• Sab. Des 6th, 2025

KowantaraNews

Kowantara News: Berita tajam, warteg jaya, UMKM tak terjajah!

Glühwein dan Labirin Kerajinan: Pasar Natal Berlin Tetap Hangat di Suhu 4°C

ByAdmin

Des 6, 2025
Pasar Striezel di Dresden, salah satu pasar Natal tertua di Jerman, akan dibuka pada 26 November 2025Foto: picture alliance/imageBROKER
Sharing is caring

Jakarta, Kowantaranews.com     – Gerimis mengguyur sejak pagi, suhu 4 derajat Celsius, angin menusuk, dan langit sudah gelap pukul 17.00. Namun, begitu jam kantor usai, ribuan warga Berlin tetap melangkah keluar rumah. Tujuan mereka satu: Weihnachtsmarkt, pasar Natal yang resmi dibuka sejak Senin (1/12).

Di Gendarmenmarkt, salah satu yang terindah di Jerman, alun-alun bersejarah itu kini dipenuhi pondok-pondok kayu beratap lampu kuning hangat. Diapit dua gereja kembar Deutscher Dom dan Französischer Dom serta Konzerthaus yang sedang direnovasi, pasar ini mematok tiket masuk 2 euro—satu-satunya pasar Natal berbayar di Berlin yang selalu ramai.

“Berlin memang bukan kota religius, tapi Weihnachtsmarkt tetap jadi magnet,” ujar Jörg Silbermann dari Goethe-Institut yang mendampingi kunjungan media Indonesia.

Pengunjung disuguhi dua dunia sekaligus. Di luar, deretan kios klasik menawarkan bratwurst, roasted almonds, dan asap Glühwein yang menggoda. Di dalam, di balik pintu kaca yang tampak biasa, tersembunyi labirin lorong sempit dengan sekitar 50 kios. Semua barang buatan tangan lokal: mainan kayu, tas kulit, perhiasan batu, pensil warna handmade, hingga sapu ijuk dan sikat toilet yang didesain estetik.

“Orang datang mencari barang fungsional yang tak ada di mal,” kata seorang penjual pensil warna. “Semua UMKM, tidak ada merek internasional.”

Minuman wajib tentu saja Glühwein—anggur merah panas berempah. Harganya 8 euro termasuk cangkir keramik edisi 2025. Kembalikan cangkir, dapat refund 3 euro. Banyak pengunjung sengaja mengoleksi cangkir tiap tahun hingga puluhan buah.

Suasana pasar sangat inklusif. Di tengah populasi Berlin yang majemuk, pengunjung berhijab, ber-kippah, bertato penuh, hingga turis Asia, semua antre di kios yang sama, menghangatkan tangan dengan Glühwein sambil mengobrol santai.

Sumatra Barat Daya Krisis: Penjarahan Mulai Terjadi, Stok Pangan Tinggal Hitungan Hari

Ada pula pasar-pasar “nyeleneh” di distrik Kreuzberg atau Friedrichshain yang menawarkan barang-barang unik—lebih cocok jadi koleksi pribadi ketimbang oleh-oleh kantor.

Bila Berlin memiliki puluhan pasar kecil yang tersebar, Frankfurt justru menggelar satu pasar raksasa di Römerberg sejak abad ke-14. Gratis, lebih luas, dan dikelilingi rumah setengah kayu berusia ratusan tahun.

Di Jerman, Natal sudah terasa sejak November. Bahkan ada guyonan, “Begitu telur Paskah disimpan, kotak dekorasi Natal langsung dikeluarkan.” Namun puncaknya tetap awal Desember, saat Glühwein mengalir, lampu-lampu menyala, dan kota-kota berubah jadi negeri dongeng.

Musim dingin memang menggigit, tapi Weihnachtsmarkt membuktikan: kehangatan sejati bukan dari suhu, melainkan dari orang-orang yang tetap memilih berkumpul di bawah langit kelam Desember. By Mukroni

  • Berita Terkait

Sumatra Barat Daya Krisis: Penjarahan Mulai Terjadi, Stok Pangan Tinggal Hitungan Hari

Sumatra Tenggelam: Tambang dan Sawit Ubah Siklon Jadi Pembantaian Massal

Korban Tewas Banjir Bandang Sumatera Capai 188 Orang, 167 Masih Hilang

182 Korban Tewas, Operasi Udara Besar-besaran TNI AU Terus Gempur 3 Provinsi Terdampak Banjir-Longsor

39 Tewas, Puluhan Hilang akibat Banjir Bandang dan Longsor di Aceh & Sumut

Aroma yang Membawa Pulang: Ketika Makanan Menyimpan Kenangan

Ketimpangan Wilayah: Bom Waktu Struktural yang Terabaikan di Balik Kemegahan Jabodetabek

Marsinah Resmi Jadi Pahlawan Nasional, Simbol Perjuangan Buruh Perempuan

Investor Global Serukan Penghentian Deforestasi 2030: Krisis Hutan Jadi Ancaman Finansia

MPR Dukung Transisi Energi Berkelanjutan: Awasi Dekarbonisasi 2060 dan Dorong Ekonomi Hijau

Gen Z Mengguncang Dunia: Dari Aktivisme Digital ke Revolusi Jalanan

Perempuan Muslimah Indonesia: Membangun Negeri dengan Pendidikan dan Nilai Kebangsaan

Perluasan Program Makan Bergizi Gratis (MBG): Sasaran Baru, Anggaran Besar, dan Tantangan Tata Kelola

Ngepop Tanpa Mesiu: Ketika Musik dan Kaos Pink Mengguncang Kekuasaan

Dapur Makan Bergizi Gratis Ceger – Cipayung 001 Resmi Mendistribusikan Makanan Bergizi untuk Generasi Sehat

Lokasi Taman Eden dalam Tradisi Yahudi: Antara GeogrTerafi, Alegori, dan Mistisisme

Hutan Orang Rimba Jadi Kebun Sawit: Berondolan Dicuri, Pemerintah Sibuk Selfie ?

Buruh Bersuara, Monas Jadi Panggung Prabowo, Warteg Tetep Jadi Pelarian!

1.835 Spesies Burung: Indonesia, Konser Alam Terbesar di Dunia!

Kartini Kekinian: Dari Jepara ke Luar Angkasa, Emansipasi Tetap Cetar!

Korlantas: Arus Balik Lebaran 2025 Diprediksi Terbagi dalam Beberapa Gelombang 

TSUNAMI PHK DAN DEFLASI: GELOMBANG PEMUDIK LEBARAN 2025 MENYUSUT DRASTIS!

Aktivitas Sesar Sagaing: Pemicu Utama Gempa 7,7 yang Guncang Myanmar dan Asia Tenggara

Tak Mampu Bayar Bus, Pemudik Banjiri Jalan dengan Motor: Tragedi Menanti di Balik Rindu Kampung Halaman ?

Sarjana Cumlaude Disandera PHK ? Indonesia Darurat Pengangguran Beredukasi ?

By Admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *