Jakarta, Kowantaranews.com -Dalam pidato kebijakan ekonomi besar pertamanya sebagai kandidat presiden, Wakil Presiden Kamala Harris memilih Raleigh, Carolina Utara, sebagai tempat untuk mengungkapkan rencana ambisiusnya yang berfokus pada mengatasi salah satu masalah paling mendesak yang dihadapi oleh warga Amerika saat ini: tingginya biaya hidup. Pidato ini menandai tonggak penting dalam kampanye Harris, di mana dia berusaha membedakan dirinya sebagai pemimpin yang berkomitmen untuk memperjuangkan rakyat, terutama dalam menghadapi tantangan ekonomi yang semakin besar.
Pada hari Jumat, di hadapan kerumunan yang antusias, Harris memulai pidatonya dengan mengakui tantangan yang dihadapi oleh keluarga Amerika. Dia menggambarkan realitas yang keras bagi banyak orang, di mana biaya kebutuhan sehari-hari seperti makanan, perumahan, dan perawatan kesehatan telah meningkat tajam, menggerogoti anggaran rumah tangga dan menimbulkan kekhawatiran yang semakin besar tentang masa depan ekonomi keluarga.
Menghadapi Kenaikan Harga: Melawan Harga yang Tidak Adil di Pasar
Salah satu elemen utama dari rencana ekonomi Harris adalah melawan praktik harga yang tidak adil, atau yang sering disebut sebagai “price gouging,” terutama di sektor pangan. Harris menyoroti bagaimana harga kebutuhan pokok seperti makanan telah melonjak dalam beberapa tahun terakhir, membuat banyak keluarga kesulitan untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka. Dia menyatakan bahwa praktik-praktik yang memanfaatkan konsumen harus dihentikan, dan bahwa pemerintah federal akan memainkan peran lebih aktif dalam mengatur dan memantau harga di pasar.
Meskipun demikian, kampanye Harris masih belum memberikan rincian lengkap tentang bagaimana praktik harga yang tidak adil ini akan didefinisikan dan diimplementasikan dalam undang-undang federal. Namun, janji ini menunjukkan keseriusan Harris dalam menangani masalah yang sangat dirasakan oleh banyak orang Amerika.
Memperluas Akses ke Perumahan yang Terjangkau: Membangun Rumah untuk Semua
Selain masalah harga pangan, Harris juga menyoroti krisis perumahan yang melanda banyak kota di Amerika Serikat. Dengan semakin sedikitnya perumahan yang terjangkau, banyak keluarga yang harus mengorbankan kebutuhan lain untuk membayar sewa atau cicilan rumah. Harris berjanji untuk mengatasi masalah ini dengan mendorong pembangunan perumahan yang lebih terjangkau melalui insentif pajak bagi para pengembang. Dia juga menekankan perlunya pemerintah untuk bekerja sama dengan sektor swasta dalam mempercepat pembangunan perumahan yang memenuhi kebutuhan masyarakat berpenghasilan rendah dan menengah.
Dalam pidatonya, Harris menyampaikan bahwa membangun lebih banyak rumah yang terjangkau bukan hanya masalah ekonomi, tetapi juga masalah moral. Dia menekankan bahwa setiap warga negara berhak atas tempat tinggal yang layak dan aman. Dengan mendukung pembangunan rumah yang terjangkau, Harris berharap dapat mengurangi beban yang dirasakan oleh banyak keluarga dan menciptakan komunitas yang lebih stabil dan sejahtera.
Mendukung Keluarga: Mengembalikan Kredit Pajak untuk Orang Tua
Kamala Harris juga menegaskan komitmennya untuk mendukung keluarga, terutama melalui pengembalian kredit pajak yang diperluas untuk orang tua. Dia berjanji untuk mengembalikan kredit pajak anak yang diperluas, yang sebelumnya diperkenalkan oleh pemerintahan Biden tetapi telah berakhir. Kredit pajak ini, yang memberikan bantuan langsung kepada keluarga dengan anak-anak, dianggap oleh banyak orang sebagai salah satu langkah paling efektif dalam mengurangi kemiskinan anak.
Namun, seperti elemen lain dari rencana ekonominya, Harris belum memberikan rincian lengkap tentang bagaimana program ini akan diimplementasikan, termasuk batasan pendapatan untuk memenuhi syarat mendapatkan kredit pajak ini. Meskipun demikian, proposal ini disambut baik oleh banyak pendukung Harris yang percaya bahwa kredit pajak anak adalah kunci untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga di seluruh negeri.
Kesehatan Terjangkau untuk Semua: Menurunkan Harga Insulin dan Asuransi Kesehatan
Pidato Harris juga menyoroti isu yang telah lama menjadi perhatian nasional: biaya perawatan kesehatan yang terus meningkat. Salah satu janji utamanya adalah untuk membatasi harga insulin pada $35 bagi semua warga Amerika, sebuah langkah yang dapat memberikan kelegaan besar bagi jutaan penderita diabetes yang sering menghadapi harga insulin yang tak terjangkau.
Selain itu, Harris berkomitmen untuk mengurangi biaya asuransi kesehatan melalui Undang-Undang Perawatan Terjangkau (Affordable Care Act). Dia menekankan pentingnya menjaga akses terhadap perawatan kesehatan yang terjangkau dan berkualitas bagi semua orang, tanpa terkecuali. Harris menyatakan bahwa tidak ada seorang pun di Amerika yang seharusnya bangkrut karena biaya pengobatan atau merasa takut untuk mendapatkan perawatan medis yang mereka butuhkan.
Baca juga : Lampu Kuning dari Kelas Menengah RI: Menurunnya Daya Beli dan Dampak Sosial Ekonomi
Menggarisbawahi Keberlanjutan: Membentuk Ekonomi Hijau
Di luar isu biaya hidup, Harris juga mengakui pentingnya keberlanjutan dan perlindungan lingkungan dalam kebijakan ekonominya. Dia berjanji untuk mempercepat transisi menuju energi bersih dan mendorong investasi dalam infrastruktur hijau. Harris melihat pergeseran ini sebagai kesempatan untuk menciptakan jutaan pekerjaan baru yang baik dan memastikan bahwa ekonomi Amerika dapat tumbuh dengan cara yang ramah lingkungan.
Dia menyoroti bahwa mengatasi perubahan iklim tidak hanya tentang melindungi planet, tetapi juga tentang memastikan masa depan ekonomi yang berkelanjutan bagi generasi mendatang. Investasi dalam teknologi hijau, energi terbarukan, dan transportasi berkelanjutan merupakan inti dari visi Harris untuk ekonomi yang lebih adil dan berkelanjutan.
Menutup dengan Seruan untuk Persatuan dan Aksi
Menutup pidatonya, Harris menyerukan persatuan dan kolaborasi lintas sektor untuk mewujudkan visi ekonominya. Dia menekankan bahwa tantangan yang dihadapi bangsa memerlukan upaya kolektif, baik dari pemerintah, sektor swasta, maupun masyarakat sipil. Harris berjanji untuk menjadi pemimpin yang mendengarkan suara rakyat dan bekerja tanpa lelah untuk menciptakan peluang bagi semua.
Dalam kata-katanya, Harris menyampaikan bahwa misi ini bukanlah tentang satu orang atau satu partai politik, tetapi tentang masa depan yang kita semua inginkan bagi negara ini. Dia mengajak semua pihak untuk bergandengan tangan dalam menghadapi tantangan ekonomi yang ada, dan memastikan bahwa Amerika tetap menjadi tanah peluang bagi semua warganya.
Dengan pidato ini, Kamala Harris memperkenalkan dirinya sebagai pemimpin yang fokus pada kebutuhan sehari-hari warga Amerika, berkomitmen untuk keadilan ekonomi, dan siap untuk membawa negara ini ke arah yang lebih baik. Sebagai kandidat presiden, Harris menunjukkan bahwa dia siap untuk melanjutkan dan memperluas warisan pemerintahan Biden sambil menawarkan solusi nyata untuk tantangan yang paling mendesak di hadapan kita. *Mukroni
Foto Kowantaranews
- Berita Terkait :
Lampu Kuning dari Kelas Menengah RI: Menurunnya Daya Beli dan Dampak Sosial Ekonomi
Menjaga Stabilitas Ekonomi Indonesia di Tengah Tekanan Daya Beli yang Melemah
Menjaga Stabilitas Ekonomi Indonesia di Tengah Tekanan Utang
Lonjakan Harga Kopi Robusta: Peluang dan Tantangan bagi Perkopian Indonesia
Mengintip Tingginya Biaya Hidup di Timor Leste: Air Mineral Rp 10 Ribu, Fenomena dan Faktor Penyebab
Sejarah Warteg: Evolusi dari Logistik Perang hingga Bisnis Kuliner Populer
Cerita Munculnya Warteg, Berawal untuk Logistik Prajurit Sultan Agung
Wajib Sertifikasi Halal UMKM Diundur ke 2026: Kebijakan dan Alasan Pemerintah
Teriak Pedagang Warteg Saat Harga Beras Dekati Rp 700 Ribu per Karung
Keren !, Sejumlah Alumni UB Mendirikan Koperasi dan Warteg Sahabat di Kota Malang
Ternyata Warteg Sahabat KOWATAMI Memakai Sistem Kasir Online
Ternyata Warteg Sahabat Berada di Bawah Naungan Koperasi Warung Sahabat Madani
Wow Keren !, Makan Gratis di Warteg Sahabat Untuk Penghafal Surat Kahfi di Hari Minggu
Warteg Sahabat Satu-Satunya Warteg Milenial di Kota Malang dengan Wifi
Warteg Sahabat Menawarkan Warteg Gaya Milenial untuk Kota Malang dan Sekitarnya
Republik Bahari Mengepakan Sayap Warteg ala Café di Cilandak Jakarta Selatan
Promo Gila Gilaan Di Grand Opening Rodjo Duren Cirendeu.
Pelanggan Warteg di Bekasi dan Bogor Kecewa, Menu Jengkol Hilang
KOWARTAMI Membuka Lagi Gerai Warteg Republik Bahari ke-5 di MABES Jakarta Barat
Ternyata Nasi Padang Ada yang Harganya Lebih Murah dari Warteg, Apa benar ?
Menikmati Menu Smoothies Buah Naga Di Laloma Cafe Majalengka
Ternyata Tidak Jauh Dari Jakarta, Harga Nasi Padang Per Porsinya Rp 120 Ribu
Ketika Pedagang Warteg Menanyakan Syarat Mendapatkan Satu Juta Kuota Sertifikasi Halal Gratis
Warteg Republik Bahari Di Bawah Kowartami Mulai Berkibar Di Penghujung Pandemi
Curhat Pemilik Warung Seafood Bekasi Ketika Omsetnya Belum Beranjak Naik
Trending Di Twitter, Ternyata Mixue Belum Mendapat Sertifikat Halal Dari BPJPH Kementerian Agama
Megenal Lebih Dekat Apapun Makanannya Teh Botol Sosro Minumannya, Cikal Bakalnya Dari Tegal
Kowartami Resmikan Warteg Republik Bahari Cabang Ke-4 Di Salemba Jakarta Pusat
Natal Di Jepang, Kentucky Fried Chicken (KFC) Salah Satu Makanan Favorit
Pedagang Warteg Semakin Sulit Harga Beras Naik
Yabie Cafe Tempat Bersantai Kekinian di Kranji Bekasi
Nongkrong Sambil Mencicip Surabi dengan Beragam Topping di Bandung