Jakarta, Kowantaranews.com – Viral acara syukuran pernikahan Maula Akbar, putra Gubernur Jawa Barat, dan Putri Karlina, Wakil Bupati Garut, berujung menjadi tragedi memilukan di Pendopo Kabupaten Garut. Kabar bohong tentang “makan gratis” yang menyebar di media sosial memicu kerumunan ribuan warga, berujung pada tiga korban jiwa dan puluhan luka-luka akibat desakan dan kepanikan.
Insiden tragis ini terjadi pada Sabtu malam, saat warga memadati pendopo untuk menghadiri acara syukuran. Pasangan pengantin menegaskan bahwa tidak pernah ada undangan resmi untuk makan gratis.
Sebenarnnya Pembagian makanan hanya dimaksudkan secara spontan bagi tamu yang datang memberikan ucapan selamat. Namun, informasi keliru yang viral di media sosial membuat ribuan orang berdatangan, memenuhi lokasi yang hanya memiliki satu pintu gerbang dengan lebar kurang dari tiga meter. Akses sempit ini menjadi pemicu utama kepanikan, di mana warga saling berdesakan hingga menyebabkan tiga orang tewas, termasuk seorang anak berusia 8 tahun, seorang warga berusia 61 tahun, dan seorang anggota polisi. Selain itu, 27 orang mengalami sesak napas dan pingsan, dengan delapan di antaranya masih dirawat di RSUD dr. Slamet Garut hingga Minggu pagi.
Pejabat daerah seorang Wakil Bupati Garut Putri Karlina, yang juga mempelai perempuan dalam pernyataannya berkilah, menyampaikan duka mendalam dan menduga ada pihak tak bertanggung jawab yang sengaja menyebarkan hoaks tentang makan gratis. Ia menegaskan telah memperingatkan tim penyelenggara untuk tidak mengumumkan pembagian makanan karena berisiko memicu kerumunan. “Kami tidak pernah mengundang warga untuk makan gratis tapi memviralkan. Ini murni kesalahpahaman yang berakibat fatal,” ujarnya dengan nada penuh penyesalan. Maula Akbar juga menyatakan kesiapan mereka bertanggung jawab secara hukum dan berjanji memberikan santunan kepada keluarga korban sebagai bentuk kepedulian.
Kepolisian dalam hal ini Polda Jawa Barat langsung bergerak menyelidiki penyebab tragedi ini. Fokus penyelidikan meliputi potensi kelalaian pengorganisasian, jumlah petugas keamanan yang hanya berjumlah 404 personel, serta desain lokasi yang tidak memadai untuk menampung kerumunan besar. Polisi juga menelusuri sumber misinformasi yang memicu warga berdatangan. Ada kemungkinan besar penyelenggara acara menghadapi tuntutan pidana berdasarkan Pasal 359 KUHP tentang kelalaian yang menyebabkan kematian. Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengaku tidak mengetahui rencana acara tersebut dan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban.
Sementara sebagai bentuk penghormatan, pasangan pengantin membatalkan acara hiburan malam yang direncanakan. Tragedi ini menjadi pengingat pahit akan bahaya misinformasi di media sosial dan pentingnya manajemen acara yang matang. Masyarakat Garut kini berduka, sementara penyelidikan terus berlanjut untuk memastikan keadilan bagi korban dan mencegah peristiwa serupa di masa depan. Pihak berwenang mengimbau warga untuk memverifikasi informasi sebelum bertindak, walaupun itu dilaksanakan oleh pejabat yang sedang viral, terutama dalam situasi yang berpotensi memicu kerumunan. By Mukroni
- Berita Terkait :
Karang Taruna, Pencetak Generasi Pemimpin Masa Depan
Ternate dalam Waspada: Curah Hujan Masih Tinggi, Banjir Susulan Mengancam
Purwokerto Calon Ibu Kota Provinsi Banyumasan: Inilah Wilayah yang Akan Bergabung
Sejarah Warteg: Evolusi dari Logistik Perang hingga Bisnis Kuliner Populer
Cerita Munculnya Warteg, Berawal untuk Logistik Prajurit Sultan Agung
Wajib Sertifikasi Halal UMKM Diundur ke 2026: Kebijakan dan Alasan Pemerintah
Teriak Pedagang Warteg Saat Harga Beras Dekati Rp 700 Ribu per Karung
Keren !, Sejumlah Alumni UB Mendirikan Koperasi dan Warteg Sahabat di Kota Malang
Ternyata Warteg Sahabat KOWATAMI Memakai Sistem Kasir Online
Ternyata Warteg Sahabat Berada di Bawah Naungan Koperasi Warung Sahabat Madani
Wow Keren !, Makan Gratis di Warteg Sahabat Untuk Penghafal Surat Kahfi di Hari Minggu
Warteg Sahabat Satu-Satunya Warteg Milenial di Kota Malang dengan Wifi
Warteg Sahabat Menawarkan Warteg Gaya Milenial untuk Kota Malang dan Sekitarnya
Republik Bahari Mengepakan Sayap Warteg ala Café di Cilandak Jakarta Selatan
Promo Gila Gilaan Di Grand Opening Rodjo Duren Cirendeu.
Pelanggan Warteg di Bekasi dan Bogor Kecewa, Menu Jengkol Hilang
KOWARTAMI Membuka Lagi Gerai Warteg Republik Bahari ke-5 di MABES Jakarta Barat
Ternyata Nasi Padang Ada yang Harganya Lebih Murah dari Warteg, Apa benar ?
Menikmati Menu Smoothies Buah Naga Di Laloma Cafe Majalengka
Ternyata Tidak Jauh Dari Jakarta, Harga Nasi Padang Per Porsinya Rp 120 Ribu
Ketika Pedagang Warteg Menanyakan Syarat Mendapatkan Satu Juta Kuota Sertifikasi Halal Gratis
Warteg Republik Bahari Di Bawah Kowartami Mulai Berkibar Di Penghujung Pandemi
Curhat Pemilik Warung Seafood Bekasi Ketika Omsetnya Belum Beranjak Naik
Trending Di Twitter, Ternyata Mixue Belum Mendapat Sertifikat Halal Dari BPJPH Kementerian Agama
Megenal Lebih Dekat Apapun Makanannya Teh Botol Sosro Minumannya, Cikal Bakalnya Dari Tegal
Kowartami Resmikan Warteg Republik Bahari Cabang Ke-4 Di Salemba Jakarta Pusat
Natal Di Jepang, Kentucky Fried Chicken (KFC) Salah Satu Makanan Favorit
Pedagang Warteg Semakin Sulit Harga Beras Naik
Yabie Cafe Tempat Bersantai Kekinian di Kranji Bekasi
Nongkrong Sambil Mencicip Surabi dengan Beragam Topping di Bandung
Gurihnya Coto Makassar Legendaris di Air Mancur Bogor, Yuk ke Sana