Jakarta, Kowantaranews.com -Di dalam buku epik ini, Profesor Arysio Santos “Atlantis, The Lost Continent Finally Found, 2009, membawa kita dalam perjalanan yang memukau melintasi lautan rahasia dan legenda, membuka tirai teka-teki yang selama ini tersembunyi di balik mitos Atlantis. Dengan keterampilan seorang ahli seorang fisikawan nuklir dan ahli geologi yang ulung dan penghayatan spiritual yang dalam, Prof. Arysio Santos mengajak pembaca untuk menyelami jejak-jejak peradaban kuno yang hilang, meresapi misteri-misteri masa lalu yang belum terungkap.
Dalam penelitiannya yang penuh gairah, Prof. Arysio Santos mengungkapkan bagaimana tradisi-tradisi Yahudi telah menyelusuri jejak-jejak legendaris yang menghubungkan mereka dengan kejadian monumental dalam sejarah manusia: lokasi sejati Eden. Dengan rinciannya yang mendalam, ia menyoroti upaya para Rabbi Yahudi yang telah membawa pengetahuan dan tradisi mereka ke ujung dunia, menyusuri lautan dan mengikuti petunjuk-petunjuk kuno yang terdapat dalam teks-teks suci.
Namun, yang membuat penemuan Prof. Arysio Santos semakin menarik adalah kaitannya dengan Indonesia, sebuah negeri yang kaya akan warisan budaya dan alamnya yang megah. Melalui analisis yang cermat, ia mengungkapkan bagaimana Indonesia mungkin merupakan lokasi sejati dari Eden yang tercantum dalam naskah-naskah kuno. Dengan menggunakan penelitian ilmiah dan deduksi logis, Prof. Arysio Santos membuktikan bahwa perpotongan Garis Khatulistiwa dengan sebuah garis yang ditarik dari Mesopotamia menuju Khatulistiwa menempatkan Indonesia sebagai kandidat yang sangat kuat untuk lokasi surga yang legendaris tersebut.
Baca Juga : Pandangan Unik Prof. Arysio Santos: Yerusalem-Palestina dan Lokasi Surga dalam Konteks Garis Khatulistiwa
Buku ini tidak hanya mengeksplorasi teori-teori yang menarik, tetapi juga mendorong pembaca untuk berpikir lebih dalam tentang warisan budaya, spiritualitas, dan hubungan antara manusia dan alam semesta. Dengan kecerdasan dan imajinasi yang luar biasa, Prof. Arysio Santos membawa kita dalam petualangan intelektual yang menarik, mengungkap rahasia Atlantis dan mencari tahu apakah Indonesia adalah kunci untuk memahami asal-usul manusia dan peradaban.
Melalui penulisan yang mendalam dan penuh gairah ini, Profesor Arysio Santos mengajak pembaca untuk merenungkan ulang asal-usul dan makna dari legenda-legenda kuno. Ia menantang kita untuk membuka pikiran dan hati kita terhadap kemungkinan-kemungkinan baru, serta untuk mengeksplorasi hubungan antara tradisi-tradisi agama, sejarah, dan geografi.
Buku ini tidak hanya merupakan pengantar yang menarik ke dalam teka-teki Atlantis dan pencarian Lokasi Eden, tetapi juga sebuah panggilan untuk merayakan keberagaman warisan budaya dan spiritual manusia. Melalui pencarian yang mendalam dan analisis yang teliti, Prof. Arysio Santos mengajak kita untuk melihat dunia dengan mata yang lebih luas dan membuka diri terhadap wawasan-wawasan baru yang mungkin mengubah cara kita memahami diri kita sendiri dan tempat kita dalam alam semesta.
Dengan demikian, “Atlantis: Benua yang Hilang Akhirnya Ditemukan” menjadi bukan hanya sebuah karya ilmiah yang menarik, tetapi juga sebuah perjalanan intelektual dan spiritual yang mempesona, membawa pembaca pada sebuah petualangan pikiran yang mendalam dan menginspirasi.
Melalui penelitian yang cermat dan pemikiran yang mendalam, Profesor Arysio Santos menawarkan kontribusi yang berharga dalam pemahaman kita tentang mitos-mitos kuno dan sejarah peradaban manusia. Buku ini tidak hanya mengungkapkan teori-teori menarik tentang Atlantis dan Lokasi Eden, tetapi juga mendorong kita untuk bertanya lebih banyak pertanyaan dan menggali lebih dalam lagi dalam pencarian pengetahuan.
Dengan berbagai wawasan yang disajikan dalam buku ini, pembaca diundang untuk mempertimbangkan ulang pandangan mereka tentang warisan budaya dan spiritualitas, serta untuk melihat dunia dengan mata yang lebih terbuka dan pikiran yang lebih luas. Sebagai hasilnya, “Atlantis: Benua yang Hilang Akhirnya Ditemukan” bukan hanya sebuah karya ilmiah yang menarik, tetapi juga sebuah sumber inspirasi yang memotivasi kita untuk terus mengeksplorasi misteri-misteri alam semesta dan menggali lebih dalam lagi dalam pencarian makna hidup.
Dengan demikian, karya Profesor Arysio Santos memberikan kontribusi penting dalam upaya kita untuk memahami warisan budaya dan spiritual manusia secara lebih luas. Buku ini tidak hanya menarik bagi para akademisi dan peneliti, tetapi juga bagi pembaca yang tertarik pada misteri-misteri dunia dan keajaiban alam semesta.
Sebagai sebuah karya yang merangkul berbagai disiplin ilmu, “Atlantis: Benua yang Hilang Akhirnya Ditemukan” menginspirasi kita untuk terus bertanya, belajar, dan mengeksplorasi, sehingga memperkaya pemahaman kita tentang diri kita sendiri dan dunia di sekitar kita. Dengan demikian, buku ini tidak hanya menjadi sumber pengetahuan yang berharga, tetapi juga sebuah jendela yang membuka wawasan kita ke dalam keajaiban dan kompleksitas kehidupan manusia.
Dalam kesimpulan, karya Profesor Arysio Santos membawa kita dalam perjalanan yang mendebarkan melintasi lautan rahasia sejarah dan legenda, menyingkap tabir misteri yang meliputi Atlantis dan pencarian Lokasi Eden. Melalui pengungkapannya yang teliti tentang pengaruh para Rabbi Yahudi dalam pencarian tersebut, buku ini mengajak kita untuk merenungkan ulang warisan budaya dan spiritualitas manusia.
Dengan menggabungkan penelitian ilmiah yang solid dengan imajinasi yang kreatif, Prof. Arysio Santos membuka pintu bagi pemahaman yang lebih dalam tentang asal-usul peradaban manusia dan hubungan kita dengan alam semesta. Sebagai sebuah karya yang memadukan kecerdasan intelektual dengan kepekaan spiritual, “Atlantis: Benua yang Hilang Akhirnya Ditemukan” tidak hanya menjadi sumber pengetahuan yang berharga, tetapi juga sebuah perjalanan pikiran yang menginspirasi dan memperluas pandangan kita tentang dunia.
Dengan demikian, karya Profesor Arysio Santos adalah sebuah kontribusi yang signifikan dalam pemahaman kita tentang warisan budaya dan spiritual manusia. Buku ini tidak hanya memperkenalkan kita pada teori-teori menarik tentang Atlantis dan Lokasi Eden, tetapi juga mendorong kita untuk membuka pikiran kita terhadap kemungkinan-kemungkinan baru dan untuk menjelajahi dunia dengan mata dan pikiran yang lebih terbuka.
Melalui narasi yang memikat dan penelitian yang mendalam, Prof. Arysio Santos mengajak pembaca untuk merenungkan kembali pandangan mereka tentang sejarah, agama, dan hubungan manusia dengan alam semesta. Dengan demikian, “Atlantis: Benua yang Hilang Akhirnya Ditemukan” bukan hanya sebuah buku, tetapi juga sebuah perjalanan intelektual dan spiritual yang mempesona, yang memperkaya pemahaman kita tentang diri kita sendiri dan tempat kita dalam alam semesta yang luas ini.
Dengan mengakhiri, karya ini memicu rasa ingin tahu yang tak terbatas dan mendorong pembaca untuk terus mengeksplorasi dan mengejar pengetahuan. Profesor Arysio Santos dengan gemilang menggabungkan elemen-elemen sejarah, agama, dan ilmu pengetahuan dalam sebuah narasi yang menarik dan mencerahkan.
Sebagai sebuah karya yang merangkul keajaiban dan kompleksitas alam semesta, “Atlantis: Benua yang Hilang Akhirnya Ditemukan” tidak hanya mengajak kita untuk menelusuri rahasia peradaban kuno, tetapi juga untuk memperdalam pemahaman kita tentang diri kita sendiri dan tempat kita dalam dunia ini. Dengan demikian, buku ini akan tetap menjadi sumber inspirasi dan pengetahuan yang berharga bagi pembaca dari berbagai lapisan masyarakat dan latar belakang, membawa mereka pada sebuah perjalanan yang tak terlupakan melintasi lautan waktu dan ruang. * Roni
(Referensi Atlantis, The Lost Continent Finally Found, Prof. Arysio Santos, 2009)
Foto Dok. profau.com
- Berita Terkait :
Orang Uighur Dipaksa Makan Daging Babi karena China Memperluas Peternakan Babi Xinjiang
Keren !, Presiden Pertama Indonesia, Soekarno Bela Mati-matian Palestina
Kata Rabbi Aaron Teitelbaum Shlita : “Negara Zionis adalah Penyembahan Berhala di Zaman Kita”
TERNYATA ADA RABI YAHUDI BERSUMPAH UNTUK “TERUS BERJUANG DALAM PERANG TUHAN MELAWAN ZIONISME”
Gila !, Banyak Wanita Uyghur Dipaksa Kawin Untuk Menghilangkan Warisan Budaya Tradisi Uyghur
Keren !, Ukraina Salah Satu Negara Pertama Akui Palestina di PBB
Karena Dekatnya Turki dengan Malaysia : Anwar Terbang Menemui Erdogan
Media Asing : Barat Tidak Berdaya di Myanmar
Enam Hari setelah Bencana Gempa Bumi Turki, Para Kontraktor Bangunan Ditangkapi
Bayi Lahir di Reruntuhan Gempa Suriah Dinamai Aya
Keren !, Presiden Aljazair Dukung Penuh Keanggotaan Palestina di PBB
Gawat ! Paman Sam AS Sebut Bakal Perang dengan China
Kemarahan Turki Setelah Pembakaran Quran, Protes Kurdi di Swedia
Kontra Intelijen FBI Menggerebek Kantor Polisi China di New York: Laporan
Nitizen Nyiyirin Presiden Emmanuel Macron”Tidak Minta Maaf” Atas Penjajahan Prancis di Aljazair
Tegas ! Demi Kemanusiaan Datuk Sri Anwar Ibrahim PM. Malaysia Bela Palestina
Ternyata Tidak Jauh Dari Jakarta, Harga Nasi Padang Per Porsinya Rp 120 Ribu
Ternyata Banyak Nama Kota Peninggalan Peradaban Islam di Amerika Serikat
Ternyata Angelina Jolie Tidak Masuk Dalam Daftar 5 Wanita Tercantik di Dunia
Peristiwa Dunia Yang Terjadi Tahun 2022
Wang Yi Menteri Luar Negeri China Diberhentikan
Pele Sang Legenda Sepak Bola Jum’at Dini Hari Meninggal Dalam Usia 82 Tahun
Islamofobia! Tiga Kepala Babi Diletakan Untuk Memprotes Pembangunan Masjid
Tragis ! Korban Bertambah 18 Orang Tewas Akibat Ledakan Truk Gas di Afrika Selatan
Lebih dari 40 Ribu Kematian Di Cina Karena Covid Di Akhir Tahun
Lagi-lagi Zionis Israil Menembak Mati Warga Palestina, Korbannya Pemain Sepak Bola Muda
Dr. Nisia Trindade Lima Menteri Kesehatan Brasil Pertama dari Kaum Hawa
Maher Zain Hadir Di Piala Dunia 2022 Dengan Merilis Lagu Bersiaplah (Tahayya)
Kembali Pecah Rekor, Kasus Covid-19 di China Tembus 39 Ribu Kasus Sehari
Warga China Minta Xi Jinping Mundur, Imbas Aturan Lockdown