• Jum. Feb 14th, 2025

KowantaraNews

RINGKAS DAN TAJAM

10 Saran KOWANTARA bagi Warteg Apabila ada Pelanggan Mengeluarkan Kata-Kata Merendahkan seperti Bodoh dan Tolol

ByAdmin

Jan 13, 2024
Sharing is caring

Jakarta, Kowantaranews.com -Dalam setiap usaha pasti menghadapi kendala atau hambatan baik ringan dan serius, dalam hal ini apabila di warteg ada pelanggan yang menghadapi situasi di mana pelanggan mengeluarkan kata-kata merendahkan, tentunya ini bisa menjadi tantangan untuk menghadapinya, di sini Komunitas Warteg Nusantara atau KOWANTARA memberikan 10 saran agar para pengelola/penjaga warteg atau sering dinamakan asisten warteg, mungkin juga para pemilik warteg untuk tetap profesional dan menjaga suasana yang positif. Berikut adalah 10 saran KOWaNTAra untuk menghadapi situasi tersebut di warteg:

  1. Tetap Tenang:

Pertahankan ketenangan dan jangan terpancing emosi. Ini membantu menghindari eskalasi situasi. “Tetap tenang” berarti menjaga keadaan emosi dan reaksi Anda tetap stabil dan terkendali dalam menghadapi situasi yang mungkin menantang atau penuh tekanan. Dalam konteks layanan pelanggan di warteg, ini mengacu pada kemampuan Anda untuk tidak terpancing emosi atau merespons secara negatif terhadap kata-kata kasar atau perilaku merendahkan dari pelanggan.

Foto Warteg Barokah 2 dari Luar (Dok. Kowantaranews.com)
  1. Jangan Balas dengan Kata-Kata Kasar:

Hindari merespon dengan kata-kata kasar atau merendahkan. Tetaplah tinggi dan profesional.

“Jangan Balas dengan Kata-Kata Kasar” menunjukkan pentingnya menjaga komunikasi yang santun dan profesional dalam menghadapi situasi sulit atau konflik dengan pelanggan. Artinya, meskipun pelanggan mungkin menggunakan kata-kata kasar atau merendahkan, Anda diharapkan untuk tetap tenang dan tidak merespons dengan cara yang sama

  1. Dengarkan dengan Sabar:

Dengarkan keluhan pelanggan dengan sabar, mencoba memahami alasan di balik kemarahannya. 
“Dengarkan dengan sabar” berarti memberikan perhatian sepenuh hati pada apa yang dikatakan oleh pelanggan, tanpa tergesa-gesa atau memotong pembicaraan mereka. Ini mencakup memberikan ruang untuk pelanggan berbicara, mendengarkan dengan penuh perhatian, dan menunjukkan bahwa Anda menghargai perspektif dan keluhan mereka

Baca Juga : Pedagang Warteg dan Daya Beli Masyarakat Tertatih-tatih Di Akhir Jabatan Jokowi

Baca Juga : Presiden Jokowi Ajak Warga Singapura Tinggal di IKN, Menterinya Melarang Warteg di IKN

Baca Juga : Ayo Gibran Bersuara Jangan Diam !, Ada Menteri  yang Sebelah Mata Terhadap Warteg

  1. Jangan Ambil secara Pribadi:

Ingatlah bahwa kemarahan pelanggan mungkin tidak berkaitan dengan Anda secara pribadi. Hindari mengambilnya hati.

“Pasal Jangan Ambil secara Pribadi” menekankan pentingnya untuk tidak mengartikan perilaku atau kata-kata pelanggan secara pribadi, terutama ketika terjadi situasi konflik atau keluhan. Artinya, sebagai pelayan atau pekerja di warteg, Anda diharapkan untuk memisahkan diri secara emosional dari keluhan atau kritik pelanggan dan tidak merasa tersinggung secara pribadi

Foto Warteg Republik Bahari Di Tepi Jalan di Bilangan Kota Jakarta (Foto Dok.Kowantaranews.com)

  1. Berikan Tanggapan Positif:

Sampaikan bahwa Anda mendengarkan dan akan berusaha memperbaiki masalahnya. Jika ada kesalahan, minta maaf dengan tulus.

“Berikan Tanggapan Positif” merujuk pada kemampuan memberikan respons atau feedback yang membangun dan mendukung, bahkan dalam menghadapi keluhan atau kritik dari pelanggan. Ini melibatkan penyampaian informasi atau solusi dengan cara yang optimis dan konstruktif, bertujuan untuk menciptakan pengalaman positif bagi pelanggan

  1. Tawarkan Solusi:

Ajukan solusi atau opsi yang dapat membantu menyelesaikan masalah pelanggan. Bersikap proaktif dalam menangani keluhan.

“Tawarkan solusi” adalah tindakan memberikan opsi atau rekomendasi yang dapat mengatasi masalah atau kebutuhan pelanggan. Dalam konteks layanan pelanggan di warteg atau bisnis lainnya, tawarkan solusi adalah langkah proaktif yang diambil oleh pelayan untuk menyelesaikan masalah atau memberikan respon positif terhadap keluhan pelanggan.

Baca Juga : Warteg Bakal Dilarang di IKN, Begini Saran Kowantara

Baca Juga : Saran KOWANTARA : 10 Sikap Warteg Jika ada Pejabat Tinggi yang Melihat Sebelah Mata Keberadaan Warteg

Baca Juga : Warteg Menolak IKN, Apa Warteg Menolak IKAN ?

  1. Beri Batasan:

Jika perilaku pelanggan tetap tidak dapat diterima, tetapkan batasan dan sampaikan dengan tegas bahwa tidak ada toleransi terhadap kata-kata kasar atau perilaku merendahkan.

“Beri batasan” dalam konteks layanan pelanggan atau interaksi dengan pelanggan dapat merujuk pada menetapkan atau menyampaikan dengan jelas batasan atau norma perilaku yang diharapkan dalam interaksi tersebut. Hal ini dapat berhubungan dengan mengkomunikasikan aturan atau kebijakan tertentu kepada pelanggan atau memastikan bahwa interaksi berlangsung dalam batas-batas yang wajar dan saling menghormati.

  1. Minta Bantuan Pihak Lain:

Jika situasinya semakin sulit diatasi, minta bantuan dari rekan atau atasan untuk memberikan perspektif tambahan atau membantu menyelesaikan masalah.


“Minta bantuan pihak lain” adalah tindakan meminta dukungan atau bantuan dari rekan kerja, atasan, atau pihak lain dalam menanggapi situasi yang mungkin sulit atau kompleks, terutama dalam konteks layanan pelanggan. Ini dapat terjadi ketika seorang pekerja di warteg atau bisnis lainnya menghadapi tantangan yang memerlukan pemikiran tambahan, pandangan baru, atau bantuan lebih lanjut.

  1. Tetap Profesional:

Pertahankan tingkat profesionalisme yang tinggi dalam setiap interaksi dengan pelanggan. Jangan biarkan perilaku mereka memengaruhi tingkat pelayanan Anda.

“Tetap profesional” berarti menjaga tingkat etika, integritas, dan perilaku yang sesuai dengan norma-norma profesional dalam situasi apapun, termasuk dalam interaksi dengan pelanggan, rekan kerja, dan manajemen. Dalam konteks layanan pelanggan di warteg atau bisnis lainnya, tetap profesional melibatkan perilaku yang ramah, santun, dan efisien, bahkan dalam menghadapi situasi sulit atau konflik.

  1. Catat dan Laporkan:

Catat detail percakapan dan perilaku pelanggan. Jika diperlukan, laporkan kepada atasan atau manajemen untuk tindakan lebih lanjut.


“Catat dan laporkan” adalah langkah-langkah untuk mencatat informasi atau kejadian penting dan melaporkannya kepada pihak yang berwenang atau yang berkompeten. Dalam konteks layanan pelanggan di warteg atau bisnis lainnya, mencatat dan melaporkan dapat berkaitan dengan situasi atau insiden tertentu yang memerlukan tindakan atau evaluasi lebih lanjut. * Roni

Foto Dok.Kowantaranews.com

  • Berita Terkait :

Keren !, Sejumlah Alumni UB Mendirikan Koperasi dan Warteg Sahabat di Kota Malang

Ternyata Warteg Sahabat KOWATAMI Memakai Sistem Kasir Online

Ternyata Warteg Sahabat Berada di Bawah Naungan Koperasi Warung Sahabat Madani

Wow Keren !, Makan Gratis di Warteg Sahabat Untuk Penghafal Surat Kahfi di Hari Minggu

Warteg Sahabat Satu-Satunya Warteg Milenial di Kota Malang dengan Wifi

Warteg Sahabat Menawarkan Warteg Gaya Milenial untuk Kota Malang dan Sekitarnya

Republik Bahari Mengepakan Sayap Warteg ala Café di Cilandak Jakarta Selatan

Promo Gila Gilaan Di Grand Opening Rodjo Duren Cirendeu.

Pelanggan Warteg di Bekasi dan Bogor Kecewa, Menu Jengkol Hilang

KOWARTAMI Membuka Lagi Gerai Warteg Republik Bahari ke-5 di MABES Jakarta Barat

Ternyata Nasi Padang Ada yang Harganya Lebih Murah dari Warteg, Apa benar ?

Menikmati Menu Smoothies Buah Naga Di Laloma Cafe Majalengka 

Ternyata Tidak Jauh Dari Jakarta, Harga Nasi Padang Per Porsinya Rp 120 Ribu

Ketika Pedagang Warteg Menanyakan Syarat Mendapatkan Satu Juta Kuota Sertifikasi Halal Gratis

Warteg Republik Bahari Di Bawah Kowartami Mulai Berkibar Di Penghujung Pandemi

Curhat Pemilik Warung Seafood Bekasi Ketika Omsetnya Belum Beranjak Naik

Trending Di Twitter, Ternyata Mixue Belum Mendapat Sertifikat Halal Dari BPJPH Kementerian Agama

Megenal Lebih Dekat Apapun Makanannya Teh Botol Sosro Minumannya, Cikal Bakalnya Dari Tegal

Kowartami  Resmikan  Warteg  Republik  Bahari Cabang Ke-4 Di Salemba Jakarta Pusat

Natal Di Jepang, Kentucky Fried Chicken (KFC) Salah Satu Makanan Favorit

Pedagang Warteg Semakin Sulit Harga Beras Naik

Yabie Cafe Tempat Bersantai Kekinian di Kranji Bekasi

Nongkrong Sambil Mencicip Surabi dengan Beragam Topping di Bandung

Gurihnya Coto Makassar Legendaris di Air Mancur Bogor, Yuk ke Sana

By Admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *