• Jum. Nov 28th, 2025

KowantaraNews

Kowantara News: Berita tajam, warteg jaya, UMKM tak terjajah!

39 Tewas, Puluhan Hilang akibat Banjir Bandang dan Longsor di Aceh & Sumut

ByAdmin

Nov 27, 2025
Foto www.harianaceh.co.id
Sharing is caring

Jakarta, Kowantaranews.com     -Bencana hidrometeorologi terburuk tahun ini melanda Aceh dan Sumatera Utara sejak Selasa (25/11). Hingga Kamis sore ini, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat 39 orang tewas dan puluhan lainnya masih hilang akibat banjir bandang serta tanah longsor yang dipicu Siklon Tropis Senyar—evolusi Bib 95B—dan pengaruh Siklon Tropis Koto di Laut Sulu.

Di Sumatera Utara, Tapanuli Selatan menjadi daerah terparah. Sebanyak 32 korban jiwa ditemukan di tiga kecamatan: Batang Toru, Sipirok, dan Marancar. Longsor menimbun rumah-rumah di lereng Bukit Tor Sihujungan dan Desa Pardomuan Nainggolan hingga rata dengan tanah. “Saya lihat rumah tetangga lenyap dalam hitungan detik,” ujar Sarmi Boru Sinaga, warga yang selamat di Batang Toru.

Jalan nasional Tarutung–Sibolga putus total di tujuh titik. Material longsor setinggi 10–15 meter menutup badan jalan, membuat truk bantuan dari Medan tertahan di Sipirok sejak Rabu malam. Kota Sibolga dan Tapanuli Tengah terisolasi, listrik padam, sinyal telepon hilang. Ribuan warga di Kecamatan Pandan, Barus, dan Sorkam mengungsi ke bukit dengan berjalan kaki.

Di Aceh, banjir merendam 14 kabupaten/kota. Kota Langsa menjadi pusat perhatian karena ketinggian air mencapai 1,5–2 meter di pemukiman padat. Lima orang tewas terseret arus, termasuk seorang anak berusia 9 tahun di Gampong Jawa. Jalan lintas Medan–Banda Aceh terputus di Aceh Tamiang dan Aceh Timur akibat longsor dan pohon tumbang.

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menyatakan situasi masih kritis. “Akses darat terbatas, komunikasi putus, dan hujan masih turun dengan intensitas tinggi hingga Jumat besok,” katanya dalam konferensi pers virtual, Kamis (27/11). BMKG memperingatkan potensi hujan ekstrem (>150 mm/hari) berlanjut hingga 1 Desember akibat kombinasi Indian Ocean Dipole negatif dan siklon tropis.

Tim SAR gabungan TNI, Polri, Basarnas, dan relawan terus melakukan evakuasi. Helikopter Super Puma dikerahkan untuk mendrop logistik ke Sibolga dan Tapanuli Tengah. Namun, kabut tebal dan angin kencang membatasi penerbangan. “Kami butuh tenda, makanan siap saji, selimut, dan obat-obatan secepatnya,” ujar Kapolda Sumut Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi di lokasi bencana.

Beberapa bupati telah menetapkan status darurat 14 hari. Pemerintah Provinsi Sumut membuka posko induk di Medan dan menyiapkan kapal laut dari Belawan untuk mengangkut bantuan ke Sibolga jika jalan darat tak kunjung terbuka.

Aroma yang Membawa Pulang: Ketika Makanan Menyimpan Kenangan

Di balik duka, cerita heroik muncul. Seorang guru SD di Tapanuli Selatan, Rohani Siregar, berhasil menyelamatkan 27 muridnya dengan membawa mereka ke atas atap sekolah sebelum bangunan ambruk diterjang longsor. “Saya cuma pegang tangan mereka satu per satu, berdoa agar air tidak naik lagi,” tuturnya dengan suara bergetar.

Hingga berita ini diturunkan, operasi pencarian korban hilang masih berlangsung di bawah guyuran hujan. Masyarakat diminta tetap waspada, menghindari lembah sungai dan tebing rawan longsor. Bencana ini menjadi pengingat keras bahwa perubahan iklim dan kerusakan lingkungan memperparah daya rusak alam. By Mukroni

  • Berita Terkait

Aroma yang Membawa Pulang: Ketika Makanan Menyimpan Kenangan

Ketimpangan Wilayah: Bom Waktu Struktural yang Terabaikan di Balik Kemegahan Jabodetabek

Marsinah Resmi Jadi Pahlawan Nasional, Simbol Perjuangan Buruh Perempuan

Investor Global Serukan Penghentian Deforestasi 2030: Krisis Hutan Jadi Ancaman Finansia

MPR Dukung Transisi Energi Berkelanjutan: Awasi Dekarbonisasi 2060 dan Dorong Ekonomi Hijau

Gen Z Mengguncang Dunia: Dari Aktivisme Digital ke Revolusi Jalanan

Perempuan Muslimah Indonesia: Membangun Negeri dengan Pendidikan dan Nilai Kebangsaan

Perluasan Program Makan Bergizi Gratis (MBG): Sasaran Baru, Anggaran Besar, dan Tantangan Tata Kelola

Ngepop Tanpa Mesiu: Ketika Musik dan Kaos Pink Mengguncang Kekuasaan

Dapur Makan Bergizi Gratis Ceger – Cipayung 001 Resmi Mendistribusikan Makanan Bergizi untuk Generasi Sehat

Lokasi Taman Eden dalam Tradisi Yahudi: Antara GeogrTerafi, Alegori, dan Mistisisme

Hutan Orang Rimba Jadi Kebun Sawit: Berondolan Dicuri, Pemerintah Sibuk Selfie ?

Buruh Bersuara, Monas Jadi Panggung Prabowo, Warteg Tetep Jadi Pelarian!

1.835 Spesies Burung: Indonesia, Konser Alam Terbesar di Dunia!

Kartini Kekinian: Dari Jepara ke Luar Angkasa, Emansipasi Tetap Cetar!

Korlantas: Arus Balik Lebaran 2025 Diprediksi Terbagi dalam Beberapa Gelombang 

TSUNAMI PHK DAN DEFLASI: GELOMBANG PEMUDIK LEBARAN 2025 MENYUSUT DRASTIS!

Aktivitas Sesar Sagaing: Pemicu Utama Gempa 7,7 yang Guncang Myanmar dan Asia Tenggara

Tak Mampu Bayar Bus, Pemudik Banjiri Jalan dengan Motor: Tragedi Menanti di Balik Rindu Kampung Halaman ?

Sarjana Cumlaude Disandera PHK ? Indonesia Darurat Pengangguran Beredukasi ?

By Admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *