• Sab. Sep 7th, 2024

KowantaraNews

RINGKAS DAN TAJAM

Dari Arena Hingga Media Sosial: Panjat Tebing Menjadi Tren Baru di Kalangan Anak Muda

ByAdmin

Sep 1, 2024
Sharing is caring

Jakarta, Kowantaranews.com -Olahraga panjat tebing, yang dulunya hanya diminati oleh segelintir komunitas pecinta alam dan para petualang, kini telah menjadi tren baru di kalangan anak muda Indonesia. Terutama di kota-kota besar seperti Jakarta, semakin banyak generasi muda yang tertarik mencoba olahraga ekstrem ini. Mereka tidak hanya menjajal kemampuannya di arena indoor climbing, tetapi juga berbagi pengalaman tersebut di media sosial, yang semakin memperkuat daya tarik olahraga ini.

Di Bremgra Indoor Climbing Gym di Serpong, Tangerang Selatan, suasana tampak begitu semarak pada setiap akhir pekan. Elen dan Patricia, dua perempuan berusia 22 tahun, sedang bersiap untuk tantangan berikutnya. Dengan harness yang sudah terpasang rapi di pinggang mereka dan tali pengaman yang telah terkunci di carabiner, keduanya memulai pendakian pada dinding setinggi 12 meter. Perlahan tapi pasti, mereka merayap naik, menggapai batu-batu beraneka warna yang menonjol dari dinding abu-abu cerah itu. Elen, yang mengenakan kaus tank top dan celana panjang hitam, tampak antusias dan penuh semangat meskipun diselingi teriakan-teriakan kecil setiap kali ia berusaha menggapai pijakan berikutnya.

Begitu mencapai puncak, Elen melompat ke belakang dengan penuh kelegaan, diturunkan perlahan oleh mekanisme hidrolik. “Seru banget!” serunya sambil tersenyum lebar, mengisyaratkan kegembiraan dan kepuasan dari pengalaman mendebarkan ini. Patricia, yang menyusul tak lama kemudian, juga berhasil mencapai puncak tanpa kesulitan berarti, meski dengan pendekatan yang lebih tenang dan santai.

Pengalaman Pertama yang Menginspirasi

Elen dan Patricia baru pertama kali mencoba panjat tebing. Mereka termotivasi untuk mencobanya setelah melihat banyak konten panjat tebing di media sosial. “Kami sering melihat video-video keren tentang panjat tebing di Instagram dan TikTok. Kami jadi penasaran dan ingin mencoba sendiri,” kata Elen. Dia merasa bahwa panjat tebing bisa menjadi alternatif yang menyenangkan untuk olahraga lain seperti berlari atau pergi ke gym, yang kadang terasa monoton.

Bukan hanya Elen dan Patricia yang terpengaruh oleh tren media sosial ini. Johans, seorang pegawai bank berusia 27 tahun, juga mengaku mengenal panjat tebing dari media sosial. “Awalnya saya melihat berita tentang atlet Indonesia yang memenangkan medali emas di Olimpiade, kemudian banyak kreator konten yang ikut mempopulerkan olahraga ini. Saya jadi penasaran,” ujarnya saat ditemui di Indoclimb Climbing and Bouldering di FX Sudirman Mall, Jakarta Selatan.

Johans, yang baru pertama kali mencoba panjat tebing, langsung memilih untuk mencoba tantangan bouldering—sebuah bentuk panjat tebing di dinding pendek yang tidak menggunakan tali pengaman, tetapi dengan matras tebal di bawahnya untuk mengurangi risiko cedera jika terjatuh. “Ternyata lebih sulit dari yang saya bayangkan. Tapi sangat menyenangkan dan menantang,” tambahnya sambil tertawa.

Daya Tarik Panjat Tebing: Kombinasi Fisik dan Mental

Panjat tebing bukan hanya soal kekuatan fisik; olahraga ini juga menuntut konsentrasi tinggi dan strategi yang tepat. Setiap langkah harus diperhitungkan dengan cermat, dan keseimbangan tubuh harus dijaga agar tidak mudah jatuh. Bagi Alika, seorang pekerja di perusahaan telekomunikasi yang telah menekuni panjat tebing selama empat bulan terakhir, olahraga ini menawarkan sesuatu yang berbeda dari aktivitas fisik lainnya. “Panjat tebing memberi efek relaksasi mental yang luar biasa. Sama seperti yoga, ada sensasi menenangkan setelah melakukannya,” ungkap Alika.

Bagi sebagian orang, panjat tebing juga menjadi cara untuk menghadapi ketakutan mereka. Andien, seorang mahasiswi yang belajar panjat tebing di Jakarta Climbers, memilih olahraga ini sebagai cara untuk melawan rasa takutnya terhadap ketinggian. “Saya takut ketinggian, jadi saya pilih panjat tebing untuk melawan rasa takut saya,” ujarnya. Setelah beberapa kali latihan, Andien mulai merasa lebih percaya diri dan berhasil mencapai ketinggian lima meter pada dinding buatan.

Baca juga : Bonus Besar Menanti Atlet Peraih Emas di Olimpiade Paris, Jokowi Tinjau Pusat Pelatihan Timnas di IKN

Baca juga : Paris Berpesta Gembira Saat Mengucapkan Selamat Tinggal pada Olimpiade

Baca juga : Kemenangan Dramatis: Rizki Juniansyah Taklukkan Sang Idola

Komunitas dan Budaya Panjat Tebing yang Berkembang

Selain individu yang berlatih sendiri, ada juga komunitas-komunitas panjat tebing yang mulai bermunculan, seperti komunitas Virgos on The Wall yang dibentuk oleh Ruth Devi dan Sita Simanjuntak. Komunitas ini menjadi wadah bagi para pemula dan penggemar panjat tebing untuk berkumpul, berbagi pengalaman, dan saling mendukung. “Kami baru terbentuk beberapa bulan lalu, anggotanya juga belum banyak. Tapi setidaknya, dengan adanya komunitas ini, latihan jadi lebih menyenangkan karena tidak sendirian,” kata Sita.

Panji Susanto, mantan atlet nasional yang mendirikan Jakarta Climbers, menyambut baik peningkatan minat masyarakat terhadap panjat tebing. Menurutnya, popularitas olahraga ini meningkat setelah sejumlah atlet Indonesia, seperti Aries Susanti Rahayu dan Veddriq Leonardo, meraih prestasi gemilang di kompetisi internasional. “Sejak keberhasilan mereka, panjat tebing mulai dilirik sebagai olahraga yang tidak lagi eksklusif,” jelas Panji.

Panji menambahkan bahwa panjat tebing kini mulai dipandang sebagai olahraga yang dapat diakses oleh siapa saja, bukan hanya kalangan elit atau pecinta alam. Dengan banyaknya arena panjat tebing indoor yang bermunculan, terutama di Jakarta, lebih banyak orang yang bisa mencoba olahraga ini tanpa harus pergi ke alam terbuka.

Peran Media Sosial dalam Meningkatkan Popularitas Panjat Tebing

Media sosial memainkan peran besar dalam meningkatnya popularitas panjat tebing di kalangan anak muda. Banyaknya unggahan video dan foto tentang panjat tebing di platform seperti Instagram dan TikTok telah memicu rasa penasaran dan minat dari mereka yang belum pernah mencoba. Fenomena ini juga didukung oleh beberapa selebriti dan influencer yang aktif mempromosikan olahraga ini, baik melalui unggahan latihan mereka maupun kolaborasi dengan pusat-pusat panjat tebing.

Selain itu, media sosial juga memungkinkan komunitas panjat tebing untuk terhubung satu sama lain, berbagi tips dan trik, serta merencanakan pertemuan untuk latihan bersama. Hal ini tidak hanya membantu meningkatkan keterampilan para anggotanya, tetapi juga memperkuat ikatan di antara mereka.

Dukungan Infrastruktur dan Organisasi untuk Panjat Tebing

Pertumbuhan minat terhadap panjat tebing juga didukung oleh berbagai inisiatif dari organisasi dan pemerintah. Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) aktif mempromosikan olahraga ini melalui pelatihan dan kompetisi, serta memastikan bahwa standar keselamatan selalu diutamakan. “Kami ingin memastikan bahwa semua orang bisa menikmati panjat tebing dengan aman, baik di alam terbuka maupun di dalam ruangan,” kata Robertus Robet, Ketua Bidang Panjat Tebing Alam dan Rekreasi FPTI.

FPTI juga bekerja sama dengan berbagai pusat panjat tebing di seluruh Indonesia untuk menyediakan fasilitas yang memadai dan aman bagi pemanjat dari berbagai tingkat keterampilan. Mereka juga aktif dalam mengadakan pelatihan untuk instruktur dan pemandu panjat tebing, guna memastikan bahwa olahraga ini bisa dinikmati secara aman dan menyenangkan.

Prospek Masa Depan Panjat Tebing di Indonesia

Melihat tren yang ada, masa depan panjat tebing di Indonesia tampak cerah. Dengan semakin banyaknya arena indoor yang dibuka di berbagai kota dan dukungan dari komunitas serta organisasi, panjat tebing bisa menjadi salah satu olahraga favorit di Indonesia. Bagi banyak orang, olahraga ini bukan hanya soal fisik dan ketahanan, tetapi juga tantangan mental dan strategi, yang membuatnya unik dibandingkan olahraga lainnya.

Kesuksesan atlet-atlet Indonesia di kancah internasional juga berperan besar dalam mempromosikan panjat tebing sebagai olahraga yang layak untuk dicoba. Dengan adanya inspirasi dari atlet seperti Veddriq Leonardo dan Aries Susanti Rahayu, serta didukung oleh infrastruktur yang semakin memadai, panjat tebing memiliki potensi untuk terus berkembang dan menarik minat lebih banyak orang.

Tidak hanya sebagai olahraga, panjat tebing juga bisa menjadi sarana untuk mempererat hubungan sosial dan membangun komunitas yang sehat dan aktif. Bagi anak muda, terutama di kota-kota besar, panjat tebing menawarkan sesuatu yang baru dan menantang, yang bisa menjadi pelarian dari rutinitas sehari-hari dan cara untuk membangun keberanian serta rasa percaya diri.

Dengan segala perkembangannya, panjat tebing telah membuktikan diri sebagai olahraga yang tidak hanya memacu adrenalin, tetapi juga membangun karakter dan ketahanan mental. Dan di era media sosial saat ini, olahraga ini memiliki semua yang dibutuhkan untuk terus tumbuh dan berkembang di kalangan generasi muda Indonesia. *mukroni

Foto Tempo

  • Berita Terkait :

Bonus Besar Menanti Atlet Peraih Emas di Olimpiade Paris, Jokowi Tinjau Pusat Pelatihan Timnas di IKN

Paris Berpesta Gembira Saat Mengucapkan Selamat Tinggal pada Olimpiade

Kemenangan Dramatis: Rizki Juniansyah Taklukkan Sang Idola

Biles Akhiri Olimpiade dengan Perak di Lantai

Harapan yang Tertunda: Tunggal Putra Bulu Tangkis Indonesia Tanpa Emas di Paris 2024

Gol Jens Raven Bawa Indonesia Raih Gelar Piala AFF U-19 Kedua

Anies Baswedan Resmi Diusung NasDem untuk Pilgub DKI Jakarta 2024

Pilpres 2024: Lima Sorotan Utama dari Sidang Perdana Gugatan di MK

Perjalanan Indonesia dari Federalisme ke Negara Kesatuan: Tantangan dan Perkembangan Pasca-RIS

Gibran sebagai Cawapres: DKPP Ambil Tindakan Serius Terhadap KPU dan Hasyim Asyari

Kowantara Bersatu untuk Mendukung AMIN, Anies dan Muhaimin: Merajut Kekuatan Bersama

Presiden Jokowi Ajak Warga Singapura Tinggal di IKN, Menterinya Melarang Warteg di IKN

Kowantara Bersatu untuk Mendukung AMIN, Anies dan Muhaimin: Merajut Kekuatan Bersama

HIKAPINDO Perjuangkan Kader Penyuluh Indonesia di DPR RI

Apa Isi Risalah At-Tauhid Sidoresmo Surabaya Untuk Anies Baswedan ?

DISKUSI PUBLIK CONTINUUM BIGDATA CENTER : “DINAMIKA POLITIK MENUJU 2024, APA KATA BIG DATA?”

Menggali Asa Warteg: Perspektif Terhadap Pembangunan Multi-Kota

Implikasi Kepresidenan Prabowo: Faisal Basri Ramal Utang RI Tembus Rp16.000 T

Bermetamorfosis bersama Kowantara: Menguak 10 Langkah Warteg Berpeluang Menjadi Agen Perubahan dalam Pemilihan Presiden yang Bijak

10 Saran KOWANTARA bagi Warteg Apabila ada Pelanggan Mengeluarkan Kata-Kata Merendahkan seperti Bodoh dan Tolol

Pedagang Warteg dan Daya Beli Masyarakat Tertatih-tatih Di Akhir Jabatan Jokowi

Saran KOWANTARA : 10 Sikap Warteg Jika ada Pejabat Tinggi yang Melihat Sebelah Mata Keberadaan Warteg

Warteg Bakal Dilarang di IKN, Begini Saran Kowantara

Ayo Gibran Bersuara Jangan Diam !, Ada Menteri  yang Sebelah Mata Terhadap Warteg

Presiden Jokowi Ajak Warga Singapura Tinggal di IKN, Menterinya Melarang Warteg di IKN

Keren !, Sejumlah Alumni UB Mendirikan Koperasi dan Warteg Sahabat di Kota Malang

Ternyata Warteg Sahabat KOWATAMI Memakai Sistem Kasir Online

Ternyata Warteg Sahabat Berada di Bawah Naungan Koperasi Warung Sahabat Madani

Wow Keren !, Makan Gratis di Warteg Sahabat Untuk Penghafal Surat Kahfi di Hari Minggu

Warteg Sahabat Satu-Satunya Warteg Milenial di Kota Malang dengan Wifi

Warteg Sahabat Menawarkan Warteg Gaya Milenial untuk Kota Malang dan Sekitarnya

Republik Bahari Mengepakan Sayap Warteg ala Café di Cilandak Jakarta Selatan

Promo Gila Gilaan Di Grand Opening Rodjo Duren Cirendeu.

Pelanggan Warteg di Bekasi dan Bogor Kecewa, Menu Jengkol Hilang

KOWARTAMI Membuka Lagi Gerai Warteg Republik Bahari ke-5 di MABES Jakarta Barat

Ternyata Nasi Padang Ada yang Harganya Lebih Murah dari Warteg, Apa benar ?

Menikmati Menu Smoothies Buah Naga Di Laloma Cafe Majalengka 

Ternyata Tidak Jauh Dari Jakarta, Harga Nasi Padang Per Porsinya Rp 120 Ribu

Ketika Pedagang Warteg Menanyakan Syarat Mendapatkan Satu Juta Kuota Sertifikasi Halal Gratis

Warteg Republik Bahari Di Bawah Kowartami Mulai Berkibar Di Penghujung Pandemi

Curhat Pemilik Warung Seafood Bekasi Ketika Omsetnya Belum Beranjak Naik

Trending Di Twitter, Ternyata Mixue Belum Mendapat Sertifikat Halal Dari BPJPH Kementerian Agama

Megenal Lebih Dekat Apapun Makanannya Teh Botol Sosro Minumannya, Cikal Bakalnya Dari Tegal

Kowartami  Resmikan  Warteg  Republik  Bahari Cabang Ke-4 Di Salemba Jakarta Pusat

Natal Di Jepang, Kentucky Fried Chicken (KFC) Salah Satu Makanan Favorit

Pedagang Warteg Semakin Sulit Harga Beras Naik

Yabie Cafe Tempat Bersantai Kekinian di Kranji Bekasi

Nongkrong Sambil Mencicip Surabi dengan Beragam Topping di Bandung

By Admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *