak 20-30% akibat kenaikan harga BBM dan tarif transportasi membuat anggaran mudik keluarga melambung ke Rp3-5 juta—naik dari Rp2,5-4 juta di 2024. - Jarak Libur Nataru-Lebaran yang Terlalu Dekat
Libur Natal-Tahun Baru (Nataru) yang berdekatan dengan Lebaran membuat masyarakat enggan mengambil cuti dua kali dalam waktu singkat. “Mereka yang sudah pulang saat Nataru memilih tidak mudik lagi,” jelas Sarman Simanjorang dari Kadin Indonesia .
Dampak Ekonomi: UMKM Menjerit, Daerah Tujuan Jadi ‘Kota Hantu’
- Kontraksi Peredaran Uang Rp232 Triliun
Kadin Indonesia memprediksi perputaran uang Lebaran 2025 menyusut Rp19,33 triliun—dari Rp157,3 triliun (2024) menjadi Rp137,97 triliun . Jika 47,12 juta orang membatalkan mudik dengan estimasi pengeluaran Rp2-5 juta per orang, potensi kerugian ekonomi mencapai Rp93–232 triliun . - UMKM dan Sektor Informal Terancam Gulung Tikar
Daerah tujuan mudik seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sumatera Utara—yang biasa menerima aliran uang triliunan rupiah—kini menghadapi kenyataan pahit. Pedagang oleh-oleh, jasa kuliner, dan penginapan tradisional kehilangan 40-50% pelanggan . “Ini seperti kiamat bagi UMKM,” ujar pemilik warung makan di Surabaya yang omzetnya turun 60% . - Sektor Transportasi Ambruk: Tol Sepi, Terminal Mati
Meski penjualan tiket pesawat naik 7,7% berkat diskon, arus mudik sepeda motor di Tol Trans Jawa justru turun 61% . Penyeberangan Merak-Bakauheni juga sepi, dengan penurunan kendaraan 15% dan pejalan kaki 32% . - Ketimpangan Regional: Jawa Terpukul, Bali dan Yogyakarta Bertahan
Daerah dengan ketergantungan tinggi pada pemudik seperti Jawa Barat dan Lampung mengalami penurunan aliran uang signifikan. Sebaliknya, Bali dan Yogyakarta—yang mengandalkan pariwisata non-mudik—lebih resilien .
Baca juga : Aktivitas Sesar Sagaing: Pemicu Utama Gempa 7,7 yang Guncang Myanmar dan Asia Tenggara
Baca juga : Tak Mampu Bayar Bus, Pemudik Banjiri Jalan dengan Motor: Tragedi Menanti di Balik Rindu Kampung Halaman ?
Baca juga : Sarjana Cumlaude Disandera PHK ? Indonesia Darurat Pengangguran Beredukasi ?
Respons Pemerintah: Antara Optimisme dan Realita Pahit
Pemerintah mengklaim ekonomi nasional tetap stabil dengan pertumbuhan PDB 2024 sebesar 5,03% . Menko Perekonomian Airlangga Hartarto meyakini program bansos dan stimulus fiskal mampu menopang daya beli. Namun, data Bank Indonesia (BI) menunjukkan Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) turun dari 127,2 (Januari) ke 126,4 (Februari) .
Ekonom Universitas Gadjah Mada (UGM) menyebut klaim pemerintah “terlalu optimistis”. “Deflasi dan PHK adalah indikator bahwa ekonomi tidak baik-baik saja. Lebaran 2025 adalah cermin kegagalan sistemik,” tegasnya .
Masa Depan Tradisi Mudik: Antara Digitalisasi dan Ancaman Kepunahan
Perubahan gaya hidup generasi muda menjadi faktor krusial. Konsep “mudik digital”—berkomunikasi via platform virtual—mulai digemari Gen Z. Namun, hal ini mengancam fungsi mudik sebagai motor pemerataan ekonomi desa-kota .
Pemerintah dinilai perlu segera mengambil langkah strategis:
- Stimulus fiskal terarah untuk UMKM di daerah rawan pemudik .
- Pengetatan impor produk fashion yang membanjiri pasar domestik .
- Revisi kebijakan moneter untuk menekan suku bunga dan inflasi .
Lebaran Suram yang Membuka Mata
Tahun 2025 bukan sekadar tahun penurunan pemudik, tetapi titik balik yang memaksa Indonesia merefleksikan ketahanan ekonominya. Jika tidak ada intervensi mendasar, tradisi mudik bisa menjadi ritual usang—tersapu gelombang PHK, deflasi, dan perubahan zaman. Seperti kata pepatah, “Gajah mati meninggalkan gading, pemudik hilang meninggalkan derita.” By Mukroni
Sumber data: CNBC Indonesia Research, Katadata, Apakabar (2025)
Foto Kowantaranews
- Berita Terkait :
Aktivitas Sesar Sagaing: Pemicu Utama Gempa 7,7 yang Guncang Myanmar dan Asia Tenggara
Sarjana Cumlaude Disandera PHK ? Indonesia Darurat Pengangguran Beredukasi ?
Baju Lebaran Gen Z: Dari Tangerang Hingga New York, Semua Terinspirasi!
BENCANA MEGA-DEFORESTASI: PUNCAK BOGOR JADI KUBURAN HUTAN, JAKARTA LUMPUH OLEH AIR MATA ALAM!
Dilema Besar! Pembangunan IKN atau Kesejahteraan Rakyat?
Retakan Tanah Mengintai: Perlombaan Melawan Waktu di Tengah Ancaman Longsor Pekalongan
Di Balik Obsesi Swasembada Pangan: Lingkungan dan Masyarakat yang Terlupakan
Makan Bergizi Gratis Ngebut! 82,9 Juta Pelajar Siap Disantuni di 2025!
Kemiskinan Menyusut, Tapi Jurang Kesenjangan Kian Menganga!
Jeritan Nelayan: Terjebak di Balik Tembok Laut, Rezeki Kian Terkikis
Menimbang Makna di Balik Perayaan Tahun Baru
Insiden di Mahkamah Internasional: Pengacara Israel Disebut ‘Pembohong’ oleh Pengamat Selama Sidang
Raja Saudi Salman Dirawat karena Radang Paru-paru di Istana Al Salam
Helikopter dalam Konvoi yang Membawa Presiden Iran Ebrahim Raisi Jatuh di Azerbaijan Timur
JPMorgan Chase Tarik Investasi dari Elbit Systems di Tengah Tekanan Kampanye Boikot
76 Tahun Nakba: Peringatan Sejarah dan Bencana yang Berkepanjangan di Gaza
Hakim Kanada Tolak Pembubaran Demo Pro-Palestina di Universitas McGill
Blokade Bantuan ke Gaza: Protes, Krisis Kelaparan, dan Konsekuensi Global
Netanyahu Tegaskan Israel Bukan “Negara Bawahan” AS di Tengah Ketegangan dengan Biden
Mayor Angkatan Darat AS Mengundurkan Diri untuk Memprotes Dukungan Amerika terhadap Israel di Gaza
Enam Sekutu Amerika Serikat Dukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB
Jeremy Corbyn di Rafah: ” Kisah Horor dan Harapan di Gaza: Panggilan untuk Keadilan dan Perdamaian”
Antony Blinken Mengecam Klaim Israel: Keadilan dan Kemanusiaan dalam Konflik Gaza
Mayoritas Warga Kanada Mendukung Protes di Kampus Universitas Menurut Jajak Pendapat Terbaru
Raja Denmark Mengibarkan Bendera Palestina: Solidaritas Global Menguat Setelah Badai Al-Aqsa
Gary Lineker: Tidak Bisa Diam Mengenai Konflik Gaza dan Kritik Terhadap Tindakan Israel
Kekuatan Opini Publik: Kim Kardashian dan Dampak #Blockout2024 Pro-Palestina
Perspektif Kritis Randa Jarrar: Hillary Clinton dalam Kacamata Seorang Profesor Studi Timur Tengah
Peringatan Raja Spanyol Felipe VI: Eskalasi Kekerasan di Gaza dan Panggilan untuk Aksi Global
Perayaan Cinta dan Solidaritas: Pengantin di Montreal Mengekspresikan Dukungan untuk Palestina
Bisan Owda dan AJ+ Raih Penghargaan Peabody atas Liputan Gaza
Grace Blakeley Mendorong Sanksi terhadap Israel dalam Debat BBC Question Time
Insiden Pelecehan Verbal di Arizona State University: Staf Pro-Israel Diberhentikan
Respon Defiant Israel Menyusul Peringatan Biden tentang Serangan Rafah
Dinamika Hubungan India-Israel di Bawah Pemerintahan Narendra Modi
Himne Macklemore untuk Perdamaian dan Keadilan: “Solidaritas Diam”
Tujuan Israel Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas dan Melancarkan Operasi di Rafah
Mahasiswa Inggris Protes untuk Palestina: Aksi Pendudukan di Lima Universitas Terkemuka
Solidaritas Pelajar di MIT: Dukungan untuk Gaza dan Perlawanan Terhadap Perintah Polisi
Senator Partai Republik Ancam ICC: ‘Targetkan Israel dan Kami Akan Menargetkan Anda’
Pembelotan Massal dan Ketegangan Internal: Pasukan Israel Menolak Perintah di Gaza
Israel Menutup Kantor Al Jazeera
Ketegangan di Upacara Pembukaan Universitas Michigan: Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Dikeluarkan
Ketegangan Internal dan Eksternal: Keputusan Kontroversial Menutup Saluran Al Jazeera di Israel
Situasi Tegang: Demonstrasi di Institut Seni Chicago Berakhir dengan Puluhan Orang Ditangkap
Platform Pittsburgh: Peran Pentingnya dalam Gerakan Reformasi Amerika dalam Yudaisme
Deklarasi Balfour dan Peran Walter Rothschild: Sebuah Tinjauan
Pelukan Islam Shaun King dan Dukungannya terhadap Palestina: Kisah Perubahan dan Aktivisme
Trinidad dan Tobago Resmi Mengakui Negara Palestina: Tinjauan Keputusan dan Implikasinya
Kolombia Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel karena Dugaan Genosida di Gaza
Kontroversi Video Rashida Tlaib: Pertahanan Pro-Palestina di Tengah Keretakan Demokrat Michigan
Kontroversi Terkait Protes Mahasiswa di AS: Antara Anti-Semitisme dan Anti-Perang
Konfrontasi di Kampus: Mahasiswa Universitas Columbia Berjuang Demi Solidaritas dengan Palestina
Robert Reich Membela Mahasiswa yang Memprotes Perang Israel di Gaza di Kampus-kampus Amerika
Perjuangan Mahasiswa Amerika: Solidaritas dengan Palestina Melawan Represi dan Kekerasan
Protes Mahasiswa Pro-Palestina di Washington Tetap Berlanjut Meski Ditekan Pemerintah
Keyakinan Nahamanides dalam Realitas Surga dan Lokasi Taman Eden Dekat Garis Katulistiwa
Konsep Bumi sebagai Pusat Alam Semesta dalam Divine Comedy Dante
Thomas Aquinas: Pemikiran tentang Surga, Khatulistiwa, dan Taman Eden dalam Summa Theologica
Neturei Karta: Sekte Yahudi Anti-Zionis yang Menolak Negara Israel Berdasarkan Keyakinan Eskatologis
Neturei Karta: Sekte Yahudi Anti-Zionis yang Menolak Negara Israel
Orang Uighur Dipaksa Makan Daging Babi karena China Memperluas Peternakan Babi Xinjiang
Keren !, Presiden Pertama Indonesia, Soekarno Bela Mati-matian Palestina
Kata Rabbi Aaron Teitelbaum Shlita : “Negara Zionis adalah Penyembahan Berhala di Zaman Kita”
TERNYATA ADA RABI YAHUDI BERSUMPAH UNTUK “TERUS BERJUANG DALAM PERANG TUHAN MELAWAN ZIONISME”
Gila !, Banyak Wanita Uyghur Dipaksa Kawin Untuk Menghilangkan Warisan Budaya Tradisi Uyghur
Keren !, Ukraina Salah Satu Negara Pertama Akui Palestina di PBB
Karena Dekatnya Turki dengan Malaysia : Anwar Terbang Menemui Erdogan
Media Asing : Barat Tidak Berdaya di Myanmar
Enam Hari setelah Bencana Gempa Bumi Turki, Para Kontraktor Bangunan Ditangkapi
Bayi Lahir di Reruntuhan Gempa Suriah Dinamai Aya
Keren !, Presiden Aljazair Dukung Penuh Keanggotaan Palestina di PBB
Gawat ! Paman Sam AS Sebut Bakal Perang dengan China
Kemarahan Turki Setelah Pembakaran Quran, Protes Kurdi di Swedia
Kontra Intelijen FBI Menggerebek Kantor Polisi China di New York: Laporan
Nitizen Nyiyirin Presiden Emmanuel Macron”Tidak Minta Maaf” Atas Penjajahan Prancis di Aljazair
Tegas ! Demi Kemanusiaan Datuk Sri Anwar Ibrahim PM. Malaysia Bela Palestina
Ternyata Tidak Jauh Dari Jakarta, Harga Nasi Padang Per Porsinya Rp 120 Ribu
Ternyata Banyak Nama Kota Peninggalan Peradaban Islam di Amerika Serikat
Ternyata Angelina Jolie Tidak Masuk Dalam Daftar 5 Wanita Tercantik di Dunia
Peristiwa Dunia Yang Terjadi Tahun 2022
Wang Yi Menteri Luar Negeri China Diberhentikan
Pele Sang Legenda Sepak Bola Jum’at Dini Hari Meninggal Dalam Usia 82 Tahun
Islamofobia! Tiga Kepala Babi Diletakan Untuk Memprotes Pembangunan Masjid
Tragis ! Korban Bertambah 18 Orang Tewas Akibat Ledakan Truk Gas di Afrika Selatan
Lebih dari 40 Ribu Kematian Di Cina Karena Covid Di Akhir Tahun
Lagi-lagi Zionis Israil Menembak Mati Warga Palestina, Korbannya Pemain Sepak Bola Muda
Dr. Nisia Trindade Lima Menteri Kesehatan Brasil Pertama dari Kaum Hawa
Maher Zain Hadir Di Piala Dunia 2022 Dengan Merilis Lagu Bersiaplah (Tahayya)
Kembali Pecah Rekor, Kasus Covid-19 di China Tembus 39 Ribu Kasus Sehari