Athletic Bilbao Deklarasikan Solidaritas untuk Palestina dengan Acara dan Proyek Kemanusiaan

Sharing is caring

Jakarta, Kowantaranews.com -Klub La Liga Spanyol, Athletic Bilbao, menegaskan komitmennya untuk mendukung Palestina melalui serangkaian aksi solidaritas yang penuh makna. Sebelum pertandingan melawan RCD Mallorca di Stadion San Mamés, klub ini menggelar acara penghormatan yang menyentuh hati, menunjukkan sikap tegas mereka terhadap isu kemanusiaan yang tengah berlangsung di Palestina. Acara ini tidak hanya menjadi simbol solidaritas, tetapi juga bagian dari inisiatif kemanusiaan yang lebih luas melalui kerja sama dengan Yayasan Athletic Club dan badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk pengungsi Palestina, UNRWA.

Acara di Stadion San Mamés menjadi sorotan utama. Sebelum kick-off, klub mengundang tamu khusus, termasuk Honey Thaljieh, Duta Ulang Tahun ke-125 Athletic Bilbao sekaligus mantan kapten tim nasional sepak bola perempuan Palestina. Bersama Thaljieh, sekelompok pengungsi Palestina dan perwakilan dari UNRWA diarak ke tengah lapangan. Momen ini disambut dengan standing ovation dari ribuan suporter yang memenuhi stadion, menciptakan atmosfer penuh empati dan dukungan. Sorak sorai penonton menjadi bukti nyata bahwa semangat solidaritas tidak hanya terbatas pada tim, tetapi juga merasuk ke dalam hati para penggemar klub yang dikenal dengan identitas Basque-nya yang kuat.

Puncak dari acara ini adalah pesan kuat yang ditampilkan di layar besar stadion: “Athletic Palestinaren alde. Stop genozidioa” yang diterjemahkan berarti “Athletic berdiri bersama Palestina. Hentikan genosida.” Pesan ini tidak hanya mencerminkan sikap klub terhadap krisis kemanusiaan di Palestina, tetapi juga menjadi seruan untuk perdamaian dan keadilan di panggung internasional. Stadion San Mamés, yang dikenal sebagai salah satu tempat paling ikonik dalam sepak bola Spanyol, menjadi ruang untuk menyuarakan isu global yang mendesak.

Selain acara simbolis di stadion, Athletic Bilbao juga meluncurkan proyek kemanusiaan melalui Yayasan Athletic Club, bekerja sama dengan UNRWA. Proyek ini berfokus pada pemberian kelas pendidikan jasmani untuk sekitar 8.000 anak-anak pengungsi Palestina yang berada dalam kondisi rentan. Program ini akan dilaksanakan di 16 sekolah yang dikelola UNRWA di Suriah, memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk tetap aktif secara fisik dan mendukung kesehatan mental mereka di tengah situasi sulit yang mereka hadapi. Inisiatif ini menunjukkan bahwa Athletic Bilbao tidak hanya berhenti pada gestur simbolis, tetapi juga berkomitmen untuk memberikan dampak nyata bagi komunitas yang membutuhkan.

Sebagai bagian dari upaya ini, klub juga mengadakan pemutaran film dan sesi diskusi yang melibatkan Honey Thaljieh. Acara ini bertujuan untuk meluncurkan proyek kemanusiaan secara resmi sekaligus membuka ruang dialog tentang isu perdamaian. Thaljieh, yang memiliki pengalaman sebagai figur inspiratif dalam sepak bola Palestina, berbagi cerita dan pandangannya tentang pentingnya olahraga sebagai alat untuk membangun harapan dan ketahanan di kalangan anak-anak pengungsi. Diskusi ini tidak hanya memperkuat pesan solidaritas klub, tetapi juga mengedukasi publik tentang tantangan yang dihadapi rakyat Palestina.

Langkah Athletic Bilbao ini mendapat pujian luas dari berbagai pihak, termasuk komunitas internasional yang peduli terhadap isu Palestina. Dengan memanfaatkan platformnya sebagai salah satu klub sepak bola ternama di Spanyol, Athletic Bilbao berhasil menggabungkan olahraga dengan advokasi kemanusiaan. Tindakan ini juga mencerminkan nilai-nilai klub yang selalu menjunjung tinggi identitas budaya dan tanggung jawab sosial.

Ujian Berat Liverpool di Kandang Chelsea: Mampukah The Reds Bangkit ?

Acara ini bukanlah kali pertama Athletic Bilbao menunjukkan komitmennya terhadap isu-isu sosial. Sebagai klub yang hanya merekrut pemain dari wilayah Basque atau yang memiliki akar Basque, Athletic dikenal karena prinsipnya yang kuat dalam mempertahankan identitas lokal sambil tetap relevan di panggung global. Dengan mendukung Palestina, klub ini sekali lagi membuktikan bahwa sepak bola bukan hanya soal kompetisi, tetapi juga tentang membangun jembatan solidaritas dan kemanusiaan.

Inisiatif ini diharapkan dapat menginspirasi klub-klub lain di seluruh dunia untuk menggunakan pengaruh mereka dalam menyuarakan isu-isu penting. Dalam konteks yang lebih luas, tindakan Athletic Bilbao mengingatkan kita bahwa olahraga memiliki kekuatan untuk menyatukan orang-orang dari berbagai latar belakang demi tujuan yang lebih besar: perdamaian, keadilan, dan kemanusiaan. Dengan acara di San Mamés dan proyek bersama UNRWA, Athletic Bilbao tidak hanya mendukung Palestina, tetapi juga menegaskan bahwa suara solidaritas dapat bergema jauh melampaui lapangan hijau. By Mukroni