Jakarta, Kowantaranews.com -Pada sebuah pojok di pinggiran Kota Bekasi, warteg yang dijalankan oleh Pak Fareal bukan nama aslinya tapi ia dipanggil nama anaknya merasakan dampak serius dari situasi ekonomi yang belum membaik. Daya beli masyarakat yang rendah memukul bisnis kecilnya yang sangat mengandalkan dukungan dari para pelanggan sehari-hari.
Sebagai pemilik dan juga mengelola warteg bersama istrinya, Pak Fareal menemui tantangan besar ketika pelanggan setianya mulai memotong pengeluaran mereka. Harga-harga yang terus naik membuat masyarakat lebih berhati-hati dalam pengeluaran sehari-hari, termasuk dalam memilih tempat makan.


Warteg milik Pak Fareal yang selama ini menjadi tempat harian banyak pelanggan setia, kini merasakan sepi. Pengunjung yang biasanya ramai, kini berkurang drastis. Pak Fareal melihat banyak meja dan kursi kosong yang sebelumnya selalu terisi oleh pelanggan yang menikmati hidangan warung tegalnya.
Baca Juga : Presiden Jokowi Ajak Warga Singapura Tinggal di IKN, Menterinya Melarang Warteg di IKN
Pak Fareal, yang selama ini mengandalkan pendapatan dari wartegnya untuk menyambung hidup keluarganya, merasa tertekan. Penghasilan yang menurun membuatnya sulit untuk mempertahankan kualitas bahan baku yang biasa ia pilih dengan cermat.

Warteg yang merupakan salah satu elemen vital dalam ekosistem lokal, mulai merasakan dampak yang lebih luas. Beberapa karyawan yang biasa membantu di warteg juga ikut merasakan dampaknya, karena pendapatan yang menurun membuat Pak Fareal kesulitan untuk membayar upah mereka.
Baca Juga : Ayo Gibran Bersuara Jangan Diam !, Ada Menteri yang Sebelah Mata Terhadap Warteg
Baca Juga : Warteg Bakal Dilarang di IKN, Begini Saran Kowantara
Pak Fareal berusaha untuk berinovasi dengan menyesuaikan harga dan menambahkan opsi menu hemat, tetapi tetap saja situasi sulit. Dia juga mencoba bekerja sama dengan pemasok lokal untuk mendapatkan harga yang lebih baik, namun kondisi ekonomi yang sulit membuat semua pihak merasakan tekanan.
Dalam situasi yang sulit ini, Pak Fareal mengharapkan adanya dukungan dari pemerintah setempat atau program bantuan untuk usaha kecil. Dia berharap adanya insentif atau bantuan finansial yang dapat membantu warteg seperti miliknya bertahan dan tetap memberikan layanan kepada masyarakat.
Meskipun dalam tekanan, Pak Fareal tetap optimis bahwa dengan upaya keras, kreativitas, dan dukungan dari masyarakat dan pemerintah, wartegnya dapat melewati masa sulit ini dan menjadi bagian dari pemulihan ekonomi lokal.
Sementara dalam laman Bloomberg Technoz, 3/1/2023 dirilis judul berita “Daya Beli Masyarakat Melemah, Terendah Sejak Pandemi Reda”. Tekanan daya beli itu tidak bisa dilepaskan dari langkah pengetatan moneter yang telah dilangsungkan sejak Agustus 2022 lalu oleh Bank Indonesia dengan kini suku bunga acuan masih bertengger tinggi di 6%. Ancaman inflasi harga pangan tahun ini diperkirakan juga akan membuat BI bersikukuh mempertahankan bunga acuan di level tinggi setidaknya sampai semester 1-2024, dan ini terjadi daya beli masyarakat terendah di akhir masa jabatan Jokowi, demikian ditulis dalam laman tersebut. *Roni
Foto Dok.Kowantaranews.com
- Berita Terkait :
Keren !, Sejumlah Alumni UB Mendirikan Koperasi dan Warteg Sahabat di Kota Malang
Ternyata Warteg Sahabat KOWATAMI Memakai Sistem Kasir Online
Ternyata Warteg Sahabat Berada di Bawah Naungan Koperasi Warung Sahabat Madani
Wow Keren !, Makan Gratis di Warteg Sahabat Untuk Penghafal Surat Kahfi di Hari Minggu
Warteg Sahabat Satu-Satunya Warteg Milenial di Kota Malang dengan Wifi
Warteg Sahabat Menawarkan Warteg Gaya Milenial untuk Kota Malang dan Sekitarnya
Republik Bahari Mengepakan Sayap Warteg ala Café di Cilandak Jakarta Selatan
Promo Gila Gilaan Di Grand Opening Rodjo Duren Cirendeu.
Pelanggan Warteg di Bekasi dan Bogor Kecewa, Menu Jengkol Hilang
KOWARTAMI Membuka Lagi Gerai Warteg Republik Bahari ke-5 di MABES Jakarta Barat
Ternyata Nasi Padang Ada yang Harganya Lebih Murah dari Warteg, Apa benar ?
Menikmati Menu Smoothies Buah Naga Di Laloma Cafe Majalengka
Ternyata Tidak Jauh Dari Jakarta, Harga Nasi Padang Per Porsinya Rp 120 Ribu
Ketika Pedagang Warteg Menanyakan Syarat Mendapatkan Satu Juta Kuota Sertifikasi Halal Gratis
Warteg Republik Bahari Di Bawah Kowartami Mulai Berkibar Di Penghujung Pandemi
Curhat Pemilik Warung Seafood Bekasi Ketika Omsetnya Belum Beranjak Naik
Trending Di Twitter, Ternyata Mixue Belum Mendapat Sertifikat Halal Dari BPJPH Kementerian Agama
Megenal Lebih Dekat Apapun Makanannya Teh Botol Sosro Minumannya, Cikal Bakalnya Dari Tegal
Kowartami Resmikan Warteg Republik Bahari Cabang Ke-4 Di Salemba Jakarta Pusat
Natal Di Jepang, Kentucky Fried Chicken (KFC) Salah Satu Makanan Favorit
Pedagang Warteg Semakin Sulit Harga Beras Naik
Yabie Cafe Tempat Bersantai Kekinian di Kranji Bekasi
Nongkrong Sambil Mencicip Surabi dengan Beragam Topping di Bandung
Gurihnya Coto Makassar Legendaris di Air Mancur Bogor, Yuk ke Sana