• Sel. Nov 12th, 2024

KowantaraNews

RINGKAS DAN TAJAM

Ayo Gibran Bersuara Jangan Diam !, Ada Menteri  yang Sebelah Mata Terhadap Warteg

ByAdmin

Jan 1, 2024
Sharing is caring

Jakarta, Kowantaranews.com  -Gibran Rakabuming putra sulung Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang sedang menjabat dan sekarang Wali Kota Solo dan calon wakil Presiden pasangan Prabowo Subiyanto untuk tahun 2024-2029 pernah mengemukakan pendapatnya bahwa warung tegal alias warteg merupakan salah satu bagian dari budaya dan kearifan lokal Bangsa Indonesia. “Warteg bukan sekadar tempat makan tapi ini adalah budaya bangsa. Orang Indonesia makannya, ya, di warteg, makanya ini harus dilestarikan. Demikian yang diungkapkan Gibran Rakabuming sebagai investor warteg digital Wahyoo di acara Pikniknye Wahyoo di Dufan Minggu 10 Nopember 2019 dalam acara itu Gibran tegas mengemukakan warung tegal alias warteg merupakan salah satu bagian dari budaya dan kearifan lokal Bangsa Indonesia Bisnis.com, 10/11/2019

Foto-Foto Warteg dan Mereknya (Dok. Kowantaranews.com)

Sementara itu, viral di jagat medsos penolakan warteg di Ibukota Kota Nusantara (IKN) oleh Menteri PUPR Basuki Hadimulyono dimana Basuki Hadimulyoni memberi statemen di beberapa media bahwa dalam kontruksi pembangunan IKN bebas dari warteg dengan alasan agar tidak kotor dan semrawut.

Baca Juga : Warteg Bakal Dilarang di IKN, Begini Saran Kowantara

Baca Juga : Saran KOWANTARA : 10 Sikap Warteg Jika ada Pejabat Tinggi yang Melihat Sebelah Mata Keberadaan Warteg

Baca Juga : Warteg Menolak IKN, Apa Warteg Menolak IKAN ?

Statemen menteri Basuki Hadimulyono itulah yang diprotes oleh KOWANTARA dengan 10 pernyataan sikap yang disampaikan oleh Mukroni selaku ketua KOWANTARA, yaitu :

  1. Dialog Terbuka: Membuka dialog terbuka dengan pejabat tersebut untuk memahami alasan di balik pandangannya dan menyampaikan perspektif mengenai pentingnya warteg dalam ekonomi lokal. Dialog terbuka merujuk pada proses komunikasi yang melibatkan pertukaran ide, pandangan, atau informasi antara dua pihak atau lebih secara terbuka dan jujur. Dalam konteks membuka dialog terbuka dengan pejabat, ini berarti memulai percakapan atau pertemuan dengan tujuan untuk saling memahami, membuka pintu komunikasi yang transparan, dan mengatasi perbedaan pandangan.
  2. Pendekatan Edukatif: Menyediakan informasi dan data yang mendukung peran positif warteg dalam memberikan lapangan pekerjaan, mendukung perekonomian lokal, dan memenuhi kebutuhan makanan sehari-hari.
  3. Kampanye Kesadaran Masyarakat: Melibatkan masyarakat dalam kampanye kesadaran untuk meningkatkan pemahaman tentang kontribusi positif warteg dan usaha kecil lainnya. bahwa warteg dan usaha kecil mendukung pemberdayaan ekonomi lokal dengan menciptakan peluang pekerjaan bagi penduduk setempat, mereka sering kali menjadi sumber penghidupan bagi pemilik usaha dan karyawan lokal. Bahwa warteg menyajikan hidangan-hidangan tradisional yang mencerminkan keanekaragaman kuliner Indonesia. Ini dapat membantu mempertahankan kearifan lokal dan warisan kuliner. Bahwa warteg sering menawarkan makanan dengan harga yang terjangkau, membuatnya dapat diakses oleh berbagai lapisan masyarakat. Hal ini mendukung inklusivitas dan keberlanjutan akses pangan dan bahwa warteg lokal biasanya mendapatkan bahan baku dari pemasok lokal dan petani setempat, ini tidak hanya mendukung ekonomi lokal tetapi juga membantu mempertahankan rantai pasok lokal.
  4. Lobi dan Advokasi: Melakukan lobi dan advokasi untuk perubahan kebijakan yang mendukung pertumbuhan dan keberlanjutan warteg sebagai bisnis kecil. Lobi dan Advokasi dalam konteks ini merujuk pada serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk memengaruhi pembuat kebijakan atau pihak berwenang agar mereka membuat keputusan atau perubahan kebijakan yang mendukung pertumbuhan dan keberlanjutan warteg sebagai bisnis kecil. Artinya, pemilik warteg atau pihak yang peduli terhadap warteg berusaha untuk mengarahkan kebijakan publik dan dukungan pemerintah agar lebih mendukung perkembangan dan keberlanjutan bisnis warteg.
  5. Kolaborasi dengan Komunitas Lokal: Berkolaborasi dengan komunitas lokal, organisasi kemasyarakatan, dan pemilik warteg untuk memperkuat dukungan bersama.
  6. Pemantauan dan Evaluasi: Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap kebijakan yang dapat berdampak pada warteg dan mengidentifikasi apakah ada diskriminasi atau ketidaksetaraan.
  7. Pertemuan Publik: Menggelar pertemuan publik atau forum diskusi untuk mendengarkan masukan dan pendapat masyarakat mengenai sikap pejabat terhadap warteg.
  8. Media Sosial dan Kampanye Online: Menggunakan media sosial dan kampanye online untuk membangun dukungan masyarakat dan menyoroti kontribusi warteg.
  9. Pengembangan Keahlian Warteg: Menyediakan pelatihan dan dukungan untuk pemilik warteg dalam mengembangkan keahlian mereka, meningkatkan kualitas makanan, dan menyesuaikan dengan perubahan permintaan pasar.
  10. Mendorong Inovasi: Mendorong inovasi di dalam warteg, seperti menu yang lebih bervariasi, layanan pelanggan yang lebih baik, atau strategi pemasaran yang lebih efektif, untuk meningkatkan daya saing dan ketahanan bisnis.

Tentunya bukan KOWANTARA aja, para ribuan pedagang warteg juga berharap agar anaknya presiden Gibran Rakabuming bersuara terhadap pembantu bapaknya yang memandang sebelah mata terhadap warteg.* Roni

Foto Dok. Kowantaranews.com

  • Berita Terkait :

Keren !, Sejumlah Alumni UB Mendirikan Koperasi dan Warteg Sahabat di Kota Malang

Ternyata Warteg Sahabat KOWATAMI Memakai Sistem Kasir Online

Ternyata Warteg Sahabat Berada di Bawah Naungan Koperasi Warung Sahabat Madani

Wow Keren !, Makan Gratis di Warteg Sahabat Untuk Penghafal Surat Kahfi di Hari Minggu

Warteg Sahabat Satu-Satunya Warteg Milenial di Kota Malang dengan Wifi

Warteg Sahabat Menawarkan Warteg Gaya Milenial untuk Kota Malang dan Sekitarnya

Republik Bahari Mengepakan Sayap Warteg ala Café di Cilandak Jakarta Selatan

Promo Gila Gilaan Di Grand Opening Rodjo Duren Cirendeu.

Pelanggan Warteg di Bekasi dan Bogor Kecewa, Menu Jengkol Hilang

KOWARTAMI Membuka Lagi Gerai Warteg Republik Bahari ke-5 di MABES Jakarta Barat

Ternyata Nasi Padang Ada yang Harganya Lebih Murah dari Warteg, Apa benar ?

Menikmati Menu Smoothies Buah Naga Di Laloma Cafe Majalengka 

Ternyata Tidak Jauh Dari Jakarta, Harga Nasi Padang Per Porsinya Rp 120 Ribu

Ketika Pedagang Warteg Menanyakan Syarat Mendapatkan Satu Juta Kuota Sertifikasi Halal Gratis

Warteg Republik Bahari Di Bawah Kowartami Mulai Berkibar Di Penghujung Pandemi

Curhat Pemilik Warung Seafood Bekasi Ketika Omsetnya Belum Beranjak Naik

Trending Di Twitter, Ternyata Mixue Belum Mendapat Sertifikat Halal Dari BPJPH Kementerian Agama

Megenal Lebih Dekat Apapun Makanannya Teh Botol Sosro Minumannya, Cikal Bakalnya Dari Tegal

Kowartami  Resmikan  Warteg  Republik  Bahari Cabang Ke-4 Di Salemba Jakarta Pusat

Natal Di Jepang, Kentucky Fried Chicken (KFC) Salah Satu Makanan Favorit

Pedagang Warteg Semakin Sulit Harga Beras Naik

Yabie Cafe Tempat Bersantai Kekinian di Kranji Bekasi

Nongkrong Sambil Mencicip Surabi dengan Beragam Topping di Bandung

Gurihnya Coto Makassar Legendaris di Air Mancur Bogor, Yuk ke Sana

By Admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *